PENYIMPANGAN SOSIAL
DAFTAR ISI
1
PENYIMPANGAN SOSIAL......................................................................................................................3
PENGERTIAN........................................................................................................................................3
KESIMPULAN.........................................................................................................................................17
2
PENYIMPANGAN SOSIAL
PENGERTIAN
4
1) Penyimpangan primer, yaitu perilaku menyimpang yang
dilakukan seseorang namun pelakunya masih dapat diterima
secara sosial. Ciri sifatnya sementara, tidak berulang, dan dapat
ditoleransi masyarakat.
2) Penyimpangan sekunder, yaitu perilaku menyimpang yang
tidak dapat ditoleransi masyarakat. Penyimpangan tersebut
dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang dan terus-
menerus.
5
Durkheim berpendapat bahwa orang yang berwatak jahat akan
selalu ada dan kejahatan pun akan selalu ada. Dia bahkan
berpandangan bahwa kejahatan diperlukan oleh masyarakat,
karena dengan adanya kejahatan maka moralitas dan hukum
dapat berkembang secara normal.
• Karl Marx
Teori Marx dikenal dengan sebutan teori konflik. Menurut
Marx, perilaku menyimpang merupakan perilaku yang
didefinisikan atau dibentuk oleh pihak yang berkuasa untuk
melindungi kepentingan mereka sendiri. Menurutnya,
hukummerupakan cerminan kepentingan pihak yang berkuasa
dan pengadilan hanya menguntungkan pihak tersebut.
• David Berry
Penyimpangan tidak hanya semata-mata disebabkan oleh
ketidakpatuhan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di
masyarakat. Penyimpangan terjadi bukan hanya karena
seseorang gagal menyesuaikan diri dengan standar nilai dan
norma tertentu, tetapi juga karena orang tersebut memiliki
standar nilai dan norma yang berbeda dengan orang lain.
6
Berdasarkan sifatnya, penyimpangan sosial dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
• Penyimpangan positif, yaitu perilaku yang melampaui norma
atau standar yang berlaku dalam masyarakat, tetapi memberikan
dampak positif atau konstruktif. Contoh: prestasi akademik yang
luar biasa, kreativitas seni yang tinggi, inovasi teknologi yang
bermanfaat.
• Penyimpangan negatif, yaitu perilaku yang menyimpang dari
norma atau standar yang berlaku dalam masyarakat, dan
memberikan dampak negatif atau destruktif. Contoh: korupsi,
pencurian, pembunuhan, narkoba, prostitusi.
8
Penyebab penyimpangan sosial dapat berasal dari faktor internal
maupun eksternal individu atau kelompok. Beberapa teori yang
mencoba menjelaskan penyebab penyimpangan sosial adalah:
•Teori perubahan nilai dan norma sosial, yaitu teori yang
mengatakan bahwa penyimpangan sosial terjadi karena adanya
perubahan nilai dan norma sosial dalam masyarakat akibat
perkembangan zaman. Perubahan ini dapat menimbulkan
ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dialami oleh
individu atau kelompok.
•Teori proses sosialisasi yang tidak sempurna, yaitu teori yang
mengatakan bahwa pnyimpangan sosial terjadi karena individu
tidak mendapatkan proses sosialisasi yang baik dari lingkungan
keluarga, sekolah, teman sebaya, media massa, dan lain-lain.
Akibatnya, individu tidak memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk berperilaku sesuai dengan norma dan nilai
sosial.
•Teori labelling, yaitu teori yang mengatakan bahwa
penyimpangan sosial terjadi karena adanya pemberian label atau
cap negatif kepada individu atau kelompok oleh masyarakat.
Label ini dapat mempengaruhi persepsi diri dan identitas sosial
individu atau kelompok, sehingga mereka cenderung melakukan
perilaku sesuai dengan label tersebut.
•Teori anomie, yaitu teori yang mengatakan bahwa
penyimpangan sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian
antara tujuan dan sarana yang tersedia dalam masyarakat.
