Anda di halaman 1dari 10

Penyimpangan sosial

PENDAHULUAN

Masalah penyimpangan sosial bukanlah masalah yang baru muncul. Masalah ini telah
lama lahir dan hadir dalam masyarakat. Namun demikian, masalah-masalah penyimpangan
sosial ini tetap saja ada dan melekat dalam kehidupan masyarakat seolah tidak ada tindakan
yang menanganinya. Ada banyak jenis dan perilaku-perilaku menyimpang yang dilakukan
oleh masyarakat dan telah banyak pula aturan-aturan yang mengatur tentang penyimpangan
tersebut. Pada kenyataannya, hingga saat ini penyimpangan sosial masih terus terjadi
meskipun aturan atau bahkan hukuman diberlakukan bagi para pelaku. Hal ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat akan buruknya perilaku-perilaku
menyimpang, atau mungkin kurangnya sosialisasi tentang penyimpangan sosial.

Ironisnya, ada banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan suatu
perilaku menyimpang, seperti merokok, padahal perilaku menyimpang jelas bukanlah hal
yang patut untuk dibanggakan. Keadaan seperti inilah yang akan memicu dan memperluas
lingkup terjadinya penyimpangan sosial. Selain itu, penyimpangan sosial akan selalu
berpengaruh terhadap masyarakat lain. Para pelaku penyimpangan sosial akan berinteraksi
dengan masyarakat lain dan secara tidak langsung ia akan memberikan sugesti-sugesti untuk
mengikuti perilakunya. Jika masyarakat tidak memiliki kesadaran yang kuat dan pengetahuan
yang lemah akan perilaku menyimpang, maka dengan mudah mereka akan terpengaruh dan
terbawa dalam kondisi menyimpang. Sebagian masyarakat awam mungkin menganggap
perilaku menyimpang sebagai perilaku yang normal dan wajar untuk dilakukan, hal itu
disebabkan karena masyarakat terlalu sering melakukan atau sekedar mengamati perilaku-
perilaku menyimpang tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hal tersebut menjadi
biasa

Dengan keadaan masyarakat seperti uraian di atas, penulis berharap makalah ini dapat
sedikit membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengetahuan tentang
perilaku menyimpang atau penyimpagan-penyimpangan sosial. Serta memberikan informasi-
informasi tentang apa yang dapat menjadi pemicu terjadinya penyimpangan sosial. Sehingga,
ke depannya dapat dibentuk masyarakat yang bermoral dan menghindari perilaku-perilaku
menyimpang. Karena hal tersebut juga akan mempengaruhi kualitas bangsa di mata dunia
internasional.

1
Penyimpangan sosial

PEMBAHASAN
Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan
sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik
dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai
bagian daripada makhluk sosial.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku menyimpang diartikan
sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang
bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang ada di dalam masyarakat.[1]
Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma)
untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat.
Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan
yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya
seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa
lain.
Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi
(deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian
(deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang
sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di
dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

A. Definisi menurut para ahli

Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan
kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

Gillin
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial
keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas
kelompok.

Lewis Coser
Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk
menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

James Vander Zenden


Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal
yang tercela dan di luar batas toleransi.

Paul B. Horton 
Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat

2
Penyimpangan sosial

Robert M.Z. Lawang


Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku
dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu
untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.

B. Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang 


Menurut Paul B. Horton, penyimpangan sosial memiliki enak ciri-ciri antara lain sebagai
berikut.

a. Penyimpangan harus dapat didefinisikan


Tidak ada perbuatan yang terjadi begitu saja dinilaiatau dianggap menyimpang. Perilaku
mnyimpang bukanlah hanya dari ciri tindakan yang dilakukan orang, melainkan akbiat dari
adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku
tersebut.

b. Penyimpangan bisa diterima atau bisa juga ditolak 


Tidak semua perilaku menyimpang negatif, ada juga yang diterima bahkan diputih dan
dihormati seperti orang genius yang menyampaikan pendapat baru yang bertentangan dengan
pendapat umum. Sedangkan perampokan, pembunuhan, dan menyebarkan teror bom atau gas
beracun termasuk penyimpangan yang ditolak masyarakat.

c. Penyimpangan relatif dan penyimangan mutlak


Di dalam satu masyarakat tidak ada seorang pun yang termasuk dalam kategori sepenuhnya
penurut (konformis) ataupun spenuhnya. Pada dasarnya semua orang normal pasti pernah
melakukan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku, namun terdapat
batas-batas tertentu yang bersifat relatif untuk setiap orang. Seperti halnya tidak ada seorang
pun yang setiap perbuatannya menyimpan di norma-norma yang berlaku. Perbedaannya ada
di seberapa sering (frekuensi) dan kadar penyimpangannya saja. Meskipun ada orang yang
sering sekali melakukan penyimpangan sosial (penyimpang mutlak), lambat laun dia juga
harus berkompromi dengan lingkungannya.

d. Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal


Budaya ideal disini adalah seluruh peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok
masyarkat. Namun, dari kenyataannya, tidak orang yang patuh dari seluruh peraturan resmi.
Antara budaya nyata dan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan. Artinya, peraturan yang
telah menjadi pengetahuan umum di kehidupan sehari-hari yang cenderung banyak
dilanggar.  

e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan sosial


Jika suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu perbuatan ingin sekali
diperbuat oleh banyak orang, akan muncul norma-norma pengindaran. Norma pengindaran
adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa hrus
dengan menentang nilai-nilai dengan tata kelakuan secara terbuka. Jadi, norma-norma yang
sifatnya setengah melembaga (semi institutionalized).  

3
Penyimpangan sosial

f. Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan) 


Penyimpangan sosial tidak selalu sebagai ancaman karena biasanya dianggp sebagai alat
pemelihara ketenangan atau ketentraman sosial. Di satu pihak, masyarakat memerlukan
keteraturan dan kepastian dalam kehidupan.

C. Penyebab
Menurut Wilnes dalam bukunya Punishment and Reformation sebab-sebab
penyimpangan/kejahatan dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri (sifat


pembawaan yang dibawa sejak lahir).
2. Faktor objektif adalah faktor yang berasal dari luar (lingkungan). Misalnya keadaan
rumah tangga, seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.

Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyebab terjadinya penyimpangan


seorang individu (faktor objektif), yaitu

1. Ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan. Seseorang yang tidak


sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat
membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari
proses sosialisasi yang tidak sempurna, misalnya karena seseorang tumbuh
dalamkeluarga yang retak (broken home). Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik
anaknya dengan sempurna, maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya
sebagai anggota keluarga.
2. Proses belajar yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang
karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang perilaku menyimpang. Hal itu
merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses belajar yang
menyimpang. Karier penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang
terus meningkat dan makin berani/nekad merupakan bentuk proses belajar menyimpang.
3. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial. Terjadinya ketegangan
antara kebudayaan dan struktur sosial dapat mengakibatkan perilaku yang menyimpang. Hal
itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang,
sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang.
4. Ikatan sosial yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan
beberapa kelompok. Jika pergaulan itu mempunyai pola-pola perilaku yang menyimpang,
maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.
5. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang. Seringnya
media massa menampilkan berita atau tayangan tentang tindak kejahatan (perilaku
menyimpang). Hal inilah yang dikatakan sebagai proses belajar dari sub-kebudayaan yang
menyimpang.

D. Faktor penyebab
Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial

4
Penyimpangan sosial

 Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan
kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang yang tidak normal dan
pertambahan usia.
 Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah,
pergaulan dan media massa. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya
bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba. Pergaulan individu yang
berhubungan teman-temannya, media massa, media cetak, media elektronik.

E. Bentuk

Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.


a. Berdasarkan sifatnya
Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

 Penyimpangan bersifat positif


Penyimpangan bersifat positif adalah penyimpangan yang mempunyai dampak positif ter-
hadap sistem sosial karena mengandung unsur-unsur inovatif, kreatif, dan
memperkaya wawasan seseorang. Penyimpangan seperti ini biasanya diterima masyarakat
karena sesuai perkembangan zaman. Misalnya emansipasi wanita dalam kehidupan
masyarakat yang memunculkan wanita karier.

 Penyimpangan bersifat negatif


Penyimpangan bersifat negatif adalah penyimpangan yang bertindak ke arah nilai-nilai sosial
yang dianggap rendah dan selalu mengakibatkan hal yang buruk seperti pencurian,
perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan.

b. Berdasarkan kekerapannya

Bentuk penyimpangan berdasarkan kekerapannyaantara lain sebagai berikut:

 Penyimpangan primer (primary deviation)


Penyimpangan primer adalah penyimpangan yang dilakukan seseorang yang hanya bersifat
temporer dan tidak berulang-ulang. Misalnya seorang siswa yang terlambat masuk sekolah
karena ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda pembayaran pajak karena
alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali
melanggar rambu-rambu lalu lintas.

