Dalam kehidupan masyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh aturan (norma)
untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh
masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai
tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada
masyarakat, misalnya seorang siswa menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri,
dan mengganggu siswa lain. Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai
masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang
melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang
adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas.
Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku
sesuai dengan harapan kelompok.
Secara umum perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan
nilai dan norma yang berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam
kehidupan kita sehari-hari. Berikut menurut pendapat para ahli mengenai perilaku
menyimpang:
b. Teori Sosialisasi
Teori Sosialisasi menyatakan bahwa seseorang biasanya menghayati nilai-nilai dan
norma-norma dari beberapa orang yang dekat dan cocok dengan dirinya. Jadi,
bagaimanakah seseorang menghayati nilai-nilai dan norma-norma sosial sehingga
dirinya dapat melahirkan perilaku menyimpang. Ada dua penjelasan yang dapat di
kemukakan. Pertama, Kebudayaan khusus yang menyimpang, yaitu apabila sebagian besar
teman seseorang melakukan perilaku menyimpang maka orang itu mungkin akan
berperilaku menyimpang juga. Sebagai contoh, beberapa studi Amerika, menunjukkan
bahwa di kampung-kampung yang berantakan dan tidak terorganisir secara baik,
perilaku jahat merupakan pola perilaku yang normal (wajar).
Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland dan menurut teori ini penyimpangan
bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah menyimpang.
Penyimpangan didapatkan dari proses alih budaya (cultural transmission) dan dari
proses tersebut seseorang mempelajari sub kebudayaan menyimpang (deviant
subculture). Contoh teori pergaulan berbeda: perilaku tunasusila, peran sebagai
tunasusila dipelajari oleh seseorang dengan belajar yaitu melakukan pergaulan yang
intim dengan para penyimpang (tunasusila senior) dan kemudian ia melakukan
percobaan dengan melakukan peran menyimpang tersebut.
d. Teori Anomie
Konsep anomie dikembangkan oleh seorang sosiologi dari Perancis, Emile Durkheim.
Istilah anomie dapat diartikan sebagai ketiadaan norma. Konsep tersebut dipakai
untuk menggambarkan suatu masyarakat yang memiliki banyak norma dan nilai yang satu
sama lain saling bertentangan. Suatu masyarakat yang anomis (tanpa norma) tidak
mempunyai pedoman mantap yang dapat dipelajari dan di pegang oleh para anggota
masyarakatnya.
Id, adalah bagian dari yang bersifat tidak sadar, nalurilah, dan mudah terpengaruh
oleh gerak hati.
Ego, adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional yang berfungsi menjaga
pintu kepribadian.
Supergo, adalah bagian dari diri yang telah mengabsorbsi (menyerap) nilai-nilai
kultural yang berfungsi sebagai suara hati. Menurut Fried perilaku menyimpang dapat
terjadi pada diri seseorang apabila id terlalu berlebihan sehingga tidak terkontrol
dan muncul bersamaan dengan superego yang tidak aktif, sementara dalam waktu yang
bersamaan ego tidak berhasil memberikan perimbangan.
3. Berdasarkan Sudut Pandang Biologi
Sheldon mengidentifikasikan tipe tubuh menjadi tiga tipe dasar, yaitu sebagai
berikut:
Contoh penyimpangan yang bersifat positif adalah: seorang wanita yang bercita-cita
sekolah setinggi-tingginya dan menjadi dokter spesialis atau wanita karier. Bagi
sebagian masyarakat perbuatan sang wanita adalah suatu penyimpangan, namun dari
penyimpangan tersebut ada dampak positif yang muncul dari dalam dirinya yaitu
emansipasi wanita. Karena ia telah bersifat mulia yaitu mau menjadi seorang dokter
atau bersosial kepada orang lain atau masyarakat dengan menjadi seorang dokter.
Individu biasanya menghayati nilai-nilai dari beberapa orang yang cocok dengan
dirinya. Bilamana sebagian besar teman menyimpang, maka individu tersebut
kemungkinan besar akan menjadi menyimpang.
Adanya imitasi atau meniru perilaku orang lain. Peniruan perilaku ini banyak
dilakukan oleh individu yang masih berusia anak-anak.
Masyarakat yang memiliki banyak nilai dan norma, di mana di antara satu dengan
lainnya saling bertentangan. Tidak terdapat seperangkat nilai dan norma yang
dipatuhi secara teguh dan diterima secara luas. Kondisi ini terjadi pada masyarakat
yang sedang mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern.
Anggota masyarakat Indonesia yang mempunyai mental mengambil jalan pintas. Anggota
masyarakat yang ingin cepat memperoleh kedudukan atau kekayaan dengan cara-cara
yang melanggar norma-norma sosial.
Adanya pemberian cap atau label oleh masyarakat terhadap individu atau kelompok.
Pemberian cap atau label ini yang menyebabkan individu atau kelompok melakukan
penyimpangan.
Penyimpangan sosial terjadi disebabkan karena keterikatan individu terhadap
kelompoknya lemah.
E. Macam - Macam Perilaku Menyimpang
1. Tindakan Kriminal
Tindakan kriminal/kejahatan ialah tindakan yang melanggar hukum. Tindakan ini
biasanya mendapat hukuman dari pihak yang berwajib.
2. Penyimpangan Seksual
Penyimpangan seksual adalah penyalahgunaan seks atau perilaku seksual yang tidak
lazim dilakukan.
a. Lesbian
Lesbian ialah kesalahan nafsu seks, pada orang penderita penyakit ini ia menyukai
sesama perempuan. Kelainan nafsu seks ini biasanya dikarenakan pernah disakiti
pria, pernah diperkosa, dll.
b. Homoseksual
Homoseksual ialah penyakit yang hampir mirip dengan lesbian hanya saja pada
penyakit ini yang terkena ialah pria. Pria yang terkena penyakit ini biasanya
menyukai sesama pria. Faktor-faktor penyebabnya ialah pernah disakiti wanita, dll.
3. Penyalahgunaan Narkoba
Penyalahgunaan narkoba ialah orang-orang yang salah menggunakan narkoba. Kalau di
dunia kedokteran narkoba sangat digunakan untuk penenang dan sebagainya. Tetapi,
orang-orang zaman sekarang memakai narkoba untuk bersenang-senang, santai, dll.
Jenis-jenis narkoba ada banyak misalnya ganja, narkotika, psikotropika, sabu-sabu,
dll. Tetapi yang sangat banyak digunakan orang-orang ialah ganja karena harganya
terjangkau dan barangnya mudah didapat. Tetapi kalau orang kaya biasanya memakai
narkotika, psikotropika, sabu-sabu, dll.