Anda di halaman 1dari 11

RESUME

PENYIMPANGAN SOSIAL

Disusun Oleh

Nama :Bimo Adi Farhanuh (1916071036)


Deyna Yulian Putri (1916071056)
Dhebitra Shafa Vietasya (1946071004)
Dwi Serlya Sari (1916071016)
Evelyn Firstania Chaerul (1916071046)
Faris Naufal Al-farisi (1916071026)
Ismi Fitria Sari (1916071068)
Mutiara Nisa (1946071014)
Shinta Adelia Sukma (1916071006)

Program Studi : Hubungan Internasional

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Sosiologi

Dosen : Dra. Yuni Ratnasari, M. Si

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
1. Definisi Umum Penyimpangan Sosial

Permasalahan yang menjadikan sekelompok orang menjadi menyimpang


adalah cara manusia itu sendiri dalam mencapai tujuan. Semua orang memiliki
tujuan dan kehendak untuk mencapai kepuasan diri. Namun tidak semua orang
mendasari diri pada tatanan nilai dan norma yang ada dalam memenuhi
kebutuhannya. Ada sebagian kelompok yang menilai bahwa nilai dan norma justru di
anggap sebagai bentuk pengekangan atas kebebabasan dirinya. Motif untuk mencapai
tujuan dengan caranya sendiri tanpa mengindahkan nilai dan norma masyarakat itulah
yang menjadi faktor pendorong sekelompok orang melakukan faktor menyimpang.

Secara umum perilaku menyimpang adalah perilaku dari para warga


masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan dan norma
sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat diartikan sebagai perilaku dari para
warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan atau
norma sosial yang berlaku. (Kamto Sunarto) Contohnya seperti Minum - minuman
keras, Narkotika, bullying, Merampok, Korupsi, Menganiaya, Membunuh dan juga
menjual diri.

Dalam KBBI perilaku penyimpangan diartikan sebagai tingkah laku,


perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang bertentangan dengan
norma – norma dan hukum yang ada dalam masyarakat.

A. Definisi menurut para ahli


1) Bruce J. Cohen : Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang
tidak berhasil menyesuaikan diri dengankehendak-kehendak masyarakat atau
kelompok tertentu dalam masyarakat.
2) Gillin : perilaku meyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma
dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya
ikatan atau solidaritas kelompok.
3) Lewis Coser : mengutamakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah
satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial

2) Ciri - ciri penyimpangan sosial

Menurut Paul B. Hoston, ciri-ciri penyimpangan sosial sebagai berikut.

1) Terdapat penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak. Penyimpangan


relatif artinya, terdapat pihak-pihak yang melakukan penyimpangan dengan
frekuensi kecil atau masih relatif antara daerah satu dengan yang lainnya,
misalnya disuatu daerah makan dengan tangan kanan itu merupakan
penyimpangan sosial tetapi belum tentu hal itu berpengaruh terhadap daerah
lainnya. Penyimpangan mutlak penyimpangan yang frekuensi nya besar atau
menyeluruh (universal) jadi berpengaruh terhadap semua daerah , seperti
mencuri, dimanapun tempatnya pasti sama karena merupakan penyimpangan
sosial.
2) muncul penyimpangan terhadap budaya nyata dan budaya ideal. Artinya,
budaya ideal berkaitan dengan norma yang tertulis. Akan tetapi banyak
peristiwa budaya nyata yang menyimpang dari budaya ideal.
3) Didefinisikan pelaku menyimpang oleh masyarakat. Artinya, suatu pelaku
yang telah dicap sebagai penyimpangan karena meresahkan dan merugikan
masyarakat. Pedoman yabg dilakukan nilai dan norm sosial dalam
masyarakat.
4) Terdapat norma penghindaran dalam penyimpangan. Artinya, terdapat
praktik-praktik dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan norma yang
berlaku, tetapi masyarakat menolak jika dikatakan menyimpang.
5) penyimpangan dapat diterima atau ditolak. Artinya, penyimpangan yang
dilakukan tidak selalu berdampak negatif jika penyimpangan berdampak
positif seperti mondorong perubahan akan diperbolehkan.
3. Faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial

Penyimpangan sosial dalam masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor berikut.

1) keterbatasan ekonomi, Seorang yang ingin hidupnya serba kecukupan tanpa


ada kerja keras atau tanpa usaha mendorong manusia tersebut melakukan
penyimpangan sosial. Contoh : mencuri, merampok, korupsi
2) pelampiasan rasa kecewa, Misal ada orang yang kecewa karena putus cinta,
apabila dia tidak bisa mengalihkan rasa kecewanya dengan hal positif, dia
akan mencari pelarian dari rasa kecewanya dengan hal negatif misalnya :
bunuh diri, mengkonsumsi obat terlarang
3) pemberian julukan (labelling), Menurut Edwin M. Lemmert, seseorang
berprilaku menyimpang karena proses labelling atau pengecapan terhadap
pelaku, sehingga pelaku tersebut menilai dan mendefinisikan dirinya seperti
apa yang disampaikan dan dicap oleh masyarakat.jadi seseorang dapat
berprilaku menyimpang karena adanya pengecappan dari masyarakat. Contoh
seorang anak dari pencuri menyelamatkan dompet yang jatuh di jalan, tapi
karena masyarakat telah mengecapnya sebagai pencuri sama seperti ayahnya
maka dia tidak dipercaya lagi oleh masyarakat dan menuduh anak itu sebagai
pencuri maka itu akan membuat anak berprilaku menyimpang.
4) sosialisasi tidak sempurna, sosialisasi yang pertama dan paling utama adalah
dalam keluarga. Jika seseorang tidak melakukan sosialisasi dengan baik, maka
akibatnya seseorang tidak dapat menyerap nilai dan norma sebagai dasar
dalam berperilaku.Contoh : Seorang anak yang kedua orangtuanya sibuk,
maka kurang mendapatkan perhatian , sehingga komunikasi tidak terjalin
dengan baik. Akibatnya seorang anak tersebut tidak taat aturan dan
berperilaku semaunya.
5) pengaruh mental yang tidak sehat, Perilaku menyimpang yang disebabkan
faktor ini ditunjukan oleh perilaku yang tidak merasa bersalah atau menyesal
atas perbuatannya Contoh : pelacuran, preman
6) keinginan seseorang untuk dipuji oleh orang lain.
7) pengaruh lingkungan dan media masa.
8) adanya differential association atau asosiasi differential.
9) sosialisasi subkebudayaan menyimpang.
10) penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi.

4. Macam – macam penyimpangan sosial

A. Penyimpangan sosial berdasarkan ruanglingkup :


a. Penyimpangan dalam keluarga : terjadi jika orang tua tidak mampu
menanamkan nilai dan norma yang berlaku dalam setiapanggota keluarga.
b. Penyimpangan dalam masyarakat : terjadi jika anggota masyarakat gagal
menyesuaikan diri dengan tata nilai dan norma dalammasyarakat.
c. Penyimpangan dalam lingkungan pendidikan : terjadi jika sekolah gagal
menanamkan nilai dan norma yang terpuji dan baik kepada siswadan seluruh
warga sekolah.

B. Penyimpangan sosial berdasarkan intensitas :


a. Penyimpangan primer
Penyimpangan primer adalah penyimpangan sosial yang bersifat temporer
atau sementara dan hanya mempengaruhi sebagian kecil kehidupan seseorang.
Ciri-ciri nya adalah bersifat sementara, gaya hidupnya
tidak didominasi perilakumenyimpang, dan masyarakat masih menerima
Contoh : siswa tidak mengenakan seragam lengkap saat upacara.
b. Penyimpangan sekunder
Penyimpangan sekunder adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang –
ulang yang dapat merugikan orang lain dan tidak dapat diterima oleh
masyarakat.Ciri-ciri nya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang dan
masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku tersebut.
Contoh tindakan kriminalitas, seperti pencurian, pembunuhan, pemerkosaan,
dan sebagainya.
C. Penyimpangan sosial berdasarkan pelakunya ada 3 yaitu :
a. Penyimpangan kolektif
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan secara
kolektif atau berkelompok dengan cara melakukan kegiatan yangmenyimpang
dari norma yang berlaku
Contoh : komplotan perampok, geng motor, pengedar narkoba, dll.
b. Penyimpangan individu
Penyimpangan Individu adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang
dengan melakukan tindakan yang tidak sesuaidengan norma yang berlaku
serta menolak norma yang ada. Contoh
pencurian yang dilakukan seorang diri, munafik, pembangkang.
c. Penyimpangan campuran
Penyimpangan campuran adalah penyimpangan yang diawali
dari penyimpangan individu, kemudian pelakumempengaruhi orang lain,
sehingga ikut melakukan tindakan menyimpang seperti dirinya.
Contoh : sindikat narkoba, sindikat uang palsu, demonstrasi
yang berkembang menjadi kerusuhan

D. Penyimpangan sosial berdasarkan sifatnya ada 2 yaitu :


a. Penyimpangan positif ,Penyimpangan positif adalah bentuk penyimpangan
yang mempunyai dampak positif karena mengandung unsurinovatif
dan terarah pada nilai-nilai sosial yang diinginkan meskipun cara yang
dilakukan menyimpang dari norma yang berlaku.Contoh : seorang ibu bekerja
sebagai ojek online demi menghidupi keluarganya.
b. Penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang cenderung bertindak
ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk. Contoh
tindakan kejahatan dan kriminal.
6. Klasifikasi penyimpangan sosial dalam masyarakat

Penyimpangan dalam masyarakat dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Berdasarkan sifatnya

a) penyimpangan positif yaitu perilaku yang bertentangan dengan norma


kebiasaan dalam masyarakat. Tetapi berdampak positif bagi pelaku
penyimpangan atau orang lain di sekitarnya. Contoh : perempuan bekerja
pada pekerjaan yang mayoritas dikerjakan oleh laki-laki atau sebaliknya.
b) penyimpangan negatif yaitu seluruh perilaku bertentangan dengan nilai dan
norma dalam masyarakat. Penyimpangan ini menimbulkan keresahan dan
berdampak negatif bagi pelaku atau masyarakat biasanya tidak menoleransi
tindak penyimpangan negatif.

2) Berdasarkan jumlah pelaku nya

a) penyimpangan individual yaitu penyimpangan yang dilakukan oleh


seseorang yang melanggar tatanan nilai dan norma di lingkungan
masyarakat.
b) Penyimpangan kolektif yaitu bentuk pelanggaran terhadap nilai dan norma
oleh sekelompok orang secara terkoordinasi. Penyimpangan ini terjadi
karena adanya pengaruh subkebudayaan menyimpang.

3) Berdasarkan jenisnya

a) penyimpangan primer yaitu penyimpangan yang dilakukan dalam kondisi


terdesak atau ketidaksengajaan. Curious penyimpangan ini bersifat temporer,
tidak dilakukan secara berulang-ulang, dan masih dapat ditoleransi oleh
masyarakat.
b) penyimpangan sekunder yaitu penyimpangan sosial yang dilakukan secara
berulang-ulang dan sudah mengarah pada pelanggaran hukum.
7. Batasan Perilaku Menyimpang

Kita sepakat bahwa tindakan sekelompok orang yang suka minum-minuman


keras, pengguna narkoba, pemerkosaan, perilaku seks bebas, pencarian, kekerasan,
perjudian, dan Membunuh dapat dikatakan perilaku menyimpang. Tindakan
menyimpang yang dilakukan orang-orang tidak selalu tindakan kejahatan besar,
seperti merampok, korupsi , menganiaya dan membunuh. Melainkan bisa pula berupa
tindakan pelanggaran kecil-kecilan, semacam berkelahi dengan teman, berpacaran
hingga laut malam, dan makan dengan tangan kiri.

Menurut para ahli sebagai berikut,

1) Robert M. Z Lawang, membatasi perilaku menyimpang meliputi semua tindakan


yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan
menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk
memperbaiki perilaku tersebut.
2) Bruce J. Cohen, membatasi perilaku menyimpang sebagai setiap perilaku yang
tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau kelompok
tertentu dalam masyarakat.
3) Paul B. Horton, penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
4) Dari berbagai batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku menyimpang
pada dasarnya adalah semua perilaku manusia yang dilakukan baik secara
individual maupun secara kelompok tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku di dalam sekelompok tersebut.

8. Empat Dimensi Tentang Perilaku Menyimpang

perilaku menyimpang dapat didefinisikan secara berbeda berdasarkan empat sudut


pandangan:

