Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL


Daftar Isi

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................1

BAB I : PENDAHULUAN

a. Latar belakang ........................................................................................................................2

b. Rumusan Masalah ..................................................................................................................2

c. Tujuan Makalah ....................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial ...................................................................... 4

b. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial ..................................................................6

c. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial .....................................................................8

d. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial ...............................................................9

e. Peranan Manusia Sebagai Makhluk Sosial………………..……………………………….10

f. Dampak Positif dan Dampak Negatif Manusia sebagai Makhluk Sosial…………………..10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................12


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup dengan sendiri. Manusia diciptakan oleh
ALLAH SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Di dalam
kehidupannya manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini
merupakan salah satu kodrat manusia yang selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.

Kita tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal menurut keinginan kita sendiri itu karena kita
adalah makhluk sosial. Hidup tanpa bantuan dari orang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik
dan tidak akan bisa tercapai. Sering kita lihat dan mungkin kita alami betapa sulitnya kita tanpa
ada teman yang bisa membantu dan menemani kita, kita tidak akan bisa berinteraksi dan
bersosialisasi. Makhluk individu dan makhluk sosial sangat berkaitan erat dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, betapa pentingnya peranan masyarakat di sekitar kita

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai
berikut:

1. Apa Alasan Manusia Dikatakan sebagai Makhluk Sosial?

2. Apa Saja Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Sosial?

3. Bagaimana Kedudukan Manusia sebagai makhluk sosial?

4. Bagaimana Manusia Mengembangkan Dirinya sebagai Makhluk Sosial?

5. Bagaimana Peranan Manusia Sebagai Makhluk Sosial?

6. Bagaimana Dampak Positif dan Dampak Negatif dari Manusia Sebagai Makhluk Sosial.
C. Tujuan Makalah

1. Untuk menjelaskan alasan manusia sebagai makhluk sosial.


2. Untuk menjelaskan apa saja karakteristik Manusia sebagai makhluk sosial.
3. Untuk menjelaskan bagaimana kedudukan Manusia sebagai makhluk sosial.
4. Untuk menjelaskan bagaimana Manusia mengembangkan dirinya sebagai
makhluk sosial.
5. Untuk menjelaskan bagaimana peranan Manusia sebagai makhluk sosial.

6. Untuk menjelaskan bagaimana dampak positif dan dampak negatif dari manusia
sebagai makhluk sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Secara kodrat, manusia merupakan makhluk monodualistis, artinya selain sebagai


makhluk individu, manusia juga berperan sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial,
manusia dituntut untuk mampu bekerjasama dengan orang lain sehingga tercipta sebuah
kehidupan yang damai. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa
berjalan dengan tegak.

Dengan bantuan orang lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensinya kemanusiaannya.
Seseorang memiliki sikap sosial apabila ia memperhatikan atau berbuat baik terhadap orang
lain.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap sosial merupakan beberapa tindakan
menuju kebaikan terhadap sesamanya. Selain itu, Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial
karena pada diri manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Manusia
memiliki kebutuhan mencari kawan. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering
kali didasarkan kepentingan dan persamaan ciri.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa
alasan, yaitu:

 Ada dorongan untuk berinteraksi.

 Manusia tunduk pada aturan norma sosial.

 Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.

 Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah


manusia.
Pengertian Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena
manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk
mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari
individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Esensi manusia sebagai
makhluk sosial pada dasarnya adalah kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya
adalah kehidupan bersama, serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam
kebersamaan.

Pengertian Makhluk sosial adalah makhluk yang tidak dapat bertahan hidup
sendiri dan membutuhkan bantuan makhluk lain.  Dalam Sosiologi, mahkluk
sosial adalah sebuah konsep ideologis dimana masyarakat atau struktur sosial dipandang
sebagai sebuah "organisme hidup".Semua elemen masyarakat atau organisme sosial
memiliki fungsi yang mempertahankan stabilitas dan kekompakan dari organisme.
Dengan kata lain, manusia tergantung satu sama lainnya untuk menjaga keutuhan
masyarakat.

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial menurut para Ahli:

a) Menurut KBBI :

Makhluk social adalah manusia yang berhubungan timbal balik dengan


manusia lain.

b) Menurut Elly M. Setiadi :

Makhluk social adalah makhluk yang didalam hidupnya tidak bisa


melepaskan diri dari pengaruh orang lain.

c) Menurut Dr. Johannes Garang :

Makhluk social adalah makhluk berkelompok dan tidak mampu hidup


menyendiri.
d) Menurut Aristoteles :

Makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia


dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain

e) Menurut Liturgis :

Makhluk sosial merupakan makhluk yang saling berhubungan satu sama


lain serta tidak dapat melepaskan diri dari hidup bersama.

B. Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik
beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki
unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

1. Dorongan untuk makan

2. Dorongan untuk mempertahankan diri

3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya


sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang
saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat
ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk
meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri
dari :

1. Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-


bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk
sebuah pengetahuan.

