BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Penyimpangan Sosial
yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada didalam masyarakat. Perilaku-
perilaku seperti ini terjadi karena seseorang mengabaikan norma atau tidak
anak atau remaja merupakan salah satu pihak, disamping adanya pihak-pihak
melibatkan unsur-unsur yang baik dan benar, serta unsur-unsur lain yang
8
9
untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh
tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan ini terjadi
akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna, misalnya karena seseorang
tumbuh dalam keluarga yang retak atau broken home. Apabila kedua orang
tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna maka anak itu tidak akan
atau tidak harus dapat dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui
penyebabnya.
10
masyarakat.
secara terbuka.
sebagainya.
dan lain-lain.
sosial yang sama. Misalnya: seorang anak yang bergaul dengan anak-
menyimpang.
penyimpangan-penyimpangan sosial.
a. Perzinaan adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh pria dan wanita
diluar nikah (kumpul kebo) adalah hubungan suami istri tanpa ikatan
perzinaan.
jenis narkotika, antara lain ganja, candu, putaw, sabu-sabu, morfin dan
berikut:
sebentar.
pembunuhan.
6. Tawuran Tawuran diawali adanya suatu konflik antara dua pelajar atau
dimilikinya.
dan sebagainya.
pengendalian sosial.
penyimpangan lainnya.
kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, yang paling berperan ialah media-
media sosial yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Tujuan dari penanaman
nilai dan norma pada diri individu adalah untuk membentuk konsep diri,
pembiasaan aturan.
sosialisasi menjadi ideal yang pada akhirnya seseorang akan tahu mana yang
baik dan mana yang buruk. Hal ini didasari karena adanya nilai dan norma
yang kuat dalam diri individu sehingga perilakunya sesuai dengan harapan
masyarakat.
Keadaan yang aman dan nyaman bisa terbentuk melalui adanya penerapan
Hal itu juga menjadi sarana atau alat penindak pelaku penyimpangan yang
konsistensi dari setiap peraturan jika ingin berfungsi dengan baik di dalam
berupa hukuman.
Hukuman ini penting dilakukan agar terjadi efek jera dari pelanggar
3. Melakukan Penyuluhan
Dengan upaya ini diharapkan setiap masyarakat memahami nilai, norma, dan
yang berlaku memiliki tujuan yang baik untuk menciptakan suatu kondisi
yang nyaman dan aman bagi masyarakat. bagi para pelaku penyimpangan
sosial, penyuluhan akan nilai, norma, dan peraturan yang berlaku perlu
stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi
spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak (Sarlito W. Sarwono,
2016:251).
kemasakan seksual yang datangnya lebih cepat pada anak gadis. Di antara tiap
jenis terdapat pula perbedaan individu, karena ada anak-anak yang mencapai
kemasakan tersebut pada umur 10 tahun dan yang sangat terlambat pun ada.
Untuk menentukan berakhirnya masa remaja pun lebih sukar, karena pegangan
yang nyata seperti perkembangan fisik tak ada. Biasanya mereka di anggap
bukan remaja lagi kalau mereka telah cukup bertanggung jawab atas perbuatan-
perbuatannya dan kalau mereka telah menemukan cara-cara yang baik untuk
20
muda adalah para gadis berusia 13 sampai 17 tahun. Ini pun sangat tergantung
pada kematangannya secara seksual. Bagi laki-laki yang disebut remaja muda
berusia dari 14 sampai 17 tahun. Apabila remaja muda sudah menginjak usia 17
sampai 18 tahun, mereka lazim disebut golongan muda atau pemuda pemudi.
Sikap tindak mereka rata-rata sudah mendekati pola sikap tindak dewasa,
2016:394). Definisi Remaja Sendiri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang,
yaitu:
1) Secara kronologis, remaja adalah individu yang berusia antara 11-12 tahun
2) Secara fisik, remaja ditandai oleh ciri perubahan pada penampilan fisik dan
bahwa rentangan usia remaja antara 13- 21 tahun yang dibagi menjadi: a. Mada
pubertas : 10/12 - 13/14 tahun b. Masa remaja awal : 13/14 - 17 tahun c. Masa
transisi anak-anak menuju dewasa dengan capaian usia, peuntuk cita cita masa
21
dengan ciri-ciri:
menyendiri.
menjadi harapan remaja dapat menjadi pribadi yang berakhlak mulia yang sesuai
dengan syariat Islam dengan adanya pendidikan pada remaja diharapkan mampu
1) Sikap protes terhadap orang tua. Remaja pada usia ini cenderung tidak
sikap protes terhadap orang tuanya. Dalam upaya pencarian identitas diri,
keluarganya, yaitu guru, figure ideal yang terdapat di flm, atau tokoh
idola.
