Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SOSIOLOGI

PENYIMPANGAN SOSIAl

Kelompok 4
Disusun oleh :
Deannish Nur Adny Fenoreza

Anggota :
Aulia Nabila Salsabila
Patrik Janssen
Rafeyfa Salsabilla Saputri
Sandriliya Gilbert Tolande
Tirzha Amanda Risya

Kelas X-5
SMA NEGERI 2 TENGGARONG
Tahun Pelajaran 2022/2023
Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji kita curahkan kepada Allah SWT, yang telah
meimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan ini
yang berjudul “ MAKALAH PENYIMPANGAN SOSIAL” dengan tepat waktu. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
mengenai struktur dan sistem sosial yang ada pada masyarakat tenggarong.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami terbuka dengan kritik dan saran guna membangun makalah ini
menjadi lebih baik lagi.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyimpangan sosial sering terjadi di tengah masyarakat. Penyimpangan
sosial sendiri merupakan perilaku manusia yang tidak sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku di masyarakatnya. Salah salah satu contoh dari
penyimpangan sosial yang terjadi baru baru ini adalah kasus sambo
dimana ada prilaku pembunuhan yang tentu saja hal ini tidak sesuai
dengan tata aturan dan norma di masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan penyimpangan social
2. Bagaimana analisis kasus penyimpangan sosial dengan
multiparadikmatik sosiologi.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang penyimpangan sosial
2. Untuk mengetahui analisis dari kasus penyimpangan sosial dengan
multiparadikmatik sosiologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENYIMPANGAN SOSIAL
1. Pengertian Penyimpangan
Sosial Penyimpangan sosial merupakan perilaku manusia yang tidak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya. Berdasarkan faktanya,
sesorang pasti akan bertindak tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakatnya. Hal ini terjadi karena adanya kegagalan dalam
proses sosialisasi sehingga seseorang melakukan Tindakan yang tidak sesuai
dengan kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), penyimpangan sosial diartikan sebagai sebuah tingkah laku,
perbuatan, atau tanggapan dari seseorang terhadap lingkungannya yang
bertentangan dengan norma dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Pengertian Penyimpangan Sosial Menurut Para Ahli:


James W. Van der Zanden
Perilaku menyimpang adalah tindakan yang dilakukan oleh sejumlah orang dan
dianggap sebagai hal yang tercela.
Bruce J Cohen
Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan
diri dengan kehendak masyarakat.
Ronald A Hordert
Penyimpangan sosial adalah setiap tindakan yang melanggar keinginan-
keinginan bersama sehingga dianggap menodai kepribadian kelompok yang
akhirnya pelaku dikenai sanksi.
Robert M. Z. Lawang
Penyimpangan berarti tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak
berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang atau abnormal
tersebut.
2. Faktor Penyimpangan
Sosial Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembentukan
penyimpangan sosial sebagai berikut.
a. Imitasi Atau Meniru Perilaku Orang Lain
Seseorang dapat berperilaku menyimpang karena mengamati perilaku
menyimpang yang dilakukan orang lain. Apabila orang tersebut merasa
ada keuntungan dari tindakannya, maka cenderung mengulangi
perbuatannya. Sehingga Individu lain yang menginginkan hasil yang sama
lantas meniru tindakan tersebut.

