Anda di halaman 1dari 9

SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU YANG MENGKAJI FENOMENA SOSIAL

1. DEFINISI SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE

Pengertian Sosiologi

Sosiologi berasal dari kata Social, yang berarti teman, serta Logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Jadi, sosiologi ialah ilmu yang mempelajari kemasyarakatan. Objek utama sosiologi yaitu mesyarakat.
Ada beberapa tokoh yang mengungkapkan definisi sosiologi, adapun penjelasannya sebagai berikut :

1. Auguste Comte : sosiologi adalah ilmu yang memepelajari manusia sebagai makhluk yang
mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama. Sosiologi sebagai ilmu sosial
mempelajari segala aspek kehidupan bersama yang terwujud dalam asosiasi-asosiasi,
lembaga-lembaga, maupun peradaban

2. Emile Durkheim : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta
mengenai cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu dan fakta-fakta
tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu

3. Max Weber : Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial

4. Soejono Soekamto : sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada sendi-sendi
kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum
kehidupan masyarakat

5. William Kornblum : Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan
perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai
kelompok dan kondisi

6. Roucek & Waren : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan
kelompok sosial

7. Allan Jhonson : Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama
dalam kaitannya dengan suatu sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimn pula
orang yang terlibat di dalamnya mempengaruhi sistem tersebut

Ciri-Ciri Sosiologi

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Empiris : didasarkan observasi sehingga hasilnya tidak spekulatif

2. Teoritis : abstraksi dari observasi

3. Kumulatif : taori yang ada diperluas, sehingga memperkuat teori yang sudah ada

4. Non etis : tidak mempertimbangkan dari sisi benar ataupun tidak

Objek kajian sosiologi

Pada dasarnya, sosiologi mengkaji mengenai kehidupan bermasyarakat, adapun kajian tersebut
dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya

2. Hubungan antara individu dan kelompok


3. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain

4. Sifat-sifat dari kelompok-kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya

1. DATA TENTANG REALITAS SOSIAL DAN PERMASALAHAN SOSIAL

1. Demoralisasi

2. Terorisme

3. Perdagangan anak

4. Kemiskinan

5. Kenakalan Remaja

BAB II

INTERAKSI SOSIAL ANTAR INDIVIDU DAN ANTAR KELOMPOK

Sub-Bab2

1. Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

2. Faktor-faktor pendorong interaksi sosial

3. Bentuk-bentuk interaksi sosial

-Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial

Gregariousness adalah dorongan manusia untuk selalu hidup bersama

Faktor-faktor yang mendorong keinginan manusia untuk hidup bersama antara lain :

1. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup

2. Dorongan untuk mempertahankan diri

3. Dorongan untuk meneruskan generasi

4. Dorongan untuk hidup bersama

Pola pola interaksi sosial sebagai berikut :

1. Interaksi sosial antar individu

2. Interaksi sosial antar individu dengan kelompok

3. Interaksi sosial anta kelompok

– Faktor-faktor pendorong interaksi sosial

 Imitasi : meniru gaya berpakaian, berbicara, penampilan seseorang

 Identifikasi : meniru secara keseluruhan/memiripkan semirip mungkin seseorang

 Sugesti : pendapat/saran yang diberikan tanpa daya kritik

 Motivasi : dorongan yang diberikan agar lebih percaya diri, semangat

 Simpati : perasaan tertarik yang timbul dari diri, ikut merasakan apa yang dirasakan
 Empati : seperti halnya simpati, namun lebih dalam perasaan seseorang

Syarat terjadi interaksi sosial

1. Kontak Sosial

- Individu dengan individu : kita berbicara dengan orang laik


- Individu dengan kelompok : seseorang yang sedang presentasi
- Kelompok dengan kelompok : berdiskusi

Kontak sosial berdasarkan komunikasinya

1. Kontak langsung

2. Kontak tak langsung

Kontak sosial berdasarkan proses komunikasinya

1. Kontak Primer

2. Kontask Sekunder

2. Komunikasi

Komunikasi adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang lain yang terwujud
pembicaraan, gerak-gerik badan, sikap, maupun perasaan yang disampaikan oleh orang yang
bersangkutan dan orang tersebut menyampaikan terhadap perasaan yang ingin disampaikan.

