Anda di halaman 1dari 14

SERI PERILAKU MENYIMPANG DAN

2
SIKAP ANTI SOSIAL

NAMA : INTAN NUR AINI


KELAS : X MIPA 1
NO ABSEN : 17
TANGGAL PENGUMPULAN :

SISWA, PENGAJAR SOSIOLOGI,

Intan Nur Aini Wijayanti, S.P


Standar Kompetensi :
1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat.
Kompetensi Dasar :
1.1. Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat
dan lingkungan
Indikator :
1. Menjelaskan sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji hubungan masyarakat dan
lingkungan.
2. Menjelaskan sosiologi sebagai metode penelitian

Tujuan pembelajaran pada bab ini adalah para siswa dapat menjelaskan :
3. pengertian penyimpangan sosial dan pengendalian sosial;
4. ciri-ciri penyimpangan sosial dan pengendalian sosial;
5. penyebab terjadinya penyimpangan sosial;
6. bentuk-bentuk penyimpangan sosial;
7. cara-cara pengendalian terhadap penyimpangan sosial.Dengan benar

MATERI

1. Pengertian Perilaku Menyimpang

Mungkin Anda pernah ditegur guru karena berpakaian tidak tertib, baju tidak dimasukkan, atau
memakai sepatu dengan tidak semestinya. Hal itu barangkali menjadi pemandangan yang sering Anda
alami. Akan tetapi, pernahkah Anda berpikir mengapa terjadi demikian? Mungkinkah Anda
menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah sewajarnya terjadi di sekolah, seorang guru menegur
siswanya yang tidak tertib?
Sebenarnya hal tersebut merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang. Dikatakan
menyimpang karena ada pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku di sekolah, yang dalam hal
ini adalah norma yang mengatur cara berpakaian di sekolah. Walaupun kecil, penyimpangan itu perlu
dikoreksi oleh guru Anda, sebab sekolah merupakan lembaga sosialisasi nilai-nilai. Di sekolah, Anda
dididik menjadi manusia yang tertib dan mematuhi aturan demi kepentingan bersama. Dalam
masyarakat yang lebih luas, juga terdapat nilai dan norma yang jumlahnya lebih banyak dan beragam.
Itu semua diperlukan demi keharmonisan hidup bersama para warga masyarakat. Perilaku yang tidak
sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat disebut perilaku menyimpang (nonkonformitas, atau
antisosial). Sebaliknya, perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma di dalam masyarakat disebut
perilaku tidak menyimpang (konformitas). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suatu perilaku
dinilai menyimpang atau tidak diukur dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Sebenarnya, tidak
ada satu masyarakat pun yang benar-benar berjalan secara sempurna tanpa penyimpangan. Dalam batas-
batas tertentu, setiap warga masyarakat pernah melakukan penyimpangan, baik secara terbuka maupun
tersembunyi. Pengertian perilaku menyimpang itu sendiri bersifat relatif. Artinya, suatu perilaku tertentu
dianggap menyimpang oleh suatu masyarakat, namun oleh masyarakat lain hal itu dianggap sebaliknya.
Misalnya, masyarakat muslim menganggap orang yang makan daging babi adalah menyimpang dari
norma agama, sedangkan masyarakat nonmuslim tidak demikian.
Relativitas perilaku menyimpang juga dapat terjadi karena situasi dan kondisi. Sesuatu yang dahulu
di anggap tidak layak, sekarang dapat dianggap layak. Misalnya, pada zaman dahulu wanita Indonesia
(pribumi) dinilai tidak pantas mengenakan celana seperti laki-laki. Mereka harus mengenakan kain dan
kebaya. Akan tetapi, sekarang hal itu sudah tidak berlaku lagi.Relativitas nilai sosial dipengaruhi pula
oleh tempat atau lingkungan sosial budaya. Antara masyarakat desa dan kota mungkin memiliki nilai
dan norma yang berbeda pula. Masyarakat desa mempertahankan tradisi turun-temurun dari nenek
moyang. Orang desa yang meninggalkan tradisi di desanya dianggap tidak layak atau menyimpang.
Akan tetapi, masyarakat kota menganut nilai keterbukaan, sehingga cepat menyesuaikan diri dengan
berbagai perubahan. Nilai-nilai tradisional tidak lagi mengikat mereka. Perubahan di berbagai penjuru
dunia cepat memengaruhi perilaku orang-orang kota, apalagi dengan dibantu oleh sarana teknologi
komunikasi yang seolah telah menghilangkan batas ruang dan waktu. Di sisi lain, perilaku menyimpang
tidak selalu berdampak negatif. Penyimpangan dalam bentuk pemberontakan terhadap nilai-nilai yang
sudah mapan kadang-kadang melahirkan pemikiran-pemikiran baru. Misalnya, R.A. Kartini memelopori
penerobosan nilai-nilai kehidupan yang dia rasa tidak adil bagi kaumnya, sehingga lahirlah gerakan
emansipasi wanita di Indonesia. Padahal nilai-nilai yang berlaku saat itu mendukung pengekangan
terhadap kaum wanita. Biasanya penyimpangan seperti itu mendapat tentangan dari masyarakat namun
ketika ‘pemberontakan’ itu dirasakan ada manfaatnya, lama-kelamaan diterima dan menjadi nilai dan
norma baru. Tidak semua pemberontakan melahirkan pahlawan-pahlawan seperti R.A. Kartini. Tetapi,
selalu ada orang atau sekelompok orang yang mendobrak nilai-nilai yang sudah mapan.
Sebenarnya seluruh anggota masyarakat menghendaki agar setiap warga masyarakat berperilaku
baik. Akan tetapi, kenyataannya selalu ada orang yang mencuri, merampok, memerkosa, berkelahi,
menganiaya, menyalahgunakan narkotika, dan lain-lain. Perilaku semacam itu merupakan
penyimpangan terhadap nilai dan norma masyarakat. Orang yang melakukannya dianggap gagal
menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang ada di masyarakatnya.

