Anda di halaman 1dari 5

Modul Pengantar Sosiologi

Pertemuan Ketujuh

PERILAKU MENYIMPANG

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:


1. Mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan Perilaku
Menyimpang.
2. Memahami mengenao perilaku menyimpang dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Agar mahasiswa memahami bahwa di dalam masyarakat, terdapat
perilaku menyimpang.
2. Agar mahasiswa mampu menjelaskan, terhadap suatu kasus yang
berkaitan dengan perilaku menyimpang..

Disadari atau tidak setiap individu pasti pernah melakukan perilaku


menyimpang, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Perilaku
menyimpang dapat terjadi pada siapapun, dimanapun dan kapanpun. Bila
sistem pengendalian sosial tidak dapat meminimalkan perilaku menyimpang,
maka tentu orang tidak akan merasa nyaman, aman, tentram dan teratur.

Pada dasarnya manusia ingin hidup dalam kondisi yang tertib dan harmonis
tanpa kesemerawutan dan kekerasan. Keteraturan sosial adalah suatu kondisi
di mana hubungan-hubungan sosial berjalan secara tertib dan teratur menurut
nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Begitu pentingnya keteraturan
dan ketertiban dalam masyarakat sehingga beberapa daerah bahkan secara
nasional mencitpakan slogan atau motto yang intinya mengedepankan
kehidupan yang tertib, seperti Jakarta Teguh Beriman.

Perilaku warga menghasilkan sebuah pola perilaku tertentu yang diikuti hampir
sebagian anggota masyarakat. Pola ini kemdian menjadi order (adat istiadat)
yang ajeg dalam masyarakat. Keajegan dalam pola perilaku kemudian akhirnya
tercipta keteraturan sosial dalam kehidupan masyarakat.

Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul 1


Modul Pengantar Sosiologi
Penyimpangan (deviance) adalah segala bentuk perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak (norma) masyarakat atau kelompok
tertentu dalam masyarakat.
Penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap
sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi (James vander Zanden)
Suatu perilaku disebut menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat

Menurut Lemert, penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk:


1. Penyimpangan primer, penyimpangan yang bersifat sementara, tidak
berulang, dan dapat ditolerir masyarakat.
2. Penyimpangan sekunder, penyimpangan yang tidak dapat ditolerir
masyarakat.

Penyimpangan yang dilakukan anggota masyarakat merupakan hasil proses


sosialisasi yang tidak sempurna. Individu-individu yang menyimpang tersebut
tidak mengamalkan norma-norma yang berlaku di masyarakat dan mereka tidak
merasa bersalah bahkan mendapat keuntungan dari penyimpangan tersebut.

Penyimpangan ada yang dapat diterima masyarakat ada pula yang tidak.
Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang dapat diterima masyarakat
contohnya adalah emansipasi wanita, sedangkan penyimpangan negatif
adalah penyimpangan yang tidak dapat diterima masyarakat contohnya adalah
koruptor.

Penyimpangan bersumber pada:


1. Teori different association, yaitu penyimpangan yang bersumber pada
pergaulan. Penyimpangan dipelajari dari pergaulan / proses alih budaya.
Misalnya orang yang menghisap ganja. (Sutherland)
2. Teori labelling, yaitu penyimpangan yang terjadi karena pemberian
julukan/cap, yang diberikan masyarakat kepadanya (Edwin M. Lemert)
3. Teori merton, penyimpangan karena perbedaan struktur sosial dan budaya
(Robert K. Merton)

Empat macam atau kategori dari penyimpangan, yaitu:


Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul 2
Modul Pengantar Sosiologi
1. Tindakan kriminal atau kejahatan, contoh: Pembunuhan, perkosaan, makar,
korupsi, dll
2. Penyimpangan sexual, contoh: Swinger, homosexual, pedofilia, semenleven.
3. Penyimpangan dalam bentuk pemakaian obat-obatan terlarang dan minum-
minuman keras.
4. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya seperti
arogansi dan sikap eksentrik.
 Sikap arogansi, yaitu kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya.
Namun sikap arogan bisa saja dilakukan oleh seseorang yang ingin
menutupi kekurangan dirinya.
 Sikap eksentrik, yaitu perbuatan yang menyimpang dari biasanya,
sehingga dianggap aneh, seperti laki-laki yang menggunakan anting,
ataupun wanita yang tomboy.

Sosiologi pada dasarnya menelaah perilaku yang wajar dalam masyarakat.


Namun tidak semua perilaku tersebut berlangsung secara normal sebagaimana
dikehendaki oleh masyarakat.
Sebagai contoh:
Sejak lahir orangtua berupaya agar anaknya berperilaku sesuai dengan
jenis kelaminnya, mulai dari pakaian dan mainan yang diberikan. Namun
terkadang ada anak yang memiliki perilaku menyimpang dari yang
diharapkan

Acapkali dapat dibedakan dua macam persoalan, yaitu:


1. Problema masyarakat.
Menyangkut macam-macam gejala kehidupan bermasyarakat, seperti
rumah kumuh, pengangguran, kemiskinan, kesehatan lingkungan.
2. Masalah sosial.
Menyangkut gejala-gejala yang tidak baik atau abnormal dalam masyarakat.

Tidak semua masalah menjadi masalah sosial dan secara sosiologis ada
beberapa ukuran untuk menetapkan gejala / perilaku tersebut merupakan
masalah sosial.

Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul 3


Modul Pengantar Sosiologi
MASALAH SOSIAL adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur
kebudayaan dan masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial
atau menghambat terpenuhi keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial
tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.

Beberapa masalah sosial (penyakit sosial)


1. Kemiskinan.
2. Kejahatan, termasuk di dalamnya adalah white collar crime.
3. Disorganisasi keluarga
4. Masalah generasi muda
5. Pelanggaran terhadap norma masyarakat, seperti pelacuran, perjudian,
alkoholisme, homosexualitas
6. Masalah kependudukan. Penyebaran penduduk yang tidak merata
menimbulkan kepadatan penduduk di suatu wilayah, sehingga menciptakan
lingkungan hidup yang kurang baik dan berdampak pada kesejahteraan
sosial dan kesetiakawanan sosial.
7. Masalah lingkungan yang dapat dibedakan:
1) Lingkungan fisik, yaitu semua benda mati yang berada di sekeliling
manusia.
2) Lingkungan biologis, yaitu segala sesuatu di sekeliling manusia yang
berupa organisme.
3) Lingkungan sosial, yang terdiri dari orang-orang baik individu maupun
kelompok yang berada di sekitar manusia.

Pemecahan atas masalah sosial dapat dilakukan dengan menggunakan


metode-metode preventive dan represive.

Perilaku menyimpang biasa terjadi pada masyarakat yang memiliki nilai-nilai


sub kebudayaan yang menyimpang. Seseorang yang tinggal di lingkungan
kumuh, masalah etika kurang diperhatikan karena masyarakatnya lebih sibuk
dengan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi kebanyakan mereka,
cekcok antarwarga dengan mengeluarkan kata-kata kasar atau tindakan buang
sampah sembarangan ataupun membunyikan radio dengan keras menjadi hal
yang biasa.
Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul 4
Modul Pengantar Sosiologi

Dengan demikian dapat dikatakan Perilaku menyimpang yang juga biasa


dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang
kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian
daripada makhluk sosial.

------ DISkusi KelompOk -----


 5 M, Main, Madat, Madol, Maling dan Mabok adalah perilaku buruk manusia yang sejak
zaman para nabi telah ada dan nampaknya tidak dapat dihilangkan. Satu-satunya solusi
adalah dengan Pengendalian. Lalu cara pengendalian yang bagaimanakah yang cocok
untuk mengatasi masalah tersebut?

Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul 5

Anda mungkin juga menyukai