-Bentuk-bentuk interaksi Sosial

ASOSIATIF

Bentuk interaksi sosial yang cenderung bersatu dan membangun solidaritas

 Kerjasama

 Bargaining

 Kooptasi

 Koalisi

 Joint Venture

 Akomodasi

 Coercion

 Kompromi

 Arbitrase

 Mediasi

 Konsiliasi
 Toleransi

 Stalemate

 Ajudikasi

 Asimilasi

 Akulturasi

DISSOSIATIF

Bentuk interaksi sosial yang cenderung berpecah dan tidak membangun solidaritas

 Persaingan

 Kontravensi

 Konflik

Keteraturan Sosial

Unsur-unsur keteraturan sosial

1. Tertib Sosial : gambaran tentang kondisi kehidupan yang aman, dinamis, teratur

2. Order : sistem norma atau nilai sosial yang diakui dan dipatuhi

3. Keajegan : gambaran keteraturan tetap dan relatif tidak berubah

4. Pola : corak hubungan sosial yang tetap dalam interaksi sosial

BAB III

NILAI NORMA DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

1. NILAI SOSIAL

2. Pengertian Nilai Sosial

 Pengertian nilai menurut KBBI : Kadar, mutu, atau sifat yang penting dan berguna bagi
kemanusiaan

 Nilai budaya dan nilai sosial : Konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting
dalam kehidupan manusia

 Pengertian nilai sosial menurut beberapa ahli :

1. Woods : Petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah
laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari

2. Simanjuntak : Ide-ide masyarakat tentang sesuatu yang baik

3. Robert M.Z. Lawang : Gambaran mengenai apa yang diingkan, pantas, berharga, dan
mempengaruhi perilaku sosial orang-orang yang memiliki nilai tersebut

4. Kluckholn : Nilai kebudayaan mencakup hal-hal berikut :


 Nilai mengenai hakikat hidup manusia : Ada manusia yang beranggapan
bahwa hidup ini indah

 Nilai mengenai hakikat karya manusia : Ada manusia yang beranggapan


bahwa manusia berkarya demi harga diri

 Nilai mengenai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu : Ada
manusia yang berorientasi pada masa lalu atau masa depan

 Nilai mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya : Ada manusia


yang berorientasi pada individualism

1. Jenis Jenis Nilai

Klasifikasi nilai menurut Prof. Notonegoro

 Nilai material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia.

 Nilai vital Adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
aktivitas atau kegiatan.

 Nilai kerohanian Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani
manusia, seperti:

a). Nilai kebenaran, yaitu bersumber pada akal manusia (cipta)

b). Nilai keindahan, yaitu bersumber pada unsur perasaan (estetika)

c). Nilai moral, yaitu bersumber pada unsur kehendak (karsa)

d). Nilai keagamaan, yaitu bersumber pada ketuhanan.

1. Ciri-Ciri Nilai Sosial

 Konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga

 Disebarkan di antara warga masyarakat

 Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)

 Bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia

 Mempengaruhi perkembangan diri seseorang

 tercipta secara sosial bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.

 berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi melalui berbagai macam proses
sosial, seperti interaksi, difusi, akulturasi dan kontak sosial.

 memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap orang perorangan dan masyarakat.

 melibatkan emosi dan perasaan.

1. Fungsi Nilai Sosial

 Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan “harga” sosial dari


suatu kelompok.
 Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.

 Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai


sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan
peranannya.

 Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok.

 Sebagai alat pengawas perilaku manusia.

2. NORMA SOSIAL

3. Pengertian Norma Sosial

Norma sosial merupakan sekumpulan pendapat tentang bagaimanakah seharusnya manusia itu
harus bertingkah laku bahkan harus bertindak yang pantas sehingga keharusan dan kepantasan itu
menjadi terbiasa dan selanjutnya diturunkan secara turun-temurun hingga mewujudkan peraturan-
peraturan hidup dalam pergaulan kehidupan masyarakat.

1. Ciri-Ciri Norma Sosial

 Umumnya tidak tertulis;

 Hasil dari kesepakatan masyarakat;

 Warga masyarakat sebagai pendukung sangat menaatinya;

 Apabila norma dilanggar maka yang melanggar norma harus menghadapi sanksi

 Mengalam perubahan

2. Klasifikasi Norma Sosial

Berdasarkan tingkatan daya ikat

Norma-norma yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda.
Ada norma yang berdaya ikat lemah, sedang, dan kuat. Untuk dapat membedakan kekuatan
mengikat norma-norma tersebut, dikenal empat pengertian norma, yaitu :

 Cara (usage) : Norma yang paling lemah daya pengikatnya karena sanksinya hanya
cemoohan.

Contoh : Ketika sedang makan orang bersendawa

 Kebiasaan (folkways) : Suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada
usage karena kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang.

Contoh : Menghormati orang yang lebih tua

 Tata kelakuan (mores) : Aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat
pengawas/kontrol, secara sadar/tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya.
Pelanggaran akan diberikan sanksi berat.

Contoh : Larangan berzinah

 Adat istiadat (custom) : Suatu aturan yang turun temurun namun sangat mengikat dan akan
mendapat sanksi bagi yang melanggar.
Contoh : Larangan menikah dengan orang yang 1 marga dalam adat Batak

1. Fungsi Norma Sosial

 Pedoman hidup yang berlaku bagi semua anggota masyarakat pada wilayah tertentu.

 Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.

 Mengikat warga masyarakat, karena norma disertai dengan sanksi dan aturan yang tegas
bagi para pelanggarnya.

 Menciptakan kondisi dan suasana yang tertib dalam masyarakat.

