Anda di halaman 1dari 7

1.

Birokrasi merupakan roda dari pelaku administrasi dalam usaha produksi tetapi
ini terjadi pada usaha makro.
Didalam usaha mikro birokrasi melingkup juga sebagai pelaku administrasi
dimana pemilik sebagai pemimpin dan juga sebagai karyawan. jadi didalam
usaha mikro tidak begitu dibutuhkan, dikarenakan usaha mikro kebayakan
pelaku birokrasi merupakan pelaku administrasi juga.
2. alasan :
a. Proses sosialisasi yang tidak sempurna atau tidak berhasil karena seseorang
mengalami kesulitan dalam hal komunikasi ketika bersosialisasi. Artinya
individu tersebut tidak mampu mendalami norma- norma masyarakat yang
berlaku.
b. Penyimpangan juga dapat terjadi apabila seseorang sejak masih kecil
mengamati bahkan meniru perilaku menyimpang yang dilakukan oleh
orang-orang dewasa.
c. Terbentuknya perilaku menyimpang juga merupakan hasil sosialisasi nilai
sub kebudayaan menyimpang yang di pengaruhi oleh beberapa faktor
seperti faktor ekonomi dan faktor agama. Contoh karena kekurangan biaya
seorang pelajar mencuri dan seseorang yang tidak memiliki dasar agama
hidupnya tanpa arah dan tujuan.
d. Pertentangan antar agen sosialisasi. Pesan-pesan yang disampaikan antara
agen sosialisasi yang satu dengan agen sosialisasi yang lain kadang
bertentangan, misalnya : orang tua mengajarkan merokok itu tidak baik,
sementara iklan rokok begitu menarik, dan anak memiliki kelompok teman
sebaya yang pada umumnya merokok, sehingga jika ia mengikuti pesan
orang tuanya ia akan menyimpang dari norma kelompoknya, lama-lama
anak tersebut akan menjadi perokok
e. Pertentangan antara norma kelompok dengan norma masyarakat.
Kelompok masyarakat tertentu memiliki norma yang bertentangan dengan
norma masyarakat pada umumnya. Contoh : masyarakat yang hidup di
daerah kumuh sibuk dengan usahanya memenuhi kebutuhannya,
kebanyakan mereka menganggap pengucapan kata-kata kotor, membuang
sampah sembarangan, membunyikan radio dengan keras merupakan hal
biasa. Namun hal tersebut bagi masyarakat umum merupakan hal yang
menyimpang.

Faktor-faktor :

a. Perbedaan Status

Terdapat benteng pemisah antara si miskin dan si kaya yang amat mencolok,
sehingga dengan hal itu akan mengakibatkan timbulnya rasa iri, dengki,
syirik, dan berujung pada perilaku menyimpang seperti manipulasi, korupsi,
kolusi, dan sebagainya.
b. Kebutuhan Ekonomi

Tumbuh rasa atau keinginan untuk hidup serba kecukupan tanpa harus
susah payah bekerja, hal ini juga mengakibatkan seseorang mengambil jalan
pintas dengan cara penyimpangan seperti merampok, begal, mencuri, dan
lain sebagainya.
c. Keluarga yang Berantakan (Broken Home)

Keluarga yang berantakan akan menyebabkan tumbuhnya penyimpangan


sosial. Hal ini disebabkan oleh perselingkuhan atau perceraian, sehingga
menyebabkan anggota keluarganya tidak betah hidup di rumah akibat dari
situasi dan kondisi rumah yang selalu berantem atau saling diam.

Akibat dari itu, ia melampiaskan kekosongan hatinya dengan berjudi, miras,


narkoba, terjun ke dalam komplek prostitusi, dan masih banyak lainnya.
d. Banyak Pemuda yang Putus Sekolah dan Pengangguran Hidupnya Liar di
Jalanan
Pada dasarnya seorang pemuda bisa saja bekerja di kantor, untuk bekerja
disebuah kantor sangat dibutuhkan keahlian. Namun mereka tidak memiliki
keahlian tersebut. Padahal mereka juga membutuhkan sandang, pangan,
dan tempat tinggal, yang ujung-ujungnya mereka ambil jalan pintas dengan
cara menjadi pengamen bus atau pengemis berjalan.
e. Pengaruh Media Masa

Media masa sangatlah besar pengaruhnya, banyaknya tayangan-tayangan


berita kekerasan dan kriminalitas. Pola seperti ini akan memengaruhi emosi
dan kejiwaan seseorang, yang berakibat kepada pembunuhan,
pemerkosaan, perkelahian, perampokan, dan sebagainya.

Saat ini media di Indonesia sudah terkontaminasi dengan acara-acara yang


berdampak pada tindakan negatif. Oleh karena itu sebagai orang tua harus
senantiasa memperhatikan buah hatinya agar terhindar dari pencemaran
media masa.
f. Sosialisasi Nilai-nilai Sub-kebudayaan Menyimpang

Sosialisasi ini dapat terjadi oleh beberapa sebab, di antaranya terlalu sering
menonton film baik di televisi maupun internet (YouTube) yang akan
menimbulkan perasaan kepo (ingin tahu banget) dan meniru apa-apa yang
sudah ditonton.
Model penyimpangan seperti ini bisa terjadi karena seorang individu atau
kelompok baik sengaja maupun tidak secara otomatis telah mengadopsi
nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang.

Seperti contoh di negara Indonesia secara umum masyarakat mengetahui


bahwa hubungan prostitusi atau seks di luar nikah ini tidak dibenarkan
secara norma agama, sosial, dan hukum. Namun berbeda dengan negeri
barat yang tidak dikategorikan sebagai perilaku menyimpang.
g. Kesenjangan Sosial

Perbedaan status yang mengarah pada kesenjangan sosial, terutama antara


orang kaya dengan orang miskin yang sangat mencolok, dapat menimbulkan
rasa iri dan dengki sehingga terjadi tindak pencurian, pembunuhan, dan
saling ejek.

h. Nilai dan Norma yang Terlalu Longgar

Seharusnya para perilaku menyimpang haruslah dibina. Namun ada


beberapa masyarakat yang membiarkan begitu saja perilaku menyimpang
itu terjadi. Mungkin karena masyarakat terlalu sibuk dengan rutinitas atau
sudah lelah membina pelaku perilaku menyimpang tersebut. Sehingga dia
semakin menyimpang dari masyarakat.

i. Lingkungan Pergaulan

Pergaulan secara tidak langsung sangat mempengaruhi perilaku seseorang.


Jika tanpa pengetahuan dan kesadaran yang cukup, seseorang mudah
terpengaruh oleh kelompok pergaulannya yang kerap kali menyimpang.
Akibatnya ia juga ikut berbuat perilaku yang menyimpang.

j. Ketidakpuasan

Ada beberapa individu atau kelompok yang merasa tidak puas dengan
kondisi masyarakat saat ini. Sehingga mereka perlu melakukan perubahan
walaupun yang mereka lakukan itu menyimpang dari norma masyarakat
tersebut. Misalnya ada satu kelompok masyarakat ya ng anti terhadap
pendidikan dan menganggap semua orang yang mengikuti pendidikan
adalah orang yang menyimpang.

k. Ketidaksanggupan Menyerap Norma-Norma


Orang yang tidak sanggup menyerap norma-norma yang ada di dalam
masyarakat akan tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk menurut masyarakat. Hal tersebut terjadi akibat proses
sosialisasi yang tidak sempurna atau terjadi keretakan dalam keluarga.

dampak :

Dampak Bagi Pelaku

Perilaku yang menyimpang dan dilakukan oleh seseorang biasanya akan


berpengaruh terhadap orang itu sendiri. Dan berikut ini adalah beberapa
dampak yang terjadi pada pelaku penyimpangan perilaku sosial.

a. Penyimpangan perilaku sosial dapat memberikan pengaruh psikologis


atau dapat membuat pelakunya menderita secara kejiwaan dan juga
tekanan mental yang terjadi pada pelaku. Karena pelaku akan
dikucilkan dari kehidupan bermasyarakat dan akan dijauhi dari
pergaulannya.
b. Dampak lainnya adalah, perilaku penyimpangan sosial dapat
menghancurkan masa depan pelakunya.
c. Pelaku juga akan menjadi jauh dari Tuhan dan tidak takut melakukan
dosa.
d. Perbuatan penyimpangan sosial tersebut jika dapat membuat
pelakunya rentan terhadap bahaya.

Dampak Bagi Orang Lain Atau Kehidupan Masyarakat

Selain berdampak bagi si pelaku, perilaku penyimpangan sosial ini juga


dapat berdampak pada lingkungan dan masyarakat. Berikut ini adalah
dampak perilaku penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.

a. Perilaku penyimpangan sosial dapat mengganggu keamanan,


ketertiban dan juga ketidakharmonisan yang ada di dalam masyarakat.
b. Dampak lainnya, juga dapat merusak tatanan nilai, norma, dan juga
berbagai pranata sosial yang berlaku di dalam masyarakat.
c. Dapat menimbulkan beban sosial, psikologis dan juga ekonomis
terhadap keluarga si pelaku.
d. Dapat merusak unsur budaya dan juga unsur lainnya yang selama ini
mengatur individu di dalam kehidupan masyarakat.
3. makna globalisasi :
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran
pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan
telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin
mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan
budaya

hubungan :
Hubungan globalisasi dan demokrasi memunculkan perdebatan bertuju pada
dua permasalahan yang bertolak belakang. Pendapat pertama,
mengatakan bahwa globalisasi mengancam demokrasi. Sebaliknya, pendapat
kedua menyatakan bahwa globalisasi mengembangkan demokrasi.
Untuk mengukur hal itu tergantung pada seberapa besar pengaruh yang
diberikan globalisasi kepada demokrasi. Globalisasi akan dianggap sebagai
pendorong atau penghambat demokrasi tergantung pada apakah globalisasi
mendorong terciptanya otonomi dan kesetaraan yang lebih luas diantara
individu-individu dan masyarakat tatanan kehidupan bernegara di Asia.

Sejak era tahun 1980-an, Konsep globalisasi mulai banyak dibicarakan yang
menimbulkan dampak besar terhadap seluruh dimensi
kehidupan manusia. Dalam konteks politik di negara-negara sedang berkembang
termasuk di Asia, globalisasi telah mengubah suatu kekuasaan
politik negara modern dan warga negara. Beberapa ilmuan seperti (Giddens,
1999) , (Held, 1995) , (Fukuyama, 2016) , (Bauman, 1998) , (Beck,
2000) menyatakan bahwa globalisasi pasar bebas akan mendorong
demokratisasi politik. Sistem demokrasi dalam sejarahnya mencatat
kemenangan historis atas sistem lainnya dalam menjalankan roda
pemerintahan. Globalisasi dan kesejahteraan negara merupakan faktor yang
memberi warna dalam mendorong demokratisasi dewasa ini.

Tujuan utama dari demokrasi adalah dapat menghadirkan kesejahteraan dan


kemandirian suatu bangsa. Disaat yang sama, globalisasi hadir
dengan agenda utama liberalisasi dan perdagangan bebas. Globalisasi dengan
pasar bebasnya akan memberikan ruang kegiatan ekonomi yang lebih
luas dan kompotitif. Silsilah kedua sistem ini lebih memberikan suatu harapan
akan tumbuhnya perekonomian baru suatu negara menjadi lebih
baik, serta meningkatkan hak-hak individu. Olehnya itu, demokrasi akan
berkembang lebih baik jika menganut paham kebebasan dalam bernegara.
Sehingga dengan pandangan ini, globalisasi memberikan harapan bahwa
demokrasi akan dapat bersinergi positif dengan kapitalisme sebagai ekses-
ekses dari globalisasi dalam lingkup kesejahteraan negara bangsa.

selain itu, Bentuk Nyata Globalisasi Ekonomi

Untuk beberapa orang mungkin masih kebingungan menggambarkan bagaimana


bentuk nyata dari globalisasi ekonomi. Berikut ini adalah ciri bahwa globalisasi
ekonomi sudah berkembang di dunia:
a. Perkembangan teknologi sehingga mengubah konsep ruang dan waktu.
Keberadaan telepon genggam, televisi, satelit, hingga internet membuat
komunikasi global terjadi begitu cepat. Kini siapapun bisa berkomunikasi
tanpa terhambat oleh jarak dan waktu.
b. Terjadinya ketergantungan pasar dan produksi ekonomi di negara yang
berbeda sebagai akibat dari adanya perdagangan internasional.
c. Adanya interaksi kultural mengenai aneka hal baru yang melintasi aneka
ragam budaya.
d. Meningkatnya masalah yang menjadi perhatian bersama, seperti
berhubungan dengan lingkungan hidup, regulasi daerah, atau juga krisis
multinasional.
4. cara mengatasinya :
a. menjamin kemudahan akses internet melalui kerja sama dengan pihak
terkait agar semakin banyak daerah memiliki jaringan internet yang kuat.
b. penggunaan cara belajar online yang memungkinkan dosen atau guru dapat
berinteraksi atau berkomunikasi dengan seluruh peserta didik.
c. lebih fleksibel atau tidak kaku dalam mengatur waktu pelaksanaan
pembelajaran online.
d. peningkatan kualitas komunikasi dan kerja sama dengan para orang tua
e. peningkatan upaya yang dapat membuat peserta didik belajaar mandiri
dengan salah satunya pemberian tugas. terkhususnya untuk siswa
menengah dan mahasiswan dengan adanya tugas lebih banyak membaca.

permasalahannya
a. permasalahan sosial yang diakibatkan covid-19 dirasakan oleh masyarakat
terutama para siswa dan mahasiswa terkait belajar dirumah, para siswa
mengeluh akan belajar dirumah dipenuhi dengan tugas rumah yang diberi
oleh masing-masing guru terlalu banyak, sedangkan mahasiswa
mengeluhkan bahwa pertemuan daring banyak terkendala oleh jaringan
Web, teknologi yang kurang memadai, hingga sinyal. Selain itupula kurang
efektifnya belajar dirumah karena mereka belajar otodidak(sendiri), banyak
orang tua yang tidak bisa mengajari materi yang ada dibuku, hanya bisa
membimbing anaknya saja.
b. penguasaan teknologi yang masih rendah
c. keterbatasan sarana dan prasarana
d. jaringan internet karena tidak semua siswa atau mahasisa yang tempat
tinggal mereka memiliki jaringan yang bagus atau memadai.
e. Biaya membeli paket. jaringan internet yang sangat dibutuhkan dalam
pembelaaran daring menjadi masalah tersendiri bagi guru atau dosen dan
siswa atau mahasiswa. kouta yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi
melonjak dan banyak diantara guru atau dosen juga orang tua siswa atau
mahasiswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyidakan
jaringan internet.

5. penjelasan :
perilaku seksual merupakan perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai
dan norma yang ada ditengah lingkungan masyarakat terkhususnya lingkungan
mahasiswa, kehidupan mahasiswa yang semakin banyak tinggal dikalangan
lingkungan kos merupakan pemicu terbesar penyimpangan seksual yang terjadi
saat ini. hal ini menyebabkan mereka harus berpisah dengan orang tuanya
sehingga orang tua tidak dapat mengawasi anaknya secara langsung.
dampak yang ditimbulkan yaitu keluarga yang dikampung merasa mau
akan perbuatan anak tersebut, mahasiswa yang melakukan penyimpangan
tersebut terkena penyakit HIV/AIDS, akan mencoreng nama baik mahasiswa itu
sendiri dan mencoreng nama baik kampus atau instansi yang ditempati.
Jika ditinjau dari perspektif ekonomi yang memandang perilaku
penyimpangan seksual ini tentu akan sangat merugikan, karenanyajika harus
dikasuskan mereka harus menyewa pengacara yang begitu handal sehingga
harus mengeluarkan uang yang sangat banyak dan jika memiliki perekonomian
yang cukup mereka akan mengutang sehingga akan menambah masalah baru.

Anda mungkin juga menyukai