2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak
terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok
tetapi juga terjadi kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas
bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk
membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia
itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial. Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam
hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu
dengan manusia yang lainnya.

 Ciri-ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial:

- Suka bergaul

- Suka bekerja sama

- Hidup berkelompok

- Memiliki kepedulian terhadap orang lain

- Tidak bisa hidup sendiri


 Ciri- ciri Manusia Sebagai Mahkluk Sosial yang Bermoral .

- Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi.

 Contoh perilaku manusia sebagai mahkluk sosial yang bermoral:

- Bergotong-royong membersihkan desa.

- Mengunjungi orang sakit

Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia


terdiri dari tiga hal yakni :

1. Tekanan emosional.

Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

2. Harga diri yang rendah.

Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan


maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain
karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih
sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.

3. Isolasi sosial

Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang


sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia
tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai
makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan
simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak
dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.
Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa
tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan
orang lain.
Fungsi dan Tugas Manusia Sebagai Makhluk Sosial

a). Manusia sebagai makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diembannya.
Baik dalam masyarakat maupun kemasyarakatan, selain itu fungsi dan tugasnya
dimasyarakat

b). Sebagai wadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia.

c). Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga
sebagai lingkungam sosial terkecil. Agar individu-individu menjadi satu anggota
keluarga untuk menjadi manusia sebagai makhluk sosial.

C. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri.
Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain.
Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk
sosial.

Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum,
mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam
perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk
kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.

Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab


untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar”
dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun
dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi
individu.
D. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki


keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia
adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang
interdependensi.

Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan
hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif
maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus
watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu.

Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama
Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan
emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional
dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan,
dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh
apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat.

Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang
dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia
karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia
dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian
terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan
kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia
hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan rohani

E. Peranan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia  sebagai pribadi adalah berhakikat sosial . Kebutuhan akan orang lain dan
interaksi sosial membentuk kehidupan berkelompok pada manusia . Dalam kehidupannya
manusia membutuhkan norma-norma sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku , norma-
norma tersebut adalah :

1. norma agama atau religi ; norma yang bersumber dari Tuhan yang berisi perintah agar
dipatuhi dan menjauhi larangan-Nya . norma agama ada dalam ajaran-ajaran agama

2. norma kesusilaan atau moral ; norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk
mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan

3. norma kesopanan atau adat ; norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas
pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan

4. norma hukum ; norma yang dibuat masyarakat secara resmi (negara) yang
pemberlakuannya dapat dipaksakan , berisi perintah dan larangan . bersifat tertulis dan
mempunya sangsi yang tegas dan mengikat

F. Dampak Positif dan Dampak Negatif Manusia sebagai Makhluk Sosial

 Dampak positif;
Terdapat contoh umum dampak positif manusia yang hidup secara sosial, sebagai berikut;
1.  Dapat melakukan sesuatu kegiatan secara kerjasama (gotong royong).
2.  Dapat berbagi informasi dan ilmu pengetahuan.
3.  saling tolong-menolong satu sama lainnya.
 Dampak negatif;
Dampak negatif dari manusia bersosial hampir tidak ada, hanya saja mereka
memiliki aturan yang telah disepakati dengan kata mufakat dengan tidak melangggarnya.
Selain itu, terdapat beberapa contoh dampak negatif dari Manusia sebagai makhluk sosial
adalah:
1. Manusia tidak taat lampu lalu lintas; bisa terjadi kecelakaan
2. Manusia tidak taat pada peraturan membayar pajak ; penerimaan negara dan
anggaran menurun
3. Manusia tidak taat pada aturan penebangan hutan; bias terjadi kebakaran hutan
dimana mana
DAFTAR PUSTAKA

http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-ketahanan-budaya-
bangsa-2/

http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-
daerah/

Ahmadi, A. 1991. Ilmu Sosial Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Bouman. 1976. SOSIOLOGI (Pengertian-Pengertian Dan Masalah-Masalah). Jakarta : Yayasan


Kanisius

Daldjoeni, N. 1997. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mahasiswa IKIP (FKIP) dan
Guru Sekolah Lanjutan. Bandung : PT. Alumni

Darmayah.dkk.1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya : Usaha Offset Priting.

Diknas .2003. Modul Acuan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta : Diknas

Ahmadi, A. 1991. Ilmu Sosial Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Bouman. 1976. SOSIOLOGI (Pengertian-Pengertian Dan Masalah-Masalah). Jakarta : Yayasan


Kanisius

Daldjoeni, N. 1997. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mahasiswa IKIP (FKIP) dan
Gur Sekolah Lanjutan. Bandung : PT. Alumni

Darmayah.dkk.1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya : Usaha Offset Priting.

Anda mungkin juga menyukai