Individu atau kelompok yang merasa tidak mampu mencapai
9
tujuan secara sah, dapat melakukan perilaku menyimpang
sebagai cara alternatif.
• Teori differential association, yaitu teori yang mengatakan
bahwa penyimpangan sosial terjadi karena adanya pengaruh dari
lingkungan sosial yang menyimpang. Individu atau kelompok
yang berinteraksi dengan orang-orang yang menyimpang, dapat
belajar dan meniru perilaku menyimpang tersebut.
10
• Kolusi, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara bersekongkol antara pejabat publik denan pihak
swasta atau pihak lain untuk memperoleh keuntungan pribadi
atau golongan. Contoh: kasus kolusi antara DPR dan PT
Freeport, antara KPK dan Polri, dan lain-lain.
• Nepotisme, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara memberikan perlakuan khusus atau keistimewaan
kepada kerabat atau keluarga dalam hal pengangkatan jabatan,
pemberian proyek, atau hal lain yang berkaitan dengan
kepentingan publik. Contoh: kasus nepotisme antara Presiden
Soeharto dengan keluarga Cendana, antara Gubernu DKI Jakarta
dengan anaknya, dan lain-lain.
12
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Lia Eden, Gafatar, dan lain-
lain.
• Radikalisme agama, yaitu perilaku yang melanggar norma dan
hukum dengan cara menganut paham atau ideologi agama yang
ekstrem, intoleran, atau antipluralis. Contoh: kasus radikalisme
agama oleh Jamaah Islamiyah, ISIS, FPI, dan lain-lain.
• Penyimpangan ajaran agama, yaitu perilaku yang melanggar
norma dan hukum dengan cara menyimpang dari ajaran agama
yang sahih atau resmi. Contoh: kasus penyimpangan ajaran
agama oleh aliran sesat Lia Eden, aliran kebatinan Sumarah,
aliran sesat Satrio Piningit Weteng Buwono, dan lain-lain.
13
kelamin atau merubah identitas kelamin. Contoh: kasus LGBT
artis Millen Crus, Lucinta Luna, Dorce Gamalama, dan lain-lain.
14
• Memberikan kasih sayang dan perhatian, yaitu dengan cara
menunjukkan rasa cinta, sayang, dan peduli kepada anggota
keluarga secara tulus dan ikhlas. Kasih sayang dan perhatian
dapat membuat individu merasa dihargai, diterima, dan bahagia
dalam keluarga. Hal ini dapat mencegah individu untuk mencari
pengakuan atau kepuasan dari lingkungan yang menyimpang.
• Memberikan pengawasan dan bimbingan, yaitu dengan cara
mengawasi dan membimbing aktivitas, pergaulan, dan
perkembangan anggota keluarga secara rutin dan konsisten.
Pengawasan dan bimbingan dapat membantu individu untuk
menghindari atau mengatasi masalah-masalah yang berpotensi
menimbulkan penyimpangan sosial.
16
meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, dan keterbukaan
individu terhadap masalah sosial yang ada.
• Memberikan bantuan dan konseling, yaitu dengan cara
memberikan bantuan yang bersifat material, moral, atau
psikologis kepada individu yang terlibat atau berpotensi terlibat
dalam penyimpangan sosial. Bantuan dan konseling dapat
membantu individu untuk mengatasi atau menghindari masalah-
masalah yang menjadi penyebab atau akibat dari penyimpangan
sosial.
• Memberikan penghargaan dan apresiasi, yaitu dengan cara
memberikan penghargaan atau apresiasi yang bersifat verbal,
nonverbal, atau simbolik kepada individu yang berprestasi,
berperilaku baik, atau berkontribusi positif bagi masyarakat.
Penghargaan dan apresiasi dapat memotivasi, menginspirasi, dan
menstimulasi individu untuk terus melakukan hal-hal yang
positif.
KESIMPULAN
18