Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENYIMPANGAN SOSIAL

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV:


 ALIF BINTANG PAMUNGKAS (3)
 ADHITYA PUTRA MADANI (1)
 JEREMY SEBASTIAN SIRAIT (14)
 NADZIR ZAKIYA (26)
 HAFID ARRAYAN (11)
 FUZI DESMITA OKTAVIANI (10)
 SABRINA ANGGRAINI (31)

DAFTAR ISI
1
PENYIMPANGAN SOSIAL......................................................................................................................3

PENGERTIAN........................................................................................................................................3

TEORI-TEORI PENYIMPANGAN SOSIAL.........................................................................................4

BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL.................................................................................................6

DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL................................................................................................7

PENYEBAB PENYIMPANGAN SOSIAL.............................................................................................8

PENYIMPANGAN SOSIAL DI INDONESIA.......................................................................................9

PENYIMPANGAN SOSIAL DI BIDANG POLITIK...........................................................................10

PENYIMPANGAN SOSIAL DI BIDANG EKONOMI.......................................................................11

PENYIMPANAN SOSIAL DI BIDANG HUKUM..............................................................................11

PENYIMPANGAN SOSIAL DI BIDANG AGAMA...........................................................................12

PENYIMPANGAN SOSIAL DI BIDANG BUDAYA.........................................................................13

SOLUSI PENYIMPANGAN SOSIAL..................................................................................................13

KESIMPULAN.........................................................................................................................................17

2
PENYIMPANGAN SOSIAL
PENGERTIAN

•Perilaku Menyimpang Robert M. Z. Lawang perilaku


menyimpang adalah semua tindakan yang tidak sesuai dengan
norma yang berlaku dalam sistem sosial masyarakat.
•Suatu perilaku dikatakan menyimpang apabila tidak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Contohnya, menyontek, melakukan tawuran, merampok,
3
mencuri, membunuh, menganiaya, menculik, menggunakan
narkoba, atau melakukan korupsi. Dalam skala yang lebih kecil,
perilaku menyimpang juga termasuk pelanggaran terhadap
kebiasaan atau kepantasan, seperti siswa yang bolos sekolah
atau pemuda yang mabuk-mabukan.

TEORI-TEORI PENYIMPANGAN SOSIAL

• Menurut Edwin H. Sutherland


Menurutnya, penyimpangan dinamakannya differential
association theory. Menurutnya, penyimpangan bersumber pada
pergaulan dengan orang yang berperilaku menyimpang.
Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Melalui
proses belajar ini, seseorang mempelajari suatu budaya
menyimpang.

• Menurut Edwin M. Lemert


Lemert menamakan teorinya labelling theory. Menurut Lemert,
seseorang menjadi penyimpang karena proses labelisasi
(pemberian julukan atau cap) oleh masyarakat terhadap orang
tersebut. Selanjutnya, Lemert mengembangkan gagasan tentang
penyimpangan primer dan sekunder untuk menjelaskan proses
pelabelan.

4
1) Penyimpangan primer, yaitu perilaku menyimpang yang
dilakukan seseorang namun pelakunya masih dapat diterima
secara sosial. Ciri sifatnya sementara, tidak berulang, dan dapat
ditoleransi masyarakat.
2) Penyimpangan sekunder, yaitu perilaku menyimpang yang
tidak dapat ditoleransi masyarakat. Penyimpangan tersebut
dilakukan oleh seseorang secara berulang-ulang dan terus-
menerus.

•Menurut Robert K. Merton


Merton melihat perilaku menyimpang dari sudut pandang yang
lebih luas (makro), yaitu struktur sosial. Menurut Merton,
struktur sosial tidak hanya menghasilkan konformitas, tapi juga
perilaku menyimpang. Struktur sosial menghasilkan pelanggaran
terhadap aturan sosial dan menekan orang tertentu ke arah
perilaku nonkonformis.
Dalam struktur sosial dan budaya, ada tujuan atau sasaran
budaya yang disepakati oleh anggota masyarakat. Tujuan
budaya adalah sesuatu yang pantas diraih. Untuk mencapai
tujuan tersebut, struktur sosial dan budaya mengatur cara yang
harus ditempuh dan aturan ini bersifat membatasi. Merton
menyatakan bahwa perilaku menyimpang terjadi karena tidak
adanya kaitan antara tujuan dengan cara yang telah ditetapkan
dan dibenarkan oleh struktur sosial.