2) Preokupasi dengan badan sendiri. Tubuh seorang remaja pada usia ini
dalam upaya mencari kelompok senasib. Hal ini tercermin dalam cara
berprilaku social.
jawab, tapi dalam waktu lain tampak merasa bodoh dan tidak
1. Kebebasan dari orang tua. Dorongan untuk menjauhkan diri dari orang tua
2. Ikatan terhadap pekerjaan atau tugas Sering kali remaja menunjukkan minat
3. Pengembangan nilai moral dan etis yang mantap. Remaja mulai menyusun
remaja.
5. Penghargaan kembali pada orang tua dalam kedudukan yang sejajar. Dari
ialah (fase) remaja. Masa ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam
perkembangan pada usinya dengan baik. Kay, sebagaimana dikutip Yudrik Jahja
mempunyai otoritas.
kemampuannya sendiri.
kekanak-kanakan.
merupakan hal-hal yang harus dipenuhi atau dilakukan oleh remaja dan
yang merupakan tuntutan bagi remaja dalam bertingkah laku. Adapun tugas
secara efektif.
perempuan)
c. Mencapai relasi yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya, baik
dewasa lainnya.
kehidupan keluarga.
dilakukan dengan baik, remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan
yang lain. Demikian pula hanya dengan fase remaja, memiliki karakteristik dan
ciri-ciri yang berbeda dari karakteristik dan ciri-ciri fase kanak-kanak, dewasa,
dan tua. Selain itu, setiap fase memiliki kondisi- kondisi dan tuntutan-tuntutan
yang khas bagi masing-masing individu. Oleh karena itu, kemampuan individu
untuk bersikap dan bertindak dalam menghadapi suatu keadaan berbeda dari satu
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa pertumbuhan pada fase ini
badan, jantung, pembulu darah, kelenjar reproduksi dan tanda psiologis lainnya.
remaja yang berarti perubahan pada kuantitas dan kualitas kinerja akal.
pendidikan yang bagus serta pengarahan sesuai dengan fase ini, dimana
yang baik.
ini akan membantu remaja melewati fase remaja dengan aman dan selamat
juga menghindarkan dari konflik mental seperti cemas dan putus asa. Selain
itu pendidikan yang benar juga dapat menghindarkan dari efek negatif yang
sebagai berikut:
28
seperti ular, anjing, badai, suara-suara aneh, lift, api, air, kereta api dan
tengah orang yang lebih pintar, orang-orang tua, atau orang-orang yang
berwatak keras, dan seterusnya. Mereka juga takut kepada kesendirian, atau
kedudukan keluarga , aturan moralnya, atau profesi orang tua yang lebih
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa rasa takut, gugup dan
baru yang berbeda dengan masa sebelumnya yang bisa saja masa
sebelumnya itu adalah sebuah masa yang indah atau bahkan duka
2) Emosi Cinta Cinta adalah reaksi emosional yang dibangun lewat hubungan-
mainan atau benda-benda tidak hidup sebagaimana terjadi pada fase kanak-
kanak. Lebih dari itu, remaja lebih pandai daripada anak kecil dalam
condong kepada sesuatu dan seseorang yang dicintainya. Dia terkait erat
Oleh karena itu, cinta sangat terkait erat dengan dorongan seksual, dan
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa Islam dalam emosi ini
1) Setia pada teman sebaya Remaja terikat sangat erat dengan kelompok
teman sebaya. Dia berupaya keras untuk bergabung dengan mereka, dan
kelompok yang lain) dengan sepenuh jiwa, perasaan dan kesetiaannya. Itu
dan kesatuan tujuan dan perasaan. Pada saat yang sama dia juga merasakan
jurang yang lebar dan seringkali memisahkan antara dirinya dan orang
dewasa.
yaitu sangat erat dengan kelompok teman sebaya maka dari itu sebagai
agar kelompok tersebut mengakui jati dirinya, dia selalu ingin melakukan
mode terbaru. Dia juga mencoba berbicara, tertawa dan berjalan dengan
31
yang sangat jauh dari pengetahuannya. Dia tidak melakukan hal itu
ada didunia di mana segala sesuatu hampir dapat dicapai dengan ilmu
1) Faktor Keluarga Kartono (2003:58) Pola kriminal ayah, ibu, atau salah seorang
anggota keluarga dapat mencetak pola kriminal hampir semua anggota keluarga
lainnya.
yang secara garis besar masih bersifat formal. Anak remaja yang masih duduk
5) Media Masa Media masa dapat juga disebut sebagai sosialisasi yang dapat
kalangan remaja.
Orang tua menurut Wahib (2015) orang tua adalah orang yang telah
melahirkan kita yaitu bapak dan ibu. Kraena rang tua adalah pusat kehidupan
rohani anak, maka setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian adalah
hasil dari ajaran dan didikan orang tuanya tersebut. Sehingga orang tua memegang
1. Sanksi social
Hal itu dilakukan agar terjadi efek jera dari pelanggar peraturan sehingga
dan fungsi pihak eksternal, penyimpangan sosial yang terjadi dapat segera
diatasi.
