X MIA 1
KELOMPOK 4
NAMA ANGGOTA :
1. MUHAMMAD FAJERIANOR
2. MUHAMMAD ARIF RACHMAN
3. DEA GALDIES PUSPITASARI
4. RAHMAH ANITA
5. SAIDATUL ADAWIAH
6. SITI MAGHFIRAH
7. SITI NORHALISAH
8. FARIDA ARIANI RAHMAH
KEMENTRIAN AGAMA
Halaman judul........................................................................1
Kata pengantar........................................................................2
Daftar isi...............................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kerajaan Sunda..........................................................
A.Wilayah kekuasaan.................................................
B.Histiriografi...........................................................
C.Catatan sejarah dari Cina.........................................
D.Catatan sejarah dari Eropa.......................................
E.Berdirinya Kerajaan Sunda.......................................
E.Federasi antara Sunda dan Galuh...............................
F.Raja-raja..............................................................
G.Hubungan dengan kerajaan lain................................
2. Kerajaan Galuh...........................................................
A.Asal mula arti kata Galuh.........................................
B.Masa Kerajaan Galuh................................................
3. Kerajaan Pajajaran........................................................
A.Awal mula pakuan Pajajaran.......................................
B.Sejarah Kerajaan Pajajaran.........................................
C.Misteri hilangnya Kerajaan Pajajaran...........................
D.Silsilah Prabu Siliwangi............................................
E.Kesaktian Prabu Siliwangi.........................................
F.Pusaka Prabu Siliwangi.............................................
G.Makam Prabu Siliwangi............................................
H.Legenda Prabu Siliwangi...........................................
A. Kesimpulan.............................................................
B. Saran......................................................................
C. Daftar pustaka..........................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
A. Rumusan masalah
1. Bagaimana proses terbentuknya kerajaan?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan runtuhnya kerajaan?
B. Tujuan
1. Mengetahui tentang Kerajaan Sunda, Pajajaran dan Galuh.
2. Mengetahui kehidupan ekonomi Kerajaan Sunda, Pajajaran dan
Galuh.
BAB II PEMBAHASAN
1.KERAJAAN SUNDA
A.Wilayah kekuasaan
Batu peringatan ini adalah ucapan Rakryan Juru Pangambat, pada tahun
458 Saka, Bahwa tatanan pemerintah dikembalikan kepada kekuasaan raja Sunda.
Perdamaian dan kesejahteraan. Pada tahun Saka 952 (1030 M), bulan
Kartika pada hari 12 pada bagian terang, hari Hariang, Kaliwon, hari pertama,
wuku Tambir. Hari ini adalah hari ketika Raja Sunda Maharaja Sri Jayabupati
Jayamanahen Wisnumurti Samarawijaya Sakalabuwanamandaleswaranindita
Haro Gowardhana Wikramattunggadewa, Membuat tanda pada bagian timur
Sanghiyang Tapak ini. Dibuat oleh Sri Jayabupati Raja Sunda. Dan tidak ada
seorang pun yang diperbolehkan untuk melanggar aturan ini. Dalam bagian sungai
dilarang menangkap ikan, di daerah suci Sanghyang Tapak dekat sumber sungai.
Sampai perbatasan Sanghyang Tapak ditandai oleh dua pohon besar. Jadi tulisan
ini dibuat, ditegakkan dengan sumpah. Siapa pun yang melanggar aturan ini akan
dihukum oleh makhluk halus, Mati dengan cara mengerikan seperti otaknya
disedot, Darahnya diminum, Usus dihancurkan, Dan dada dibelah dua.
Ibu dari Sanjaya adalah Sanaha, cucu Ratu Shima dari Kalingga di Jepara.
Ayah dari Sanjaya adalah Bratasenawa/Sena/Sanna, Raja Galuh ketiga sekaligus
teman dekat Tarusbawa. Sena adalah cucu Wretikandayun dari putera bungsunya,
Mandiminyak, raja Galuh kedua (702-709 M). Sena di tahun 716 M dikudeta dari
tahta Galuh oleh Purbasora. Purbasora dan Sena sebenarnya adalah saudara satu
ibu, tetapi lain ayah.
Singasari
Eropa
2.KERAJAAN GALUH
Dahulu Kerajaan Galuh namun yang sekarang lebih dikenal dengan
nama Ciamis memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang. Hal itu terbukti
dari berbagai periodisasi yang sudah lama dilalui, yaitu pada masa sejarah, masa
kerajaan (abad ke-8 – abad ke-16), masa kekuasaan Mataram, kekuasaan
Belanda/Hindia Belanda (pada akhir abad ke-16 – awal tahun 1942), pada masa
pendudukan Jepang (awal tahun 1942 – 15 Agustus 1945), dan masa kemerdekaan
(17 Agustus 1945 – sekarang). Perjalanan sejarah Kerajaan Galuh yang panjang
itu sampai sekarang masih saja belum terungkap secara jelas, bahkan beberapa
bagian/episode sejarah Galuh masih sangat “gelap”. Selain itu, sejarah Kerajaan
Galuh pada masa kerajaan masih banyak bercampur dengan mitos atau legenda,
sehingga cerita tentang keberadaan Kerajaan Galuh pun terdapat bermacam-
macam versi.