1. Secara statistikal, menurut pandangan statistikal penyimpangan sosial adalah


segala perilaku yang bertolak dari suatu tindakan yang bukan rata-rata atau
yang jarang dan tidak sering dilakukan. Misalnya ada kelompok minoritas
yang melakukan hal yang berbeda dari kebiasaan yang dilakukan oleh orang
mayoritas seperti minum-minuman alkohol, melakukan hubungan seksual di
luar nikah,dan hal yang berlawanan dengan kebiasaan masyarakat mayoritas
maka akan dikatakan sebagai penyimpangan.
2. Secara absolut atau mutlak, definisi perilaku menyimpang yang berasal dari
kaum absolutis ini berangkat dari aturan-aturan sosial yang yang dianggap
sebagai sesuatu yang “mutlak” atau jelas dan nyata. Kelompok absolutis
berasumsi, bahwa aturan dasar dari masyarakat adalah jelas dan anggotanya
harus menyetujui tentang apa yang disebut sebagai penyimpangan dan bukan.
3. secara reaktif, menurut pandangan statistikal penyimpangan sosial adalah
apabilka ada reaksi dari masyarakat atau agen kontr sosial dan kemudian
mereka memberi cap atau tanda terhadap si pelaku, maka perilaku itu telah di
cap menyimpang, demikian juga si pelaku juga dikatakan menyimpang.
4. Secara normatif, sudut pandang ini didasarkan atas asumsi, bahwa
penyimpangan adalah pma elanggaran dari norma sosial. Norma dalam hal ini
adalah standar tentang “apa yang seharusnya atau tidak seharusnya
dipikirkan,dikatakan, dan dilakukan oleh warga masyarakat.” Pelanggaran
terhadap norma akan diberikan sanksi yang berguna guna menekan warga
masyarakat agar taat terhadap norma yang berlaku.

. Teori Perilaku Menyimpang

1. Teori Anomi, Teori ini berasumsi bahwa penyimpangan adalah akibat dari adanya
berbagai ketegangan dalam struktur sosial sehingga ada individu-individu yang
mengalami tekanan dan akhirnya menjadi menyimpang. Pandangan tersebut
dikemukakan oleh Robert Merton sekitar tahun 1930-an.

2. Teori sosialisasi , ini berasumsi bahwa penyimpangan adalahhasil dari proses


belajar.menurut Edwin H. Sutherland penyimpangan adalah konsekuensi dari
kemahiran dan penguasaan atas sikap atau tindakan yang dipelajari dari norma-
norma yang menyimpang, terutama subkultur atau diantara teman-teman sebaya
menyimpang.
3. Teori Labelling, Menurut Edwin M. Lemmert, seseorang berprilaku menyimpang
karena proses labelling atau pengecapan terhadap pelaku, sehingga pelaku
tersebut menilai dan mendefinisikan dirinya seperti apa yang disampaikan dan
dicap oleh masyarakat.
4. Teori Kontrol, Teori ini berasumsi bahwa penyimpangan adalah hasil dari
kekosongan kontrol atau pengendalian sosial.
5. Teori Konflik, Teori ini lebih menitikberatkan pada asal usul terjadinya
pelanggaran peraturan atau latar belakang seseorang berprilaku menyimpang.
Penganut Marx berpendapat bahwa kejahatan terkait erat dengan perkembangan
kapitalisme. Menurut pandangan ini apa yang merupakan perilaku menyimpang
didefiniskan oleh kelompok berkuasa dalam masyarakat untuk melindungi
kepentingan mereka sendiri. Para penganut teori Marx mengenatakan bahwa
hukum merupakan pencerminan kepentingan kelas yang berkuasa dan bahwa
sistem peradilan pidana mencerminkan nilai dan kepentingan mereka. Oleh sebab
itu orang yang dianggap melakukan tindakan pidana dan yang terkena hukuman
biasanya lebih banyak dikalangan orang miskin Karena banyak perusahaan besar
melakukan pelanggaran tetapi tidak dituntut kepengadilan.
Sumber

Maryati, Kun dan Juju Suryawati.2011.Sociology for Senior Highschool.Esis


Erlangga:Jakarta. diakses pada kamis, 2 oktober 2019 jam 19.08 wib

https://www.Academia.edu.penyimpangan social diakses pada kamis, 3 oktober


2019 jam 14.27 wib

(sumber: Rush, Ahmad. (2017, 01 April). Proses Pembentukan Perilaku


Menyimpang. Dikutip pada 02 Oktober 2019. Dari:
http://sosiologipedia.blogspot.com/2017/04/proses-pembentukan-perilaku-
menyimpang.html) diakses pada kamis, 2 oktober 2019 jam 21.33 wib

Rahmawati ,farida. Harif irawan.2018. detik-detik ujian nasional sosiologi.Jogjakarta:


Intan Pariwara diakses pada kamis, 3 oktober 2019 jam 22.05 wib

Siahaan , Hotman M.2004.Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan.: Kencana.


Jogjakarta

Syarbiani,Syahrial dan Rusdiyanta.2009.Dasar-dasar Sosiologi:Graha Ilmu.Jakarta

Setiadi, Elly M. dan Kholip Usman.2016. pengantar sosiologi.Kencana.Bandung

Anda mungkin juga menyukai