Anda di halaman 1dari 22

SEARAH PEMIKIRAN EKONOMI

DOSEN PENGAMPU :

Dr. ROSMIATI, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

TITANIA NOVIANA

(A1A119074)

Prodi Pendidikan Ekonomi

FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Jambi

2020
ARTIKEL 1 :

Perbedaan Sistem Ekonomi Sosialis, Kapitalis dan Islam

Perkembangan ekonomi sebagai sebuah disiplin ilmu muncul pada tahun


1776 M. Hal tersebut ditandai dengan terbitnya karya Adam Smith yang berjudul,
An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.Pandangan,
analisis dan teori yang berkembang dalam buku tersebut terutama berkaitan
dengan mekanisme pasar telah menginisiasi munculnya sistem kapitalisme.

Selanjutnya, pada suatu fase sistem ini memunculkan sebuah sistem


ekonomi baru yang bernama sosialisme. Hal ini dipelopori oleh Karl Marx yang
menganalisa sistem kapitalis dan meramalkan keruntuhannya. Sebagai ganti dari
sistem tersebut ia menawarkan sistem sosialisme.Dalam perjalanannya berkaitan
dengan perseteruan kapitalis dan sosialis tersebut terjadi arah yang diluar
perkiraan Karl Marx yakni sistem sosialis yang ia cetuskan hancur, sedangkan
kapitalis masih tetap berkibar bahkan sampai saat ini.

Dua sistem ini selalu menghiasi perjalanan sistem perekonomian di dunia


meskipun saat ini banyak yang beranggapan bahwa eksistensi sosialis telah hilang,
terutama semenjak runtuhnya Uni Soviet. Meskipun kapitalis dianggap semakin
berkembang, tak jarang negara yang menjadi acuan Kapitalis seperti Amerika
Serikat mengalami kenguncangan ekonomi. Kasus Bubble Economic
menyebabkan krisis pada negara ini.Hal tersebut menimbulkan pertanyaan
sederhana dalam benak kita, apakah tidak ada sistem ekonomi lain yang dapat
menjadi alternatif selain kedua sistem tersebut? Atau adakah sistem ekonomi yang
mampu memadukan nilai-nilai positif dari kedua sistem ekonomi tersebut
sehingga didapatkan sebuah ekonomi ideal?.

Dalam pandangan kapitalis, kesejahteraan dapat diwujudkan dengan


memberikan kebebasan kepada individu untuk berusaha sesuai dengan
kemampuan yang ia miliki tanpa ada campur tangan orang lain. Pemerintah tidak
dibenarkan mencampuri proses yang terjadi dalam pasar, pemerintah hanya
berkewajiban menjaga keamanan sistem agar individu bebas dalam berusaha
serta menjaga keselamatan harta individu yang terlibat dalam tindakan ekonomi.
Akibatnya akan terjadi penguasaan modal oleh individu dalam sistem kapitalis.
Individu yang mempunyai kekuatan modal yang lebih besar akan mempunyai
peluang lebih besar untuk berproduksi dan menguasai asset produksi lainnya
sehingga akan terjadi ketimpangan antara individu bermodal besar dengan
individu bermodal kecil (miskin).

Satu pihak akan menuju puncak, dipihak lain akan menuju kepada jurang
kemelaratan disebabkan persaingan dan kebebasan yang diberikan kapitalis
kepada individu yang ada. Sistem ini akan berakibat buruk sebab ketimpangan
mengakibatkan pihak yang tidak memiliki modal tidak akan memiliki kesempatan
untuk memperbaiki kedudukannya.

Lain halnya dengan sistem sosialisme. Sosialisme bergerak dengan tokoh


sentralnya yakni Karl Marx. Pemikiran yang dikeluarkan Karl Marx merupakan
serangan terhadap konsep kapitalis. Marx berpandangan bahwa kepemilikan
individu harus diganti dengan kepemilikan atas pemerintah serta pengawasan
terhadap kehidupan masyarakat yang bersifat menyeluruh. Azas yang
dikembangkan adalah kolektivisme, otoritas bahkan totaliter.Semua kepemilikan
menjadi hak mutlak pemerintah tanpa membiarkan kepemilikan jatuh pada
individu atau swasta. Dengan penyerahan kekuasaan pada pemerintah maka
pemerintah berkewajiban menghadirkan kesejahteraan pada masyarakat dengan
memastikan pendistribusian secara merata sehingga tidak ada individu yang lebih
dibandingkan lainnya.

