Anda di halaman 1dari 28

Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat

Tujuan pembelajaran:
 Memahami gejala sosial dalam
masyarakat.
 Memahami perbedaan sosial,
perbedaan individu, perbedaan
antarkelompok, memahami
perbedaan sosial, perbedaan
individu, perbedaan dan
antarkelompok.
 Memahami multidimensi identitas
dalam diri subjek individual
maupun kelompok.
 Memahami heterogenitas dalam
kehidupan masyarakat.
A. Perbedaan Sosial, Perbedaan Individu,
dan Perbedaan Antarkelompok

Struktur Sosial

George C. Homan Mengaitkan struktur sosial dengan perilaku sosial


elementer dalam kehidupan sehari-hari.

Berpendapat bahwa struktur sosial adalah keterkaitan


Talcott Parsons
antarmanusia.

Melihat struktur sosial sebagai sebuah hubungan


Soerjono Soekanto timbal balik antara posisi-posisi sosial dan antara
peranan-peranan sosial.
Diferensiasi Sosial

Diferensiasi berdasarkan ras menunjuk


pada banyaknya ras yang ada di
dunia ini. Ras yang banyak mendiami
daratan Asia adalah ras Mongoloid
dengan ciri, kulit warna kuning sampai
sawo matang, rambut lurus, bulu
badan sedikit, dan mata sipit.
Stratifikasi Sosial
Segi ekonomi. Berdasarkan ekonomi,
Aristoteles membagi masyarakat
menjadi tiga, yaitu kelas dari golongan
sangat kaya, golongan kaya, dan
golongan miskin.

Kelas-Kelas
Sosial Wujud Segi sosial. Dalam hal ini, masyarakat
Stratifikasi dikelompokkan atas dasar status.
Sosial

Segi politik. Stratifikasi sosial secara


politik didasarkan pada kekuasaan.
B. Multidimensi Identitas dalam Diri Subjek
Individual maupun Kelompok
Identitas seseorang harus didukung dengan perilaku yang
menjadi ciri dari identitasnya.

Seorang prajurit dengan gagah dan


berani berperang di medan
pertempuran, serta seorang disebut
tokoh masyarakat karena dapat
memberikan teladan bagi anggota
masyarakatnya.
C. Heterogenitas dalam Kehidupan Bermasyarakat

Gejala-Gejala Sosial Akibat Heterogenitas Pekerjaan

Peradaban semakin berkembang, baik


di kota maupun di desa. Hal ini
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta
ditunjang oleh kemajuan transportasi
dan komunikasi yang menyebabkan
semakin beragam jenis pekerjaan yang
ada di masyarakat.
Gejala-Gejala Sosial Akibat Heterogenitas Jenis Kelamin

Sejak abad ke-20, mulailah muncul


laki-laki bekerja sebagai designer, juru
masak, dan lain sebagainya yang
sebelumnya merupakan profesi
perempuan.
Banyak perempuan bekerja sebagai
pilot, dokter, peniliti, bahkan
menjadi kepala eksekutif, legislatif,
dan yudikatif yang dulu merupakan
pekerjaan laki-laki sudah menjadi
profesi perempuan.
D. Penghargaan atau Penghormatan Terhadap
Keanekaragaman atau Heterogenitas Sosial

Dalam masyarakat modern,


keanekaragaman etnis atau
suku bangsa, ras, dan
budaya merupakan
keniscayaan. Hal ini
disebabkan oleh kemajuan
arus informasi, komunikasi,
dan transportasi.
E. Nilai dan Norma Sosial

Nilai Sosial
Perbuatan saling menolong
merupakan sesuatu yang bernilai dalam
kehidupan masyarakat. Nilai dalam
kehidupan masyarakat inilah yang
disebut nilai sosial.
Ciri-ciri nilai sosial

Konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi


1.
antarwarga masyarakat.

Disebarkan antara sesama warga masyarakat (bukan


2.
bawaan individu sejak lahir).

3. Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).

Bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan


4. kepuasan sosial manusia.

5. Dapat memengaruhi perkembangan diri seseorang.


Fungsi nilai sosial

Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk


1.
menetapkan “harga” sosial dari suatu kelompok.

Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan


2.
bertingkah laku.

Penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-


3.
peranan sosial.

Alat solidaritas di kalangan anggota kelompok


4.
(masyarakat).

Alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya


5. tekan dan daya mengikat tertentu agar orang mau
berperilaku sesuai sistem nilai.
Pembagian nilai

Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi


1.
unsur fisik manusia.

Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi


2. unsur manusia untuk mengadakan kegiatan dan
aktivitas.

Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi


3.
batin (rohani) manusia.
Norma Sosial

Norma adalah aturan atau ketentuan


yang mengikat warga kelompok dalam
masyarakat. Peraturan (norma) larangan
menyontek dilandasi oleh nilai kejujuran
yang dihargai dan dicita-citakan oleh
masyarakat.
Tingkatan norma
Jenis norma
F. Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian

Hakikat Sosialisasi
Masa Orientasi Siswa adalah
kegiatan yang ditujukan untuk
mensosialisasikan nilai, aturan, dan
kebiasaan yang berlaku di sekolah
kepada siswa-siswi baru.
G. Penyimpangan Sosial

Teori Karl Marx dikenal dengan sebutan


teori konflik. Menurut Marx, perilaku
menyimpang merupakan perilaku yang
didefinisikan atau dibentuk oleh pihak
yang berkuasa untuk melindungi
kepentingan mereka sendiri.

Menurut Emile Durkheim, keseragaman


semua anggota masyarakat
tentang kesadaran moral tidak
dimungkinkan. Tiap individu berbeda satu
sama lain karena dipengaruhi oleh
berbagai faktor, seperti keturunan,
lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.
Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang

Penyimpangan positif
1. Penyimpangan positif adalah penyimpangan yang
berdampak positif terhadap sistem sosial karena
mengandung unsur inovasi, kreativitas, dan
memperkaya alternatif.

Penyimpangan negatif
2. Dalam penyimpangan negatif, pelaku bertindak
mengikuti nilai-nilai sosial yang dipandang rendah
dan berakibat buruk serta mengganggu sistem
sosial.
Macam-Macam Perilaku Menyimpang

Tindakan kriminal atau kejahatan


1. Tindakan kriminal bertentangan dengan norma
hukum, norma sosial, dan norma agama yang berlaku
di masyarakat.
Penyimpangan seksual
2. Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang
tidak lazim dilakukan.

Pemakaian dan pengedaran obat terlarang


3. Penyimpangan dalam bentuk pemakaian dan pengedaran
obat terlarang merupakan bentuk penyimpangan dari nilai
dan norma sosial maupun agama.
Pemakaian dalam bentuk gaya hidup
4. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang berada dari
biasanya antara lain sikap arogan dan eksentrik
H. Pengendalian Sosial

Cara
Pengendalian
Sosial (I)
Cara
Pengendalian
Sosial (II)
Cara
Pengendalian
Sosial (III)
Cara
Pengendalian
Sosial (IV)
Peran Lembaga Formal dan Informal dalam Pengendalian Sosial

Polisi Polisi sebagai aparat negara bertugas


memelihara keamanan dan
ketertiban, serta mencegah dan
mengatasi perilaku menyimpang anggota
masyarakat sehingga tercipta ketertiban.
Pengadilan Pengadilan merupakan alat pengendalian
sosial agar seseorang berhati-hati
dalam bertingkah laku sehingga tidak
terjadi penyimpangan. Pengadilan akan
memberi sanksi tegas kepada siapa pun
yang terbukti bersalah melanggar
aturan hukum yang telah ditetapkan.
Tokoh masyarakat

Tokoh masyarakat adalah orang yang


memiliki pengaruh atau wibawa,
sehingga ia dihormati dan disegani
masyarakat. Tokoh masyarakat
formal diangkat dan dipilih oleh
lembaga negara dan bersifat struktural.
Seperti presiden, ketua DPR/MPR,
dirjen, bupati, dan lurah.
Media massa

Media massa, seperti koran, tv, dan


radio merupakan lembaga yang
cukup efektif dalam proses
pengendalian sosial. Dampak yang
ditimbulkannya pun cukup besar
karena dapat diakses banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai