PERTEMUAN 4:
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu
lainnya. Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu juga sebaliknya
“definisi secara psikologisosial “. Pada kenyataannya interaksi yang terjadi
sesungguhnya tidak sesederhanakelihatannya melainkan merupakan suatu proses
yang sangat kompleks. Interaksi terjadikarena ditentukan oleh banyak faktor
termasuk manusia lain yang ada di sekitar yangmemiliki juga perilaku spesifik.
Jadi sudah kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk
bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya
dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu
bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial,
juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan
(interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia
kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan
tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi
kemanusiaannya.
Ada beberapa pengertian interaksi sosial menurut para ahli. pendapat dari
berbagai para ahli pun bermacam-macam dan variatif seperti dijelaskan dibawah
ini.
2) penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak
terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok
tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran
diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau
komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga
secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya
suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya
yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara
garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri
dari tiga hal yakni :
3)Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang
yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia
tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai
makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan
bekerjasama dan bersaing manusia berlaku terbuka maka akan tercipta harmoni
sosial. Akan tetapi jika masnusia bersaing secara tidak tertutup maka bisa
terjadi konflik antar manusia. Sebagai makhluk sosial manusia merindukan
suasana damai tetapi juga tak pernah terhindar dari konflik. Desain manusia
sebagai makhluk sosial bukan fikiran manusia, tetapi juga berasal dari Tuhan
Sang Pencipta. Kitab Suci penuh dengan pesan-pesan harmoni sosial
Kesimpulan dari makalah ini adalah hakikat manusia sebagai makhluk sosial tidak
dapat dipungkiri lagi. Manusia membutuhkan orang lain dalam menjalankan
kehidupan di dunia ini begitu juga manusia membutuhkan Tuhan untuk
memperoleh ketenangan jiwa. Tanpa mempercayai Tuhan manusia tidak akan
merasakan ketenangan melainkan kegelisahan dalam hidupnya
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan manusia sebagai makhluk social?
2. Apa yang dimaksud dengan makhluk social?
3. Jelaskan bagaimana contoh keseharian yang membuktikan manusia adalah
makhluk social?
DAFTAR PUSTAKA
Mertokusumo, Sudikno, Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yokyakarta,
Liberty, 2003.
___________________, Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta, Sinar Grafika,
2006.
Kartasapoetra, Rien G, Pengantar Ilmu Hukum Lengkap. Jakarta, Bina
Aksara, 1988.
Dirdjosisworo, Soerjono, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, Rajawali, 1991