 Penyimpangan sekunder (secondary deviation)


Penyimpangan sekunder adalah perilaku menyimpang yang nyata dan seringkali terjadi,
sehingga berakibat cukup parah serta menganggu orang lain. Misalnya orang yang terbiasa
minum-minuman keras dan selalu pulang dalam keadaan mabuk.

c. Berdasarkan pelakunya
Bentuk penyimpangan berdasarkan pelakunya, dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
sebagai berikut:

5
Penyimpangan sosial

 Penyimpangan individual (individual deviation)


Penyimpangan individual adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menyimpang
dari norma-norma suatu kebudayaan yang telah mapan. Misalnya, seseorang bertindak sendiri
tanpa rencana melaksanakan suatu kejahatan. Penyimpangan individu berdasarkan kadar
penyimpangannya dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut.

1. Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar
mengubah pendiriannya yang kurang baik.
2. Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.
3. Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku.
Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.
4. Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum
sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri,
penjambret, penodong, dan lain-lain.
5. Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong,
berkhianat, dan berlagak membela.

 Penyimpangan kelompok (group deviation)


Penyimpangan kelompok adalah tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku.
Misalnya, sekelompok orang menyelundupkan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya.

 Penyimpangan campuran (combined deviation)


Penyimpangan seperti itu dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi
yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok didalamnya taat dan tunduk kepada norma
golongan dan mengabaikan norma masyarakat yang berlaku. Misalnya, remaja yang putus
sekolah dan pengangguran yang frustasi dari kehidupan masyarakat, dengan di bawah
pimpinan seorang tokoh mereka mengelompok ke dalam organisasi rahasia yang
menyimpang dari norma umum (geng).

F. Penggolongan Perilaku Menyimpang


 Tindakan non-conform, yaitu tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau
norma-norma yang berlaku. Contohnya: mengenakan sandal jepit ke sekolah, meninggalkan
jam-jam pelajaran, merokok di area larangan merokok, membuang sampah bukan pada
tempatnya dan sebagainya.
 Tindakan antisosial, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau
kepentingan umum. Bentuk tindakan itu antara lain: menarik diri dari pergaulan, tidak mau
berteman, keinginan untuk bunuh diri, minum-minumman keras, menggunakan narkotika,
dan lain-lain.
 Tindakan kriminal, yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar hukum tertulis
dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya: pencurian, perampokan,
perkosaan, pembunuhan, korupsi dan lain-lain.

G. Macam-Macam Penyimpangan Sosial


Macam-macam penyimpangan sosial terdiri dari 5 macam

6
Penyimpangan sosial

 Tawuran atau perkelahian antarpelajar


Perkelahian termasuk jenis kenakalan remaja akibat kompleksnya kehidupan kota yang
disebabkan karena masalah sepele.Pertemuan antara dua atau lebih kelompok yang sama-
sama nakal atau kurang berpendidikan mampu menimbulkan perkelahian di antara mereka di
tempat umum sehingga orang lain yang tidak bersalah banyak menjadi korban. Contoh :
tawuran anak sma 70 dengan anak sma 6, tawuran penduduk berlan dan matraman, dan
sebagainya.

 Penyalahgunaan narkotika, obat-obat terlarang dan minuman keras


Penyimpangan dalam bentuk pemakaian dan pengedaran obat terlarang merupakan bentuk
penyimpangan dari nilai dan norma sosial serta agama. Akibat negatifnya bukan hanya dari
fisik dan mental seseorang saja, tetapi juga dari eksistensi dari sebuah negara. Sebuah negara
yang mempunyai manusia-manusia yang bermental dan fisik yang rendah tidak dapat
berkompetensi dengan negara-negara lain yang mempunyai sumber daya manusia yang
tinggi. Contoh obat terlarang adalah narkotika (ganja, putaw, candu), psikotropika (ecstasy,
amphetamina, magadon), dan alkohol.
Kaum remaja adalah umur yang masih labil dalam emosi dan cenderung mencoba, dan
kepribadian yang asosial (tidak mempertimbangkan orang lain, cemas atau depresi, situsasi
keluarga yang buruk atau tidak harmonis, salah memilih teman, obat-obatan yang mudah
diperoleh, dan sebagainya) mudah menggunakan obat-obatan terlarang.
Faktor-faktor yang biasanya menjadi penjerumus penggunaan narkotika oleh para remaja
adalah:

 Ingin membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan berbahaya.


