PEMBAHASAN
Realitas sosial atau dalam Bahasa Inggris disebut ”social reality” adalah kenyataan yang
dikonstruksikan secara sosial. Dikonstruksikan secara sosial maksudnya adalah muncul dari
pikiran manusia dan berkembang menjadi kenyataan melalui konsensus, interaksi, dan habituasi
atau kebiasaan. Definisi tersebut diturunkan dari ide dua pakar sosiologi Peter Berger dan
Thomas Luckmann dalam bukunya ”The Social Construction of Reality”.
Konotasi umum dari istilah ”realitas” dalam kehidupan sehari-hari adalah ”kenyataan” atau
”yang nyata”. Para pakar sosiologi di Indonesia juga sering menggunakan istilah ”realitas” dan
”kenyataan” secara bergantian dengan maksud yang sama.
Dalam sosiologi, apa yang dimaksud sebagai realitas sosial adalah sesuatu yang dianggap
nyata dalam kehidupan sosial, dan merupakan hasil konstruksi sosial. Pada paragraf pertama,
kita sudah membaca bahwa konstruksi sosial melibatkan konsensus, interaksi, dan habituasi.
Berger dan Luckmann melihat ketiga proses ini penting untuk membentuk sesuatu menjadi
”nyata”, ”real”, ”fakta”, dimata masyarakat.
Untuk lebih memahamai arti dari realitas sosial, mari kita lihat definisi pengertian sosial
menurut para ahli di bawah ini, diantaranya seperti :
a. W. I. Thomas
Menurut W. I. Thomas, arti realitas sosial adalah konsekuensi dari definisi
terhadap situasi, bukan definisi situasi itu sendiri. Maksudnya adalah sesuatu yang
dianggap nyata adalah produk dari persepsi dan hasil interpretasi terhadap apa yang
nyata.
b. Thomas Luckman
Menurut Thomas Luckman, arti realitas sosial adalah kualitas yang berhubungan
dengan fenomena yang dianggap berada diluar kemauan.
c. Emile Durkheim
Mennurut Emile Durkheim, arti realitas sosial adalah cara bertindak yang dapat
menjadi pengaruh positif atau negatif bagi seorang individu, atau cara bertindak, berpikir
dan perasaan yang berada di luar individu dan koersif lalu dibentuk sebagai pola dalam
masyarakat.
d. Peter Berger dan Thomas Luckman
Realitas merupakan kualitas yang berhubungan dengan fenomena yang kita
anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat dienyahkan).
e. Emile Durkheim
Realitas sosial merupakan cara bertindak, apakah tetap atau tidak, yang dapat
menjadi pengaruh/hambatan eksternal bagi seorang individu. Berarti bahwa fakta sosial
ialah cara berpikir, bertindak, dan perasaan yang berada di luar individu dan dibentuk
sebagai pola pada masyarakat.
f. Burger dan luckmann
Eksternalisasi merupakan proses ide-ide yang muncul dari alam pikiran manusia menjadi
sesuatu yang eksis di luar diri individu. Dengan kata lain, eksistensi ide tersebut sudah
berada dalam struktur sosial.
Objektifikasi merupakan proses ide-ide tersebut menjadi objek dan mulai dipersepsikan
sebagai kenyataan. Objektifikasi melibatkan konsensus, interaksi, dan habituasi. Ide-ide
tersebut disepakati, berlangsung melalui proses interaksi sosial, dan dilakukan secara
berulang-ulang. Proses objektifikasi bisa berlangsung sangat lama, lintas generasi,
sehingga mungkin saja generasi yang baru menenerima sesuatu sebagai sebuah
kenyataan, namun generasi awal tidak melihatnya demikian.
Internalisasi merupakan proses dimana kenyataan objektif atau sesuatu yang sudah
mengalami objektifikasi, diserap masuk ke dalam diri manusia sebagai sebuah
pengetahuan. Pada tahap ini, individu atau aktor melihat realitas sebagai kenyataan
objektif, padahal sejatinya terbentuk dari ide-ide yang subjektif.
Realitas sosial memiliki 3 (tiga) macam bentuk, berikut ini adalah 3 bentuk realitas sosial
dan penjelasannya, antara lain seperti :
Realitas sosial objektif, yaitu gejala sosial yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan
sering dihadapi oleh individu sebagai fakta.
Realitas sosial simbolik, yaitu bentuk simbolik realitas sosial objektif, yang umumnya
diketahui masyarakat dalam bentuk karya seni, fiksi juga isi media.
Realitas sosial subjektif, yaitu jenis realitas sosial yang terbentuk pada diri masyarakat
yang berasal dari realitas sosial objektif dan simbolik.
Norma Sosial
Norma sosial dan nilai sosial adalah hal yang umum ditemukan ditengah masyarakat. Hal
ini bersifat abstrak namun disepakati dan menjadi prinsip, aturan dan keyakinan yang berlaku
dalam masyarakat. Nilai dan norma sosial adalah realitas sosial yang tidak dapat bisa diabaikan
dalam kajian sosiologi.
Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah cara berhubungan atau berkomunikasi antar individu atau
kelompok ketika bertemu. Interaksi ini bisa terjadi baik antara individu, individu dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok dan individu dengan lingkungan.
Kebudayaan
Kebudayaan adalah karya dari manusia dan menjadi realitas sosial yang sering dikaji
dalam ilmu sosiologi. Adanya pakaian dan rumah sebagai pelindung manusia merupakan sebuah
bentuk kebudayaan yang ada ditengah masyarakat.