 Adanya sanksi yang tegas akan memberikan efek jera kepada para pelanggarnya, sehingga
tidak ingin mengulangi perbuatannya melanggar norma.

 Wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di masyarakat.

 Suatu standar atau skala dari berbagai kategori tingkah laku suatu masyarakat.

1. Macam-Macam Norma Sosial

 Norma agama : Berdasarkan ajaran/kaidah suatu agama. Bersifat mutlak dan mengharuskan
ketaatan bagi para pemeluknya.

Co : Norma agama islam antara lain adalah kewajiban melaksanakan rukun islam dan rukun iman

 Norma Kesusilaan : Didasarkan pada hati nurani.akhlak manusia. Bersifat universal.

Co : Perilaku yang menyangkut nilai kemanusiaan seperti pengkhianatan

 Norma kesopanan : Berpangkal dari aturan tingkah laku yang berlaku di masyarakat. Bersifat
relatif.

Co : Tidak memakai perhiasaan dan pakaian yang mencolok

 Norma kebiasaan : Hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk
yang sama sehingga menjadi kebiasaan.

Co : Kebiasaan melakukan selametan/doa bagi anak yang baru lahir

 Norma hukum : Himpunan petunjuk hidup/perintah dan larangan yang mengatur tata tertib
dalam suatu masyarakat (negara). Bersifat mengikat dan memaksa.

Co : Tidak melakukan tindak kriminal seperti mencuri, membunuh, dll

 Norma Mode (fashion) : Cara dan gaya dalam melakukan dan membuat sesuatu yang
sifatnya berubah-ubah serta diikuti oleh banyak orang. Ciri utama mode adalah bahwa orang
yang mengikutinya bersifat massal, dan kalangan luas menggandrunginya

Co : perubahan mode pakaian pada wanita, di mana suatu waktu berkembang tren para wanita
memakai rok mini, kemudian berubah ke rok panjang, dan selanjutnya kembali lagi ke rok mini.

1. Sifat Norma Sosial

 Norma formal : Tertulis, contohnya Konstitusi, surat keputusan, dan peraturan daerah

 Norma nonformal : Tidak tertulis, contohnya Aturan dalam keluarga


 SOSIALISASI

1. Pengertian Sosialisasi

Pengertian sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal
dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk
berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.

1. Tujuan Sosialisasi

 Mampu menjadi anggota mayarakat yang baik

 Dapat enyesuaikan tingkah lakunya sesuai dengan harapan masyarakat

 Akan lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya

 Akan menyadari eksistensi dirinya terhadap masyarakat di sekelilingnya.

1. Pelaksanaan Sosialisasi

 Metode ganjaran atau hukuman

 Metode didacing teaching, anak diajarkan berbagai macam pengetahuan dan keterampilan

 Metode pemberian contoh, dilakukan dengan melalui proses imitasi dan sugesti.

1. Proses Sosialisasi

 Tahap Persiapan (Preparatory Stage)

 Tahap Meniru (Play Stage)

 Tahap Siap Bertindak (Game Stage)

 Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generelized Other)

1. Agen Sosialisasi

 Keluarga

Dalam lingkungan keluarga dikenal dua macam sosialisasi :

 Sosialisasi Represif, menekankan penggunaan hukum terhadap kesalahan yang dibuat oleh
anak

 Sosialisasi Partisipatif, menekankan pada interaksi yang dibuat oleh anak. Apabila anak
melanggar diberi hukuman, apabila anak berbuat baik diberi penghargaan.

 Sekolah

 Kelompok Pergaulan

 Media Massa

1. Tipe Sosialisasi

 Sosialisasi formal : melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang


berlaku.
 Sosialisasi nonformal : sosialisasi yang terdapat pada masyarakat atau dalam pergaulan yang
sifatnya kekeluargaan.

1. Bentuk Sosialisasi

 Sosialisasi primer : sosialisasi yang pertama kali diterima oleh individu di lingkungan
keluarganya.

 Sosialisasi sekunder : lanjutan sosialsasi primer.

1. Faktor penghambat sosialisasi

 Kemampuan berbahasa

 Kepandaian bergaul

 Kehidupan masyarakat yang terisolir

 Kesulitas dalam melakukan komunikasi

 Hambatan alam

 Adanya perbedaan kelakuan antara satu individu dengan individu lain

 Perubahan dalam masyarakat akibat modernisasi

 Terjadinya kesenjangan kebudayaan antarkelompok dalam masyarakat

2. KEPRIBADIAN

3. Pengertian Kepribadian

ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seorang individu

1. Faktor Pembentuk Kepribadian

 Warisan biologis

 Lingkungan fisik

 Kebudayaan

 Pengalaman kelompok

 Pengalaman unik

2. Faktor-Faktor Pembentukan Kepribadian

 Sifat dasar

 Lingkungan Prenatal

 Perbedaan individual

 Lingkungan

 Motivasi

Anda mungkin juga menyukai