 Ingin menunjukkan tindakan menentang orang tua.
 Ingin melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman emosional.
 Ingin mencari arti hidup (yang semu).
 Ingin mengisi kekosongan dan kebosanan (tidak mempunyai aktivitas di luar).
 Ingin menghilangkan kegelisahan.
 Solidaritas di antara kawan.
 Ingin tahu dan iseng. 

 Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Perilaku tersebut
adalah sebagai berikut:

 Perzinahan adalah hubungan seksual di luar nikah.


 Lesbianisme adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama wanita.
 Homoseks (gay) adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama lelaki.
 Kumpul kebo adalah hidup seperti suami istri tanpa menikah.
 Transvestitisme adalah memuaskan hubungan seks dengan mengenakan pakaian
lawan jenis.
 Sadisme adalah pemuasan hasrat dengan menyakiti orang lain.
 Pedophilia adalah memuaskan keinginan seks dengan mengadakan kontak seksual
dengan anak-anak. 

 Tindak kriminalitas

7
Penyimpangan sosial

Tindak kriminal adalah tindak kejahatan atau tindakan yang merugikan orang lain dan
melanggar norma hukum, norma sosial dan norma agama. Misalnya: mencuri, menodong,
menjambret, membunuh, dan lain-lain. Disebabkan karena masalah kesulitan ekonomi. Dan
merupakan profesi atau pekerjaanya karena sulit mencari pekerjaan yang halal. Ada 5 jenis
kejahatan:

1. Kejahatan tanpa korban (crime without victim) adalah kejahatan yang tidak


mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contohnya berjudi,
mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
2. Kejahatan terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan
komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang
atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contohnya komplotan korupsi, penyediaan
jasa pelacur.
3. Kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada
kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.
4. Kejahatan kerah biru (blue collar crime) adalah kejahatan yang dilakukan oleh
orang-orang golongan rendah. Contohnya mencuri jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
5. Kejahatan korporat (corporate crime) adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas
nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contohnya,
suatu perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk
sekitar mengalami berbagai jenis penyakit.

 Penyimpangan dalam Bentuk Gaya Hidup 

Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya antara lain sikap arogansi
dan eksentrik. Sikap arogansi, antara lain kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya
seperti kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian. Sikap ini bisa saja dilakukan oleh seseorang
yang ingin menutupi kekurangan yang dimilikinya. Sikap eksentrik adalah perbuatan yang
menyimpang dari biasanya yang dianggap aneh, seperti anak laki-laki memakai anting-anting
atau benda yang biasanya digunakan oleh kaum wanita, atau seniman dan pemuda yang
berambut panjang. 

H. Pencegahan Penyimpangan Sosial


Pencegahan penyimpangan sosial. Antara lain

 Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak.
Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh
berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya.

 Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainan


Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk
melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal
yang baik, warganya taat dalam melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik maka keadaan ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi
baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya.

8
Penyimpangan sosial

 Media massa
Media massa baik cetak maupun elektronik merupakan suatu wadah sosialisasi yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Langkah pencegahan agar tidak
terpengaruh akibat media massa adalah apbila kamu ingin menonton acara di televisi dengan
memilih acara yang bernilai positif dan menghindari tayangan yang dapat membawa
pengaruh tidak baik.

PENUTUP
A.   Kesimpulan
Perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita . Teori ini
dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, menurutnya seseorang berperilaku menyimpang karena
proses labeling yang diberikan masyarakat kepadanya. Labeling adalah pemberian julukan,
cap, etiket, ataupun kepada seseorang. Pada awalnya seseorang melakukan “penyimpangan
primer” karena itu sang pelaku penyimpangan mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat.
Karena adanya label tersebut, maka sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai
penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan itupun menjadi suatu kebiasaan atau gaya
hidup bagi pelakunyaari-hari.

B.   Saran
Saya sadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam hal pengetahuan tentang Mata pelajaran sosiologi. Oleh karena itu saya
sangat mengharapkan kritik saran dari pembaca tentunya yang bersifat membangun.

9
Penyimpangan sosial

DAFTAR PUSTAKA

1. http://mcrizzwan.blogspot.co.id/2013/07/artikel-macam-macam-penyimpangan-
sosial.html#.VtbkwvmLTIU
2. http://www.artikelsiana.com/2015/08/penyimpangan-sosial-pengertian-ciri-jenis-
bentuk.html#
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang
4. http://www.organisasi.org/1970/01/macam-jenis-pengertian-penyimpangan-sosial-
individual-dan-kolektif-pelajaran-sosiologi-ips.html

10

Anda mungkin juga menyukai