Belum adanya fakta jelas dan bukti sejarah Kerajaan Galuh yang pasti
tentunya disebabkan oleh beberapa faktor :
1. Pemda (Pemerintah Daerah) Kabupaten Ciamis terkesan sepertinya kurang
begitu memperhatikan terhadap cerita dan sejarah daerahnya sendiri.
2. Kurang minat dari para sejarawan lokal untuk mengungkap sejarah keberadaan
Kerajaan Galuh, mungkin saja salah satu penyebabnya adalah karena kegiatan
tersebut membutuhkan pendanaan yang cukup besar untuk penelitian sumber
bukti sejarahnya. Sekalipun sudah ada hasil penelitian sejarah dari Kerajaan
Galuh, namun keterangannya hanya sebatas berupa garis besar saja tentang aspek
atau kurun waktu tertentu.
Sejarah bukan hanya tentang memiliki fungsi informatif, namun juga harus
berfungsi edukatif, bahkan sesungguhnya memiliki fungsi pragmatik, khususnya
bagi pemda daerah setempat. Hal itu karena sejarah adalah suatu proses kausalitas
yang selalu ber-kesinambungan. Kehidupan masa sekarang merupakan hasil dari
kehidupan masa lalu, dan kehidupan masa mendatang akan tergantung dari sikap
kita dalam mengisi kehidupan pada masa sekarang. Oleh karena itu setidaknya
kita harus pandai dalam belajar dari sejarah, karena sejarah adalah “obor
kebenaran sejati”.
3.KERAJAAN PAJAJARAN
Kerajaan Pajajaran ialah nama lain dari Kerajaan suku Sunda, yang mana
Kerajaan Pajajaran tersebut berada di daerah Pakuan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Kata Pakuan ini diambil dari kata Pakuwuan yang mempunyai arti kota,
kebiasaan-kebiasaan masa lalu yang mengatakan ibu kota seagai sebutan kerajaan.
Ada beberapa catatan yang mengatakan bahwa Kerajaan Pajajaran ini berdiri
kurang lebih sekitar pada tahun 923 Masehi dan didirikan atau dibentuk oleh Sri
Jayabhupati, ibarat yang tercantum didalam Prasasti Sanghyang Tapak tahun 1030
Masehi yang dijumpai di Desa Pangcalikan dan Desa Bantarmuncang, Cibadak,
Sukabumi, dan pinggir Sungai Cicatih.
A.Awal mula Pakuan Pajajaran
Prabu Jayadewata atau yang lebih populer dengan sebutan Prabu Siliwangi
ialah merupakan seorang raja yang memiliki pengaruh tinggi di wilayah tanah
sunda. Gelar atau julukan Siliwangi yang pegangnya bukan berarti tidak memiliki
arti tersendiri.
Arti dari kata Siliwangi adalah orang yang mengambil alih Raja Wangi.
Sampai detik ini, menurut sejarah saat ini banyak sekali yang mencatat raja yang
mendapati julukan Siliwangi. Jadi, sudah tidak di herankan kembali apabila
sejarah atau silsilah Prabu Siliwangi dapat dikatakan agak rumit.
Tetapi, berdasarkan cerita dari Eyang Androi Cigondewah, sejarah atau
silsilah Prabu Siliwangi ini awal mulanya berawal dari keturunan-keturunan
Maharaja Adi Mulya. Dari keturunan tersebut keluar 3 nama besar, yakni Prabu
Ciung Wanara, Prabu Lingga Hiang dan Sri Ratu Purbasari
Prabu Lingga Hiang ini mempunyai 2 orang putra, Cakrawati dan Prabu
Lingga Wesi itulah anak dari Prabu Lingga Hiang. Dari keturunan-keturunan
Prabu Lingga Wesi inilah keluar nama Susuk Tunggal, Banyak Wangi, Banyak
Larang, Prabu Mundingkawati (Siliwangi I), Prabu Linggawastu dan Prabu
Anggalarang (Siliwangi).
Dari garis silsilah Angga Larang, keturunan Prabu Siliwangi dilanjutkan
oleh Prabu Siliwangi yakni Prabu Jaya Pupukan dan R. Rangga Pupukan.