• Menurut Eile Durkheim

5
Durkheim berpendapat bahwa orang yang berwatak jahat akan
selalu ada dan kejahatan pun akan selalu ada. Dia bahkan
berpandangan bahwa kejahatan diperlukan oleh masyarakat,
karena dengan adanya kejahatan maka moralitas dan hukum
dapat berkembang secara normal.

• Karl Marx
Teori Marx dikenal dengan sebutan teori konflik. Menurut
Marx, perilaku menyimpang merupakan perilaku yang
didefinisikan atau dibentuk oleh pihak yang berkuasa untuk
melindungi kepentingan mereka sendiri. Menurutnya,
hukummerupakan cerminan kepentingan pihak yang berkuasa
dan pengadilan hanya menguntungkan pihak tersebut.

• David Berry
Penyimpangan tidak hanya semata-mata disebabkan oleh
ketidakpatuhan terhadap nilai dan norma sosial yang berlaku di
masyarakat. Penyimpangan terjadi bukan hanya karena
seseorang gagal menyesuaikan diri dengan standar nilai dan
norma tertentu, tetapi juga karena orang tersebut memiliki
standar nilai dan norma yang berbeda dengan orang lain.

BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL

6
Berdasarkan sifatnya, penyimpangan sosial dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
• Penyimpangan positif, yaitu perilaku yang melampaui norma
atau standar yang berlaku dalam masyarakat, tetapi memberikan
dampak positif atau konstruktif. Contoh: prestasi akademik yang
luar biasa, kreativitas seni yang tinggi, inovasi teknologi yang
bermanfaat.
• Penyimpangan negatif, yaitu perilaku yang menyimpang dari
norma atau standar yang berlaku dalam masyarakat, dan
memberikan dampak negatif atau destruktif. Contoh: korupsi,
pencurian, pembunuhan, narkoba, prostitusi.

DAMPAK PENYIMPANGAN SOSIAL

Penyimpangan sosial dapat memberikan dampak yang beragam


bagi individu, kelompok, dan masyarakat. Beberapa dampak
yang dapat ditimbulkan oleh penyimpangan sosial adalah:
• Dampak positif, yaitu dampak yang memberikan manfaat atau
kemajuan bagi individu, kelompok, atau masyarakat. Contoh:
penyimpangan positif dapat meningkatkan prestasi, kreativitas,
atau inovasi; penyimpangan negatif dapat menimbulkan
kesadaran, kritik, atau perubahan sosial.
• Dampak negatif, yaitu dampak yang memberikan kerugian
atau kemunduran bagi individu, kelompok, atau masyarakat.
Contoh: penyimpangan negatif dapat menimbulkan kerusakan,
7
kekerasan, kejahatan, ketidakadilan, ketidakpercayaan,
ketakutan, konflik, disintegrasi sosial.

Berdasarkan perilakunya, penyimpangan sosial dapat dibedakan


menjadi tiga, yaitu:
• Penyimpangan individual, yaitu perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh individu secara sendiri-sendiri tanpa melibatkan
orang lain. Contoh: bunuh diri, masturbasi, kecanduan game
online.
• Penyimpangan kelompok, yaitu perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh sekelompok orang yang memiliki kesamaan
tujuan, ideologi, atau kepentingan. Contoh: terorisme,
vandalisme, dan geng motor.
• Penyimpangan campuran, yaitu perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh individu maupun kelompok secara bersama-
sama. Contoh: demonstrasi anarkis, perampokan bersenjata.