Berikut beberapa pendapat ahli mengenai perrilaku penyimpangan :


a. Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan
kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
b. Gillin
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan
masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.
c. Lewis Coser
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan
kebudayaan dengan perubahan sosial.
d. James Vander Zenden
Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang
tercela dan di luar batas toleransi.
e. Paul B. Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran
terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
f. Robert M.Z. Lawang
Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam
sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk
memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.
g. Nasution
Penyimpangan sosial menurut adalah perbuatan yang menyimpang dan bertentangan dengan nilai-
nilai kebaikan yang berlaku di dalam masyarakat.
h. Ronald A. Hardert
Perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang melanggar keinginankeinginan bersama sehingga
dianggap menodai kepribadian kelompok yang akhirnya si pelaku dikenai sanksi.

2. Bentuk-Bentuk Penyimpangan

a. Berdasarkan Sifat
1) Penyimpangan Positif
Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-hadap
sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan memperkaya wawasan
seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat karena sesuai perkembangan
zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan wanita
karier.
2) Penyimpangan Negatif
Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang
dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk seperti pencurian, perampokan,
pelacuran, dan pemerkosaan.

Bentuk penyimpangan yang bersifat negatif antara lain adalah :


 Penyimpangan Primer (primary deviation)
Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang masih bisa diterima dan ditoleransi oleh
masyarakat, misalnya seorang siswa yang datang terlambat ke sekolah. Dalam beberapa kasus,
orang yang melakukan penyimpangan primer tidak menyadari perilaku yang dia lakukan itu
menyimpang. Misalnya, ketika lampu merah, seorang pengemudi kendaraan bermotor tetap
melaju. Penyimpangan primer masih bisa diterima oleh masyarakat karena umumnya
penyimpangan ini tidak dilakukan berulang oleh pelakunya.
 Penyimpangan Sekunder (secondary deviation)
Penyimpangan sekunder adalah kebalikan dari penyimpangan primer. Masyarakat tidak
menginginkan dan tidak dapat menerima adanya penyimpangan sekunder sama sekali.
Penyimpangan sekunder merupakan penyimpangan yang biasanya mengarah pada tindakan
kriminal, seperti perampokan, korupsi, maupun pelecehan seksual. Penyimpangan sekunder
umumnya telah dilakukan berkali-kali oleh pelakunya.

b. Berdasarkan Pelakunya
1) Penyimpangan individual (individual deviation)
Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang dari
norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri tanpa
rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan individu berdasarkan kadar
penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
 Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar mengubah
pendiriannya yang kurang baik.
 Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.
 Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku.
Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.
 Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum
sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri,
penjambret, penodong, dan lain-lain.
 Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan
berlagak membela.
2) Penyimpangan kelompok (group deviation)
Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk
pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya,
sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.
3) Penyimpangan campuran (combined deviation)
Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang
rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan
dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus sekolah dan
pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah pimpinan seorang tokoh
mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang menyimpang dari norma umum (geng).

