Anda di halaman 1dari 20

Tugas Makalah

Ciri-Ciri Kelompok Sosial Dalam Masyarakat

Kelompok I :
1. Ketua
: Hera Yulianingsi Tri Putri
2. Sekretaris : Nurul Alfi Syahra
3. Anggota : Marsya Wati
Eko Febrianto
Isra surianti
Muh. Arif hasaniddin
Muh. Irfan saputra
Amrizal
Aat Nugraha utama
Riski Adelin

Tingkat : 1A
Jurusan Keperawatan

KEMENTRIAN KESEHATAN REUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas perkenaan-Nya sehingga


penyusunan dan penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu, Salam dan doa tak lupa kami haturkan kepada suri tauladan kita, Nabi
Muhammad SAW,sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan judul CiriCiri Kelompok Sosial Dalam Masyarakat.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini masih banyak menampilkan
kekurangan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak bagi perbaikan makalah ini dan dapat menjadi masukan yang sangat
berguna pada kesempatan berikutnya.
Dan akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat
memberikan sumbangsi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta kemaslahatan umat dan alam.

Kendari,

Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .......................................................................................2
BAB II CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT
A. Pengertian Masyarakat................................................................................3
B. Pengertian Kelompok Sosial.......................................................................4
C. Ciri-Ciri Kelompok Sosial..........................................................................5
D. Klasifikasi Tipe-Tipe Masyarakat dan Kelompok Sosial......................6
E. Tipe-Tipe Masyarakat dan Kelompok Sosial.........................................6
F. Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyrakat..12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ..14

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat adalah sekumpulan individu yang hidup bersama disuatu
tempat atau disuatu pemukiman yang membentuk suatu system dalam suatu
pemukiman tersebut, sekumpulan inividu yang saling berinteraksi satu sama
lain. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok
orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Kelompok
social merupakan kelompok orang-orang yang mempunyai hubungan dan
berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama, serta
mempunyai kesadaran akan diri sebagai anggota kelompok yang diakui pihak
luar. Tidak ada satupun inividu yang dapat hidup tanpa individu lainnya.
Walaupun seberapa banyak harta yang dimiliki oleh indivdu, itu sama sekali
tidak berharga jika tidak ada inividu lain. Masyarakat dan kelompok social
hamper memiliki kesamaan yang terkait dalam kata sekumpulan hampr juga
menyerupai kelompok satu sama lain. Masyarakat berbeda dengan kelompok
social, masyarakat adalam sekelompok individu, sedangkan kelompok social
adalah sekelompok social.
Kelompok sosial yang di pandang dari sudut individual secara langsung
seseorang warga masyarakat telah menjadi anggota dari kelompok-kelompok
kecil, kelompok-kelompok kecil yang

dimaksud adalah atas

dasar

kekerabatan, usia, pekerjaan atau kedudukan. Sedangkan kelompok adalah


sejumlah orang yang berinteraksi secara bersama-sama dan memiliki
kesadaran keanggotaan yang di dasarkan pada kehendak prilaku yang di
sepakati. dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kelompok sosial
merupakan in-group bagi anggotanya. sedangkan out-group adalah kelompok
sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan dari in-group.sebuah
kerangka sosial yang demukian merupakan sebuah dimensi yang perlu adanya
sebuah observasi. Sebuah kajian sederhana ini berangkat dari sebuah
4

kekurangan mencoba untuk menyajikan tentang sebuah keanekaragaman


sosial.
Oleh karena itu dalam makalah ini terdapat sistematika secara rinci
terhadap masyarakat dan kelompok social, dan tujuan pembuatan makalah ini
supaya mahasiswa mudah dalam mempelajari bentuk-bentuk sosiologi itu
sendiri sebagai pelajaran kemasyarakatan dan tidak perlu lagi repot-repot
untuk membaca buku yang tebal, banyak, dan merepotkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Masyarakat ?
2. Apa Pengertian Kelompok Sosial ?
3. Apa cirri-ciri Kelompok Sosial ?
4. Bagaimana Klasifikasi Tipe-Tipe Masyarakat dan Kelompok Sosial ?
5. Apa saja Tipe-tipe masyarakat dan kelompok sosial ?
6. Bagaimana Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyrakat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Masyarakat
2. Untuk Mengetahui Pengertian Kelompok Sosial
3. Untuk Mengetahui ciri-ciri Kelompok Sosial
4. Untuk Mengetahui Klasifikasi Tipe-Tipe Masyarakat dan Kelompok Sosial
5. Untuk Mengetahui Tipe-tipe masyarakat dan kelompok sosial
6. Untuk Mengetahui Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyrakat
D. MANFAAT PENULISAN
1. Agar mengetahui pengertian masyarakat
2. Agar mengetahui pengertian kelomok sosial
3. Agar mengetahui cirri-ciri kelompok sosial

