BAB I : PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup dengan sendiri. Manusia diciptakan oleh
ALLAH SWT sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Di dalam
kehidupannya manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini
merupakan salah satu kodrat manusia yang selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.
Kita tidak bisa seenaknya melakukan hal-hal menurut keinginan kita sendiri itu karena kita
adalah makhluk sosial. Hidup tanpa bantuan dari orang lain tidak akan bisa berjalan dengan baik
dan tidak akan bisa tercapai. Sering kita lihat dan mungkin kita alami betapa sulitnya kita tanpa
ada teman yang bisa membantu dan menemani kita, kita tidak akan bisa berinteraksi dan
bersosialisasi. Makhluk individu dan makhluk sosial sangat berkaitan erat dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, betapa pentingnya peranan masyarakat di sekitar kita
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan makalah sebagai
berikut:
6. Bagaimana Dampak Positif dan Dampak Negatif dari Manusia Sebagai Makhluk Sosial.
C. Tujuan Makalah
6. Untuk menjelaskan bagaimana dampak positif dan dampak negatif dari manusia
sebagai makhluk sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa
berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensinya kemanusiaannya.
Seseorang memiliki sikap sosial apabila ia memperhatikan atau berbuat baik terhadap orang
lain.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap sosial merupakan beberapa tindakan
menuju kebaikan terhadap sesamanya. Selain itu, Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial
karena pada diri manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Manusia
memiliki kebutuhan mencari kawan. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering
kali didasarkan kepentingan dan persamaan ciri.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa
alasan, yaitu:
Pengertian Makhluk sosial adalah makhluk yang tidak dapat bertahan hidup
sendiri dan membutuhkan bantuan makhluk lain. Dalam Sosiologi, mahkluk
sosial adalah sebuah konsep ideologis dimana masyarakat atau struktur sosial dipandang
sebagai sebuah "organisme hidup".Semua elemen masyarakat atau organisme sosial
memiliki fungsi yang mempertahankan stabilitas dan kekompakan dari organisme.
Dengan kata lain, manusia tergantung satu sama lainnya untuk menjaga keutuhan
masyarakat.
a) Menurut KBBI :
e) Menurut Liturgis :
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik
beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki
unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
2. Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak
terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok
tetapi juga terjadi kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas
bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk
membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia
itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial. Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam
hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu
dengan manusia yang lainnya.
- Suka bergaul
- Hidup berkelompok
- Manusia memiliki toleransi dan kepedulian terhadap orang lain ketika bersosialisasi.
1. Tekanan emosional.
3. Isolasi sosial
a). Manusia sebagai makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diembannya.
Baik dalam masyarakat maupun kemasyarakatan, selain itu fungsi dan tugasnya
dimasyarakat
c). Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga
sebagai lingkungam sosial terkecil. Agar individu-individu menjadi satu anggota
keluarga untuk menjadi manusia sebagai makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri.
Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain.
Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk
sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum,
mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam
perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk
kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan
hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif
maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus
watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu.
Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama
Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan
emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional
dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri pengakuan,
dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh
apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat.
Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang
dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia
karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia
dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian
terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan
kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia
hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan rohani
Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial . Kebutuhan akan orang lain dan
interaksi sosial membentuk kehidupan berkelompok pada manusia . Dalam kehidupannya
manusia membutuhkan norma-norma sosial sebagai patokan dalam bertingkah laku , norma-
norma tersebut adalah :
1. norma agama atau religi ; norma yang bersumber dari Tuhan yang berisi perintah agar
dipatuhi dan menjauhi larangan-Nya . norma agama ada dalam ajaran-ajaran agama
2. norma kesusilaan atau moral ; norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk
mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan
3. norma kesopanan atau adat ; norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas
pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan
4. norma hukum ; norma yang dibuat masyarakat secara resmi (negara) yang
pemberlakuannya dapat dipaksakan , berisi perintah dan larangan . bersifat tertulis dan
mempunya sangsi yang tegas dan mengikat
Dampak positif;
Terdapat contoh umum dampak positif manusia yang hidup secara sosial, sebagai berikut;
1. Dapat melakukan sesuatu kegiatan secara kerjasama (gotong royong).
2. Dapat berbagi informasi dan ilmu pengetahuan.
3. saling tolong-menolong satu sama lainnya.
Dampak negatif;
Dampak negatif dari manusia bersosial hampir tidak ada, hanya saja mereka
memiliki aturan yang telah disepakati dengan kata mufakat dengan tidak melangggarnya.
Selain itu, terdapat beberapa contoh dampak negatif dari Manusia sebagai makhluk sosial
adalah:
1. Manusia tidak taat lampu lalu lintas; bisa terjadi kecelakaan
2. Manusia tidak taat pada peraturan membayar pajak ; penerimaan negara dan
anggaran menurun
3. Manusia tidak taat pada aturan penebangan hutan; bias terjadi kebakaran hutan
dimana mana
DAFTAR PUSTAKA
http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-ketahanan-budaya-
bangsa-2/
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-eksistensi-kebudayaan-
daerah/
Daldjoeni, N. 1997. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mahasiswa IKIP (FKIP) dan
Guru Sekolah Lanjutan. Bandung : PT. Alumni
Darmayah.dkk.1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya : Usaha Offset Priting.
Diknas .2003. Modul Acuan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta : Diknas
Daldjoeni, N. 1997. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Mahasiswa IKIP (FKIP) dan
Gur Sekolah Lanjutan. Bandung : PT. Alumni
Darmayah.dkk.1986. Ilmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei). Surabaya : Usaha Offset Priting.