Anda di halaman 1dari 7

WAWASAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN

Secara umum, ilmu sosial dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia

sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ) dan sebagai makhluk budaya ( homo humanus ), sehingga

mampu menghadapi secara kritis dan berwawasan luas segala masalah mengenai sosial budaya

dan permasalahan lingkungan sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik. llmu

sosial dasar sangat penting dalam suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek – aspek yang

paling mendasar dan menonjol di dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki

budaya dan permasalahan – permasalahan yan adadi masyarakat. Aspek lain dari pengantar ilmu

sosial dasar merupakan pengenalan teori - teori ilmu sosial dan kebudayaan sehngga

diekspektasikan seseorang dapat memiliki wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang

bersangkutan dengan keagamaan, kesetaraan , dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.

Dalam wawasan sosial adapula yang disebut struktur sosial merujuk pada pola interaksi

tertentu yang kurang lebih tetap dan mantap, yang terdiri dari jaringan relasi-relasi sosial hirarkis

dan pembagian kerja tertentu dan ditopang oleh kaidah-kaidah, peraturan-peraturan, dan nilai-nilai

budaya. Struktur sosial suatu masyarakat meliputi berbagai kelompok yang terjadi dari orang

banyak dan meliputi pula lembaga-lembaga di dalam mana orang banyak tadi ikut ambil bagian.

Dalam hal ini lembaga-lembaga sosial atau kemasyarakatan itu adalah segala perbuatan, cita-cita

dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Selain itu adapula tujuan umum dari ilmu sosial yaitu,

Tujuan umum ilmu sosial dasar ada beberapa yaitu :

1. pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk berbudaya,


2. kemampuan seseorang menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap

permasalahan sosial dan permasalahan lingkungan sosial budaya,

3. kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan baik, bijaksana dan obyektif dalam

permasalahan – permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat.

Kata “wawasan” memiliki arti “tinjauan atau pandangan atau cara pandang”, dan kata

“sosial” mengandung makna “berkenaan dengan masyarakat”. Ada berbagai aspek berkenaan

dengan masyarakat, dan setiap aspek dipelajari secara khusus oleh cabang-cabang ilmu sosial,

seperti Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi. Semua ilmu sosial memiliki kesamaan yaitu

berusaha “memahami perilaku manusia sebagai makhluk hidup yang bermasyarakat”. Kesamaan

ini bisa dianalogikan sebagai kesamaan tujuan seorang mahasiswa. Dengan demikian, wawasan

sosial dapat dirumuskan sebagai kemampuan pribadi untuk menyelaraskan persamaan dan

perbedaan cara pandangnya dengan cara pandang anggota-anggota masyarakat lain sehingga dapat

menjalankan penyesuaian diri dan menempatkan diri di dalam menjalankan kehidupan secara

harmonis bersama-sama sebagai komunitas/ masyarakat.

Ada dua konsep penting mengenai kehidupan sosial, yaitu konsep komunitas (community)

dan konsep masyarakat (society). Komunitas terbentuk atas dasar keanggotaan dan memiliki

kekuatan pengaruh untuk mengintegrasikan anggotanya dalam berusaha memenuhi kebutuhan-

kebutuhan bersama sebagai kelompok. Anggota-anggota sebuah komunitas memiliki kesamaan

nilai-nilai dan berbagi hubungan secara emosional. Contoh komunitas adalah warga pada satu

rukun tetangga (neighborhood), perhimpunan guru se-Jawa Timur, dan perhimpunan pengusaha
Indonesia. Di masa sekarang, internet dan media komunikasi sosial juga dijadikan sebagai sarana

untuk membentuk komunitas daring (online community) untuk kegiatan sosial, belajar, bisnis.

Sedangkan konsep masyarakat (society) berhubungan erat dengan aspek budaya,

lingkungan, waktu, kekuasaan, kewenangan, gender dan teknologi. Masyarakat menyangkut cara-

cara mengorganisasi diri berbagai kelompok, jaringan, dan institusi sosial. Ilmuwan sosial

membuat berbagai kategorisasi masyarakat, seperti masyarakat pasca industrialisasi, modernisasi

teknologi 4.0 dan generasi Z. Dalam organisasi masyarakat terdapat ketidaksetaraan sosial dan

terdapat pembagian peran-peran sosial. Dualisme seperti pemimpin-dipimpin, maju-tertinggal,

pria-wanita, in-group vs. out-group, melekat erat dengan konsep masyarakat manusia.

Dalam memahami sebuah masyarakat beberapa konsep yang perlu untuk diketahui :

1. Masyarakat :

a. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem

adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas

bersama.

b. Masyarakat didefinisikan sebagai suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati

suatu wilayah nyata, dan yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta

yang terikat oleh suatu rasa identitas komunitas.

 Segi statis masyarakat: Struktur Masyarakat, yang merujuk pada adanya

susunan dari posisi, status, dan peranan anggota dari masyarakat tersebut.

