Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli

Sumber gambar: Pengertianpakar.com


Penyimpangan sosial merupakan suatu perilaku yang tidak sesuai dengan tata kelakuan di dalam
masyarakat, sehingga seseorang yang melanggarnya akan dianggap sebagai pelanggar dan harus dihukum
sesuai dengan ketentuan yang sudah berlaku.

Untuk lebih jelasnya kamu bisa baca beberapa pengertian menurut para ahli yang akan kami sajikan di
bawah ini.

Robert M.Z Lawang

Menurut Robert,penyimpangan sosial adalah segala tindakan dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan
norma yang sudah berlaku di dalam sistem masyarakat tertentu.

James W. Van Zanden

Menurut James, yang dinamakan penyimpangan sosial adalah suatu tindakan atau perilaku yang menurut
sebagian besar orang dianggap sebagai tindakan yang tercela.

Lewis Coser

Lewis Coser berpendapat bahwa yang dimaksud penyimpangan sosial adalah kegagalan seseorang dalam
menyesuaikan diri terhadap kebudayaan dengan perubahan sosial.

Gillin

Menurut Gillin perilaku menyimpang adalah sejumlah tingkah laku yang timbul dari nilai-nilai dan norma
sosial sehingga dapat menjadi sebab pemudaran atau runtuhnya ikatan sosial solidaritas kelompok.

Becker

Menurut Becker suatu perilaku yang menyimpang secara sosial adalah konsekuensi dari adanya aturan
dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap seseorang yang mengerjakan tindakan itu
sendiri.

Van Der Zanden

Menurut Zanden, penyimpangan sosial adalah suatu perilaku yang dianggap oleh sebagian masyarakat
sebagai tindakan yang tercela dan berada di luar batas toleransi.

Paul B. Horton

Menurut Paul, penyimpangan sosial adalah perilaku atau tindakan yang dilakukan seseorang sebagai
bentuk pelanggaran terhadap norma yang ada dalam masyarakat.
Edward H. Sutherland

Menurut Edward penyimpangan ini bersumber dari pergaulan yang berbeda sebab seseorang yang belajar
untuk menyimpang dari norma masyarakat melalui kelompok-kelompok berbeda di mana ia bergaul.

Di dalam teori ini juga dipaparkan bahwa teori sumber penyimpangan terdiri dari 2 faktor yaitu:

1. Faktor pertama, perilaku menyimpang bisa terjadi karena sebuah proses sosialisasi yang tidak
merata, sehingga pesan-pesan yang dibawa oleh agen-agen sosialisasi tidak searah.
2. Kedua, perilaku menyimpang juga bisa terjadi akibat seseorang belajar mengenai perilaku yang
menyimpang.

Edwin M. Lemert

Menurut Edwin penyimpangan ini berasal dari adanya proses lebelling (pemberian julukan, merk, cap,
atau stempel) negatif yang diberikan masyarakat untuknya.

Robert K. Merton

Menurut Robert, penyimpangan berasal dari adanya ketegangan antara tujuan budaya dan sarana untuk
menggapainya. Masyarakat menginginkan setiap orang berhasil, namun tidak semua orang bisa
mencapainya melalui sarana yang sah, seperti menjadi pengusaha dll. Kemudian orang-orang ini akan
mengambil jalur yang menyimpang.

Lemert (1951)

Yang terakhir menurut Lemert, perilaku menyimpang ini terbagi menjadi 2 yaitu: Penyimpangan primer
dan sekunder.

1. Penyimpangan primer merupakan suatu perilaku menyimpang yang masih bisa diterima secara
sosial. Misal, mencontek saat ujian dan kebut-kebutan di jalan.
2. Penyimpangan skunder merupakan suatu perilaku menyimpang yang pada umumnya tidak bisa
diterima secara sosial. Misal, pembunuhan, memalai narkoba dsb.

Ciri-ciri Penyimpangan Sosial

Sumber gambar: Blog.unnes.ac.id.


Penyimpangan sosial dalam masyarakat adalah semua bentuk tindakan yang dianggap menyimpang dari
norma-norma yang telah berlaku dalam suatu sistem sosial. Dalam hal ini menimbulkan upaya dari pihak
berwenang guna memperbaiki perilaku tersebut.
Berikut merupakan ciri-ciri penyimpangan sosial yang dapat kamu pahami:

 Deviasi (penyimpangan) merupakan dampak dari adanya masalah-masalah, baik itu pribadi
maupun sosial.
 Deviasi (penyimpangan) merupakan bentuk penolakan masyarakat.
 Deviasi (penyimpangan) bersifat universal (menyeluruh) karena menggambarkan 3 fungsi
penting yaitu:
o Deviasi dalam menjelaskan aturan.
o Deviasi dalam pembentukan grup.
o Deviasi dalam mengembangkan perubahan sosial.
 Aspek lahiriah yang bisa diamati dengan jelas, dapat dibagi menjadi 2 aspek:
o Dalam bentuk verbal, melalui kata-kata kotor, tidak senonoh, makian, dan lain-lain.
o Dalam bentuk nonverbal, tingkah laku yang terlihat.

Penyebab Terjadinya Penyimpangan Sosial

Sumber gambar: Abiummi.com


Penyebab terjadinya penyimpangan sosial bisa dilihat dari situasi dan kondisi pada masyarakat itu sendiri.
Pada dasarnya setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda, hal itulah yang kemudian
menimbulkan tindakan-tindakan yang berlawanan dan tidak semua individu mampu mengidentifikasi
nilai dan norma yang sudah berlaku di masyarakat.

Hal seperti ini menunjukkan bahwasannya proses sosialisasi mengalami kegagalan, individu-individu
yang demikian itu sangat cenderung menerapkan tindakan yang menyimpang. Beberapa faktor yang
menyebabkan orang melakukan sesuatu menyimpang antara lain:

Perbedaan Status

Terdapat benteng pemisah antara si miskin dan si kaya yang amat mencolok, sehingga dengan hal itu
akan mengakibatkan timbulnya rasa iri, dengki, syirik, dan berujung pada perilaku menyimpang seperti
manipulasi, korupsi, kolusi, dan sebagainya.

Kebutuhan Ekonomi

Tumbuh rasa atau keinginan untuk hidup serba kecukupan tanpa harus susah payah bekerja, hal ini juga
mengakibatkan seseorang mengambil jalan pintas dengan cara penyimpangan seperti merampok, begal,
mencuri, dan lain sebagainya.

Keluarga yang Berantakan (Broken Home)

Keluarga yang berantakan akan menyebabkan tumbuhnya penyimpangan sosial. Hal ini disebabkan
oleh perselingkuhan atau perceraian, sehingga menyebabkan anggota keluarganya tidak betah hidup di
rumah akibat dari situasi dan kondisi rumah yang selalu berantem atau saling diam.

Akibat dari itu, ia melampiaskan kekosongan hatinya dengan berjudi, miras, narkoba, terjun ke dalam
komplek prostitusi, dan masih banyak lainnya.

Banyak Pemuda yang Putus Sekolah dan Pengangguran Hidupnya Liar di Jalanan
Pada dasarnya seorang pemuda bisa saja bekerja di kantor, untuk bekerja disebuah kantor sangat
dibutuhkan keahlian. Namun mereka tidak memiliki keahlian tersebut. Padahal mereka juga
membutuhkan sandang, pangan, dan tempat tinggal, yang ujung-ujungnya mereka ambil jalan pintas
dengan cara menjadi pengamen bus atau pengemis berjalan.

Pengaruh Media Masa

Media masa sangatlah besar pengaruhnya, banyaknya tayangan-tayangan berita kekerasan dan
kriminalitas. Pola seperti ini akan memengaruhi emosi dan kejiwaan seseorang, yang berakibat kepada
pembunuhan, pemerkosaan, perkelahian, perampokan, dan sebagainya.

Saat ini media di Indonesia sudah terkontaminasi dengan acara-acara yang berdampak pada tindakan
negatif. Oleh karena itu sebagai orang tua harus senantiasa memperhatikan buah hatinya agar terhindar
dari pencemaran media masa.

Sosialisasi Nilai-nilai Sub-kebudayaan Menyimpang

Sosialisasi ini dapat terjadi oleh beberapa sebab, di antaranya terlalu sering menonton film baik di televisi
maupun internet (YouTube) yang akan menimbulkan perasaan kepo (ingin tahu banget) dan meniru apa-
apa yang sudah ditonton.

Model penyimpangan seperti ini bisa terjadi karena seorang individu atau kelompok baik sengaja maupun
tidak secara otomatis telah mengadopsi nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang.

Seperti contoh di negara Indonesia secara umum masyarakat mengetahui bahwa hubungan prostitusi atau
seks di luar nikah ini tidak dibenarkan secara norma agama, sosial, dan hukum. Namun berbeda dengan
negeri barat yang tidak dikategorikan sebagai perilaku menyimpang.

Dampak Penyimpangan Sosial

Sumber gambar: Avinurul.wordpress.com


Penyimpangan sosial dapat melanggar norma hukum. Penyimpangan sosial yang melanggar norma
hukum antara lain tindak kejahatan seperti: Penipuan, perampokan, pencurian. Pelanggaran norma hukum
tertentu akan mendapat sanksi hukum, misal penahanan di dalam (LP).

Selain penyimpangan yang melanggar norma hukum ada juga penyimpangan sosial yang melanggar
norma-norma sosial. Misal penyimpangan dalam bentuk gaya hidup lain dari gaya hidup pada umumnya
seperti sikap eksentrik dan arogansi.

Sikap eksentrik merupakan sikap yang dianggap aneh oleh masyarakat, contoh anak laki-laki yang
memakai anting. Sikap arogansi adalah sikap yang menunjukkan kesombongan atas kekuasaan, kekayaan,
dan kemapanan.

Pada umumnya penyimpangan sosial menimbulkan aib atau stigma bagi para pelakunya. Masyarakat
memandang pelaku penyimpangan sosial secara negatif, contoh, Afif adalah seorang yang tunawisma,
untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehari-hari ia mengumpulkan barang bekas.

Pada suatu hari ia sakit dan pastinya tidak bisa menjalankan pekerjaannya. Sementara itu ia tidak
mempunyai uang yang cukup untuk membeli makan, dalam posisi kelaparan ia berjalan emperan toko.
Saking laparnya, ketika berjalan di depan toko roti ia mencuri beberapa potongan roti. Ketika ia
melakukan aksinya, si penjaga toko berteriak, lantas orang-orang yang berada di sekitar toko spontan lari
dan menangkapnya.

Pada saat itulah orang-orang di sekitar toko menganggap bahwa ia adalah seorang pencuri, anggapan
itulah yang merupakan stigma atau aib sosial bagi si Afif.

Selain dampak negatif, penyimpangan sosial juga bisa berdampak positif. Penyimpangan sosial dapat
mempertegas suatu perilaku yang pantas dan tidak pantas untuk dilakukan.

Contoh, selama ini Teguh bingung apakah menggunakan narkoba itu termasuk perbuatan benar atau
salah. Orangtuanya melarang, namun beberapa temannya berkata bahwa menggunakan narkoba itu tidak
salah.

Singkat cerita, pada suatu hari temannya ditangkap polisi, peristiwa tersebut menegaskan Teguh
bahwasannya menggunakan narkoba itu tidak baik, maka dari itu perbuatan tersebut tidak dibenarkan.

Penyimpangan sosial juga dapat mendorong perubahan masyarakat, biasanya hal ini ditemukan dalam
penyimpangan yang sifatnya positif seperti inovasi pembaharuan di dalam kehidupan masyarakat.

Sikap Terhadap Pelaku Penyimpangan Sosial

Sumber: Umum-pengertian.blogspot.
Dalam menyikapi orang yang terkena penyimpangan sosial ini ada 2 macam yaitu: Sikap positif dan
negatif.

Sikap Positif

Sikap positif bukan berarti membenarkan begitu saja penyimpangan sosial. Sikap positif merupakan sikap
yang dianggap wajar atau sesuai dengan peristiwa yang terjadi, sikap seperti ini bisa dibangun dengan
kesanggupan menahan emosi dan memakai akal sehat dalam menghadapi penyimpangan sosial.

Sikap positif dapat dilihat melalui simpati seseorang terhadap pelaku penyimpangan sosial, simpati
merupakan sikap menaruh perhatian terhadap si penderita. Sikap simpati membuat seseorang sanggup
memahami pandangan atau situasi pelaku penyimpangan sosial.

Contoh, Ali melihat Kentos teman sekelasnya, hampir setiap hari ia tidur di kelas. Ali bertanya pada
Kentos tentang usaha apa yang bisa dilakukan agar bisa menolongnya.

Untuk itu Ali meminta Kentos untuk menceritakan mangapa hampir setiap hari tertidur, dari
perbincangannya terdapat satu alasan mengapa Kentos suka tertidur di kelas, ternyata pada malam hari
Kentos kurang istirahat.

Yang dilakukan Kentos adalah selalu membaca buku sampai larut malam, mengetahui hal ini si Ali
membantu Kentos untuk mencarikan jalan keluar yang tepat. Dengan bantuan Ali seiring berjalannya
waktu Kentos tidak lagi tertidur dikelas.
Dari pengalaman Ali dan Kentos terlihat bahwa rasa empati memperkenankan kita untuk memerhatikan,
memahami, dan menanggapi masalah orang lain. Sikap empati juga mampu mendorong kita untuk
membantu orang lain walaupun itu tidak menguntungkan bagi dirinya.

Sikap Negatif

Sikap negatif merupakan sikap yang tidak peduli sama sekali terhadap adanya penyimpangan sosial.
Contoh, Akmal adalah teman sebangku Teguh, ketika ulangan tiba Teguh menyontek dan Akmal
mengetahuinya, akan tetapi si Akmal pura-pura tidak tahu dan tak peduli. Padahal tindakan Teguh
merupakan tindakan terlarang. Sikap Akmal dinilai negatif karena membiarkan penyimpangan itu terjadi.

Contoh berikutnya adalah sikap penyimpangan sosial negatif yaitu main hakim sendiri. Salah satu dari
salah satu anggota geng motor mencuri motor, perbuatan tersebut merupakan tindakan penyimpangan
sosial.

Ketika melakukan aksinya, salah satu orang melihatnya dan memanggil masyarakat, lalu dikejar lah si
pencuri itu, setelah tertangkap salah satu dari warga mengompori warga lain untuk memukuli si pencuri
hingga babak belur.

Spontan terjadilah peristiwa main hakim sendiri, membiarkan penyimpangan yang terjadi ini meruakan
sikap yang tidak sewajarnya harus dilakukan

Anda mungkin juga menyukai