b. Proses sosialisasi tidak sempurna


Sosialisasi yang tidak sempurna muncul karena nilai dan norma yang
dipelajari kurang dapat dipahamidalam prroses sosialisasi sehingga
seseorang akan bertindak tanpa mempermasalahkan risiko yang akan
terjadi. Seperti penyimpangan sosial yang terjadi karena pengaruh dari
lingkungan sekitar yang tidak selamanya sesuai dengan aturan yang
berlaku di masyarakat. Biasanya yang menjadi korban adalah anak-anak
yang suka diperlihatkan macam perilaku yang tidak sesuai nilai dan
norma sosial yang belum bisa memfilter untuk memilah hal-hal baru
yang datang kepadanya. Sedangkan, orang dewasa di sekitarnya tidak
mengoptimalkan sosialisasi nilai dan norma sosial yang berlaku di
masyarakatnya. Dan pengaruh dari media massa yang sering menyajikan
gaya hidup yang tidak sesuai dengan aturan yang disampaikan dalam
keluarga, masyarakat, maupun sekolah. Dalam keluarga tentunya
ditanamkan perilaku seperti pemaaf, tidak balas dendam, mengasihi, dan
lain-lain. Namun, di televisi selalu ditayangkan adegan kriminalitas,
kekerasan, kejahatan, balas dendam, fitnah, dan semacamnya. Nilai-nilai
yang ada di keluarga, masyarakat, dan sekolah menjadi bertentangan
dengan nilai yang terdapat di media massa. Hal ini yang membuat proses
sosialisasi tidak sempurna karena saling bertentangan antara agen
sosialisasi yang satu dengan yang lainnya. Sehingga seiringnya waktu
seseorang akan terpengaruh dengan cara yang kurang baik menimbulkan
penyimpangan dalam masyarakat.
Proses sosialisasi dari nilai-nilai subkebudayaan dapat menyimpang
apabila kebudayaan khusus normanya bertentangan dengan norma
budaya dominan dalam masyaraaakat. Nilai dan norma sosial pada
kebudayaan sudah dihayati oleh anggota kelompok sebagai proses
sosialisasi yang wajar. Sehingga nilai dan norma yang dimiliki anggota
kelompok dengan yang berlaku di masyarakat bertentangan. Hal ini dapat
menimbulkan penyakit mental terhadap masyarakat yang memiliki
keinginan mengambil jalan pintas. Sehubungan dengan itu kita mengenal
anomie yaitu keadaan yang kontras antara pengaruh subkebudayaan
dengan kenyataan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan demikian,
masyarakat akan tidak mempunyai aturan yang dijadikan pegangan atau
pedoman untuk ditaati bersama. Sehingga masyarakat yang mengambil
jalan pintas dapat berupa perilaku menyimpang.

c. Ikatan sosial yang berlainan


Dalam masyarakat biasanya saling berhubungan dengan beberapa
kelompok yang berbeda, sehingga individu terdorong untuk
mengidentifikasi diri dengan kelompok yang paling dihargai. Dalam
hubungan tersebut, individu merasa nyaman berada dalam kelompok
tertentu sehingga dapat memperoleh pola sikap, perilaku, pemikiran, dan
tingkah lakunya dengan yang dilakukan kelompok. Jika, dalam hubungan
terdapat pergaulan dengan pola dan perilaku yang menyimpang
kemungkinan besar terjadi penyimpangan sosial. Contohnya seorang anak
bergaul dengan sekelompok orang yang suka melakukan aksi tawuran,
kemungkinan besar anak tersebut melakukan tindakan serupa.

3. Sifat-sifat Penyimpangan Sosial


a. Penyimpangan yang Bersifat Positif
Penyimpangan bersifat positif merupakan penyimpangan yang tidak
sesuai dengan aturan yang berlaku pada nilai dan norma, namun memiliki
dampak positif terhadap sistem sosial. Hal ini dikenal sebagai
penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang ideal(diharapkan),
akan tetapi cara atau Tindakan yang dilakukan seolah-olah atau terlihat
menyimpang dari norma yang berlaku, padahal sebenarnya
tidak.Sesseorang dianggap menyimpang secara positif ketika
merealisasikan cita-cita, tetapi masyarakat menolak tau belum bisa
menerima caranya.

b. Penyimpangan yang bersifat negatif


Penyimpangan negatif merupakan penyimpangan yang cenderung
bertindak kea rah nilai-nilai sosial yang dinilai rendah dan dianggap
berdampak selalu buruk sehingga menganggu sistem sosial yang berlaku
dalam masyarakat. Jenis Tindakan ini tercela dalam masyarakat
membuat pelaku dapat dikucilkan dari masyarakat. Penyimpangan
negatif diukur berdasarkan kaidah Susila dan adat istiadat yang memiliki
hukum, serta sanksi yang jelas dari negara.
Oleh karena itu, sanksi yang diberikan kepada pelanggarnya dinilai lebih
berat daripada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun.
6. Macam-Macam Penyimpangan Sosial
a. Tindakan Kriminal atau Kejahatan
Kriminal adalah bentuk penyimpangan dengan tingkah laku yang
bertentangan dengan nilai dan norma yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, sehingga akan berdampak pada kehidupan
masyarakat.
b. Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual merupakan bentuk penyimpangan yang tidak
lazim dilakukan oleh masyarakat.

c. Konsumsi Berlebihan
Pemakaian atau konsumsi berlebihan biasanya disamakan dengan
pemakaian dan pengedaran narkoba atau obat-obatan terlarang,
serta alkoholisme. Hal ini terjadi karena seseorang cenderung ingin
mencoba dan terdapat rasa ingin tahu yang besar terhadap suatu
hal. Mengkonsumsi obat-obat terlarang dan alcohol secara
berlebihan dilarang oleh hukum karena bisa mendorong terjadinya
tindak kriminal yang lain yang bisa membahayakan diri sendiri dan
orang lain. Mengkonsumsi berlebihan mengakibatkan seseorang
tidak dapat berpikir secara rasional dan cenderung untuk
melakukan tindakan yang menyimpang dari nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat.

4. Ciri-Ciri Penyimpangan Sosial


Menurut Paul B. Horton penyimpangan sosial memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
a. Penyimpangan Harus dapat Didefinisikan
Didefinisikan menyimpang apabila suatu perbuatan dinyatakan
menyimpang. Penilian menyimpang tidaknya suatu perilaku didasarkan
kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya.
b. Penyimpangan Bisa Diterima Bisa juga Ditolak
Penyimpangan bisa diterima apabila penyimpangannya positif, seperti
penemuan baru oleh para ahli yang kadang bertentangan dengan
budaya masyarakat. Sedangkan penyimpangan ditolak karena
penyimpangannya negatif, seperti perampokan, pembunuhan,
terhadap etnis tertentu, dan menyebarkan terror dengan boma tau gas
beracun.
c. Penyimpangan Relatif dan Mutlak
Mayoritas orang tidak sepenuhnya mentaati peraturan sehingga
timbul bentuk penyimpangan. Secara umum, penyimpangan yang
dilakukan tiap orang cenderung relatif. Bahkan, orang yang tadinya
penyimpang mutlak lambat laun harus berkompromi dengan
lingkungannya.
d. Penyimpangan terhadap Budaya Nyata ataukah Budaya Ideal
Budaya ideal yaitu seluruh peraturan hukum yang berlaku secara
formal disetujui dan diharapkan diikuti oleh anggota masyarakat.
Sedangkan, budaya nyata yaitu mencakup hal yang benar-benar
dilakukan. Budaya nyata dan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan
karena peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam
kenyataan sehari-hari cenderung dilanggar.
e. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan Apabila
ada peraturan hukum yang melarang suatu perbuatan yang ingin sekali
diperbuat banyak orang, biasanya muncul norma penghindaran. Norma
penghindaran adalah suatu penyimpangan perilaku yang bersifat
setengah melembaga (semi-institusionalized). Hal ini karena pola
perilaku yang dilakukan untuk memenuhi keinginan tidak harus
menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.
f. Penyimpangan Sosial Bersifat Adaptif (Menyesuaikan)
Penyimpangan adalah salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan
dengan perubahan sosial. Tidak ada masyarakat yang mampu bertahan
dalam kondisi statis untuk jangka waktu yang lama.