3. Penggolongan Perilaku Menyimpang

a. Tindakan non-conform yaitu tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang
berlaku. Contohnya: mengenakan sandal jepit ke sekolah, meninggalkan jam-jam pelajaran, merokok
di area larangan merokok, membuang sampah bukan pada tempatnya dan sebagainya.
b. Tindakan antisosial yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum.
Bentuk tindakan itu antara lain: menarik diri dari pergaulan, tidak mau berteman, keinginan untuk
bunuh diri, minum-minumman keras, menggunakan narkotika, dan lain-lain.
c. Tindakan kriminal yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar hukum tertulis dan mengancam
jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya: pencurian, perampokan, perkosaan, pembunuhan,
korupsi dan lain-lain.

4. Jenis-Jenis Penyimpangan Sosial

a. Tawuran atau perkelahian antarpelajar


Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksnya kehidupan kota yang disebabkan
karena masalah sepele.
b. Penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan minuman keras
Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika dan narkoba tanpa izin dengan tujuan hanya
untuk memperoleh kenikmatan. Penyimpangan sosial yang timbul adalah pembunuhan,
pemerkosaan, pencurian, perampokan.
c. Hubungan seksual
Hubungan seks di luar nikah, pelacuran dan HIV/AIDS merupakan penyimpangan sosial karena
menyimpang norma sosial maupun agama.
d. Tindak kriminalitas
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan melanggar
norma hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri, menodong, menjambret,
membunuh, dan lain-lain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan merupakan profesi
atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis kejahatan:
1) Kejahatan tanpa korban (crime without victim) adalah kejahatan yang tidak mengakibatkan
penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contohnya berjudi, mabuk-mabukan,
penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
2) Kejahatan terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan
yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau
kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contohnya komplotan korupsi, penyediaan jasa
pelacur.
3) Kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada kejahatan
orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.
4) Kejahatan kerah biru (blue collar crime) adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang
golongan rendah. Contohnya mencuri jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
5) Kejahatan korporat (corporate crime) adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama
organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contohnya, suatu
perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk sekitar
mengalami berbagai jenis penyakit.

5. Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang

Ada empat faktor penyebab perilaku menyimpang, yaitu ketidaksempurnaan sosialisasi, menganut
suatu kebudayaan menyimpang, kesalahan memahami informasi, dan ikatan sosial menyimpang.

a. Ketidaksempurnaan Sosialisasi Nilai-nilai


Perilaku manusia dikendalikan oleh nilai dan norma sosial. Nilai dan norma tersebut diterima seorang
individu melalui proses sosialisasi. Sosialisasi dialami seseorang melalui berbagai media. Apabila di
antara media-media itu tidak sejalan dalam menyosialisasikan nilai dan norma, maka terjadilah
ketidaksempurnaan sosialisasi. Salah satunya adalah ketidakselarasan antara sosialisasi di rumah, di
sekolah, dan di masyarakat. Misalnya, sekolah menanamkan nilai kesehatan sehubungan dengan
bahaya rokok. Siswa dilarang merokok karena tidak baik untuk kesehatan. Namun, di rumah ayahnya
sendiri merokok, dan di masyarakat merokok menjadi perilaku umum. Akibatnya, nilai-nilai yang
disosialisasikan di sekolah tentang bahaya merokok tidak berhasil.
Berbagai anjuran guru yang didasari alasan ilmiah sekalipun tidak akan dipercaya siswa, apabila guru
tersebut, atau guru-guru lain di sekolah itu juga tampak sering merokok. Ketidaksempurnaan
sosialisasi banyak terjadi dalam berbagai persoalan. Nilai kejujuran yang selalu ditanamkan di sekolah
berlawanan dengan praktik kecurangan di masyarakat. Di sekolah diajarkan bahwa negara kita adalah
negara hukum, setiap orang sama kedudukannya dalam hukum. Akan tetapi, kenyataan di masyarakat
menunjukkan hal yang berlawanan. Para pelanggar hukum dapat dibebaskan atau diperingan dari
tuntutan jika membayar atau memiliki kekuasaan, sehingga orang lebih percaya bahwa orang kaya
dan pejabat dapat menghindar dari hukum.
Penyimpangan tingkah laku juga terjadi sebagai akibat tidak berfungsinya media sosialisasi secara
baik. Misalnya, keluarga diharapkan berperan sebagai sumber kasih sayang bagi anak. Peran itu dapat
saja tidak terpenuhi karena berbagai hal antara lain kehancuran keluarga (broken home) akibat
perceraian, perselingkuhan, kematian salah satu atau kedua orang tuanya, sifat otoriter orang tua dalam
mendidik anak, tekanan ekonomi yang menghimpit kehidupan sehari-hari keluarga, ataupun karena
kemiskinan. Hal-hal tersebut di atas, menjadikan keluarga tidak mampu menjadi media sosialisasi
yang wajar. Akibatnya,anak-anak yang berasal dari keluarga demikian banyak yang berperilaku
menyimpang.