4. Agar mengetahui klasifikasi tipe-tipe masyarakat dan kelompok sosial


5. Agar mengetahui tipe-tipe masyarakat dan kelompok sosial
6. Agar mengetahui hubungan antara kelompok sosial dan masyarakat

BAB II
CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT
A. Pengertian Masyarakat
Secara umum, Pengertian masyarakat adalah sekumpulan individuindividu yang hidup bersama. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab
dengan kata "syaraka". Syaraka, yang artinya ikut serta (berpartisipasi).
Sedangkan dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan "society" yang
pengertiannya adalah interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan.
Untuk mengamati lebih luas mengenai pengertian masyarakat, mari kita
mengkaji beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian masyarakat.
Macam-macam pengertian masyarakat menurut definisi para ahli adalah
sebagai berikut :
1. Emile Durkheim
Menurut Emile Durkheim, pengertian masyarakat adalah suatu kenyataan
objektif dari individu-individu yang merupakan anggotanya.
2. Karl Marx
Menurut Karl Marx, pengertian masyarakat adalah suatu sturktur yang
mengalami ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomi
3. M. J. Herkovits

Menurut M. J. Herkovits, pengertian masyarakat adalah kelompok


individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.
4. J. L. Gillin dan J. P. Gillin
Menurut J. L. Gillin dan J. P. Gillin, pengertian masyarakat adalah
kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama
5. Max Weber
Menurut Max weber, pengertian masyarakat adalah suatu struktur atau aksi
yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nila yang dominan
pada warganya
6. Selo Soemardjan
Menurut Selo Soemardjan, pengertian masyarakat adalah orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
7. Paul B. Horton
Menurut Paul B. Horton, pengertian masyarakat adlaah sekumpulan
manusia yang relatif mandiri dengan hidup bersama dalam jangka waktu
cukup lama, mendiami suatu wilayah tertentu dengan memiliki
kebudayaan yang sama, dan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
8. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, masyarakat pada umumnya memiliki ciri-ciri
antara lain sebagai berikut :

Manusia yang hidup bersama; sekurang-kurangny terdiri atas dua orang

Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu yang cukup lama.


Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia baru. Sebagai
akibat dari hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan peraturan
yang mengatur hubungan antarmanusia.

Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan

Merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama


menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terkait satu
sama lain.

9. Marrion Levy
Menurut Marion Levy, Empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu
kelompok dapat disebut masyarakat, adalah sebagai berikut..

kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya

perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau

kelahiran

adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada

kesetiaan terhadap suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.

(Soekanto; 2010)
B. Pengertian Kelompok Sosial
Hingga kini belum ada keseragaman pendapat di antara para sosiolog
mengenai definisi kata group (kelompok). Namun demikian ada definisi
yang mungkin paling dapat diterima, yaitu sebagai berikut : kelompok adalah
sejumlah orang yang berinteraksi secara bersama-sama dan memiliki kesadaran
keanggotaan yang di dasarkan pada kehendak prilaku yang di sepakati.
Kelompok sosial adalah himpunan/kesatuan manusia yang hidup bersama,
karena adanya hubungan diantara mereka. Hubungan tersebut antara lain
menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling menolong. Bisa diartikan juga bahwasanya kelompok
sosial adalah kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali seperti negara.
Bahkan yang tidak terorganisasi seperti kerumunan orang. (Asyari; 2007)
C. Ciri-Ciri Kelompok Sosial Dalam Masyarakat
1. Merupakan satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia
yang lain.
2. Memiliki struktur social,yang setiap anggotanya memiliki status dan peran
tertentu.
3. Setiap anggota dalam kelompok social tentunya memiliki peran masingmasing, baik itu secara tertulis maupun tidak tertulis.
4. Memiliki norma-norma yang mengatur diantara hubungan anggotanya.

5. Dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok social ada norma,
hukum perauran, maupun kode etik sesuai dengan jenis kelompok
sosialnya.
6. Memiliki kepentingan bersama.
7. Kelompok social terbentuk pastinya ada hal yang melatarbelakangi yang
salah satunya adalah kesamaan kepentingan, sehingga diharapkan dengan
kepentingan yang sama tersebut dapat diusahakan secara bersama-sama.
8. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
9. Kelompok social dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas
dengan adanya komunikasi social dan interaksi social.
10. Dengan adanya interaksi dan komunikasi social,masing-masing individu
dapat menyampaikan ide/gagasannya demi mencapai tujuan bersama
dalam kelompok social tersebut. (Soekanto; 1990)

D. Klasifikasi Tipe-Tipe Masyarakat dan Kelompok Sosial


Sebelum membahas tentang tipe-tipe masyarakat dan kelompok sosial,
terlebih

dulu kita pelajari bagaimana cara klasifikasi masyarakat dan

kelompok sosial. Tipe-tipe kelompok kelompok sosial dan masyarakat dapat di


klasifikasikan dari beberapa sudut atau atas dasar berbagai kriteria ukuran.
Empat kriteria untuk klasifikasi masyarakat, yaitu :

1.

Jumlah penduduk

2.

luas, kekayaan, dan kepadatan penduduk daerah pedalaman

3.

fungsi-fungsi khusus dari masyarakat setempat terhadap seluruh

masyarakat
4.

organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan

Kriteria untuk klasifikasi kelompok masyarakat, yaitu :


1.

Besar kecilnya jumlah anggota kelompok

2.

Derajat intaraksi sosial

3.

tinggi rendahnya kedekatan antar anggota kelompok

4.

orientasi pada tujuan yang sama. (Bruce; 1992)

E. Tipe-tipe masyarakat dan kelompok sosial


1. Tipe-tipe kelompok sosial yang teratur
1) Kelompok sosial yang di pandang dari sudut individu
Secara langsung seseorang warga masyarakat telah menjadi
anggota dari kelompok-kelompok kecil, kelompok-kelompok kecil
yang dimaksud adalah atas dasar kekerabatan, usia, pekerjaan atau
kedudukan. Keanggotaan individu juga ada yang bersifat sukarela.
Seperti

keanggotaan

di

bidang

pekerjaan

atau

kedudukan.

Keanggotaan individu juga ada yang bersifat sukarela. Seperti


keanggotaan di bidang pekerjaan atau rekreasi. Dengan demikian tak
dapat derajat dan arti tertentu bagi individu-individu tadi sehubungan
dengan keanggotaan kelompok. Seorang individu akan lebih tertarik
dengan kelompok-kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan
mereka seperti keluarga, kelompok kekeerabatan, dan rukun tetengga,
dari pada keanggotaan perusahaan besar atau negara.

10

2) In-group dan out-group


In-group dan out-group atau perasaan dalam dan luar kelompok.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap kelompok sosial
merupakan in-group bagi anggotanya. Sedangkan out-group adalah
kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawwan dari ingroup. Perasaan in-group dan out-group di dasari dengan suatu sikap
yang di namakan dengan etnosentris yaitu adanya anggapan bahwa
kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik di banding
dengan kelompok lainya. Sikap ini menimbulkan strereotip yaitu
gambaran / anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu obyek
tertentu.
3) Kelompok primer dan kelompok sekunder
Kelompok primer atau face to face group merupakan kelompok
social yang paling sederhana di mana anggotanya saling mengenal
serta ada kerja sama yang erat. Contohnya keluarga, kelompok
sepermainan, dan lain-lain.
Kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak
orang, yang sifat hubunganya tidak berdasarkan pengenalan secara
pribadi dan juga tidak langgeng. Contohnya huungan jual beli.
Dapat di simpulkan bahwa syarat-syarat dan sifat-sifat kelompok
primer dan sekunder saling mengisi dalam kenyataan tak dapat di
pisah-pisahkan secara mutlak.
Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok-kelompok
yang di tandai cirri-ciri kenal mengenal antara anggota-anggotanya
serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu
hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah peleburan

11

individu-individu dalam kelompok sehingga tujuan individu menjadi


juga tujuan kelompok.
Teury Coleey di atas agak membingungkan. Kenyataan yang tak
dapat di sangkal adalah bahwa setiap kelompok social sampai satu
derajat tertentu pasti memiliki perasaan sebagai suatu kesatuan. Hal
tersebut perlu untuk mempertahankan kesatuan kelompok apabila
kenyataanya demikian, maka tidak ada alasan untuk membadakan
kelompok primer dari kelompok sekunder.
4) Paguyuban (gemeinshaft) Patembayan (gesellschaft)
Paguyuban dan patembayan merupakan hasil buah pikiran
Ferdinand Tonies. Oleh Tonnies di katakan bahwa suatu paguyuban
mempunyai babarapa cirri pokok, yaitu sebagai berikut.
a. Intimate, yaitu hubungan menyeluruh yang mesra.
b. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk
beberapa orang saja.
c. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk kita saja dan
tidak untuk orang-orang lain di luar kita.
5) Formal group dan Informal group
Formal group adalh kelompok yang mempumyai peraturan tegas
dan sengaja di ciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur
hubungan antara sesama. Contohnya organisasi.
Informal group tidak mempunyai struktur dan organisasi tertentu
atau yang pasti. Kelompok tersebut biasanya terbentuk karena
pertemuan yang berulang kali yang di dasari oleh kepentingan dan
pengalaman yang sama. Contohnya genk.
12

