Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbicara tentang individu dan masyarakat. Terlebih dulu yang harus

kita mengerti adalah pengertian dari individu dan pengertian dari masyarakat

itu sendiri. Individu adalah satu orang atau seorang manusia dan masyarakat

adalah sekumpulun individu yang hidup bersama di suatu tempat. Individu

dan masyarakat tidak dapat dipisahkan karena tidak akan ada kata masyarakat

jika tidak ada individu dan individu itu sendiri adalah pelaku di dalam suatu

lingkungan masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang saling berinteraksi, saling

membutuhkan satu sama lain. Tidak ada satupun individu yang dpat hidup

tanpa individu lainnya. Walaupun seberapa banyak harta yang dimiliki oleh

seorang individu, itu sama sekali tidak berharga jika tidak ada individu lain

atau dengan kata lain tidak ada interaksi sosial yang terjadi di antara individu

atau masyarakat. Maka dari itu, jika kita ingin mengkaji tentang individu

maka kita tidak akan pernah bisa lepas dari masalah masyarakat itu sendiri.

Karena keduanya, antara individu dan masyarakat saling keterkaitan satu sama

lainnya.

Sedangkan menurut para ahli pengertian individu yaitu Menurut

Viniagustia Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan

suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dan menurut Lewis Sosial

1
adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-

hari antara warga negara dan pemerintahannya dan juga menurut Keith Jacobs

Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs

komunitas.

Implikasi dari social salah satunya seperti kesadaran akan

ketidakberdayaan manusia bila seorang diri. kesadaran untuk senantiasa dan

harus berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan implikasi Kesadaran untuk

senantiasa memenuhi kebutuhan diri sendiri demi kesejahteraan hidupnya.

Kesadaran untuk mempertahankan harkat dan martabatnya. Dan contoh

permasalahan dari individu seperti timbulnya sifat egois dan ingin menang

sendiri dan timbulnya rasa apatis. Contoh permasalahan sosial Perkelahian

dan permusuhan.

Contoh Permasalahan serta penyelesaian manusia sebagai makhluk

individu dan social seperti “Banyak terjadinya kasus tawuran yang terjadi

antar siswa SMA, seperti SMA 1 Telaga dan SMK 3 Gorontalo. Hanya karena

masalah sepele seperti mengejek salah satu sekolah. Bisa mengakibatkan

tawuran yang memakan korban jiwa. Hal tersebut dikarenakan adanya senjata

tajam yang digunakan. Tawuran tersebut terjadi pada saat jam pulang

sekolah”. Penyelesaiannya yaitu Seharusnya pihak kepolisian bekerja sama

dengan pihak sekolah untuk mensosialisasikan tentang ketertiban dan

keamanan agar tidak ada lagi kejadian tawuran ini. Pihak sekolah juga

seharusnya melakukan razia senjata tajam secara rutin. Pihak kepolisian dan

juga sekolah juga harus memberikan sanksi tegas kepada para pelaku tawuran

2
ini. Peran orang tua juga diperlukan untuk mendidik anak nya lebih baik lagi.

Masalah ini termasuk dalam norma hukum, jadi dalam system

penyelesaiannya harus di selesaikan dengan hukum juga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Individu dalam Kehidupan Bermasyarakat?

2. Apa Pengertian dari Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat?

3. Apa Saja Implikasi dari Individu dan Social dalam Kehidpuan

Bermasyarakat?

4. Norma Apa Saja yang Berlaku di dalam Kehidupan Bermasyarkat?

5. Bagaimana Hubungan Antara Individu dan Masyarakat?

6. Apa Saja yang Berkaitan dengan Hubungan Antar Masyarakat?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Implikasi Dari Individu Dalam Kehidupan

Bermasyarakat.

2. Untuk mengetahui Pengertian Implikasi Dari Sosial Dalam Kehidupan

Bermasyarakat.

3. Untuk mengetahui Norma Apa Saja Yang Berlaku Di Dalam Kehidupan

Bermasyarkat.

4. Untuk mengetahui Hubungan Antara Individu Dan Masyarakat.

5. Untuk mengetahui Saja Yang Berkaitan Dengan Hubungan Antar

Masyarakat.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori Menurut Para Ahli Dari Individu,Social Dan

Masyarakat

Landasan teori menurut para ahli dari individu, social dan masyarakat.