Silsilah Prabu Siliwangi dari Seorang Maharaja Adi Mulya
Maha Raja Adi Mulya atau Ratu Galuh Ajar Sukaresi menikah dengan Nyai
Ujung Sekarjingga atau Dewi Naganingrum dan memliki putra:
Prabu Ciung Wanara
Sri Ratu Purba Sari
Prabu Lingga Hiang
Prabu Susuk Tunggal
Prabu Lingga Wesi
Prabu Banyak Larang
Brabu Banyak Wangi
Prabu Lingga Buana atau Prabu Mung Kawati
Prabu Wastu Kencana
Prabu Anggalarang
F.Pusaka Prabusiliwangi
Hingga saat ini dan detik ini belum ada yang mengetahui secara langsung
tentang akhir cerita dari hidupnya Prabu Siliwangi, karena Makam Prabu
Siliwangi hingga saat ini belum diketahui pasti letak yang aslinya.
Orang-orang banyak yang meyakini bahwa Prabu Siliwangi bersama
pasukannya menghilang, dan memindahkan kerajaannya kedalam alam Ghaib.
Dan melanjutkan kehidupannya bersama pengikut-pengikudtnya an membangun
kembali kerajaan ghaib di wilayah Gunung Salak, kawasan daerah Kota Bogor
Jawa Barat.
Memang kebanyakan orang-orang terdahulu ini mengatakan bahwa raja
dari Kerajaan Pajajaran yang bernama Prabu Siliwangi ini belum ada yang
mengetahui letak sebenarnya makam sang prabu tersebut, ada juga yang
mengatakan bahwa Prabu Siliwangi dan para pasukannya itu beralih ke daerah
Gunung Salak dan membuat kerajaan Ghaib disana.
Namun, ada juga yang mengatakan bahwa makam sang raja tersebut
terletak di daerah Cirebon, ada juga yang mengatakan di Gunung Gede
Pangrango. Memang diluar sana banyak sekali yang mengatakan demikian, akan
tetapi perkataan-perkataan yang dikatakan oleh mereka mengenai makam Prabu
Siliwangi ini belum begitu jelas mana perkataan yang benar dan mana perkataan
yang tidak benar.Dan yang pastinya, diantara kita semua belum ada yang
mengetahui letak makam tersebut.
H.Legenda Prabu Siliwangi
Cerita tentang Prabu Siliwangi ini begitu dikenal didalam sejarah suku
sunda sebagai seorang raja di Kerajaan Pajajaran. Salah satu tulisan kuno yang
menerangkan mengenai kisah perjalanan hidup Prabu Siliwangi ialah Kitab
Suwasit namanya.
Didalam kitab tersebut terdapat sebuah tulisan yang di tulis dengan
memakai bahasa sunda kuno yang tertulis pada selembar kulit Macan putih yang
dijumpai di daerah Desa Rajagaluh, Jawa Barat.
Prabu Siliwangi ini ialah seorang raja terbesar di tanah Sunda yang
memliki kesaktian yang sangat luar biasa, beliau juga seorang raja yang sangat
bijaksana yang memimpin para rakyat-rakyatnya di Kerajaan Pakuan
Pajajaran Putra dari Prabu Anggalarang.Pada masa mudanya dikenal dengan nama
Raden Pamanah Rasa. Sejak kecil beliau Diasuh oleh Ki Gedeng Sindangkasih,
seorang juru pelabuhan Muara Jati di Kerajaan Singapura(seblum bernama Kota
Cirebon). Setelah Raden pemanah Rasa Dewasa & sudah cukup ilmu yg di
ajarkan oleh ki gedeng sindangkasih. Beliau kembali ke kerajaan Gajah untuk
Mengabdi kepada ayahandanya prabu Angga Larang/Dewa Niskala.Setelah itu
Raden pemanah Rasa Menikahi Putri Ki Gedeng Sindangkasih.Yang bernama Nyi
Ambet Kasih.
Ketika itu Kerajaan gajah dalam pemerintahan Prabu dewa Niskala atau
prabu Angga Larang sedang dalam masa keemasanya.Wilayahnya terbentang
Luas dari Sungai Citarum Di karawang yang berbatasan Langsung dengan
Kerajaan Sunda,sampai Sungai Ci-pamali berbatasan Dengan Majapahit.
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kerajaan Sunda (669-1579 M), Ibukotanya Pakuan Pajajaran, Kawali,
Menurut naskah Wangsakerta merupakan kerajaan yang berdiri menggantikan
kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Sunda didirikan oleh Tarusbawa pada tahun
591 Caka Sunda (669 M). Menurut sumber sejarah primer yang berasal dari abad
ke-16, kerajaan ini merupakan suatu kerajaan yang meliputi wilayah yang
sekarang menjadi Provinsi Banten, Jakarta, Provinsi Jawa Barat, dan bagian barat
Provinsi Jawa Tengah.
C. DAFTAR PUSTAKA
https://warisansejarahnusantara.blogspot.com/2017/07/sejarah-kerajaan-
galuh-kabupaten-ciamis.html.
https://baabun.com/kerajaan-pajajaran/
http://blogsyarif07.blogspot.com/2017/03/makalah-kerajaan-
pajajaran.html
http://digilib.unila.ac.id/13409/6/bab%205.pdf