6) Membership group dan reference group


Pembendaan antara membership group dan reference group berasal
dari Robert K. Merton.
Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap
orang secara fisik menjadi kelompok tersebut.
Reference group adalah kelompok-kelompok social yang menjadi
acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk
membentuk pribadi dan prilakunya.
Reference group dalam kata lain adalah seseorang yang bukan
anggota kelompok social bersangkutan yang mengidentivikasikan
dirinya dengan kelompok tadi. Misalnya seorang anggota partai politik
yang kebetulan menjadi anggota DPR. Dewan perwakilan rakyat
merupakan membership group baginya, tetapi jiwa dan jalan pikiranya
tetap teikat pada reference group-nya, yaitu partainya.
7) Kelompok okupasional dan volunteer
Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena
semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok itu timbul
karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya
kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter
Indonesia, dan lain-lain.
Semakin heterogenya masyarakat menjadikan ruang jangkauan
masyarakat semakin luas, dan menyebabkan tidak semua kepentingan
individual warga masyarakat dapat di penuhi secara mantab. Dengan
tidak terpenuhinya kepentingan individual tersebut maka munculah
kelompok volonter yang akan dapat memenuhi kepentingan-

13

kepentingan anggotanya secara individual, tanpa mengganggu


kepentingan masyarakat secara umum.
Kelompok valounter mencakup orang-orang yang mempunyai
kepentingan sama namun tidak mendapat perhatian masyarakat yang
semakin luas daya jangkaunya tadi. Kelompok valounter itu di
landaskan pada kepentingan-kepentingan primer yang harus di penuhi
karena maanusia harus dapat hidup layak.
2. Kelompok-kelompok social yang tidak teratur
Macam-macam bentuk kelompok-kelompok social yang tidak teratur
tadi pada dasarnya dapat di masukan dalam 2 golongan besar, yaitu
kerumunan dan public.
1) Kerumunan (crowd)
Individu-individu yang merupakan suatu kerumunan berkumpul
secara kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.
Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara
fisik. Kerumunan tersebut akan segera mati setelah orang-orang bubar,
jadi kerumunan merupakan suatu kelompok social yang bersifat
sementara (temporer).
Bentuk-bentuk umum kerumunan :
a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur social
a) Formal audiences
Khalayak penonton atau pendengar yang formal merupakan
kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan
persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contohnya adalah

14

penonton

film,

orang-orang

yang

menghadiri

khotbah

keagamaan.
b) Planned expressive Group
Kelompok ekspresif yang telah di rencanakan adalah
kerumunan yang pusat perhatianya tak begitu penting, tetapi
mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas
kerumunan tersebut serta kepuasan yang di hasilkannya.
b. Kerumunan yang Bersifat Sementara
a) Contoh inconvenient Aggregations
Kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient
Aggregations) adalah orang-orang yang antri karcis, orangorang yang menunggu bis, dan sebagainya. Dalam kerumunan
itu kehadiran orang-orang lain merupakan halangan terhadap
tercapainya maksud seseorang.
b) Panic Crowds
Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panic,
yaitu

orang-orang

yang

bersama-sama

berusaha

menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan dari dalam


diri

individu

dalam

kerumunan

tersebut

mempunyai

kecenderungan untuk mempertinggi rasa panic.


c) Spectator Crowds
Kerumunan penonton terjadi karena ingin melihat suatu
kejadian tertentu. Kerumunan seperti ini hamper sama dengan
khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa kerumunan
penonton tidak di rencanakan.
15

c. Kerumunan yang Berlawanan dengan Norma-Norma Hukum


a) Acting Mobs
Kerumunan

orang

yang

mempunyai tujuan tertentu

bertindak

emosional

dan

dengan menggunakan fisik.