Landasan ini untuk memperkuat materi yang sudah ada. Landasan teori

menurut para ahli yaitu sebagai berikut :

Individu menurut para ahli menyatakan bahwa individu seperti :

1. MENURUT VINIAGUSTIA

Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu

kesatuan yang paling kecil dan terbatas.

2. MENURUT MARTHEN LUTER

Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang

tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia

yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam

dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa,

rasio, dan rukun.

Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat

membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan

hakikat yang sama.

4
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek

gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut

dengan keindahan

Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk

mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri

tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh

panca indera.

Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan

manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan

saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk

membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat

3. MENURUT(ABU AHMADI,1991:23).

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi.

individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang

istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. Individu bukan

berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan

sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.

4. MENURUT(HARTOMO,2004:64).

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan

khas di dalam lingkungan sosialnya,malainkan juga mempunyai kepribadian

serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat

sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek

psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu

5
aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah

laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari

norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif,

dan ketiga memengaruhi masyarakat.

Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat

yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil

jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras

dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada

pada dirinya.

Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok

individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang

prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuk pribadinya. Namun

tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi

ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi

Social menurut para ahli menyatakan bahwa social adalah :

1. LEWIS

Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam

interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya

2. KEITH JACOBS

Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs

komunitas.

6
3. RUTH AYLETT

Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai sebuah perbedaan namun

tetap inheren dan terintegrasi

4. PAUL ERNEST

Sosial lebih dari sekedar jumlah manusia secara individu karena mereka

terlibat dalam berbagai kegiatan bersama

5. PHILIP WEXLER

Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia

6. ENDA M. C

Sosial adalah cara tentang bagaimana para individu saling berhubungan

7. LENA DOMINELLI

Sosial adalah merupakan bagian yang tidak utuh dari sebuah hubungan

manusia sehingga membutuhkan pemakluman atas hal-hal yang bersifat rapuh

di dalamnya.

8. PETER HERMAN

Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun

tetap merupakan sebagai satu kesatuan

9. ENGIN FAHRI. I

Sosial adalah sebuah inti dari bagaimana para individu berhubungan

walaupun masih juga diperdebatkan tentang pola berhubungan para individu

tersebut

7
Masyarakat menurut para ahli menyatakan bahwa masyarakat

adalah :

1. Ralp Linton (1936)

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama dan

bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya sebagai

salah satu kesatuan sosial dengan batas ternetu. Pengertian ini menunjukkan

adanya syarat-syarat sehingga disebut masyarakat, yakni adanya pengalaman

hidup bersama dalam jangka waktu cukup lama dan adanaya kerjasama

diantara anggota kelompok, memiliki pikiran atau perasaan menjadi bagian

dari satu kesatuan kelompoknya. Pengalaman hidup bersama menimbulkan

kerjasama, adaptasi terhadap organisasi dan pola tingkah laku anggota-

amggota. Factor waktu memegang peranan penting, sebab setelah hidup

bersama dalam waktu cukup lama, maka terjadi proses adaptasi terhadap

organisasi tingkah laku serta kesadaran berkelompok.

2. John Lewis Gillin dan John Gillin (Gillin & Gillin) 1945

Masyarakat itu adalah kelompok manusia yang terbesar yang

mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.

Masyarakat itu meliputi pengelompokkan-pengelompokan yang lebih kecil.

Pengertian ini menunjukkan bahwa masyarakat itu meliputi kelompok

manusia yang kecil sampai dengan kelompok manusia dalam suatu

masyarakat yang sangat besar, seperti suatu Negara. Seperti kita ketahui

bersama suatu Negara juga memiliki tradisi, sikap, dan perasaan persatuan

yang sama dengan keteraturan.

8
3. Melville J. Herskovits atau Herkovits (1955)

Masyarakat adalah sekelompok individu yang di organisasikan yang

mengikuti satu cara hidup tertentu. Penegrtian ini menekan adanya ikatan

anggota kelompok untuk mengikuti cara-cara hidup teretntu yang ada di dalam

kelompok masyarakat.

4. Koentjaningrat (1980)

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut

suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan yang terikat oleh

suatu rasa identitas bersama.

5. Selo Soemardjan

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan

kebudayaan.