PENYEBAB PENYIMPANGAN SOSIAL

Penyebab Penyimpangan Sosial

8
Penyebab penyimpangan sosial dapat berasal dari faktor internal
maupun eksternal individu atau kelompok. Beberapa teori yang
mencoba menjelaskan penyebab penyimpangan sosial adalah:
•Teori perubahan nilai dan norma sosial, yaitu teori yang
mengatakan bahwa penyimpangan sosial terjadi karena adanya
perubahan nilai dan norma sosial dalam masyarakat akibat
perkembangan zaman. Perubahan ini dapat menimbulkan
ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan yang dialami oleh
individu atau kelompok.
•Teori proses sosialisasi yang tidak sempurna, yaitu teori yang
mengatakan bahwa pnyimpangan sosial terjadi karena individu
tidak mendapatkan proses sosialisasi yang baik dari lingkungan
keluarga, sekolah, teman sebaya, media massa, dan lain-lain.
Akibatnya, individu tidak memiliki pengetahuan dan
keterampilan untuk berperilaku sesuai dengan norma dan nilai
sosial.
•Teori labelling, yaitu teori yang mengatakan bahwa
penyimpangan sosial terjadi karena adanya pemberian label atau
cap negatif kepada individu atau kelompok oleh masyarakat.
Label ini dapat mempengaruhi persepsi diri dan identitas sosial
individu atau kelompok, sehingga mereka cenderung melakukan
perilaku sesuai dengan label tersebut.
•Teori anomie, yaitu teori yang mengatakan bahwa
penyimpangan sosial terjadi karena adanya ketidaksesuaian
antara tujuan dan sarana yang tersedia dalam masyarakat.
Individu atau kelompok yang merasa tidak mampu mencapai

9
tujuan secara sah, dapat melakukan perilaku menyimpang
sebagai cara alternatif.
• Teori differential association, yaitu teori yang mengatakan
bahwa penyimpangan sosial terjadi karena adanya pengaruh dari
lingkungan sosial yang menyimpang. Individu atau kelompok
yang berinteraksi dengan orang-orang yang menyimpang, dapat
belajar dan meniru perilaku menyimpang tersebut.

PENYIMPANGAN SOSIAL DI INDONESIA

Penyimpangan sosial di Indonesia adalah fenomena yang cukup


sering terjadi dan menimbulkan berbagai masalah sosial.
Penyimpangan sosial di Indonesia dapat dilihat dari berbagai
aspek, seperti politik, ekonomi, hukum, pendidikan, agama,
budaya, dan lain-lain. Beberapa contoh penyimpangan sosial di
Indonesia adalah:

PENYIMPANGAN SOSIAL DI BIDANG POLITIK

Penyimpangan sosial di bidang politik sering dikenal dengan


istilah KKN korupsi, kolusi dan nepotisme.
• Korupsi, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara menyalahgunakan wewenang atau jabatan untuk
memperoleh keuntungan pribadi atau golongan. Contoh: kasus
korupsi e-KTP, BLBI, Bansos Covid-19, dan lain-lain.

10
• Kolusi, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara bersekongkol antara pejabat publik denan pihak
swasta atau pihak lain untuk memperoleh keuntungan pribadi
atau golongan. Contoh: kasus kolusi antara DPR dan PT
Freeport, antara KPK dan Polri, dan lain-lain.
• Nepotisme, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara memberikan perlakuan khusus atau keistimewaan
kepada kerabat atau keluarga dalam hal pengangkatan jabatan,
pemberian proyek, atau hal lain yang berkaitan dengan
kepentingan publik. Contoh: kasus nepotisme antara Presiden
Soeharto dengan keluarga Cendana, antara Gubernu DKI Jakarta
dengan anaknya, dan lain-lain.

PENYIMPANGAN SOSIAL DI BIDANG


EKONOMI

• Pencurian, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum


dengan cara mengambil barang milik orang lain tanpa
sepengetahuan atau seizin pemiliknya. Contoh: kasus pencurian
motor, handphone, dompet, dan lain-lain.
• Perampokan, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara mengambil barang milik orang lain dengan paksa
atau ancaman kekerasan. Contoh: kasus perampokan toko emas,
bank, minimarket, dan lain-lain.
• Penipuan, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara menipu orang lain dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan pribadi atau golongan. Contoh: kasus
11
penipuan investasi bodong, jual beli online, pinjaman online,
dan lain-lain.

