Anda di halaman 1dari 29

PERILAKU MENYIMPANG

DALAM MASYARAKAT
Perhatikan dua gambar berikut!

Gbr 1 Gbr 2

Manakah perilaku yang tidak baik?


Mengapa disebut tidak baik?
Jadi, perilaku gbr 1 dikatakan tidak baik karena
kita anggap tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang kita anut (ingat kembali pelajaran ttg nilai
dan norma sosial). Perilaku itu disebut perilaku
menyimpang

Apakah semua perilaku yang kita anggap


tidak baik adalah perilaku menyimpang?
Bacalah artikel
di samping!

Sumber: Henslin, James. 2007. Sosiologi dengan Pendekatan


Membumi. Jld 1. hlm. 147. Jakarta: PT. Penerbit Erlangga
Siapakah yang berperilaku
menyimpang: orang Yanomamo
ataukah Napoleon Chagnon?

Apa yang dianggap menyimpang oleh


Chagnon adalah hal yang biasa bagi orang
Yanomamo. Oleh karena itu,
sesuatu yang menyimpang bagi kelompok
tertentu belum tentu menyimpang bagi
kelompok lain.
Jadi, Apa itu PERILAKU MENYIMPANG

Penyimpangan perilaku merupakan


tindakan yang oleh sejumlah besar orang
dianggap sebagai hal yang tercela
James W. Van der Zanden

Perilaku menyimpang adalah semua


tindakan yang tidak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku dalam suatu
sistem sosial (masyarakat) tertentu.
Robert M.Z. Lawang
Teori-teori
Teori Differential Association
(Edwin H. Sutherland)
 Perilaku menyimpang disebabkan hubungan diferensiasi. Proses
pembelajaran ini berdasarkan frekuensi, prioritas, lama waktu, dan
intensitasnya dalam interaksi social.

“Teori ini menentang bahwa tidak ada tingkah laku jahat yang
diturunkan dari kedua orangtuanya. Pola perilaku jahat tidak
diwariskan tetapi dipelajari melalui suatu pergaulan yang akrab.”
Teori-teori
Teori Labelling
(Edwin M. Lemert)
 Perilaku menyimpang terjadi karena pemberian julukan. Mula-
mula seseorang akan melakukan penyimpangan primer (primary
deviation) yang mengakibatkan ia menganut gaya hidup
menyimpang (deviant life style) yang menghasilkan karir
menyimpang (deviant career).
Teori-teori
Teori Anomie
(Robert K. Merton)
 Perilaku menyimpang menganggap
anomie disebabkan adanya
ketidakharmonisan antara tujuan
budaya dengan cara-cara yang diapakai
untuk mencapai tujuan tersebut.

NILAI &
NORMA
Menurut Merton terdapat lima cara
Teori-teori pencapaian tujuan budaya, yaitu:
Konformitas adalah sikap yang menerima tujuan
budaya yang konvensional (biasa) dengan cara yang
juga konvensional.
Teori Anomie Inovasi adalah sikap seseorang menerima secara kritis
(Robert K. Merton) cara-cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nlai-
nilai budaya sambil menempuh cara baru yang belum
biasa dilakukan.
Ritualisme adalah sikap seseorang menerima cara-cara
yang diperkenalkan sebagai bagian dari bentuk upacara
(ritus) tertentu, namun menolak tujuan-tujuan
kebudayaannya.
Retreatisme adalah sikap seseorang menolak baik
tujuan-tujuan maupaun cara-cara mencapai tujuan
yang telah menajdi bagian kehidupan masyarakat
ataupun lingkungan sosialnya.
Pemberontakan (Rebellion) adalah sikap seseorang
menolak sarana dan tujuan-tujuan yang disahkan oleh
budaya masyarakatnya dan menggantikan dengan cara
baru.
Teori-teori
Teori Konflik
(Karl Marx)
 Konflik Budaya disebabkan
adanya norma yang saling
bertentangan dan bersumber dari
BOURJUIS
kebudayaan yang berbeda.
 Konflik Kelas Sosial disebabkan
adanya penolakan kesepakatan nilai
social yang diciptakan oleh penguasa
untuk kepentingan mereka sendiri. PROLETARIAT
Teori-teori
Teori Kontrol Sosial
(Peter L Berger)
 berbagai cara yang
digunakan masyarakat
untuk menertibkan
anggota yang
membangkang.
Penyimpangan sebagai akibat dari proses sosialisasi
yang tidak sempurna
Karena ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan ke
dalam kepribadiannya, seorang individu tidak mampu membedakan
perilaku yang pantas dan yang tidak pantas. Ini terjadi karena
seseorang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna dimana
agen-agen sosialisasi tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya
dengan baik.
Contohnya seseorang yang berasal dari keluarga broken home dan
kedua orang tuanya tidak dapat mendidik si anak secara sempurna
sehinga ia tidak mengetahui hak-hak dan kewajibanya sebagai anggota
keluarga maupun sebagai anggota masyarakat. Perilaku yang terlihat
dari anak tersebut misalnya tidak mengenal disiplin, sopan santun,
ketaatan dan lain-lain.
Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi
subkebudayaan menyimpang
Subkebudayaan adalah suatu kebudayaan khusus yang normanya
bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan. Unsur
budaya menyimpang meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dimiliki oleh
anggota-anggota kelompok yang bertentangan dengan tata tertib
masyarakat.
Contoh kelompok menyimpang diantaranya kelompok penjudi, pemakai
narkoba, geng penjahat, dan lain-lain.
Jenis – jenis Perilaku menyimpang
Berdasarkan Jumlah Individu yang Terlibat:
1. Penyimpangan Individu
Seseorang mengabaikan dan menolak norma dalam masyarakat.
2. Penyimpangan Kelompok
Dilakukan bersama-sama dalam kelompok.
3. Penyimpangan Campuran
Dilakukan seseorang dengan melibatkan banyak orang.
Jenis – jenis Perilaku menyimpang
Berdasarkan Jangka Waktu Tertentu (toleransi):
1. Penyimpangan Primer
 Bersifat sementara
 Penyimpangan masih dapat diterima masyarakat (toleransi)
 Dilakukan hanya sekali
2. Penyimpangan Sekunder
 Dilakukan secara terus-menerus meskipun sanksi telah diberikan
 Tidak dapat dimaafkan
Jenis – jenis Perilaku menyimpang
Berdasarkan Kadar Penyimpangannya:
1. Penyimpangan Ringan
 Menimbulkan gangguan, ancaman, hambatan, dan kerugian yang
kecil kepada pihak luar.
2. Penyimpangan Berat
 Menimbulkan kerugian cukup besar bagi pihak lain dan kadangkala
menimbulkan korban jiwa dan harta.
Jenis – jenis Perilaku menyimpang
Berdasarkan sifat Penyimpangannya:
1. Penyimpangan Positif
 penyimpangan yang memiliki tujuan baik namun dianggap
bertentangan dengan nilai-nilai umum di masyarakat.
2. Penyimpangan negatif
 penyimpangan yang memiliki tujuan buruk dan tentunya
bertentangan dengan nilai-norma sosial.
Identifikasikan dari penyimpangan berikut!