6. Abdul Syani (1987)

Masyarakat merupakan kelompo-kelompok makhluk hidup dengan

realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-hukumnya sendiri dan

berkembang menurut pola perkembangan tersendiri. Manusia diikat dalam

kehidupan kelompok karena rasa sosial yang serta merta dan kebutuhan.

7. Hassan Shaidly

Masyarakat sebagai suatu golongan besar-kecil dari beberapa manusia,

yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai

pengaruh kebatinan satu sama lain.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Dari Individu Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang

tidak terbagi. Dalam bahasa inggris individu berasal dari kata in dan divided .

kata ini salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided

artinya terbagi. Jadi, individu artinya tidak terbagi atau suatu kesatuan.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsure jasmani dan rohani

unsure fisik dan psikis unsure raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai

manusia individu manakal unsure-unsur tersebut menyatuh dalam dirinya. Jika

unsure ersebut sudah tidak menyatu lagi, maka seseorang tidak disebut lagi

sebagai individu. Dalam diri individu ada unsure jasmani dan rohaninya atau

ada unsure fisik dan psikisnya, atau ada unsure raga dan jiwanya.

Bila sesorang hanya tinggal raga, fisik, atau jasmaninya saja maka ia

tidak dikatakan sebagai individu. Manusia sebagai makhluk individu

mengandung arti bahwa unsure yang ada dalam diri individu tidak terbagi,

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisah . jadi, sebutan individu hanya

tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani dan rohaninya, kebutuhan

fisik dan psikisnya serta keutuhan raga dan jiwa .

Individu adalah manusia yang memiliki kesatuan yang terbatas, yaitu

sebgaia manusia “perseorangan” atau orang “seorang” yang memilki

keunikan. Setiap manusia memilki keunikan atau ciri khas tersendiri. Tidak

10
ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-

masing memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir secara

kembar, mereka tidak ada yang memiliki cirri fisik dan psikis yang persis

sama . setiap anggota fisik anggota manusia tidak ada yang persis sama,

meskipun sama-sama terlahir sama-sama sebagai manusia kembar

Walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat fisik yang

sama, tetapi kalau perhatian kita tujukan pada hal yang lebih detail, maka akan

terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran,

sifat, dan lain-lain. Kita dapat membedakan seseorang dari orang lainya

berdasarkan perbedaan-perbedaan yang ada, baik padaperbedaan fisik maupun

psikis.

Contohnya : Si Waru berbeda dengan Si Dadap, karena diantaranya ada

perbedaan fisik yang gampang dikenali. Begitupula dalam kumpulan atau

kerumunan ribuan atau jutaan manusia, kita tetap dapat mengenali seseorang

yang sudah kita kenal karena memiliki cirri fisik yang sudah kita kenal seperti

di tengah tengah pasar yang penuh orang atau dilapangan dimana berkumpul

ribuan orang kita akan dapat mengenali orang yang sudah kita kenal

sebaiknya, bila hal terjadi pada kumpulan atau kerumunan hewan atau

binatan , sulit bagi kita mengenali satu hewan ditengah ribuan hewan yang

sejenisnya .

Seorang individu perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor

genotipe adalah faktor yang dibawah individu sejak lahir , ia merupakan faktor

keturunan dibawah individu sejak lahir . secara fisik seseorang memiliki

11
kemiripan atau kesamaan cirri dari orang tuanya , kemiripan atau

permasalahan itu mungkin saja terjadi pada keseluruhan penampilan fisiknya,

bisa juga terjadi pada bagian-bagian tertentu saja. Kita bisa melihat secara

fisik bagian tubuh mana dari kita yang memiliki kemiripan dengan orang tua

kita. Ada bagian tubuh kita yang mirip ibu atau ayah, begitupula dengan sifat

atau karakter kita ada yang mirip seperti ayah dan ibu.

Kalau seorang individu memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang

dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang

dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan ikut berperan dalam

pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan

merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti

kondisi alam sekitarnya atau nama lainnya lingkungan buatan seperti tempat

tinggal (rumah) dan lingkungan. Adapun lingkungan yang bukan buatan

seperti kondisi alam geografis dan iklimnya.

Orang yang tinggal di daerah pantai memiliki sifat dan kebiasaan yang

beerbeda dengan yang tinggal di daerah pegunungan. Mungkin orang yang

tinggal didaerah pantai, bicaranya keras, berbeda dengan mereka yang tinggal

di daerah pegunungan. Berbeda lingkungan tempat tinggal, cenderung berbeda

pula kebiasaan dan perilaku orang-orangnya.

Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan sosial, merujuk pada

lingkungan dimana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita

melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, denga teman, dan

kelompok sosial lain yang lebih besar.

12
Seseorang yang sehari-harinya bergaul dengan lingkungan temannya

yang bekerja sebagai sopir atau karnet memiliki kebiasaan yang khas bagi

kelompoknya. Begitupula dengan orang yang lingkungan sosialnya berada di

pesantren, memiliki kebiasaan bagi kelompoknya.

Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering kita sebut dengan

kepribadian. Nursyid Sumaatmadja (1996) menyatakan bahwa kepribadian

adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara

potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir

dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan

perbuatan serta reaksi mental jika mendapat rangsangan dari lingkungan.

Setiap orang memiliki kepribadian membedakan dirinya dengan yang

lain. Kepribadian seseorang itu dipengaruhi faktor bawaan (genotipe) dan

faktor lingkungan (fenotipe) yang saling berinteraksi terus menerus.

Selain individu, kelompok sosial yang lebih besar, seperti keluarga,

tetangga, dan masyarakat memiliki ciri/karakter/kebiasaan yang berbeda-beda

pula. Keluarga yang terbiasa dengan suasana demokritis dan religius, misalnya

berbeda dengan keluarga yang suasananya otoriterdan kurang religius.

Begitupula lindungan tetangga yang familier dan gotong royong berbeda

dengan yang kurang akrab dan individualis.

13
3.2 Pengertian Dari Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Pada hakikatnya, manusia merupakan mahluk social disamping sifat-

sifat lainnya yang secara pribadi dimiliki. Secara alami keberadaan manusia

membutuhkan hubungan dngan orang lain, manusia mempunyai dorongan

untuk berhubungan dengan lingkungan lingkungan social disekitarnya. Untuk

itu , perlu di lihat makna sosialitu sendiri baik sekarang kebahsaan maupun

dari aktivitas simbolis yang di lakukannya. Secara etimologi, istilah “social”

berasal dari bahasa latin socius yang artinya teman, perikatan. Jadi secara

atomologi manusia sebagai mahluk social adalah mahluk yang berteman,

memiliki berikatan secara anatara satu orang dengan orang lain. Istilah social

ini menekannya adanya relasi atau interaksi antar manusia, baik itu relasi

seorang individu dengan individu yang lain, individu dengan kelompok atau

kelompok dengan kelompok.

Kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari penagruh orang lain. Ketika

anda pergi ke kampus atau ke temapt lain, tidak bisa dengan seenaknya

berpakaina menurut kehendak anda sendiri. Anda harus tunduk pada aturan

atau kebiasaan yang wajar dimasyarakat. Ketika anda memakai baju, anda

harus berusaha untuk tampil yang menurut anda akan dinilai pantas, baik,

mosdis, atau necis oleh orang lain. Selama manusia hidup ia tidak akan lepas

dari pengaruh masyarakat, dirumah, disekolah, dan dilingkungan yang lebih

besar. Manusia tidak lepas dari pengaruh orang lain. Oleh karena itu, manusia

dikatakan sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang didalam hidupnya tidak

bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain.

14
Dalam konteks sosial tersebut masyarakat , setiap orang akan mengenal

orang lain melalui perilaku manusia tersebut selalu terkait dengan orang lain.

Perilaku manusia dipengaruhi orang lain, ia melakukan sesuatu dipengaruhi

faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada norma

masyarakat, dan keinginan terhadap respon positif dari orang lain (Pujian).

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga dikarenakan pada diri

manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada

kebutuhan sosial (sosial need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain.

Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari kawan atau teman. Kebutuhan

untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasari atas kesamaan cirri

atau kepentinganya masing-masing . misalnya, orang kaya cenderung

berteman lagi dengan orang kaya . orang yang berprofesi sebagai artis,

cenderung untuk mencari teman sesame artis lagi. Dengan demikian, akan

terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang didasari dengan

kesamaan cirri atau kepentingan.