Kerumunan in terjadi karena mereka merasa tidak di hargai dan


tidak adanya keadilan.
b) Immoral Crowds
Kerumunan yang bersifat immoral hampir sama dengan
kelompok ekspresif. Bedanya adalah kerumunan yang bersifat
immoral bertentangan dengan norma-norma masyarakat.
2) Publik
Berbeda dengan kerumunan, public lebih merupakan kelompok
yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung
melalui alat-alat komunikasi seperti misalnya pembicaraan pribadi
yang berantai, desas-desus, surat kabar, radio, televise, dan lain-lain.
Karena jumlahnya yang sangat besar, tak ada pusat perhatian yang
tajam sehingga kesatuan juga tak ada.
3) Massa
Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial.
Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat
yang mengarah pada pola kehidupan modern. Oleh karena itu,
pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada
umumnya bertempat tinggal di perkotaan
Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang yang
heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui. Keanekaragaman
16

massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf hidup, pendidikan


keturunan, pekerjaan, dan agama. (Soekanto; 2010)

F. Hubungan Antara Kelompok Sosial dan Masyrakat


Kelompok social yang dipandang dari sudut individualisme secara
langsung dari seseorang warga masyarakat telah menjadi anggota dari
kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok kecil yang dimaksud adalah
atas dasar keakraban, usia, pekerjaan atau kedudukan. Hubungan antara
masyarakat dan kelompok social mempunyai keterkaitan satu saama lain
dalam menjalin suatu hubungan sebagai mahluk social bila ingin mendapatkan
suau kesejahtraan dalam masyarakat harus dengan ikut serta dalam kelompok
social. Masyarakat bisa membentuk kelompok social yang diminati
perindividu dan dikelompokkan menjadi satu kesatuan. Sehingga berbagai
kelompok social pun bermunculan di lakangan masyarakat dan tidak akan
pernah di pisahkan satu sama lain.
Kelompok social tidak akan terbentuk jika tidak ada masyarakat yang aktif
dalam pemukimannya atau tempat tinggalnya tersebut. Ini menandakan
bahwasanya tingkah laku masyarakatpun menjadi peran penting dalam
pembentukan kelompok social yang aktif dan paasif. Kelompok social yang
aktif dan pasif sangat lah penting untuk pembangunan suatu daerah yang adil,
makmur, rukun, aman, nyaman, dan sentosa. Jika masyarakat tidak mau ikut
serta berperan aktif dalam pemukimanya ini bisa menyebabkan runtuhnya
kelompok social. Karena yang paling penting dalam kelompok social adalah
interaksi individu terhadap individu lainnya dalam arti lainnya iyalah keakifan
bersosialisasi antar dengan individu lainnya. Dalam masyarakat kelompokkelompok social melakukan kontak dengan pola berbeda. Ada yang
menghasilkan kerja sama, namun tak sedikit pun berujung konflik social jika
17

tidak memiliki batasan-batasan. Batasan-batasan memang harus dimiliki suatu


kelompok social agar tidak menjadi konflik dalam masyarakat, agar hidup
menjadi aman dan tentram. (Asyari; 2007)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masyarakat adalah kumpulan dari banyak keluarga yang menempati suatu
wilayah tertentu dengan aturan-aturan yang telah di sepakati bersama oleh
masing-masing individu. Dimana faktor utamanya yang menjadi dasar adalah
interaksi sosial antara individu dengan keluarga juga individu dengan keluarga
lainya.
Kelompok sosial adlah himpunan / kesatuan manusia yang hidup bersama,
karena adanya hubungan diantara mereka. Hubungan tersebut antara lain
menyangkut hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling menolong. Bisa diartikan juga bahwasanya kelompok
sosial adalah kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali seperti negara.
B. Saran
Dalam makalah masyarakat dan kelomok social ini masih terdapat banyak
kekirangan dan kesalahan. Baik dari segi bahasa maupun dari segi penyusunan
kalimatnya. Dari segi isi juga masih terdapat banyak kekurangan dan kurang
lengkanya penjelasan dan pemaparan dari segi isi tersebut. Oleh karena itu
kami dari tim pembuat makalah ini sangat mengharapkan kepada para
pembaca makala ini agar dapat memberikan kriti dan saran yang bersifat
membangun untuk masa depan yang cerah bagi geberasi muda saat ini.

18

DAFTAR PUSTAKA
Asyari, Imam Syafii. 2007. Sosiologi. Sidoarjo: Muhammadiyah University Press
Cohn, Bruce. 1992. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: Rineka Cipta
Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
Soekanto, Soerjono. 2010. Pengantar Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

19

20

Anda mungkin juga menyukai