PENDAHULUAN
Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah ini telah
lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah penyimpangan
sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tindakan
yang menanganinya. Ada banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan
oleh masyarakat dan telah banyak pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan
tersebut. Pada kenyataannya, hingga saat ini penyimpangan sosial masih terus terjadi
meskipun aturan atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku
menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial.
Ironisnya, ada banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan suatu
perilaku menyimpang, seperti merokok, padahal perilaku menyimpang jelas bukanlah hal
yang patut untuk dibanggakan. Keadaan seperti inilah yang akan memicu dan memperluas
lingkup terjadinya penyimpangan sosial. Selain itu, penyimpangan sosial akan selalu
berpengaruh terhadap masyarakat lain. Para pelaku penyimpangan sosial akan berinteraksi
dengan masyarakat lain dan secara tidak langsung ia akan memberikan sugesti-sugesti untuk
mengikuti perilakunya. Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang kuat dan pengetahuan
yang lemah akan perilaku menyimpang, maka dengan mudah mereka akan terpengaruh dan
terbawa dalam kondisi menyimpang. Sebagian masyarakat awam mungkin menganggap
perilaku menyimpang sebagai perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan, hal itu
disebabkan karena masyarakat terlalu sering melakukan atau sekedar mengamati perilaku-
perilaku menyimpang tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi
biasa
Dengan keadaan masyarakat seperti uraian di atas, penulis berharap makalah ini dapat
sedikit membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang
perilaku menyimpang atau penyimpagan-penyimpangan sosial. Serta memberikan informasi-
informasi tentang apa yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan sosial. Sehingga,
ke depannya dapat dibentuk masyarakat yang bermoral dan menghindari perilaku-perilaku
menyimpang. Karena hal tersebut juga akan mempengaruhi kualitas bangsa di mata dunia
internasional.
1
Penyimpangan sosial
PEMBAHASAN
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan
sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik
dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai
bagian daripada makhluk sosial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan
sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang
bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.[1]
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma)
untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat.
Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan
yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya
seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa
lain.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi
(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian
(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang
sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di
dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.
Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan
kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Gillin
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial
keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas
kelompok.
Lewis Coser
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk
menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
Paul B. Horton
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat
2
Penyimpangan sosial
3
Penyimpangan sosial
C. Penyebab
Menurut Wilnes dalam bukunya Punishment and Reformation sebab-sebab
penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
D. Faktor penyebab
Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial
4
Penyimpangan sosial
Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan
kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang yang tidak normal dan
pertambahan usia.
Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah,
pergaulan dan media massa. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya
bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba. Pergaulan individu yang
berhubungan teman-temannya, media massa, media cetak, media elektronik.
E. Bentuk
b. Berdasarkan kekerapannya
c. Berdasarkan pelakunya
Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sebagai berikut:
5
Penyimpangan sosial
1. Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar
mengubah pendiriannya yang kurang baik.
2. Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.
3. Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku.
Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.
4. Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum
sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri,
penjambret, penodong, dan lain-lain.
5. Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong,
berkhianat, dan berlagak membela.
6
Penyimpangan sosial
Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Perilaku tersebut
adalah sebagai berikut:
Tindak kriminalitas
7
Penyimpangan sosial
Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan
melanggar norma hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri, menodong,
menjambret, membunuh, dan lain-lain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan
merupakan profesi atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis
kejahatan:
Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya antara lain sikap arogansi
dan eksentrik. Sikap arogansi, antara lain kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya
seperti kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian. Sikap ini bisa saja dilakukan oleh seseorang
yang ingin menutupi kekurangan yang dimilikinya. Sikap eksentrik adalah perbuatan yang
menyimpang dari biasanya yang dianggap aneh, seperti anak laki-laki memakai anting-anting
atau benda yang biasanya digunakan oleh kaum wanita, atau seniman dan pemuda yang
berambut panjang.
Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak.
Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh
berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya.
8
Penyimpangan sosial
Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak
terpengaruh akibat media massa adalah apbila kamu ingin menonton acara di televisi dengan
memilih acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa
pengaruh tidak baik.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita . Teori ini
dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, menurutnya seseorang berperilaku menyimpang karena
proses labeling yang diberikan masyarakat kepadanya. Labeling adalah pemberian julukan,
cap, etiket, ataupun kepada seseorang. Pada awalnya seseorang melakukan “penyimpangan
primer” karena itu sang pelaku penyimpangan mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat.
Karena adanya label tersebut, maka sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai
penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan itupun menjadi suatu kebiasaan atau gaya
hidup bagi pelakunyaari-hari.
B. Saran
Saya sadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam hal pengetahuan tentang Mata pelajaran sosiologi. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik saran dari pembaca tentunya yang bersifat membangun.
9
Penyimpangan sosial
DAFTAR PUSTAKA
1. http://mcrizzwan.blogspot.co.id/2013/07/artikel-macam-macam-penyimpangan-
sosial.html#.VtbkwvmLTIU
2. http://www.artikelsiana.com/2015/08/penyimpangan-sosial-pengertian-ciri-jenis-
bentuk.html#
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang
4. http://www.organisasi.org/1970/01/macam-jenis-pengertian-penyimpangan-sosial-
individual-dan-kolektif-pelajaran-sosiologi-ips.html
10