Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat:
a. menjelaskan pengertian interaksi sosial;
b. menjelaskan syarat-syarat interaksi sosial;
c. menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif;
d. menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif;
e. menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga
sosial;
f. menjelaskan pengertian lembaga sosial;
g. menjelaskan jenis-jenis lembaga sosial;
h. menjelaskan fungsi lembaga sosial;
i. menunjukkan perilaku jujur, bertanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin
tahu, menghargai, dan percaya diri.
A. Interaksi Sosial
1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya.
Kehidupan manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan,
terlibat di dalam interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi
terutama dengan ibu atau pengasuhnya. Setelah besar terlibat interaksi dengan
tetangga, teman-teman sepermainan, dan teman-teman sekolah. Setelah
dewasa terlibat interaksi dengan teman-teman seprofesi dan seterusnya.
Sangat sulit menemukan manusia yang menyendiri tanpa melakukan interaksi
dengan manusia lain.
Aktivitas Individu
Dalam pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama yaitu
kerukunan, bergaining, kooptasi, koalisi, dan joint venture. Contohnya : kerja
sama di masyarakat sekitar, antara sesama teman bermain, teman sekolah,
teman sekantor, dan sebagainya.
2). Akomodasi
Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk
meredakan suatu pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
2). Kontravensi
Kontravensi adalah sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau
terhadap unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu. Kontravensi ini
ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan
perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap
kepribadian seseorang. Contohnya, OSIS di sekolahmu mempunyai suatu
rencana, tetapi kelasmu kurang setuju terhadap rencana tersebut sehingga
berkembang rasa tidak suka atau benci namun masih disembunyikan. Contoh
lainnya, kontravensi bisa jumpai di dunia politik. Di mata masyarakat para
politikus tampak akrab. Namun, terdapat sikap-sikap lain yang tersembunyi di
antara mereka. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak
sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
3). Pertentangan (Konflik)
Pertentangan (konflik) adalah suatu proses di mana individu atau kelompok
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Konflik terjadi jika dua pihak
Sumber : www.google.co.id/2010/09/22/pertentangan-dan-integrasi-sosial/
Gambar 2.4 Pertentangan
Aktivitas Individu