Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma
dalam masyarakat. Sedangkan pelaku yang melakukan penyimpangan itu disebut
devian (deviant). Adapun perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku
dalam masyarakat disebut konformitas.
Ada beberapa definisi perilaku menyimpang menurut beberapa tokoh sosiologi, antara
lain sebagai berikut:
James Vender Zender, Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai
hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
Bruce J Cohen, Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu
dalam masyarakat.
Robert M.Z. Lawang, Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang
dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
Penyimpangan sebenarnya tidak selalu berarti negatif, melainkan ada yang positif.
Dengan demikian, penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
penyimpangan positif dan penyimpangan negatif.
Menurut Lemert (1951) Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyimpangan
primer dan sekunder.
Proses belajar ini melalui interaksi sosial dengan orang lain, khususnya dengan orang-
orang berperilaku menyimpang yang sudah berpengalaman. Penyimpangan inipun
dapat belajar dari proses belajar seseorang melalui media baik buku, majalah, koran,
televisi dan sebagainya.
a. Penyalahgunaan Narkoba
Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama. Dampak
negatif yang ditimbulkan akan menyebabkan berkurangnya produktivitas seseorang
selama pemakaian bahan-bahan tersebut bahkan dapat menyebabkan kematian.
b. Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Penyebab
penyimpangan seksual antara lain adalah pengaruh film-film porno, buku dan majalah
porno.
c. Alkoholisme
Alkohol disebut juga racun protoplasmik yang mempunyai efek depresan pada sistem
syaraf. Orang yang mengkonsumsinya akan kehilangan kemampuan mengendalikan
diri, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Sehingga seringkali pemabuk
melakukan keonaran, perkelahian, hingga pembunuhan.
d. Kenakalan Remaja
Gejala kenakalan remaja tampak dalam masa pubertas (14 – 18 tahun), karena pada
masa ini jiwanya masih dalam keadan labil sehingga mudah terpengaruh oleh
lingkungan yang negatif. Penyebab kenakalan remaja antara lain sebagai berikut.