Manusia dikatakan juga makhluk sosial, karena manusia tidak akan bisa

hidup sebagai manusia kalau tidak hidup ditengah-tengah manusia. Ketika

bayi lahir, ia memerlukan pertolongan manusia lain bayi sama sekali tidak

berdaya ketika ia lahir, ia tidak bisa mempertahankan hidupnya tanpa

pertolongan orang lain. Berbeda dengan hewan, jerapa misalnya, ketika

bintang ini lahir hanya dalam hitungan menit ia sudah bisa berdiri tegak dan

berdiri mengikuti induknya. Kenapa hewan bisa memperthankan hidupnya

walaupun tanpa pertolongan orang lain ? karena untuk mempertahnkan

15
hidupnya hewan dibekali dengan insting . insting atau naluri adalah sesuatu

yang dibawa sejak lahir,yang diperoleh bukan melalui proses belajar.

Manusia berbeda dengan hewan, hewan untuk mempertahankan

hidupnya ia dibekali dengan akal. Insting yang dimiliki manusia sangat

terbatas, ketika bayi lahir, ia hanya memiliki inting menangis. Ketika bayi

lapar maka ia menangis, kedinginan iapun menangis, dan pipispun ia

menangis . manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan hidupnya

namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang

bila ia hidup dan belajar di tengah-tengah manusia. Untuk bisa berjalan saja ,

manusia harus belajar dari manusia lainya .

Tanpa bantuan manusia lain, manusia tidak mungkin berjalan dengan

tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa makan menggunakan tangan

bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan potensi

kemanusiaanya.

3.3 Implikasi Dari Individu Dan Social Dalam Kehidpuan Bermasyarakat

Implikasi-implikasi social yaitu :

a. kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri

b. kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.

c. penghargaan akan hak-hak orang lain

d. ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.

Contoh masalah dari social juga seperti Perkelahian, Permusuhan,

Tawuran antar pelajar atau antar desa, Perang antar suku karena salah paham,

Persaingan yang tidak sehat, baik dilingkungan pendidikan, politik, maupun

16
hukum, Menyebar fitnah seseorang kepada orang lain, Pilih-pilih teman atau

sikap diskriminisasi, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme secara berjamaah,

Memiliki sifat untuk menjadi penguasa dengan menghalalkan segala cara

sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial hendaknya manusia

memiliki kepribadian,yang dimaksud dengan kepribadian adalah susunan

unsur-unsur akal dan jiwa yang di bangun oleh perasaan,pengetahuan dan

dorongan.

Implikasi-implikasi individu yaitu :

a. Kesadaran untuk senantiasa memenuhi kebutuhan diri sendiri demi

kesejahteraan hidupnya

b. Kesadaran untuk mempertahankan harkat dan martabatnya

Contoh masalah dari individu yaitu Timbul sifat egois dan ingin menang

sendiri pada diri seseorang, Timbul sifat apatis, yang artinya masa bodo atau

acuh tak acuh, Timbul sikap atheis atau tidak memiliki agama pada diri

seseorang, Iri hati, dengki, dan tidak senang melihat orang lain memperoleh

kebahagiaan atau kesenangan, Berburuk sangka, Memiliki sifat pendendam,

Umurnya sudah dewasa akan tetapi masih manja serta tingkah laku dan

pemikirannya seperti anak kecil.

3.4 Norma Apa Saja Yang Berlaku Di Dalam Kehidupan Bermasyarkat

a. Norma Agama ialah peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai

perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-ajaran yang bersumber

dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran terhadap norma ini akan

17
mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa “siksa” kelak di

akhirat.

Contoh norma agama ini diantaranya ialah:

a) “Kamu dilarang membunuh”.

b) “Kamu dilarang mencuri”.

c) “Kamu harus patuh kepada orang tua”.

d) “Kamu harus beribadah”.

e) “Kamu jangan menipu”.

b. Norma Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati

sanubari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran

perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan bersifat umum dan

universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia.

Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”.

b) “Kamu harus berlaku jujur”.

c) “Kamu harus berbuat baik terhadap sesamamanusia”.

d) “Kamu dilarang membunuh sesama manusia”.

c. Norma Kesopanan ialah peraturan hidup yang timbul dalam pergaulan

antar manusia dalam masyarakat. Akibat dari pelanggaran terhadap norma

ini ialah dicela sesamanya, karena sumber norma ini adalah keyakinan

masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

18
Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan

yang berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan

santun, tata krama atau adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi

seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus dan setempat

(regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja.

Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi

masyarakat lain tidak demikian.

Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus

dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi”.

b) “Jangan makan sambil berbicara”.

c) “Janganlah meludah di lantai atau di sembarang tempat” dan.

d) “Orang muda harus menghormati orang yang lebih tua”. Kebiasaan

merupakan norma yang keberadaannya dalam masyarakat diterima sebagai

aturan yang mengikat walaupun tidak ditetapkan oleh pemerintah.

Kebiasaan adalah tingkah laku dalam masyarakat yang dilakukan

berulang-ulang mengenai sesuatu hal yang sama, yang dianggap sebagai

aturan hidup. Adat istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak

lama ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur tata tertib. Ada pula

yang menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun

temurun Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi. Adat bersumber

pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan tradisi rakyat

19
yang telah turun temurun, sedangkan kebiasaan tidak merupakan tradisi

rakyat.

d. Norma Hukum ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh

lembaga kekuasaan negara. Isinya mengikat setiap orang dan

pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat

negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundangundangan,

yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma

hukum terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman

hukuman. Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan-peraturan

hukum bersifat heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari

luar, yaitu kekuasaan negara.

Contoh norma ini diantaranya ialah :

a) “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/ nyawa orang lain,

dihukum karena membunuh dengan hukuman setingi-tingginya 15 tahun”.

b) “Orang yang ingkar janji suatu perikatan yang telah diadakan,

diwajibkan mengganti kerugian”, misalnya jual beli.

c) “Dilarang mengganggu ketertiban umum”.

Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau

disebut juga perundang-undangan. Perundang-undangan baik yang

sifatnya nasional maupun peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal

yang diberi kewenangan untuk membuatnya. Oleh karena itu, norma

hukum sangat mengikat bagi warga negara.

20
3.5 Hubungan Antara Individu Dan Masyarakat

Mengenai bagaimana hubungan antara individu dengan masayarakat, ada

tiga alternative jawaban.

1. Individu memiliki status yang relative dominan terhadap

masyarakat

2. Masyarakat memiliki status yang relative dominan terhadap

individu

3. Individu dan masyarakat saling tergantungan

Hubungan antara individu dengan masyarakat seperti dimaksud diatas

menunjukkan bahwa individu memiliki status yang relative dominan terhadap

masyarakat, sedangkan lainnya menganggap bahwa individu itu tunduk pada

masyarakat. Sementara itu masih terdapat suatu hubungan lagi, yaitu adanya

hubungan interpenden (saling ketergantungan) antara individu di dalam

masyarakat yang tidak terbatas kuantitasnya. Setiap satuan individu itu

masing-masing mempunyai kekhususan yang berpengaruh terhadap dinamika

kehidupan masyarakat.

Dalam hal tersebut, Soepomo berpendapat, bahwa individu ialaah suatu

makhluk dimana masyarakat mengkhususkan diri. Masyarakat adalah

keseluruhan dari sekian anggota-anggota seorang-seorang. Karena itu,

keinsafan individu kemasyarakatan dan keinsafan individu bercampur baur.

Walaupun demikian, bukan berarti kehidupan individu warga

masyarakat sama sekali tidak peluang bagi kehidupan yang bersifat pribadi.

21
Sebaliknya dalam kehidupan masyarakat yang telah mengalami proses serba

individualis pun kehidupan bersama tetap tidak akan ditinggalkan.

3.6 Hubungan Antar Social Dan Masyarakat

Interaksi social ini dapat terjadi di lingkungan keluarga maupun

masyarakat secara luas. Keluarga merupakan kelompok primer yang paling

penting di masyarakat.keuarga merupakan sebuah group yang terbentuk atas

dasar hubungan pernikahan antara laki-laki dan wanita, yang berlangsung

lama untuk mendapatkan keturunan dan membesarkan anak-anaknya . oleh

sebab itu, dalam hubungan keluarga ini memiliki lima macam sifat yang

menjadi indikasi terbentuknya masyarakat dalam arti keluarga, yaitu:

hubungan suami-istri, bentuk pernikahan untuk pemeliharaan hubungan

suami-istri, bentuk pernikahan untuk pemeliharaan hubungan suami-istri

memiliki susunan atau formulasi istilah untuk menghitung keturunan,

memiliki harta benda yang menjadi milik keluarga, dan bertempat tinggal

bersama. Masing-masing individu yang terhimpun dalam satu keluarga

disamping memiliki hak dan kewajiban, juga bertanggung jawab atas

keselamatan keluarganya agar selalu dalam keadaan iman dan islam, sehingga

kelak di akhirat terhindar dari api neraka. Untuk itulah di dalam al-qur’an,

surah al-baqarah 2:132 ditegaskan : “ janganlah mati kecuali dalam keadaan

memeluk agama islam.”