b. Menganut Nilai-Nilai Subkebudayaan Menyimpang


Masyarakat adalah satu kesatuan hidup bersama yang memiliki kebudayaan. Di dalam suatu
masyarakat terdapat bagian-bagian (sub-sub) atau kelompok-kelompok orang. Setiap kelompok
memiliki ciri-ciri kebudayaan tersendiri,namun masih merupakan bagian dari keseluruhan masyarakat
itu. Inilah yang dinamakan subkebudayaan. Ada kalanya subkebudayaan menganut tata nilai yang
menyimpang. Misalnya, sekelompok warga masyarakat yang sehari-hari hidup dalam dunia pelacuran,
perjudian, dan berbagai kehidupan malam tidak sehat lainnya. Penyimpangan perilaku bersumber dari
pergaulan dengan orang atau kelompok yang menerapkan nilai dan norma yang berbeda (differential
association). Nilai dan norma yang berbeda dipelajari melalui proses alih budaya(culture
transformation). Melalui proses alih budaya seseorang menyerap subkebudayaan menyimpang
(deviant subculture) dari lingkungan tertentu dalammasyarakat.Seseorang kadang-kadang terjerumus
dalam kelompok pergaulan yang tidak menguntungkan seperti itu. Pergaulan negatif membuat
seseorang berperilaku menyimpang. Seorang anak berasal dari keluarga baik-baik, namun dia tinggal
di lingkungan para pemabuk dan penjudi. Setiap hari melihat, bertemu, dan bergaul dengan pemabuk
dan penjudi. Akibatnya, dia berperilaku seperti itu pula.
c. Kesalahan Memahami Informasi
Seringkali kita salah dalam memahami suatu kejadian, peristiwa atau informasi yang disampaikan oleh
pihak lain, terutama media massa elektronik. Penggambaran peristiwa, berita, dan tayangan-tayangan
yang menampilkan perilaku menyimpang sangat berpotensi untuk ditiru oleh masyarakat.
Hal ini, karena mayoritas masyarakat kita belum terbiasa menyeleksi atau menganalisis secara kritis
terhadap berbagai informasi yang datang. Masyarakat cenderunguntuk menerima mentah-mentah dan
menganggapnya sebagai hal yang lumrah. Contoh yang aktual dapat dilihat dari media televisi di
masyarakat antara lain informasi-informasi kriminalitas, perselingkuhan artis, sinetron-sinetron yang
menceritakan konflik warisan, dan lain-lain. Informasi dan acara-acara tersebut memperoleh apresiasi
yang tinggi dari masyarakat, sehingga secara tidak langsung mereka terobsesi untuk apa yang
ditayangkan media televisi. Pengaruh terbesar biasanya terjadi pada anak-anak yang belum dapat
secara optimalmenyeleksi informasi yang ada. Para pengelola televisi mungkin menyadari bahwa
program-program tersebut mempunyai dampak serius di masyarakat, namun kepentingan untuk
meraih keuntungan nampak lebih penting daripada dampak-dampak sosial yang terjadi.

d. Ikatan Sosial Menyimpang


Di dalam masyarakat terdapat berbagai individu yang berbeda perilaku dan kebiasaannya. Ada yang
hidup tertib dan santun karena sudah mapan secara sosial ekonomi, namun ada pula yang kurang
beruntung sehingga kekecewaan hidup itu mereka terlampiaskan lewat berbagai perilaku keseharian
yang menyimpang dari norma-norma.
Di sisi lain, setiap orang cenderung memilih teman bergaul. Apabila orang yang dipilih baik, maka
baiklah perilakunya. Sebaliknya, apabila teman bergaulnya berperilaku menyimpang, maka dia pun
akan ikut berperilaku menyimpang. Seseorang tidak akan mudah menghindar dari ikatan sosialnya.
Ikatan sosial dapat berupa teman bergaul, kelompok atau organisasi yang dia ikuti. Seseorang terikat
secara sosial dan secara emosional dengan orang lain atau kelompok yang diikuti. Misalnya, seorang
anak dari keluarga baik-baik tetapi bergaul dengan sekelompok anak nakal. Apabila teman atau
kelompoknya berkelahi, mau tidak mau dia akan ikut berkelahi. Ikatan sosial
membuatnyamenunjukkan solidaritas kelompok.