Sistem ekonomi Islam mencoba melihat kedua sistem ini dengan cara
moderat. Menurut Dawan Raharjo, penyebab sistem kapitalis maupun sosialis
mengalami krisis meskipun saat ini kapitalis masih eksis adalah tujuan utama
keduanya adalah pemenuhan kebutuhan materi dalam mencapai kesejahteraan
manusia.Baik sosialis maupun kapitalis tetap bertujuan untuk mencapai kekayaan
material baik itu digunakan melalui jalan mekanisme pasar bebas maupun dengan
sistem pemusatan dengan perencanaan melalui pemerintah. Pada ujungnya kedua
sistem tersebut akan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada untuk
membuktikan dari kedua sistem tersebut mana yang paling efektif dalam
menghasilkan keuntungan.
Dalam ekonomi islam materi bukanlah tujuan, melainkan adalah alat/jalan
untuk mencapai tujuan sehingga tolak ukur berhasilnya sistem ekonomi Islam
bukan semakin banyak materi/keuntungan yang didapatkan. Melainkan adalah
sejauh mana materi yang dimiliki memiliki manfaat kepada jalannya
perekonomian. Tujuan utama dari sistem ekonomi Islam adalah mencapai falah,
yang hanya bisa dicapai dengan menjadikan tujuan akhir dari segala tindakan
ekonomi adalah pengabdian atau ibadah pada Allah.

Jadi dalam sistem ekonomi Islam bukan negara yang kaya yang dianggap
berhasil, tapi negara yang dengan kemampuan ekonomi yang mereka miliki
mampu membantu negara lain dalam menghadapi problematika ekonomi yang
mereka hadapi.

Kedua, prinsip ekonomi kapitalis yakni kerja keras dan prinsip sosialis
yakni egaliter memiliki tempat dalam sistem ekonomi Islam. Ekonomi Islam
mendorong setiap pelaku ekonomi yang untuk selalu mendayagunakan segala hal
yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Bahkan orang yang meninggal dalam berusaha memenuhi kebutuhan


hidupnya dianggap berjihad di jalan Allah. Sedangkan prinsip egaliter tersebut
tercermin dalam pandangan Islam terhadap mahluknya. Dalam pandangan Islam
setiap manusia adalah sama, yang membedakan adalah kualitas ketakwaannya.
Akibatnya baik kaya maupun miskin dalam Islam semuanya bisa memiliki posisi
yang tinggi tergantung ketakwaannya.

Pelaku ekonomi kaya yang curang dalam menakar timbangan akan kalah
nilainya dari pedagang buah skala kecil yang jujur dalam menimbang. Islam
menilai dalam dimensi yang berbeda dari ukuran kedua sistem ekonomi tersebut.
Etika Islam berdasarkan Al Quran dan Hadist mengajarkan pelaku ekonomi untuk
menjadikan semua tindakan ekonomi penuh dengan akhlak.

Ketiga, konsep kepemilikan individu dalam kapitalis dan kepemilikan


kelompok dalam sosialis diakui oleh ekonomi Islam. Ekonomi Islam mengenal
multitype ownership yakni individu dan kelompok. Dalam ekonomi Islam
pemiliki hakiki dari segala sesuatu yang ada didunia ini adalah Allah SWT. Dalam
banyak ayat dijelaskan hal tersebut, salah satunya Al Baqarah 281, bahwa segala
yang ada di langit dan bumi adalah milik Allah. Hal ini berarti bahwa Allahlah
pemilik mutlak segala hal yang ada termasuk manusia.

Manusia hanya diberikan amanah dan hak pengelolaan terhadap sumber


daya yang ada. Akibatnya adalah penjagaan ekonomi Islam terhadap amanah yang
diberikan Allah akan berdampak pada pemanfaatan dan penjagaan sumber daya
dengan baik. Sebagai analogi adalah saat kita dipinjami suatu barang oleh
seseorang, maka kita pasti akan menjaga barang tersebut agar tidak rusak dan
mengecewakan orang yang telah meinjamkan.

Dalam ekonomi Islam sumber daya yang berkaitan dengan hajat orang
banyak diserahkan kepemilikannya pada negara seperti Air dengan tujuan agar
tidak terjadi pemanfaatan yang eksploitatif dari individu. Di lain pihak
kepemilikan individu terhadap asset ekonomi juga dibenarkan selama kepemilikan
tersebut tidak bertentangan dengan aturan Al Quran dan Hadis.

Keempat, kebebasan dalam bertindak yang menjadi ciri khas kapitalis juga
diakui dalam Islam. Dasar hukumnya adalah kaidah dalam muamalah. Bahwa
pada dasarnya segala sesuatu yang ada dalam muamalah itu dibolehkan asalkan
tidak ada dalil yang melarangnya.

Dalam ekonomi Islam segala tindakan ekonomi dibenarkan selama tidak


ada dalil yang melarang. Tambahan juga, segala tindak tanduk dalam ekonomi
Islam hendaknya menuju pada maqashid syariah. Konsep yang dicetuskan oleh
Imam As Syatibi yakni menjaga dalam 5 hal yakni agama, akal, keturunan, jiwa
dan harta. Segal tindak tanduk yang dilakukan dibenarkan asal mampu menjaga
pelaku ekonomi dari 5 hal tersebut.

Kelima, keadilan sosial yang menjadi semboyan sosialisme juga diakui


dalam Islam. Hal yang membedakan adalah penerapannya. Dalam Islam setiap
orang tidak harus mendapatkan hasil yang sama antara satu dan lainnya.
Seseorang yang memiliki usaha lebih dibenarkan mendapatkan hasil lebih asalkan
usaha yang dijalankan masih sesuai dengan koridor Al Quran dan hadis.
Akan tetapi Islam memberikan instrument zakat dalam upaya mencapai
keadilan sosial tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam surat at taubah 104,
bahwa zakat itu bertujuan membersihkan harta sang muzakki. Adanya zakat
memberikan efek kepada si kaya dan si miskin. Bagi si kaya, hal tersebut akan
membersihkan hartanya sedangkan bagi yang miskin membantu mereka
memperbaiki dan menjauhkannya dari kemungkinan perbuatan criminal. Hal ini
menjadikan ekonomi Islam sangat berkeadilan. Seseorang dibenarkan menjadi
kaya asalakan ia selalu menunaikan zakatnya.

Dari beberapa uraian di atas dapatlah kita ambil gambaran bahwa sistem
ekonomi Islam dapat dijadikan jalan alternatif yang dapat ditempuh untuk
mencapai kesejahteraan bersama menuju peradaban ekonomi yang gemilang
untuk terciptanya kemakmuran jika benar-benar diterapkan sebagaimana
mestinya.
KOMENTAR ARTIKEL 1:

Menurut saya, artikel diatas mengandung isi yang sangat bermanfaat bagi
pembaca. Pembaca dapat mengetahui bagaimana perbedaan antara sistem
ekonomi sosialis, kapitalis dan islam dengan baik dan mudah dapat dipahami.
Penulis dapat menjelaskan dengan baik mengenai pandangan kapitalis, sosialisme
dan islam terhadap sistem ekonomi yang ideal. Yang mana dalam pandangan
kapitalis bahwa kesejahteraan dapat diwujudkan dengan memberikan kebebasan
kepada individu untuk berusaha sesuai dengan kemampuan yang ia miliki tanpa
ada campur tangan orang lain. Pemerintah tidak dibenarkan mencampuri proses
yang terjadi dalam pasar, pemerintah hanya berkewajiban menjaga keamanan
sistem agar individu bebas dalam berusaha serta menjaga keselamatan harta
individu yang terlibat dalam tindakan ekonomi. Sedangkan dalam pandangan
sosialisme, bahwa kepemilikan individu harus diganti dengan kepemilikan atas
pemerintah serta pengawasan terhadap kehidupan masyarakat yang bersifat
menyeluruh. Azas yang dikembangkan adalah kolektivisme, otoritas bahkan
totaliter.Semua kepemilikan menjadi hak mutlak pemerintah tanpa membiarkan
kepemilikan jatuh pada individu atau swasta. Namun hal nya berbeda dengan
Sistem ekonomi Islam yang mencoba melihat kedua sistem ini dengan cara
moderat.

Dalam mengenai pandangan kapitalis dan sosialisme ini bahwa baik


sosialis maupun kapitalis tetap bertujuan untuk mencapai kekayaan material baik
itu digunakan melalui jalan mekanisme pasar bebas maupun dengan sistem
pemusatan dengan perencanaan melalui pemerintah. Pada ujungnya kedua sistem
tersebut akan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada untuk membuktikan
dari kedua sistem tersebut mana yang paling efektif dalam menghasilkan
keuntungan. Sedangkan dalam ekonomi islam tujuan utama dari sistem ekonomi
Islam adalah mencapai falah, yang hanya bisa dicapai dengan menjadikan tujuan
akhir dari segala tindakan ekonomi adalah pengabdian atau ibadah pada Allah.

Dalam artikel juga dijelaskan bahwa terdapat beberapa perbedaan kapitalis ,


sosialis dan Islam antara lain:
1. Prinsip ekonomi kapitalis yakni kerja keras dan prinsip sosialis yakni
egaliter memiliki tempat dalam sistem ekonomi Islam. Ekonomi Islam
mendorong setiap pelaku ekonomi yang untuk selalu mendayagunakan
segala hal yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Konsep kepemilikan individu dalam kapitalis dan kepemilikan kelompok
dalam sosialis diakui oleh ekonomi Islam. Ekonomi Islam mengenal
multitype ownership yakni individu dan kelompok. Dalam ekonomi Islam
pemiliki hakiki dari segala sesuatu yang ada didunia ini adalah Allah
SWT.
3. kebebasan dalam bertindak yang menjadi ciri khas kapitalis juga diakui
dalam Islam. Dalam Islam segala tindakan ekonomi dibenarkan selama
tidak ada dalil yang melarang.
4. keadilan sosial yang menjadi semboyan sosialisme juga diakui dalam
Islam. Hal yang membedakan adalah penerapannya. Dalam Islam setiap
orang tidak harus mendapatkan hasil yang sama antara satu dan lainnya.
Akan tetapi Islam memberikan instrument zakat dalam upaya mencapai
keadilan sosial tersebut

Dan dengan itu sangat jelas bahwa perbedaan yang signifikan antara Sistem
Ekonomi Sosialis, Kapitalis dan Islam.
ARTIKEL 2 :

Pemikiran Ekonomi Masa Pra-Klasik

Pemikiran ekonomi terbagi atas beberapa bagian. Salah satunya pemikiran


ekonomi masa pra-klasik yang memiliki 4 sub bagian, yaitu pemikiran ekonomi
zaman Yunani kuno, pemikiran kaum skolastik, era merkantilisme, dan mazhab
fisiokratis.Keempat sub bab tersebut merupakan pemikiran awal tentang ekonomi,
sebelum ekonomi itu berdiri sebagai cabang ilmu tersendiri.