Perubahan Sosial
Stratifikasi Sosial
Pada umumnya dalam kehidupan bermasyarakat akan terlihat perbedaan strata atau
tingkatan. Dan hal tersebut dapat berdampak pada hubungan individu dengan yang lainnya, dan
bisa memberi pengaruh yang baik maupun yang buruk.
Sedikit berbeda dengan strata, status sosial bisa diartikan sebagai kedudukan, peringkat, atau
posisi seseorang dalam masyarakat. Status sosial dalam masyarakat juga bisa mempengaruhi
kapasitas hak yang didapatkan oleh seseorang.
Namun status sosial juga memiliki hubungan yang erat dengan peran sosial, karena
dimana ada hak pastinya juga ada kewajiban. Peran sosial adalah tingkah laku yang diharapkan
muncul dari seseorang dengan status tertentu. Misalnya seorang kepala desa yang terpandang
dan dihormati oleh banyak orang, pastinya juga harus mencerminkan pribadi yang baik dan
teladan.
5. Dasar Pembentukan
Oleh sebab itu pusat perhatian seharusnya tercermin pada bentuk penghayatan (Erlebniss)
kehidupan masyarakat secara menyeluruh dengan segala aspeknya. Kenyataan sosial tersebut
ditemukan didalam pergaulan sosial yang termanifestasikan dalam sebuah tindakan. Kenyataan
sosial itu ditemukan dalam pengalaman inyersujektif serta melalui pengalaman ini juga
masyarakat terbentuk secara berkesinambungan.
Dalam hal ini memang diperlukan adanya kesadaran bahwa apa yang dinamakan
masyarakat pasti bisa dibangun dari “dimensi objektif” serta semuanya “dimensi subjektif”
karena masyarakat itu sendiri sesungguhnya buatan kultural dari masyarakat (ada hubungan
inyersubjektifitas) serta manusia merupakan pencipta dunia sendiri.
Masayarakat adalah suatu yang kompleks dengan berbagai realitas sosial budaya,
sehingga ada banyak konsep yang harus dicermati. Konsep realitas sosial yang mendasar yakni:
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu
cukup lama, mendiami wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan
sebagian besar kegiatannya di dalam kelompok itu. Masyarakat sebagai sistem sosial diamana
terdiri dari tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi dan
bersosialisasi.
Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah cara-cara prilaku masyarakat yang terorganisasi secara sosial. Dalam
organisasi sosial terdapat unsure-unsur seperti kelompok dan perkumpula, lembaga-lembaga
sosial, peranan-peranan, serta kelas-kelas sosial yang ada dalam masyarakat.
Dinamika sosial
Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam fakta-fakta
sosial yang saling berhbungan dalam masyarakat, meliputi pengendalian sosial, penyimpangan
sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial.
1.Masyarakat
Adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan
bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial terntentu dalam waktu yang
cukup lama.Dari pengerti tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat merupakan organisasi
manusia yang selalu berhubungan dan memiliki unsur berikut:
Orang-orang dalam jumlah relatif besar yang saling berinteraksi,baik antara individu
dengan kelompok maupun atarkelompok.
Adanya kerja sama yang secara otomatis terjadi dalam setiap masyarakat,baik dalam
skala kecil(antarindividu) maupun dalam skala luas.
Berada dalam wilayah dengan batas-batas tertentu yang merupakan wadah tempat
berlangsungan suatu tata kehidupan bersam
Berlangsung dalam waktu relatif lama ,serta memiliki norma sosial tertentu yang menjadi
pedoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi
kebutuhannya.
2.Interaksi Sosial
Adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antarindividu,antara individu dari kelompok
dan antarkelompok.
Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang merupakan aspek masyarakat yang
kurang lebih bersifat statis. Peran merupakan pola tindakan dari orang yang memiliki status
tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis.
4.Nilai
Nilai itu adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat
dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan.Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan
dan tata kelakuan.
5.Norma
Norma merupakan wujud konkret dari nilai sosial,dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar.Ada empat macam norma yang
ada dalam masyarakat antara lain:
Norma agama,yaitu petunjuk hidup yang berupa perintah dan larangan agar manusia
berada dalam jalan yang diridhai Tuhan.
Norma adat,yaitu norma yang berkaitan dengan sistem penyelanggaraan hidup yang
terjadi secara berulang-ulang karena dibakukan dan diyakini.
Norma kesusilaan dan kesopanan,yaitu tuntutan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap
warga masyarakat.Norma ini memiliki substansi pokok mengenai penghargaan terhadap
harkat dan martabat orang lain.
Norma huku,yaitu norma masyarakat yang dibuat oleh lembaga-lembaga berwenang
pidana.
6.Lembaga Sosial
Menurut Paul B.Horton dan Chester L Hunt,lembaga adalah sistem hubungan sosial yang
terorganisir dan mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umu tertentu dan memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat.Lembaga merupaka satu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh
masyarakat dianggap penting.
7.Sosialisasi
8.Perilaku Menyimpang
Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.
9.Pengendalian Sosial
Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata hubungan antarwarga
masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar,untuk kepentingan ini masyarakat membuat
norma sebagai pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan
pengendalian.
10.Proses Sosial
Adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara
unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang dianggap ideal.
12.Kebudayaan
Adalah semua hasil cipta,rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat.Dalam arti
luas,kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada di muka bumi yang keberadaannya
diciptakan oleh manusia.Dibentuk oleh:
https://www.google.com/amp/s/sosiologis.com/realitas-sosial/amp
https://www.gurupendidikan.co.id/realitas-sosial/
https://brainly.co.id/tugas/31104046