6. Pencegahan Penyimpangan Sosial

a. Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak. Kepribadian
seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan
keluarga yang baik begitu sebaliknya.
b.Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan
Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan
penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya
taat dalam melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik maka keadaan ini
akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial
dan begitu juga sebaliknya.
c. Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak terpengaruh
akibat media massa adalah apbila kamu ingin menonton acara di televisi dengan memilih acara yang
bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa pengaruh tidak baik.
7. Adaptasi Individu Terhadap Situasi Tertentu

a. Konformitas (conformity)
Pada cara adaptasi ini, perilaku seseorang mengikuti cara dan yang telah ditetapkan masyarakat.
Contohnya, seorang kepala rumah tangga ingin memperoleh penghasilan untuk menghidupi
keluarganya (tujuan yang ditetapkan masyarakat). Tujuan itu dicapainya dengan cara bekerja di suatu
perusahaan (cara yang tersedia dalam masyarakat).
b.Inovasi (innovation)
Pada cara adaptasi init perilaku seseorang mengikuti tujuan yang ditentukan masyarakat dengan
menggunakan cara yang dilarang masyarakat. Contohnya, seorang kepala rumah tangga yang ingin
mendapatkan penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya melakukan
korupsi. Mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarga merupakan tujuan yang ditentukan
oleh masyarakat. Namun, korupsi merupakan cara yang tidak dibenarkan masyarakat. Contoh lain,
siswa yang ingin mendapatkan nilai bagus dalam ujian melakukan berbagai cara, seperti menyontek.
c. Ritualisme (ritualism)
Pada cara adaptasi ini, perilaku seseorang telah meninggalkan tujuan budaya, tetapi tetap berpegang
pada cara yang telah ditetapkan oleh masyarakat. Contohnya, seorang karyawan dari kalangan
menengah ke bawah tidak ingin naik jabatan karena takut gagal atau seorang karyawan yang tetap
membaktikan dirinya untuk suatu pekerjaan yang membosankan, meskipun pekerjaan tersebut tidak
memiliki prospek karier dan hanya memberikan gaji yang kecil. Tujuan budaya yang ada di
masyarakat (mencapai kesuksesan) tidak dikejar oleh karyawan itu. Tapi, cara yang telah ditetapkan
oleh masyarakat tetap ia lakukan, yaitu dengan bekerja (bekerja adalah cara yang ditetapkan
masyarakat untuk mencapai kesuksesan). Ritualis menerima gaya hidup kerja keras, tetapi menolak
tujuan budaya seperti hadiah uang. Individu ritualis bekerja keras, namun tidak berkomitmen untuk
mengumpulkan kekayaan atau kekuasaan.
d.Retretisme (retreatism)
Pada cara adaptasi ini, perilaku seseorang tidak mengikuti tujuan dan cara yang dikehendaki
masyarakat. Dalam pola adaptasi ini seseorang ingin menarik diri dari masyarakat. Menurut Merton,
pola adaptasi ini dapat dilihat dalam diri para gelandangan, pemabuk, dan pecandu narkoba. Orang-
orang tersebut ada di dalam masyarakat, tetapi tidak menjadi bagian dari masyarakat.
e. Pemberontakan (rebelion)
Pada cara adaptasi ini, orang tidak Iagi mengakui struktur sosial yang ada dan berupaya menciptakan
struktur sosial yang baru. Contohnya, pada tahun 1998, demonstrasi mahasiswa berhasil menurunkan
Soeharto dan rezim Orde Barunya. Orde Baru merupakan struktur sosial yang ditolak oleh mahasiswa,
sedangkan Orde Reformasi merupakan struktur sosia! yang didambakan. Cara mengganti
kepemimpinan negara adalah melalui sidang MPR. Namun, cara ini ditolak oleh para mahasiswa.
Mereka memilih menggunakan cara demonstrasi untuk mengganti kepemimpinan Soeharto. Contoh
lain adalah skinheads (subbudaya yang lahir di Inggris pada akhir tahun 1960-an. Kelompok ini
mendapat cap rasis karena beberapa anggotanya terlibat bentrok dengan imigran Pakistan dan Asia
Selatan di Inggris pada era '60-an) dan Ku Klux Klan (sebuah kelompok rasis ekstrem di Amerika
Serikat yang lahir tahun 1865. Kelompok ini berkeyaknan bahwa ras kulit putih adalah ras yang
terbaik. Kelompok ini bertujuan untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan minoritas di AS
seperti Yahudi dan orang-orang Asia)
SOAL-SOAL LATIHAN