Sementara itu, pengertian masyarakat secara luas adalah menuju

kepada sekelompok orang yang memiliki perasaan tertentu, sehingga

menimbulkan keeratan hubungan diantara anggota-anggotanya. Mereka

22
memiliki rasa persatuan karena memiliki kebiasaan atau kebudayaan yang

sama, logat bahasa yang sama, asal-usul yang sama, dan bertempat tinggal

dalam batas geografis yang sama. Keeratan hubungan ini lebih dirasakan

anggota masyarakatnya dari pada oleh orang lain. Mereka memiliki ikatan

norma-norma dan aat istiadat yang sama, sehingga masing-masing merasa

memiliki dan merasa bertanggung jawab atas keutuhan masyarakatnya.

Kesadaran menusia sebagai anggota masyarakat ini dalam lingkup

yang lebih besar lagi adalah bangsa, dan Negara. Sebagai makhluk social,

manusia menyadari keberadaannya berdasarkan keturunan dari pendahulunya

yang memiliki identitas asal-muasal suku bangsa sehingga memiliki kapasitas

tanggung jawab terhadap kelangsungan suku bangsanya. Demikian juga dalam

hal kehidupan bernegara. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama

dengan warga lainnya. Untuk itu, mereka juga harus memenuhi tanggung

jawabnya sebagai warga Negara yang baik. Tugas dan tanggung jawab

manusia sebagai warga Negara adalah ikut menjaga keutuhan serta tegaknya

Negara, dan memenuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.

23
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani

unsure fisik dan psikis unsure raga dan jiwa. Setiap orang memiliki

kepribadian membedakan dirinya dengan yang lain. Kepribadian seseorang itu

dipengaruhi faktor bawaan (genotipe) dan faktor lingkungan (fenotipe) yang

saling berinteraksi terus menerus.

Secara alami keberadaan manusia membutuhkan hubungan dngan orang

lain, manusia mempunyai dorongan untuk berhubungan dengan lingkungan

lingkungan social disekitarnya. Tanpa bantuan manusia lain, manusia tidak

mungkin berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa

makan menggunakan tangan bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa

mengembangkan potensi kemanusiaanya.

Implikasi – implikasi sosial dalam masyarakat yaitu:

kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri

1. kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.

2. penghargaan akan hak-hak orang lain

3. ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.

Ada beberapa norma yang mengatur kehidupan bermasyarakat dalam

masyarakat.

24
Yang pertama adalah Norma Agama ialah peraturan hidup yang harus

diterima manusia sebagai perintah-perintah, larangan-larangan dan ajaran-

ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Yang kedua yaitu Norma

Kesusilaan ialah peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari

manusia. Yang ketiga Norma Kesopanan ialah peraturan hidup yang timbul

dalam pergaulan antar manusia dalam masyarakat. Yang ke empat itu Norma

Hukum ialah peraturan-peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga

kekuasaan negara.

Hubungan antara individu dengan masyarakat seperti dimaksud diatas

menunjukkan bahwa individu memiliki status yang relative dominan terhadap

masyarakat, sedangkan lainnya menganggap bahwa individu itu tunduk pada

masyarakat.

Kesadaran menusia sebagai anggota masyarakat ini dalam lingkup yang

lebih besar lagi adalah bangsa, dan Negara. Sebagai makhluk social, manusia

menyadari keberadaannya berdasarkan keturunan dari pendahulunya yang

memiliki identitas asal-muasal suku bangsa sehingga memiliki kapasitas

tanggung jawab terhadap kelangsungan suku bangsanya. Demikian juga dalam

hal kehidupan bernegara.

25
4.2 Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan

menambah pengetahuan khususnya untuk kita dan umumnya untuk para

pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata

dan kalimat yang kurang jelas dan tidak dimengerti. Dan kami juga

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

26

Anda mungkin juga menyukai