B. ANALISIS KASUS DENGAN MULTIPARADIKMATIK


1. Pembunuhan berencana brigadir J
Berdasarkan analisis menggunakan multiparadigmatik, fakta sosial
kasus pembunuhan Brigadir Joshua terjadi karena terdapat Tindakan
penyimpangan yang bertentangan dengan norma hukum dan norma
agama, serta mengancam keberlangsungan nilai dan norma dalam
masyarakat. Tindakan pembunuhan dilakukan berencana dengan lima
orang tersangka yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawati, Bharada,
Bripka, dan Kuat Ma’ruf. Kronologi Ferdy sambo sebelumnya sempat
tidak mengakui perbuatannya. Namun, setelah tiga tersangka lainnya
memberikan pengakuan akhirnya Sambo mengakui segala
perbuatannya. Sambo memerintahkan Bharada untuk menembak
Brigadir Joshua, kemudian Sambo membuat skenario dan merekayasa
seolah-olah terjadi aksi tembak-menembak. Dengan demikian, Kapolri
menyatakan bahwa kronologi awal terjadinya pelecehan yang
mengakibatkan peristiwa tembak menembak di rumah dinas tidaklah
benar, Terdapat upaya merekayasa TKP. Listyo Sigit menegaskan
bahwa peristiwa penembakan yang terjadi di Duren Tiga diduga
dilakukan perencanaan terlebih dahulu oleh Ferdy Sambo di rumah
Saguling yang diketahui oleh Putri Candrawati dan Bharada. Secara
fakta sosial, hal tersebut sistem dan struktur sosial telah rusak
sehingga nilai dan norma dilanggar atau nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat tidak dipatuhi.

Kemudian secara definisi sosial, pembunuhan Brigadir Joshua


merupakan tindakan sosial yang dipicu dalam kondisi emosi dan
takut, sehingga terjadi pembunuhan berencana yang telah
dipertimbangkan risikonya demi sebuah tujuan tertentu untuk
menciptakan realitas sosial yang menguntungkan para pelaku.
selanjutnya perilaku sosial dalam pembunuhan Brigadir Joshua
dipengaruhi oleh aksi dan perilaku individu lain. Pembunuhan
menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan sehingga para pelaku
yang tersangka menerima hukumannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyimpangan sosial merupakan perilaku manusia yang tidak sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya. Berdasarkan faktanya,
sesorang pasti akan bertindak tidak sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakatnya. Hal ini terjadi karena adanya kegagalan dalam
proses sosialisasi sehingga seseorang melakukan Tindakan yang tidak sesuai
dengan kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), penyimpangan sosial diartikan sebagai sebuah tingkah laku,
perbuatan, atau tanggapan dari seseorang terhadap lingkungannya yang
bertentangan dengan norma dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Factor dari penyimpangan sosial diakibatkan karena meniru perilaku orang lain,
proses sosialisasi tidak sempurna, proses nilai nilai kebudaan menyimpang, dan
ikatan sosial yang berlainan.
DAFTAR PUSTAKA
Aufa, R. (2022). Penyimpangan Sosial: Pengertian, Unsur, Faktor Penyebab,
dan Contohnya.
(https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6155938/penyimpangan-sosial-
pengertian-unsur-faktor-penyebab-dan-contohnya, diakses pada 20 November
2022)
Joko Sri Sukardi.2009.Sosiologi.Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional. (adoc.pub_sosiologi-untuk-sma-kelas-x.pdf, diakses pada
20 November 2022)
Keyra Decequeen.2022.Makalah Penyimpangan Sosial. Diperoleh dari
https://doc.lalacomputer.com/makalah-penyimpangan-sosial/, diakses pada 20
November 2022)
Muhammad Zaenuddin. (2022-Agustus). Kronologi Lengkap Kasus Brigadir J,
Dari skenario Palsu Hingga dikumpulkannya 5 Tersangka Di Lokasi
Penembakan.tvonenews.com.
(https://www.tvonenews.com/berita/nasional/63620-kronologi-lengkap-kasus-
brigadir-j-dari-skenario-palsu-hingga-dikumpulkannya-5-tersangka-di-lokasi-
penembakan?page=4, diakses pada 20 November 2022)
BAB 1
PENDAHULUAN

Anda mungkin juga menyukai