01. Seorang individu dianggap melakukan perilaku menyimpang sebagai hasil proses
perilaku menyimpang apabila .... ...
a. tidak bertanggung jawab atas tindakan a. sosialisasi tidak sempurna
yang telah dilakukannya b. sosialisasi subkebudayaan menyimpang
b. perilakunya tidak sesuai dengan nilai c. pemberian cap oleh masyarakat
dan norma yang berlaku dalam d. akulturasi
masyarakat e. adaptasi
c. selalu mentaati peraturan yang berlaku
d. tidak melaksanakan tugas yang 06. Contoh sikap eksentrik yang ditunjukkan
diberikan kepadanya dengan tepat individu adalah ....
waktu a. seorang perempuan memakai baju laki-2
e. mengikuti nilai-nilai agama dan adat b.anak punk yang memiliki tindikan di
istiadat . wajahnya
c. seorang anak memakai narkoba
02. Kecenderungan perilaku seseorang untuk d. seorang anak yang suka mabuk-2 an
mengikuti tujuan yang ditentukan e. tawuran antarpelajar
masyarakat, tetapi memakai cara yang
dilarang oleh masyarakat merupakan cara 07. Perhatikan pernyataan berikut ini !
adaptasi .... 1).Tindakaan yang tidak dilakukan secara
a. conformity d. rebellion berulang-ulang
b. ritualism e. retreatism 2).Tindakan yang merupakan pengulangan
c. innovation dari penyimpangan sebelunya
3).Tindakan seseorang yang masih dapat di
03. Penggelapan uang negara yang dilakukan tolelir oleh masyarakat sekitarnya
oleh para pejabat dan aparat negara masuk 4).Tindkaan seseorang yang tidak dapat di
kedalam tipe kejahatan .... tolelir oleh masyarakat sekitarnya
a. white collarcrime Dari keempat pernyataan di atas, yang
b. organized crime merupakan pengertian dari penyimpangan
c. crime without victims sekunder adalah ....
d. corporat crime
e. kejahatan publik a. 1 dan 2 d. 2 dan 3
b. 1 dan 3 e. 3 dan 4
o4. Perilaku orang dewasa yang memuaskan c. 2 dan 4
nafsunya dengan menggunakan kontak sek
sual dengan anak-anak disebut .... 08. Contoh dari pembentukan perilaku
a. pedofilia d. sodomi menyimpang sebagai hasil sosialisasi yang
b. Transvetisme e. lesbianisme tidak sempurna yaitu ....
c. sadisme a. anak laki-laki yang suka bertingkah laku
seperti perempuan
b. seseorang yang suka mengisap ganja
05. Seorang anak perempuan yang tinggal c. penggelapan uang perusahaan
dikompleks pelacuran lama kelamaan akan d. kebut-kebutan di jalan raya
terpengaruh pada kebudayan yang ada e. tawuran antarpelajar
dalam kompleks pelacuran tersebat . Hal ini
merupakan salah satu proses pembentukan 09. Andi adalah seorang anak yang baik, sopan,
dan selalu patuh pada orang tua. Saat SMA,
Andi berteman dengan anak-anak e. seorang ibu yang bekerja di kantor
berandalan. Sejak saat itu, Andi mulai hingga larut malam
belajar merokok dari anak-anak tersebut.
Bahkan Andi juga sudah mulai mencoba 13. Pengertian dari the denial of responsibility
narkoba. Sekarang, Andi sudah menjadi adalah ....
perokok berat dan pecandu narkoba. Proses a. para penyimpang menyebut diri mereka
terjadinya perilaku menyimpang pada Andi sebagai pahlawan
sesuai dengan teori penyimpangan .... b. Orang yang berperilaku meyimpang
a. teori fungsi d. Teori konflik berpandangan bahwa perbuatan
b. teori labeling e. Teori Merton mereka tidak mengakibatkan kerugian
c. teori differensial association besar di masyarakat
c. orang yang berperilaku menyimpang
10. Berikut ini adalah contoh dari organizer menganggap dirinya sebagai korban dari
crime, kecuali .... tekanan-tekanan sosial
a. sindikat narkotika internasional d. para penyimpang beranggapan bahwa
b. penyedia jasa pelacuran orang yang mengutuk perbuatan
c. penjualan barang hasil curian mereka adalah orang yang munafik
d. peminjaman uang dengan bunga tinggi e. para penyimpang beranggapan bahwa
e. pencemaran lingkungan yang dilakukan dirinya terperangakap antara
oleh perusahaan keingingan masyarakat luas dengan
kepentingan kelompok kecil tempat
11. Perhatikan pernyataan berikut ini ! mereka berasal
1) Penyimpangan adalah perilaku yang bisa
diterima oleh masyarakat 14. Berikut ini adalah pernyataan yang tepat
2) Penyimpangan adalah konsekuensi dari mengenai sikap antisosial, kecuali ....
adanya peraturan dan penerapan sanksi a. sikap yang tidak sesuai dengan norma-
dalam masyarakat norma sosial
3) Penyimpangan adalah perilaku yang b. sikap yang mengakibatkan dampak
sesuai dengan norma dan nilai dalam negatif terhadap orang lain
masyarakt c. sikap yang mengakibatkan luka secara
4) Penyimpangan adalah perilaku yang fisik dan psikologis bagi orang lain
oleh masyarakat dianggap sebagai hal d. sikap yang hanya mengakibatkan luka
yang berada di luar batas toleransi secara fisik bagi orang lain
Dari pernyataan di atas, yang paling tepat e. sikap yang muncul karena kurangnya
untuk digunakan sebagai definisi hubungan yang bersifat emosional
penyimpangan adalah ....
a. 1 dan 2 d. 2 dan 3 15. Contoh sikap antisosial adalah ....
b. 1 dan 3 e. 3 dan 4 a. mengejek, membantu teman, memaki
c. 2 dan 4 b. berbicara kasar, berprasangka buruk
terhadap orang lain
12. Berikut ini yang merupakan penyimpangan c. menolong teman, mencuri, sok kuasa
positif adalah .... d. berkelahi, merampok, meminjamkan
a. seorang perempuan yang menjadi WTS buku kepada teman
b. anak perempuan yang suka berpakaian e. sok kuasa, mencela orang, membantu
seperti laki-laki teman
c. seorang ibu yang mengedarkan narkoba
d. seorang perempuan yang suka mengha 16. Perhatikan pernyataan yang berikut ini !
biskan uangnya untuk berjudi 1) Mencela orang miskin
2) Tidak mentaati perintah orang tua a. pelecehan seksual d. korupsi
3) Hanya memikirkan diri sendiri b. perjudian e. pencurian
4) Berteriak-teriak pada saat yang tidak c. tawuran pelajar
pantas
5) Selalu berpikiran negatif terhadap 21. Manakah penyimpangan berikut ini yang
orang lain . merupakan perilaku penyimpangan
Dari beberapa sikap antisosial tersebut di seksual?
atas, yang termasuk kategori agresi adalah a. transvestitisme
.... b. pedophilia dan alkoholisme
a. 1, 2 dan 3 d. 2 dan 4 c. transvestitisme dan pedophilia
b. 1, 3 dan 5 e. 3 dan 5 d. penyuapan dan pedophilia
c. 1, 2 dan 4 e. alkoholisme dan transvetitisme

17. Sikap negatif adalah .... 22. Suatu perilaku menyimpang dikatakan
a. tindakan penyimpangan secara fisik atau penyimpangan primer jika ....
lisan terahadap pihak lain a. dilakukan oleh orang-orang tertentu
b. Sikap perlawanan terhadap tekanan dari dalam pemerintahan
pihak lain untuk melakukan perilaku b. perilaku tersebut mengarah pada nilai-
tertentu nilai yang dipandang rendah
c. berbicara dan berpikir hanya untuk diri c. perilaku tersebut bersifat temporer dan
sendiri dan tidak pernah memikirkan tidak berulang-ulang
orang lain d. perilaku tersebut memberi keuntungan
d. mendominasi orang lain dan biasanya bagi penghidupan masyarakat
mengakibatkan timbulnya penolakan e. perilaku tersebut dilakukan secara
dari kelompok sosial bersama-sama
e. sikap yang melibatkan kepercayaan dan
harapan kepada orang lain 23. Penyimpangan yang biasanya terjadi karena
kelainan jiwa seseorang atau tindakan jahat
18. Berikut ini adalah faktor – faktor yang disebut penyimpangan ....
menyebabkan terjadinya sikap antisosial, a. positif d. Primer
kecuali .... b. negatif e. Individual
a. orang tua mendidik anak dengan benar c. sekunder
b. faktor gen
c. pengaruh obat-obatan yang diperoleh 24. Setelah perceraian kedua orang tuanya, Dodi
anak setelah lahir menjadi seorang pemabuk dan sering bolos
d. media massa sekolah. Contoh tersebut merupakan
e. pemberian contoh yang tidak baik oleh perilaku menyimpang yang dilatarbelakangi
orang tua faktor ....
a. masuknya unsur budaya asing
19. Membeli barang hasil curian merupakan b. kurangnya pengawasan sekolah
salah satu dari tindakan kriminal yaitu .... c. lemahnya sanksi bagi pelanggar
a. penipuan d. penadahan d. proses sosialisasi yang tidak sempurna
b. pencurian e. pemalsuan e. adanya subkebudayaan yang menyim
c. penggelapan pang

20. Perilaku menyimpang yang sering dilakukan 25. Sejak kecil Dimas selalu dimanja oleh orang
oleh sebagian besar remaja hanya karena tuanya. Segala permintaan dan
rasa solidaritas kelompok adalah .... keinginannya dipenuhi. Setelah dewasa,
Dimas cenderung bertindak menghalalkan
segala cara asal keinginannya terpenuhi . 29. Tindakan kolusi dan korupsi di perusahaan
Dari kasus di atas dapat disimpulkan adanya atau instansi pemerintah termasuk dalam
perilaku menyimpang sebagai akibat .... tipe perilaku menyimpang ....
a. sosialisasi subkebudayaan menyimpang a. primer d. represif
b. pengawasan sosial yang lemah b. sekunder e. kuratif
c. sosialisasi yang tidak sempurna c. preventif
d. pengaruh lingkungan bermain
e. pengaruh media massa 30. Pernyataan brosus tentang bahaya penyakit
AIDS kepada masyarakat luas merupakan
26. Seorang remaja bergaul dengan kelompok salah satu bentuk pengendalian perilaku
orang yang mempunyai kegemaran minum- menyimpang yang bersifat ....
minuman keras dan berkelahi. Remaja a. preventif d. pedagogik
tersebut menyerap nilai-nilai dalam b. represif e. Didaktis .
kelompok tersebut yang akhirnya menjadi c. kuratif
gemar minum-minuman keras dan
berkelahi . Dari kasus tersebut disimpulkan 31. Akibat negatif yang ditimbulkan dari
bahwa penyimpangan disebabkan .... penyalahgunaan narkotika adalah ....
a. lingkungan pergaulan a. kondisi fisik yang sehat
b. dorongan ekonomi b. meningkatnya daya tubuh yang kondusif
c. keinginan untuk dipuji c. menimbulkan tindakan kriminal
d. pelabelan d. menumbuhkan harga diri pemakai
e. gangguan jiwa e. semakin termotivasi dalam hidup

27. Perhatikan pernyataan di bawah ini ! 32. Pemabuk dan berkeliaran di jalan
1). Dikucilkan merupakan perilaku menyimpang dengan
2). Terganggunya keseimbangan sosial tipe cara adaptasi ....
3). Terganggunya perkembangan jiwa a. konformitas d. ritualisme
4). Perasaan malu b. inovasi e. pemberontakan
5). Kriminalitas c. pengunduran diri
Manakah dari pernyataan di atas yang
merupakan dampak perilaku menyimpang 33. Ukuran menyimpang tidaknya suatu
terhadap individu atau pelaku? tindakan adalah ....
a. 1 dan 2 d. 1, 3 dan 4 a. nilai-nilai dan norma sosial
b. 2 dan 3 e. 2, 4 dan 5 b. hukum dan norma
c. 3 dan 4 c. agama dan adat istiadat
d. tata kelakuan dan kebiasaan
28. Perhatikan pernyataan berikut ! e. benar dan salah
1) Penyalahgunaan narkoba
2) Penyimpangan seksual 34. Penyimpangan sosial yang biasanya
3) Tawuran pelajar dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang
4) Kenakalan remaja buruk adalah ....
5) Pelacuran a. perzinahan d. pelacuran
Manakah pernyataan di atas yang termasuk b. homoseksual e. lesbian
penyimpangan individual .... c. pemerkosaan
a. 2, 4 dan 5 d. 2, 3 dan 5 35. Kenakalan remaja, kejahatan, dan konflik
b. 3, 4 dan 5 e. 1, 2 dan 5 sosial adalah problem sosial yang
c. 1, 4 dan 5 bersumber dari faktor ....
a. ekonomi d. Psikologis
b. biologis e. Komunikatif
c. sosiologis

Anda mungkin juga menyukai