 Segi dinamis: Fungsi Masyarakat, yang merujuk pada peranan yang harus

dijalankan dari posisi atau kedudukan dari tiap anggota masyarakat tersebut.
2. Struktur sosial

Menurut Veeger (1992) struktur sosial merujuk pada pola interaksi tertentu yang

kurang lebih tetap dan mantap, yang terdiri dari jaringan relasi-relasi sosial hirarkis dan

pembagian kerja tertentu dan ditopang oleh kaidah-kaidah, peraturan-peraturan, dan

nilai-nilai budaya.

Struktur sosial suatu masyarakat meliputi berbagai kelompok yang terjadi dari

orang banyak dan meliputi pula lembaga-lembaga di dalam mana orang banyak tadi

ikut ambil bagian. Dalam hal ini lembaga-lembaga sosial atau kemasyarakatan itu

adalah segala perbuatan, cita-cita dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sifat

kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

3. Interaksi Sosial (bentuk umum proses sosial)

a. Tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama

b. Hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara

orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang

perorangan dengan kelompok manusia”

Berlangsungnya suatu proses interaksi dapat didasarkan pada berbagai faktor

antara lain faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Syarat terjadinya interaksi

adalah: (1) adanya kontak sosial dan (2) adanya komunikasi. Bentuk-bentuk interaksi

sosial dapat berupa Kerjasama (cooperation), persaingan (competition), dan

pertentangan atau pertikaian (conflict).


4. Sistem Sosial

a. Menekankan sifat saling hubungan dan saling ketergantungan unsur-unsur

struktural dalam kehidupan manusia.

b. Sistem Sosial mengandung unsur-unsur yang bersifat self maintaining and

stabilizing (memelihara dan melestarikan diri)

c. Elemen-elemen atau unsur-unsur sistem sosial mencakup:

1. Tujuan (end atau objectives); apa yang ingin dicapai, selalu dinyatakan secara

eksplisit, pada beberapa hal tujuan dinyatakan dengan istilah kebutuhan (needs).

2. Kepercayaan (belief); merupakan anggapan yang diterima sebagai hal benar atau

tidak benar.

3. Sentimen atau perasaan (sentiment); terjalin erat dengan kepercayaan dan

bersifat ekpresif dan memperlihatkan apa yang dirasa atau “what we feel”

tentang alam.

4. Norma-norma (norm); merupakan aturan atau tata tertib yang dipatuhi oleh

warga sistem sosial.

5. Sanksi (sanction); dapat merupakan suatu pujian atau ganjaran bagi warga yang

mematuhi norma-norma dan merupakan suatu hukum bagi warga yang tidak

mematuhi norma-norma yang telah diterima oleh warga system sosial.

6. Status peranan (Status-roles); status atau kedudukan merupakan tempat atau

posisi seseorang , sedangkan peranan (role) merupakan aspek yang dinamis dari

status.
7. Kekuasaan (power); adalah kesanggupan untuk menguasai orang lain. Ada dua

komponen penting, yaitu wewenang (authority) dan pengaruh (influence).

Wewenang adalah hak yang dibenarkan kepada seseorang untuk mempengaruhi

orang lain. Pengaruh merupakan suatu kesanggupan untuk mengontrol orang

lain tidak menggunakan wewenang.

8. Derajat sosial atau lapisan sosial (sosial rank); derajat sosial menghasilkan suatu

strata dalam masyararat yang biasa disebut dengan lapisan sosial (social

stratification). Lapisan sosial adalah sebagai akibat kedudukan sosial atau social

position.

9. Fasilitas (facilities); adalah alat-alat, harta, barang-barang atau

kemudahankemudahan lainnya yang tersedia dan digunakan dalam sistem sosial

tersebut untuk mencapai tujuannya.

10. Wilayah (territoriality); adalah ruang tempat sistem sosial tersebut bertahan.

5. Stratifikasi Sosial (lapisan sosial)

a. Penempatan orang dalam kedudukan bertingkat-tingkat dari atas ke bawah

b. Dasar stratifikasi: (1) Kekayaan (2) Kekuasaan (3) Kehormatan (4) Ilmu

pengetahuan

Dalam mempelajari kehidupan masyarakat manusia, ilmu-ilmu sosial banyak mendapat

inspirasi dari kajian kehidupan bermasyarakat pada makhluk hidup lainnya. Salah satu contoh

berkembangnya pemahaman demokrasi, komunis, idealis hingga neoliberal. Tentunya hal tersebut

telah berdasarkan etika sosial yang menjadi landasan tindakan sosial di dalam masyarakat. Tanpa
dilandasi kesadaran akan etika sosial, sebagai warga masyarakat dapat dengan mudah melakukan

tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial.

Dalam pengembangannya, wawasan sosial dapat pula dilakukan pada empat ranah, yaitu

ranah pribadi/individu, ranah sikap dan tindakan sosial, ranah hubungan dengan sesama manusia,

dan ranah hak dan tanggung jawab sebagai warga negara. Warga masyarakat yang memiliki

wawasan dan mampu mengembangkan ilmu sosialnya akan berkarakter mulia akan berperilaku

dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Kunci utama nya

adalah setiap pribadi dapat melakukan refleksi terhadap peran sosial masing-masing di lingkungan

keluarga, sekolah, pertemanan, lingkungan di sekitar tetangga, dan organisasi yang diikuti dan

berusaha menyelaraskan tindakan sosial dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh

komunitas/masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai