Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 2

BAB III

RAGAM GEJALA SOSIAL DALAM MASYARAKAT

B. Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Perilaku menyimpang dapat diklasifikasikan menjadi dua perilaku menyimpang positif


dan negatif. Indikator utama perilaku menyimpang pelanggaran terhadap nilai dan norma sosial.
Pada umumnya, masyarakat menganggap perilaku menyimpang merupakan perilaku yang
merugikan karena mengganggu kestabilan masyarakat. Penyimpangan sosial baik positif atau
negative menunjukkan gejala sosial. Adapun berbagai gejala sosial akibat pengaruh
penyimpangan sosial, baik positif maupun negative sebagai berikut:

1. Pergeseran Peran
Bentuk penyimpangan positif dalam kehidupan sehari-hari bisa dilihat dari bergesernya
peran seseorang yang tidak seharusnya (menyimpang) melekat pada dirinya. Peran merujuk
pada kegiatan yang dilakukan oleh seseorang sehubungan dengan kedudukan atau
statusnya. Perubahan peran menunjukkan adanya perubahan terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang. Dalam masyarakat, ayah dianggap tulang punggung keluarga.
Anggapan tersebut sudah lama menjadi acuan masyarakat. Sementara itu, ibu lebih banyak
berada di rumah untuk mengurus anak dan rumah. Akan tetapi, realitasnya muncul
pergeseran peran tulang punggung keluarga yang tidak serta merta laki-laki (ayah).
Sebagai contoh, kuli panggul umumnya menjadi peran mata pencaharian kaum laki-laki
karena dianggap sebagai pekerjaan kasar yang membutuhkan tenaga fisik lebih banyak.
Faktanya, banyak kaum perempuan yang meggeluti pekerjaan tersebut. Meskipun
pekerjaan kaum perempuan tersebut banyak menyimpang dari norma dan nilai sosial,
masyarakat menoleransi tindakan tersebut karena merupakan upaya seseorang memenuhi
kebutuhan perekonomian keluarga. Selain itu, keterbukaan masyarakat terkait kesamaan
hak antara laki-laki dan perempuan semakin memberi peluang kaum perempuan dapat
melakoni profesi laki-laki selama memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjalani
profesi tersebut.
2. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan perilaku para remaja yang melanggar norma tertulis atau
tidak tertulis. Kenakalan remaja dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Kenakalan
remaja muncul bukan tanpa sebab. Berikut ini merupakan beberapa factor penyebab
terjadinya kenakalan remaja :
- Perkembangan mental remaja masih labil
- Hubungan keluarga tidak harmonis
- Proses sosialisasi tidak sempurna
3. Kriminalitas
Ada berbagai bentuk kriminalitas. Kriminalitas menunjukkan tindakan melanggar norma
hukum dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat baik dari segi moral maupun material.
Beberapa tindak kriminalitas yang termasuk gejala sosial sebagai berikut:
a. Penyalahgunaan narkoba
Penyalagunaan narkoba dapat diartikan sebagai penggunaan narkoba yang dilakukan
bukan untuk maksud pengobatan, melainkan adanya keinginan menikmati pengaruhnya
sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental dan kehidupan sosialnya.
Penyalahgunaan narkoba termasuk tindakan melanggar nilai dan norma dalam
masyarakat. Tindakan tersebut mengindikasikan adanya masalah yang dialami oleh
pengguna narkoba. Pengguna narkoba cenderung tidak mempedulikan orang lain dan
masyarakat umum sehingga mereka bertindak semaunya. Selain melanggar nilai dan
norma mengonsumsi hingga mengedarkan narkoba kepada pengguna dapat
dikategorikan sebagai tindak kriminal. Adapun dampak penyalahgunaan narkoba
sebagai berikut:
- Dampak bagi penggunanya
Penggunaan narkoba lebih banyak menimbulkan dampak negatif. Adapun dampak
narkoba bagi penggunanya sebagai berikut:
a) Terganggunya fungsi otak dan perkembangan mental, misalnya penurunan daya
ingat, konsentrasi, dan keinginan belajar.
b) Pemakaian narkoba dalam jumlah yang berlebih dan dalam waktu lama
menyebabkan gejala keracunan serta overdosis sehingga membahayakan nyawa
pengguna.
c) Pemakaian narkoba dapat menganggu perilaku seperti mudah marah,
tersinggung, menarik diri dari pergaulan, dan paranoid.
d) Pemakaian narkoba dapat menganggu kesehatan menyebabkan masalah
keuangan, dan permasalahan hukum seperti pencurian.
- Dampak terhadap keluarga
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan diorganisasi keluarga. Ketenteraman
dan keharmonisan keluarga menjadi rusak akibat salah satu anggota keluarga terjerat
narkoba. Selain itu, keluarga mendapat beban sosial akibat pandangan dan
pengucilan dari masyarakat serta beban ekonomi sebagai upaya penyembuhan dan
proses rehabilitasi.
- Dampak terhadap masyarakat
Apabila terdapat salah satu anggota masyarakat terlibat dalam penyalahgunaan
narkoba, ketenteraman dan kedamaian warga menjadi terganggu. Selain itu, warga
menjadi resah dan menimbulkan kecurigaan sosial terhadap anggota masyarakat
yang dicurigai ikut menyalahgunakan narkoba.
b. Korupsi
Korupsi merupakan tindakan seorang/kelompok yang dengan sengaja memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan keuangan negara/daerah. Korupsi termasuk perilaku menyimpang yang
muncul karena berbagai sebab, misalnya rasa iri terhadap orang lain yang memiliki
kekayaan lebih banyak. Rasa iri mendorong seseorang berupaya mendapatkan
kekayaan dengan cara tidak terpuji seperti melakukan korupsi.
c. Kejahatan dunia maya (cyber crime)
Cyber crime atau kejahatan dunia maya dapat diartikan sebagai tindak pidana yang
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Misalnya berkaitan dengan
pornografi, penggelapan uang, pencurian data, pengaksesan system secara illegal,
pembobolan rekening bank, penyebaran informasi yang menyesatkan, dan transaksi
barang illegal.
d. Perampokan
Perampokan merupakan tindak kriminal dengan cara merampas harta benda orang lain.
Tindakan menyimpang ini sering disertai penganiayaan, intimidasi, dan paksaan kepada
korban. Apabila dikaji menggunakan teori konflik dari Karl Marx diketahui bahwa
perampokan muncul karena modal hanya dikuasai oleh kelas atas (borjuis).
e. Perdagangan manusia
Perdagangan manusia merupakan transaksi yang menjadikan manusia sebagai objek
jual beli. Transaksi ini biasanya diawali dengan penculikan, penipuan, dan pemaksaan
terhadap korban. Perdagangan manusia tidak lepas dari pengaruh negatif globalisasi.
Untuk memerangi perdagangan manusia dibutuhkan keterlibatan banyak pihak,
termasuk pemerintah, tenanga kerja, para penegak hukum, masyarakat sipil, media,
serta negara transit dan negara tujuan tenaga kerja.
4. Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual menunjukkan orientasi seksual yang berbeda dengan masyarakat
umum, Secara alami, laki-laki memiliki ketertarikan dengan perempuan, begitu pula
sebalinya. Akan tetapi, dalam masyarakat berbagai gejala penyimpangan seksual seperti
waria, homoseksual/lesbian, biseksual (penyimpangan seksual dimana individu yang
tertarik dengan perempuan atau sebaliknya), dan pedofilia (gangguan psikoseksual
sehingga menyebabkan ketertarikan abnormal terhadap anak).

Anda mungkin juga menyukai