Yunani Kuno

Pada masa Yunani kuno, Plato dan Aristoteles melakukan pembahasan tentang
ekonomi sebagai bagian dari ilmu filsafat, yaitu filsafat moral. Sampai pada
akhirnya Xenophon, yang juga filsuf Yunani menyebutkan istilah ‘ekonomi’ yang
merupakan gabungan dari dua kata, yaitu ‘oikos dan nomos’ yang berarti
‘pengaturan dan pengelolaan rumah tangga’.

Sebenarnya Xenophon bukanlah ahli ekonomi, melainkan ahli pariwisata. Dalam


karyanya On the Means of Improving the Revenue of the State of Athens, ia
menjelaskan tentang keindahan negara Athena yang bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan pendapatan negara. Dengan berbagai kelebihan, Xenophon melihat
bahwa Athena dapat menarik perhatian banyak pedagang dan pengunjung dari
daerah-daerah lain. Pengunjung yang datang (tamu) tersebut harus dilayani
dengan baik, karena semakin baik pelayanan di Athena maka akan semakin
banyak orang yang datang.

Begitu juga dengan jumlah pajak yang akan terus meningkat seiring
meningkatnya jumlah pengunjung.

Mari beralih kepada Plato dan Aristoteles. Keduanya mungkin tidak berfokus
pada negara Athena, seperti yang dilakukan Xenophon, namun filsuf yang
terkenal ini lebih membicarakan keadilan dalam sebuah negara yang ideal.

Menurut Plato, negara yang ideal adalah negara yang sudah mengetahui tentang
pembagian kerja (division of labor). Adam smith, dalam karyanya Wealth of
Nation, juga membahas tentang divion of labor dengan konsep pandangan dan
tujuan yang berbeda dengan Plato.

Dalam hal ini, Plato membagi tiga klasifikasi manusia berdasarkan pekerjaannya,
yaitu penguasa, tentara dan pedagang. Menurut Plato, kaum penguasa adalah
kaum yang seharusnya tidak bekerja demi harta. Dan seharusnya para penguasa
memang mengabdikan dirinya untuk negara demi kemakmuran dan keadilan
rakyat. Sedangkan kaum tentara tugasnya ialah menjaga keamanan negara serta
masyarakatnya. Dan kaum pedagang inilah yang boleh bekerja untuk mengejar
keuntungan dan mengumpulkan harta.

Ketiga klasifikasi ini sebenarnya adalah pembatas untuk membatasi nafsu manusia
yang tidak terbatas. Karena pada saat itu pun, masyarakat Yunani sudah mengenal
Hedonisme yang digagas oleh Artippus.

Artippus menganggap bahwa kenikmatan ialah tujuan akhir kehidupan manusia


yang paling mulia.

Plato sangat tidak setuju dengan paham tersebut. Karena paham tersebut dapat
menimbulkan kesenjangan sosial yang mana orang yang memiliki harta akan
hidup dalam kemewahan yang selalu bertambah dan yang tidak memiliki harta
akan menjadi semakin sengsara.

Aristoteles juga berpikir sama dengan Plato, di mana sebenarnya kebutuhan


manusia itu tidak banyak, namun keinginan (nafsu)-nya tidak terbatas.

Dalam pemikiran Aristoteles, ia membedakannya menjadi dua cabang, yaitu


kegunaan dan keuntungan, dalam istilah spesifik ialah Oeconomia dan
Chrematistike. Konsep oeconomia dapat diartikan sebagai pengelolaan rumah
tangga dan harta warisan seseorang juga dapat diartikan dengan penggunaan
sumber daya yang cermat.

Chrematistike yang dimaksud Aristoteles merujuk pada kegiatan berdagang, di


mana dalam perdagangan, konsep kegunaan tidak digunakan dan hanya berfokus
pada keuntungan saja. Berbeda dengan konsep pemikiran Adam Smith, di mana ia
berkata motif bergerak paling utama ialah keuntungan bukan kegunaan.
Kaum Skolastik

Masih sama dengan zaman Yunani kuno. Kaum skolastik masih memfokuskan
perhatiannya pada konsep keadilan. Hal ini dipengaruhi oleh ajaran gereja dan
kitab Injil pada Abad Pertengahan. Asumsi ekonomi pada masa itu menyangkut
tentang moralitas. Masyarakat menganggap bahwa kekayaan materi perlu, karena
tanpa materi orang-orang tidak mampu menghidupi dirinya sendiri apalagi
menolong orang lain. Namun pandangan gereja tentang ekonomi dapat
digambarkan dengan the merchant can scarcely or never be pleased by God.

Tokoh aliran skolastik yang terkenal ialah Albertus Magnus dan Thomas Aquinas.
Magnus dengan konsep pemikirannya tentang harga yang adil dan pantas.
Maksudnya ialah dalam aktivitas tukar menukar barang harus dilakukan dengan
logis tanpa unsur melebih-lebihkan biaya yang sebenarnya tidak perlu
diperhitungkan. Dan Aquinas dengan konsep pemikirannya tentang bunga yang
divonis sebagai riba. Memungut bunga dari uang yang dipinjamkan menurutnya
sangat tidak adil, karena sama dengan menjual sesuatu yang tidak ada.

Dengan adanya bunga, seseorang memperoleh keuntungan tanpa usaha dan biaya.
Namun pandangan ini sudah tidak lagi digunakan. Sekarang, tanpa bunga, orang-
orang tidak bisa mendapatkan keuntungan dari sesuatu yang dipinjamkannya.
Oleh karena itu, tanpa bunga, mungkin orang-orang akan lebih suka berinvestasi
daripada meminjamkan uangnya tanpa manfaat yang jelas.

Era Merkantilisme

Merkantilisme berasal dari kata merchant yang artinya pedagang. Pada era
merkantilisme ini terjadi kemajuan yang pesat dalam perekonomian dan litelatur.
Pada era ini, perdagangan internasional dianggap sebagai sumber utama kekayaan
negara yang berupa surplus. Uang dari hasil surplus merupakan sumber
kekuasaan.

Dalam masa ini, terdapat banyak sekali tokoh-tokoh merkantilisme dan banyak
juga aktor-aktor yang menulis tentang perekonomian. Karena setiap orang punya
pendapatnya masing-masing. Namun karena tidak semua dari mereka berlatar
belakang universitas, sehingga sulit untuk di generalisasi. Namun tulisan-tulisan
itu yang nanti banyak menjadi sumber untuk buku The Wealth of Nations-nya
Adam Smith.

Dalam praktik ekonominya, Jean Baptis Colbert, seorang pejabat negara Prancis
menyatakan bahwa banyak terjadi aliansi antara penguasa dan pedagang.
Penguasa memberi perlindungan kepada pedagang untuk hak monopoli dan
keistimewaan lainnya. Sebagai gantinya, pedagang memberi uang kepada
penguasa untuk memakmurkan hidupnya. Pada era ini juga disebut sebagai
kapitalisme komersial atau kapitalisme saudagar. Dan hal ini juga yang menjadi
awal dari imperialisme dan kolonialisme di dunia.

Mazhab Fisiokratis

Fisiokratis berasal dari dua kata yaitu physic dan cratos/cratain yang berarti alam
dan kekuasaan. Kaum fisiokrat menganggap sumber kekayaan terdapat pada
sumber daya alam, bukan perdagangan internasional. Kaum fisiokrat percaya
bahwa Tuhan telah menciptakan alam dengan sebaik-baiknya. Sehingga
diperlukan keselarasan dan keharmonisan antara alam dan perilaku manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus ada campur tangan dari pemerintah.

Sebagaimana pasar berjalan begitu saja dalam istilah Laissez faire-laissez passer
(let do, let pass). Yang kemudian konsep dari Quesnay ini lebih dikembangkan
dan dikenal sebagai konsep Invisible Hand oleh Adam Smith.

Francis Quesnay yang merupakan dokter ahli bedah ini diangkat menjadi bagian
dari sebuah lembaga ilmiah karena perhatiannya pada masalah ekonomi yang
ditulis dalam buku Tableau Economique. Ia membagi masyarakat ke dalam empat
golongan.

Dalam pemikirannya, Quesnay dianggap sudah jauh lebih baik. Karena pola
pikirnya sudah mulai tersusun dan sudah menggunakan istilah ‘mazhab’ . Dengan
pola yang sudah tertata, maka akan lebih mudah untuk dipahami orang lain.
Namun, pemikiran Quesnay ini kemudian disempurnakan lagi oleh Adam Smith
pada era selanjutnya.
KOMENTAR ARTIKEL 2 :

Menurut saya, artikel diatas sangat bermanfaat bagi pembaca. Pembaca


dapat mengetahui mengenai pemikiran-pemikiran ekonomi pada masa pra-klasik
dengan baik dan mudah untuk dapat dipahami. Sebab didalam artikel ini telah
tertata bagian-bagiannya yaitu pemikiran ekonomi zaman Yunani kuno, pemikiran
kaum skolastik, era merkantilisme, dan mazhab fisiokratis. Keempat bagian ini
merupakan pemikiran awal tentang ekonomi, sebelum ekonomi itu berdiri sebagai
cabang ilmu tersendiri.