PENYIMPANAN SOSIAL DI BIDANG HUKUM

• Pembunuhan, yaitu perilaku yang melanggar norma dan


hukum dengan cara menghilangkan nyawa orang lain dengan
sengaja atau tidak sengaja. Contoh: kasus pembunuhan Munir,
Wayan Mirna Salihin, Novel Baswedan, dan lain-lain.
• Pemerkosaan, yaitu perilaku yang melanggar norma dan
hukum dengan cara melakukan hubungan seksual dengan orang
lain tanpa persetujuan atau paksaan. Contoh: kasus pemerkosaan
anak di bawah umur, pekerja seks komersial, mahasiswa, dan
lain-lain.
• Narkoba, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara mengonsumsi, mengedarkan, atau memproduksi
zat-zat yang dapat mempengaruhi fungsi otak atau tubuh.
Contoh: kasus narkoba artis Raffi Ahmad, Zul Zivilia, Jennifer
Dunn, dan lain-lain.

PENYIMPANGAN SOSIAL DI BIDANG AGAMA

• Penistaan agama, yaitu perilaku yang melanggar norma dan


hukum dengan cara menghina, mencela, atau melecehkan agama
atau keyakinan orang lain. Contoh: kasus penistaan agama oleh

12
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Lia Eden, Gafatar, dan lain-
lain.
• Radikalisme agama, yaitu perilaku yang melanggar norma dan
hukum dengan cara menganut paham atau ideologi agama yang
ekstrem, intoleran, atau antipluralis. Contoh: kasus radikalisme
agama oleh Jamaah Islamiyah, ISIS, FPI, dan lain-lain.
• Penyimpangan ajaran agama, yaitu perilaku yang melanggar
norma dan hukum dengan cara menyimpang dari ajaran agama
yang sahih atau resmi. Contoh: kasus penyimpangan ajaran
agama oleh aliran sesat Lia Eden, aliran kebatinan Sumarah,
aliran sesat Satrio Piningit Weteng Buwono, dan lain-lain.

PENYIMPANGAN SOSIAL DI BIDANG


BUDAYA

• Pornografi, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum


dengan cara membuat, menyebarkan, atau menikmati gambar,
video, tulisan, atau suara yang menggambarkan aktivitas seksual
scara vulgar atau tidak senonoh. Contoh: kasus pornografi artis
Ariel Peterpan, Cut Tari, Luna Maya, dan lain-lain.
• Perzinahan, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara melakukan hubungan seksual di luar nikah. Contoh:
kasus perzinahan artis Rizieq Shihab, Nikita Mirzani, Vicky
Prasetyo, dan lain-lain.
• LGBT, yaitu perilaku yang melanggar norma dan hukum
dengan cara melakukan hubungan seksual dengan sesama jenis

13
kelamin atau merubah identitas kelamin. Contoh: kasus LGBT
artis Millen Crus, Lucinta Luna, Dorce Gamalama, dan lain-lain.

SOLUSI PENYIMPANGAN SOSIAL

Penyimpangan sosial adalah suatu masalah sosial yang perlu


diatasi dengan cara-cara yang efektif dan efisien. Penyimpangan
sosial dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu,
kelompok, dan masyarakat, seperti kerusakan, kekerasan,
kejahatan, ketidakadilan, ketidakpercayaan, ketakutan, konflik,
dan disintegrasi sosial. Oleh karena itu, diperlukan solusi
penyimpangan sosial yang dapat mencegah, mengurangi, atau
menghilangkan erilaku menyimpang tersebut.

1. SOLUSI PENYIMPANGAN SOSIAL DARI PIHAK


KELUARGA
Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi individu
untuk belajar dan berinteraksi. Keluarga memiliki peran penting
dalam membentuk karakter, nilai, dan norma individu. Oleh
karena itu, keluarga dapat memberikan solusi penyimpangan
sosial dengan cara-cara berikut:
• Memberikan pendidikan moral dan agama, yaitu dengan cara
mengajarkan nilai-nilai moral dan agama yang baik kepada
anggota keluarga sejak dini. Nilai-nilai moral dan agama dapat
membantu individu untuk membedakan antara yang baik dan
yang buruk, serta memberikan pedoman hidup yang benar.

14
• Memberikan kasih sayang dan perhatian, yaitu dengan cara
menunjukkan rasa cinta, sayang, dan peduli kepada anggota
keluarga secara tulus dan ikhlas. Kasih sayang dan perhatian
dapat membuat individu merasa dihargai, diterima, dan bahagia
dalam keluarga. Hal ini dapat mencegah individu untuk mencari
pengakuan atau kepuasan dari lingkungan yang menyimpang.
• Memberikan pengawasan dan bimbingan, yaitu dengan cara
mengawasi dan membimbing aktivitas, pergaulan, dan
perkembangan anggota keluarga secara rutin dan konsisten.
Pengawasan dan bimbingan dapat membantu individu untuk
menghindari atau mengatasi masalah-masalah yang berpotensi
menimbulkan penyimpangan sosial.