4. Rehabilitasi
sosial. Misalnya, seorang anak remaja atau pelajar yang memakai narkoba.
diperlukan.
Sebagai contoh kepala desa dengan penduduk atau orang tua anak, kepolisian,
keamanan, dan lainnya. Selain sebagai cara mengatasi, upaya ini juga dapat
Teror inilah yang ditakuti masyarakat kota bima agar slalu waspada
ketika berada dimana pun. Bahkan anak-anak remaja ini bisa melakakuan aksi
teror panah dijalan dan rame orang. Saya pun sebagai peneliti melihat kejadian
ini didepan mata sendiri kejadian teror itu bisa membuat masyarakat menjadi
ketakutan. Kepolisian harus cepat mengambil tindakan yang kejam ini karna
Jadi panah ini adalah senjata yang digunakan oleh anak-anak remaja dikota
bima untuk melakukan aksinya tersebut mencari mangsa yang akan mereka
jadikan korban untuk dipanah tanpa ada rasa bersalah. Panah yang mereka buat
ini dengan menggunakan sebuah seperti pisau dan kayu mereka membuat sendiri.
Yang seharusnya panah ini dilakukan untuk atlet memanah tetapi disalhgunakan
oleh anak remaja di Kota Bima untuk menghabiskan nyawa yang mereka panah
tersebut, Orang yang mereka panah pun tidak kenal tetapi panah ini sudah
Aksi Teror Panah yang meresahkan warga Kota Bima sudah banyak
korban yang dipanah oleh pelaku kebanyakan pelaku panah itu seorang remaja
yang masih sekolah SMP,SMA, di mande sudah terdapat korban yang terkena
panah bahkan di kabupaten pun juga ikut merasakannya. Pihak kepolisian harus
panah atau tidaknya pihak kepolisian pun harus tetap melihat kondisi yang
Pihak kepolisian sudah mengadakan rajia tetapi masih ada aja anak remaja
yang melakukan hal tersebut jadi apa yang akan membuat remaja tersebut tidak
lagi melakukan aksi teror panah. Polisi sudah merajia besar-besaran untuk
mengetahui siapa pelaku yang masih melakukan itu dan apa motif pelaku
Sehingga warga kota bima tidak lagi bisa keluar malam sampai jam 10
malam, toko-toko biasanya tutup jam 10 jadi tutup jam 8, tidak ada lagi yang
nongkrong diluaran karna adanya aksi teror panah di kota bima mereka trauma
36
akan hal tersebut takut membuat dirinya yang menjadi korban selanjutnya.
Kebanyakan anak-anak yang mempunyai panah itu masih remaja tetapi mereka
melukai orang-orang dan bahkan orang yang sudah tua menjadi korbannya. Aksi
Masih banyak remaja yang melakukan aksi teror panah, mereka banyak
sebaiknya pihak kepolisian harus turun lapangan untuk mengecek lagi dan lagi
keadaan dikota bima karna hal ini lah yang membuat masyarakat kota bima resah
dalam melakukan aktivitas yang dilakukan sehari-hari bahkan pulang malam pun
mereka takuti. Bukan hanya pihak kepolisian yang turun lapangan tetapi spol pp
pun berhak merajia mereka karna ini menjadi masalah dan membuat masayarakat
di kota bima tidak nyaman dengan adanya aksi teror ini, pelaku panah ini juga
harus dikasih pendidikan yang lebih lagi dan dibina untuk tidak melakukan hal
pasti ada penyebabnya. Ada langit dan bumi, pasti ada kuasa prima yang
sosial di masyarakat. Di sampan itu juga ada faktor individual yang disebut
“AGEN OF CHANGE”.
a.Faktor Internal
Faktor internal ini disebut juga dengan istilah faktor sosiogenetik yng
Faktor internal ini masih dapat dibedakan menjadi faktor internal manifest
atau disengaja (intended), dan yang laten atau tidak disengaja (unintended),
2) Penemuan-Penemuan Baru
a) Discovery
b) Invention
3) Pertentangan (Conflict)
4) Revolusi
b.Faktor Eksternal
masyarakat lain.
4. Sikap tolernsi
8. Orientasi nilai
4. Status quo
5. Perasaan takut
6. Sikap apriori
7. Ideologis
Teori sepenuhnya mengikuti karya weber. Teori Aksi dewasa ini tidak banyak
weber. Menahan teori ini sebenernya telah mengalami semacam jalan buntu. Arti
1) Tindakan manusia dari kesadarannya sendiri sebagai subyek dan dari situasi
4) Kelangsungan tindakan manusia hanya dibatasi oleh kondisi yang tak dapat
experience.