Pada masa Yunani Kuno terdapat tokoh-tokoh terpenting yaitu Plato,


Aristoteles dan Xenophon. Yang mana Plato dan Aristoteles melakukan
pembahasan tentang ekonomi sebagai bagian dari ilmu filsafat, yaitu filsafat
moral. Sedangkan Xenophon menyebutkan istilah ‘ekonomi’ yang merupakan
gabungan dari dua kata, yaitu ‘oikos dan nomos’ yang berarti ‘pengaturan dan
pengelolaan rumah tangga’.

Pada masa kaum Skolastik masih memfokuskan perhatiannya pada konsep


keadilan. Hal ini dipengaruhi oleh ajaran gereja dan kitab Injil pada Abad
Pertengahan. Asumsi ekonomi pada masa itu menyangkut tentang moralitas.
Tokoh aliran skolastik yang terkenal ialah Albertus Magnus dan Thomas Aquinas.
Magnus dengan konsep pemikirannya tentang harga yang adil dan pantas.
Maksudnya ialah dalam aktivitas tukar menukar barang harus dilakukan dengan
logis tanpa unsur melebih-lebihkan biaya yang sebenarnya tidak perlu
diperhitungkan. Dan Aquinas dengan konsep pemikirannya tentang bunga yang
divonis sebagai riba. Memungut bunga dari uang yang dipinjamkan menurutnya
sangat tidak adil, karena sama dengan menjual sesuatu yang tidak ada.

Pada era merkantilisme disini telah terjadinya kemajuan yang pesat dalam
perekonomian dan litelatur. Sebab pada era ini, perdagangan internasional
dianggap sebagai sumber utama kekayaan negara yang berupa surplus. Uang dari
hasil surplus ini merupakan sumber kekuasaan. Dalam masa ini, terdapat banyak
sekali tokoh-tokoh merkantilisme dan banyak juga aktor-aktor yang menulis
tentang perekonomian. Akan tetapi tidak semua dari mereka yang berlatar
belakang dari universitas, sehingga sulit untuk di generalisasi.

Bagian yang terakhir dalam pemikiran ekonomi kaum klasik yaitu mazhab
fisiokrat. Pada mazhab fisiokrat ini, Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber
kekayaan terdapat pada sumber daya alam, bukan dari perdagangan internasional.
Yang mana kaum fisiokrat percaya bahwa Tuhan telah menciptakan alam dengan
sebaik-baiknya. Sehingga diperlukan keselarasan dan keharmonisan antara alam
dan perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus ada campur
tangan dari pemerintah.

Disini dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekonomi itu sebenarnya sudah


ada sejak lama. Bahkan sama tuanya dengan peradaban manusia. Setiap manusia
mempunyai pemikiran dan caranya sendiri dalam ekonomi. Dan agar lebih
bermanfaat, hendaklah selalu mengingat uang disertai dengan mengingat berkah
dari Tuhan. Dengan begitu, mudah-mudahan kita tidak menjadi egois dan
merugikan orang lain serta mendapat kasih sayang dari Sang Pencipta.
ARTIKEL 3:

Sejarah Pemikiran Ekonomi Mazhab Pisiokrat

Mazhab Pisiokrat tumbuh sebagai kritik terhadap pemikiran ekonomi


Merkantilis. Merkantilis berpendapat bahwa kekayaan bisa bermanfaat bagi
negara agar bisa kuat dan jaya negara harus kaya, harus banyak memiliki banyak
logam mulia. Mazhab Praklasik yaitu kaum Merkantilis dipelopori oleh Thomas
Mun (1571-1641), Jean Baptist Colbert (1619-1683). Merkantilis merupakan
model kebijakan ekonomi dengan campur tangan pemerintah yang dominan,
proteksionisme serta politik kolonial, ditujukan dengan neraca perdagangan luar
negeri. Perintis merkantilis menekankan pentingnya kekuatan negara dan
penaklukan luar negeri sebagai kebijakan utama dari economic policy. Jika sebuah
negara tidak mempunyai supply dari bahan mentahnya maka mereka harus
mendapatkan koloni sebagai penyedia kekurangan tersebut. lebih lanjut negara
koloni tidak hanya sebagai penyedia bahan mentah bagi suatu negara tetapi juga
sebagai pasar bagi barang jadi.

Berbeda dengan kaum merkantilisme, kaum fisiokrat menganggap bahwa


sumber kekayaan yang senyata-nyatanya adalah sumber daya alam. Selama the
enlightment, Physiocrats Prancis adalah yang pertama kali mempelopori teori
ekonomi ini berdiri. Tokohnya adalah Francois Quesnay (1694-1774), diagram
ciptaannya yang terkenal adalah Table Economique.

– Kaum ini dinamakan kaum physiocratism = physic (alam) dan cratain atau
cratos (kekuasaan). Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan oleh Tuhan
penuh keselarasan dan keharmonisan.

– Kaum fisiokrat menganggap bahwa sistem perekonomian seperti sistem alam


yang penuh keharmonian. Yang artinya bahwa biarkan manusia diberikan
kebebasannya mengelolah alam demi memenuhi kebutuhannya masing2 dan akan
selaras dengan kebutuhan masyarakat banyak.
– Artinya bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur dan biarkan alam yang
mengatur. Inilah yang menjadi cikal bakal doktrin laissez faire-laissez passer” / let
do, let pass = biarkan semua terjadi, biarkan semua berlalu.

Inti dari mazhab pisiokrat adalah:

1.Inti pemikiran utama dalam mazhab Pisiokrat adalah dituangkan dalam tabel
ekonomi yang terdiri dari classe productive dari kaum petani, classe des
froprietaires dari kaum pemilik tanah, classe sterile atau classe stipendile yang
meliputi kaum pedagang dan industriawan dan classe passieve adalah kaum
pekerja.

2.Pemikiran ekonomi kaum Pisiokrat yang menonjol dalam perkembangan ilmu


ekonomi selain lingkaran arus ekonomi dalam tabel ekonomi yaitu tentang teori
nilai dan harga yang terbagi menjadi tiga yaitu harga dasar barang-barang, harga
penjualan dan harga yang harus dibayar konsumen. Teori uang yang
dikemukakannya adalah sebagai tabir uang (money is veil) dan perlunya
pengenaan pajak untuk kepentingan ekonomi.

3.Sumbangan pemikiran ahli Pisiokrat lain yaitu Jaques Turgot mempunyai dua
sumbangan utama terhadap pemikiran ekonomi yakni teori uang sebagai tabir, dan
teori fruktifikasi. Teori uang sebagai tabir yang mempersulit pengamatan
fenomena ekonomi. Namun demikian pemikiran ini merupakan gagasan ke arah
menemukan dasar satuan perhitungan yang ia, tetapi dikemukakan atas transaksi
barter dengan nilai alat tukar dapat berubah-ubah karena jumlahnya.

4.Sumbangan pemikiran pisiokrat yang terbesar dalam perkembangan ilmu


ekonomi adalah hukum-hukum alamiah, dan menjelaskan arus lingkaran ekonomi.

Pemikiran Francis Quesnay (1694-1774)

Seorang dokter ahli ilmu bedah. Pada tahun 1758 Quesnay menulis buku tentang
Table Economique, dengan latar belakang seorang dokter Quesnay menyususn
teori ekonomi lainya anatomi tubuh manusia, yg artinya antara satu dengan satu
lainnya saling berhubungan dan merupakan satu kestuan yg harmonis dan semua
berjalan dengan hukum2nya sendiri. Francis Quesnay membagi masyarakat dalam
empat golongan.

Golongan 1 adalah golongan masyarakt produktif yang mengelolah tanah


pertambangan dan pertanian.

Golongan 2 adalah kelas tuan tanah.

Golongan 3 adalah kelas yang tidak produktif yg terdiri dari pengrajin dan
saudagar.

Golongan 4 adalah kelas masyarakat buruh yg menerima upah dari tenaganya.

Penjelasan :

Bagi Quesnay hukum ekonomi berkesuaian dengan hukum alam, dan menjadikan
alam dalam hal ini tanah sebagai sumber kemakmuran masyarakat. Termasuk pula
didalamnya pengelolahan pertanian, peternakan dan pertambangan. Kelas tuan
tanah dianggap sebagai penghisap belaka sebab memperoleh hasil dengan tidak
melakukan kerja pengolahan tanah. Kegiatan industri dan perdagangan dinilai
tidak produktif karena kegiatan industri hanya mengubah bentuk dan sifat barang.
Dan kelas pedagang tugasnya hanya memindahkan tempat barang yg satu
ketempat yang lain. Karena itu Quesnay menganjurkan agar kebijakan2
pemerintah lebih mendukung dan meningkatkan taraf hidup kaum tani.

Dengan dasar pandangan inilah kaum merkantilisme yg menganggap bahwa


sumber kemakmuran Negara adalah hasil perdagangan luar negeri dianggap
sebagai suatu pandangan yang keliru bagi kaum fisiokrat. Kaum fisiokrat juga
mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan berbagai macam regulasi
kebijakan perdagangan yang seharusnya di bebaskan dari control. Kaum
merkantilis dituduh penyebab harga tinggi dan pajak tinggi. Kenapa pemikiran ini
dianggap “Mahzab/ aliran”, karena pda saat inilah Quenay telah menyusun
pemikiran tentng ekonomi yang lebih maju, dengan bentuk pol dan garis
pemikirannya sudah tersusun dlam kerangka dasar analisis tertentu mengenai
gejala-gejala, peristiwa-peristiwa dan masalah-masalah ekonomi yg dihadapi oleh
masyarakat.
KOMENTAR ARTIKEL 3 :

Menurut saya, artikel diatas mengandung isi yang sangat bermanfaat bagi
pembaca. Pembaca dapat mengetahui mengenai sejarah pemikiran ekonomi
mazhab fisiokrat dengan baik dan mudah dipahami. penulis disini menjelaskan
bahwa kaum fisiokrat menganggap sumber kekayaan yang senyata-nyatanya
adalah sumber daya alam. Disini manusia diberi kebebasan dan dibiarkan
melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-masing. Pemerintah tidak perlu
terlalu campur tangan dan alam akan dengan sendirinya menyeimbangkan dan
mengatur sedemikian rupa. Francois Quesnay (1694-1774) adalah tokoh yang
pertama kali mempelopori teori ekonomi.

Disini Francois Quesnay (1694-1774) mengartikan mazhab fisiokrat dalam


diagram ciptaannya bahwa : Kaum fisiokrat percaya bahwa alam diciptakan oleh
Tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan, kaum fisiokrat menganggap bahwa
sistem perekonomian seperti sistem alam yang penuh keharmonian dan
pemerintah tidak boleh ikut campur dan biarkan alam yang mengatur.
ARTIKEL 4 :

Perbandingan Sistem Ekonomi Sosialis dan Kapitalis

A. Sistem Ekonomi Sosialis

Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan


yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi
tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam
perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta
jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya.

Sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan


atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik
dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan kepadanya perolehan
produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini berlaku sebagaimana
yang diharapkan. Sistem Sosialis ( Socialist Economy) berpandangan bahwa
kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan
kemakmuran bersama. Sebagai Konsekuensinya, penguasaan individu atas
aset-aset ekonomi atau faktor-faktor produksi sebagian besar merupakan
kepemilikan sosial.

Prinsip Dasar Ekonomi Sosialis

 Pemilikan harta oleh negara


 Kesamaan ekonomi
 Disiplin Politik

Ciri-ciri Ekonomi Sosialis:

 Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme).


 Peran pemerintah sangat kuat
 Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi
Kebaikan Sistem Ekonomi Sosialis :

 Semua kegiatan ekonomi dikendalikan oleh pemerintah, sehingga


pemerintah mudah melakukan control atau pengawasan.
 Tidak ada kesenjangan ekonomi yang mencolok diantara anggota
masyarakat.
 Pemerintah mudah dalam mengatur dan melakukan pembentukan harga
pasar atau barang dan jasa.

Keburukan Sistem Ekonomi Sosialis

 Melemahkan bahkan mematikan inisiatif dan kreativitas individu.


 Seringnya terjadi praktik monopoli yang merugikan masyarakat.
 Masyarakat tidak memiliki kebebasan didalam memiliki sumber-sumber
daya yang ada

B. Sistem Ekonomi Kapitalis

Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara


penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi baang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian untuk memastikan
kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa
juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi.

Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri


sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk
memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi
untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis :

 Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi


 Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
 Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri
 Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani
Kuno (disebut hedonisme)

Kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis :

 Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan


melakukan segala  hal yang terbaik.
 Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya
yang diperlukan lebih kecil.
 Motivasi untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik,
sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan produksi.

Keburukan Sistem Ekonomi Kapitalis:

 Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada hanya persaingan tidak


sempurna monopolistik.
 Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena
adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan
upah buruh dan lain-lain.
 Nilai-nilai moral yang tinggi, seperti persaudaraan, kerja sama, saling
membantu, kasih saying dan bermurah hati, tidak lagi berharga dan
diperdulikan lagi dalam masyarakat.
KOMENTAR ARTIKEL 4 :

Menurut saya, artikel diatas mengandung isi yang sangat bermanfaat bagi
pembaca, pembaca dapat mengetahui mengenai perbandingan sistem ekonomi
sosialis dan kapitalis dengan baik dan mudah dipahami. penulis dapat menjelaskan
dengan baik mengenai perbandingan antara sistem ekonomi sosialis yang mana
sistem sosialis ini adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang
cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi
dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian
untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis
perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
seperti air, listrik, telekomunikasi, gas, dan lain sebagainya. \

Sedangkan dalam sistem kapitalisme ini adalah sistem perekonomian yang


memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan
kegiatan perekonomi seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan
barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa juga turut ambil
dalam bagian ini untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan, akan tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur
dalam ekonomi. Dan dengan itu sangat jelas bahwa pebandingan antara
perbandingan sistem ekonomi sistem ekonomi sosialis dan kapitalis.

Didalam artikel ini juga telah jelaskan tentang ciri-ciri sistem ekonomi
sosialis dan sistem ekonomi kapitalis, kebaikan sistem ekonomi sosialis dan
sistem ekonomi kapitalis dan keburukan sistem ekonomi sosialis dan sistem
ekonomi kapitalis. akan tetapi ada juga kekurangan yang terdapat dalam artikel ini
seperti dalam sistem ekonomi sosialis ada terdapat prinsip dasar ekonomi sosialis
sedangkan dalam sitem ekonomi kapitalis tidak ada tertera.

Anda mungkin juga menyukai