2. SOLUSI PENYIMPANGAN SOSIAL DARI PIHAK


SEKOLAH
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi individu untuk belajar
dan berinteraksi. Sekolah memiliki peran penting dalam
mengembangkan potensi, pengetahuan, dan keterampilan
individu. Oleh karena itu, sekolah dapat memberikan solusi
penyimpangan sosial dengan cara-cara berikut:
• Memberikan kurikulum yang berkualitas, yaitu dengan cara
menyusun dan melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan
standar nasional maupun internasional. Kurikulum yang
berkualitas dapat memberikan materi pembelajaran yang
relevan, bermutu, dan bermanfaat bagi individu. Kurikulum juga
harus memuat muatan moral dan agama yang dapat
menanamkan nilai-nilai positif kepada individu.
15
• Memberikan fasilitas ang memadai, yaitu dengan cara
menyediakan fasilitas belajar mengajar yang lengkap, nyaman,
dan aman bagi individu. Fasilitas yang memadai dapat
mendukung proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
Fasilitas juga harus mencakup sarana olahraga, seni, budaya,
kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat meningkatkan kualitas
hidup individu.
• Memberikan disiplin yang tegas, yaitu dengan cara
menegakkan aturan atau tata tertib sekolah yang jelas, adil, dan
konsisten bagi individu. Disiplin yang tegas dapat membentuk
sikap tanggung jawab, hormat, sopan santun, dan taat hukum
pada individu. Disiplin juga harus disertai dengan pemberian
sanksi atau hukuman yang sesuai dengan tingkat kesalahan
individu.

3. SOLUSI PENYIMPANGAN SOSIAL DARI PIHAK


MASYARAKAT
Masyarakat adalah lingkungan ketiga bagi individu untuk
belajar dan berinteraksi. Masyarakat memiliki peran penting
dalam memberikan dukungan, perlindungan, dan partisipasi bagi
individu. Oleh karena itu, masyarakat dapat memberikan solusi
penyimpangan sosial dengan cara-cara berikut:
• Memberikan penyuluhan dan sosialisasi, yaitu dengan cara
memberikan informasi, pengetahuan, dan pemahaman tentang
penyimpangan sosial dan dampaknya kepada individu secara
teratur dan menyeluruh. Penyuluhan dan sosialisasi dapat

16
meningkatkan kesadaran, kewaspadaan, dan keterbukaan
individu terhadap masalah sosial yang ada.
• Memberikan bantuan dan konseling, yaitu dengan cara
memberikan bantuan yang bersifat material, moral, atau
psikologis kepada individu yang terlibat atau berpotensi terlibat
dalam penyimpangan sosial. Bantuan dan konseling dapat
membantu individu untuk mengatasi atau menghindari masalah-
masalah yang menjadi penyebab atau akibat dari penyimpangan
sosial.
• Memberikan penghargaan dan apresiasi, yaitu dengan cara
memberikan penghargaan atau apresiasi yang bersifat verbal,
nonverbal, atau simbolik kepada individu yang berprestasi,
berperilaku baik, atau berkontribusi positif bagi masyarakat.
Penghargaan dan apresiasi dapat memotivasi, menginspirasi, dan
menstimulasi individu untuk terus melakukan hal-hal yang
positif.

KESIMPULAN

Penyimpangan sosial adalah suatu masalah sosial yang perlu


diatasi dengan cara-cara yang efektif dan efisien. Penyimpangan
sosial dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu,
kelompok, dan masyarakat. Solusi penyimpangan sosial dapat
dilakukan oleh pihak keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan
berbagai cara, seperti memberikan pendidikan moral dan agama,
kasih sayang dan perhatian, pengawasan dan bimbingan,
kurikulum yang berkualias, fasilitas yang memadai, disiplin
17
yang tegas, penyuluhan dan sosialisasi, bantuan dan konseling,
serta penghargaan dan apresiasi.

18

Anda mungkin juga menyukai