1 2
Kriminalitas
• Kejahatan tanpa korban (crime without victim) adalah kejahatan yang tidak
mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contohnya
berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
• Kejahatan terorganisir (organized crime) adalah pelaku kejahatan merupakan komplotan
yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau
kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contohnya komplotan korupsi, penyediaan
jasa pelacur.
• Kejahatan kerah putih (white collar crime) adalah kejahatan yang mengacu pada
kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contohnya korupsi, kolusi.
• Kejahatan kerah biru (blue collar crime) adalah kejahatan yang dilakukan oleh orang-
orang golongan rendah. Contohnya mencuri jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
• Kejahatan korporat (corporate crime) adalah jenis kejahatan yang dilakukan atas nama
organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contohnya,
suatu perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk
sekitar mengalami berbagai jenis penyakit.
PENGENDALIAN SOSIAL (KONTROL SOSIAL)
Peter L Berger
“berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan
anggota yang membangkang”
Joseph S. Roucek
“Suatu istilah kolektif yang merujuk pada proses, baik terencana
maupun tidak terencana dimana individu dianjurkan, dibujuk, atau
dipaksa untuk menyesuaikan diri pada kebiasaan dan nilai hidup suatu
kelompok”
Cakupan Kontrol Sosial

INDIVIDU KE INDIVIDU KE
INDIVIDU KELOMOPOK

KELOMPOK
KELOMPOK
KE
KE INDIVIDU
KELOMPOK
Sifat pengendalian sosial

Preventif Represif
Cara pengedalian sosial

Persuasif

Koersif
Jenis pengendalian sosial

Gosip Sanksi

Pendidikan Agama
Jenis pengendalian sosial

Gosip Sanksi

Pendidikan Agama
Tugas Individu
Buku paket Sosiologi kelas X, Galaxy Puspa
Masing-masing anak
1. Membuat deskripsi dari gambar yang tersedia sesuai dengan nomor
urut absensi kelas.
2. Membuat kajian relevan antara deskripsi dengan konsep
penyimpangan sosial dan pengendalian sosial minimal dua konsep.
3. Presentasikan depan kelas.
4. Kemudian saat presentasi peserta penanya adalah nomor absen
berikutnya.
Gambar 5.1 (gambar 1)
Deskripsi: Sekitar lebih dari 10 laki-laki dewasa tidak mengenakan baju,
meringkuk jongkok dan disampingnya terlihat beberapa polisi. Di duga mereka
kawanan preman terlihat dari tattoo yang dimiliki dan proses penggeledahan.
Rupa-rupaya mereka mengganggu ketertiban masyarakat sehingga sangat perlu
dikondisikan agar tidak menimbulkan keonaran dan kekacauan.
Konsep: Teori Konflik Budaya, preman bertentangan dengan budaya kita yang
lebih religious sedangkan mereka melakukan kegiatan tercela mabuk-mabukan,
pemalak, dan pencuri.
Kejahatan Kerah Biru, tindakan preman dikategorikan kelas bawah dan bukan
kalangan elit dalam melakukan aksinya seperti pemalakan di terminal atau
melakukan pencurian orang yang sedang berjalan

Anda mungkin juga menyukai