Anda di halaman 1dari 8

Lia Mulyani

3415140743
Pendidikan Biologi A

BAB I
DASAR PEMIKIRAN PEMBELAJARAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Beberapa Pendekatan Dalam ISBD
Menurut pendapat para ahli, dalam ISBD terdapat beberapa pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Interdisipliner
2. Pendekatan Monodisiplin
3. Pendekatan Multidisiplin
Ansos Sebagai Basis Pembelajaran ISBD
Analisis sosial atau biasa disebut dengan ansos, merupakan pisau analisis untuk mengupas
persoalan sosial secara tajam. Disini analisis sosial sebagai metode untuk membongkar
persoalan sosial secara objektif di masyarakat, baik dalam melihat masalah struktural,
kultural, maupun historis. kerangka berpikir aplikasi ansos dapat melatih cara berpikir
personal dalam melihat dan menyelesaikan masalah.
Tujuan Ansos
Analisis sosial bertujuan untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi
ekonomi, politik, agama, budaya, dan keluarga. Sehingga kita tahu sejauh mana dan
bagaimana institusi-institusi itu menyebabkan ketidakadilan sosial.
Ruang Lingkup Ansos
Secara umum, objek sosial yang dapat dianalisis, antara lain:
1. Masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kriminalitas.
2. Sistem sosial, seperti tradisi, usaha kecil atau menengah, sistem pemerintahan,
sistem pertanian.
3. Lembaga atau organisasi sosial, seperti sekolah, layanan rumah sakit, lembaga
pedesaan, lembaga masyarakat.
4. Kebijakan publik, seperti dampak kebijakan BBM, dampak perlakuan sebuah
undang-undang.

Prinsip Ansos
1. Kompeksitas (mempermasalahkan masalah, atau masaalah tidak disederhanakan).
2. Tidak bebas nilai (ada kepentingan atau keberpihakan).
3. Manusia sebagai pusat perubahan (manusia akan mengalami perubahan kalau
manusia berusaha mengubahnya).
4. Dilakukan bersama masyarakat atau komunitas (melakukan ansos harus dilakukan
bersama-sama masyarakat atau komunitas).
Aspek Penting Ansos
1.
2.
3.
4.
5.

Telaah Histori
Telaah struktur
Telaah Nilai
Telaah Reaksi
Telaah Masa Depan

Keterhubungan Materi dan kontradiksi


a.
b.
c.
d.

Saling hubungan organik


Saling hubungan menentukan
Saling hubungan pokok
Saling hubungan keharusan dan kebetulan

Macam-macam Kontradiksi
1. Kontradiksi Pokok
2. Kontradiksi Dasar
3. Kontradiksi Antagonis
Struktur dan Relasi Kekuasaan
Ada dua model dalam membahas struktur sosial, yakni model konsensus dan model konflik.
Menurut model konsensus, struktur sosial merupakan hasil konsensus bersama anggota
masyarakat, perjanjian dan pengakuan bersama atas nilai-nilai. Menurut model ini setiap
masyarakat pada hakikatnya teratur dan stabil.
Sedangkan, menurut model konflik, struktur sosial yaang ada sebagai hasil
pemaksaan sekelompok kecil anggota masyarakat terhadap mayoritas warga masyarakat.
jadi, struktur sosial bukan hasil konsensus seluruh warga apalagi persetujuan bersama
mengenai nilai-nilai dan norma-norma.
Keadilan Personal dan Keadilan Sosial

Pelaksanaan keadilan personal tergantung pada kehendak setiap individu bersangkutan.


Keadilan personal menuntut agar kita memperlakukan setiap orang yang kita hadapi dengan
adil. Pelaksanaan keadilan sosial tergantung pada struktur masyarakat. Justru karena
tergantung pada struktur masyarakat ini tanggung jawab atas ketidakadilan sosial menjadi
tanggung jawab semua pihak.

BAB II
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MANUSIA SEBAGAI
MAKHLUK SOSIAL

Manusia : salah satu makhluk hidup yang tinggi derajatnya dibandingkan makhluk
lainnya, karena dibekali akal, hati, dan pikiran untuk menunjang berbagai kegiatan

positif di muka bumi.


Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling berintegrasi:
1) Jasad : badan kasar manusia yang nampak dari luar diri
2) Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
3) Ruh : daya yang bekerja secara spiritual
4) Nafs : diri atau ke-aku-an yaitu kesadaran tentang diri manusia
Dibandingkan dengan makhluk lainnya, manusia memiliki:
1) Berkecerdasan
2) Berkemauan
Secara hakiki, manusia merupaka:
1) Manusia sebagai makhluk individu
2) Manusia sebagai makhluk sosial
3) Manusia sebagai makhluk berketuhanan
Individu : Kesatuan aspek jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan
jiwa.
Individualistas : perkembangan individu-individu menjadi pribadi-pribadi.
Kepribadian manusia mengandung 3 unsur, yaitu:
1) Id
: struktur kepribadian yang paling primitif dan yang paling
tampak
2) Ego

: kepribadian yang menghubungkan energi id ke dalam

slauran sosial
3) Super ego
: struktur kepribadian yang paling akhir dan muncul kira-kira

usia 5
tahun
Tipe-tipe tanggung jawab:
1) Tanggung jawab kepada diri sendiri
2) Tanggung jawab kepada keluarga
3) Tanggung jawab kepada sesama manusia
4) Tanggung jawab kepada lingungan
5) Tanggung jawab kepada Tuhan
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh bekerjanya cairan-cairan dalam tubuh :
a) Jenis sanguinis : sangat periang, dipengaruhi sebagian besar oleh darah

b) Jenis fragmatik : lamban, tak bersemangat, yang paling dipengaruhi oleh


kelenjar ludah
c) Jenis melankolik : sedih, murung, banyak dipengaruhi oleh empedu hitam
d) Jenis kholerik : pemarah, cepat bereaksi, banyak dipengaruhi oleh empedu

kuning
Penggolongan tingkah laku atau karakteristik berdasarkan proses kimiawi dalam
tubuh dan keseimbangan antar kelenjar-kelenjar:
1. Jenis introvert : cenderung lebih menyendiri. Ia pemalu dan lebih suka
bekerja sendiri daripada bekerja ditengah-tengah orang banyak
2. Jenis ekstrovert : kalau merasa tertekan akan menggabungkan diri diantara
orang banyak, sehingga individualitas berkurang. Ia pemarah dan memilih
pekerjaan seperti pedagang, pekerja sosial, juru bicara, dan semacamnya,
yaitu pekerjaan yang banyak melibatkan orang
3. Jenis ambivert : orang-orang yang tidak termasuk introvet maupun ekstrovert.

Ciri kepribadiannya merupakan campuran dari kedua jenis diatas


Faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang:
a) Lingkungan keluarga 50%
b) Lingkungan sekolah 25%
c) Lingkungan masyarakat 25%

Manusia sebagai makhluk sosial : membutuhkan dan sangat bergantung dengan


manusia lain
Norma yang berlaku sebagai patokan untuk bertingkah laku dalam masyarakat:
a) Norma agama atau religi
b) Norma susila atau moral]
c) Norma kesopanan
d) Norma hukum
5 kebuhutan manusia:
a) Kebutuhan fisiologis
b) Kebutuhan perlindungan
c) Kebutuhan sosial
d) Kebutuhan akan penghargaan
e) Kebutuhan akan aktualisasi diri
Ciri-ciri sebuah interaksi sosial :
a. Pelakunya lebih dari satu orang
b. Adanya komunikasi antar pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud dan tujuan
d. Adanya dimensi waktu
Ada 4 faktor sebagai dasar berlangsungnya interaksi sosial:
1. Faktor imitasi
2. Faktor sugesti
3. Faktor identifikasi
4. Faktor simpati

BAB III
KEBUDAYAAN

Kebudayaan Sebagai Bentuk Evolusi

Definisi kebudayaan tertua dan terlengkap dikemukakan oleh seorang antropolog


Inggris E.B. Tylor yang berbunyi : Kebudayaan atau peradaban adalah keseluruhan
yang kompleks yang mencangkup pengetahuan , keyakinan, seni, moral, hukum,
adat, dan kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh manusia

sebagai anggota masyarakat


Kecenderungan evolusionisme muncul lagi pada sekitar pertengahan abad XX, yang
dikenal dengan sebutan neoevolusionisme melalui pelopornya Leslie White. Konsep
kunci dari Leslie White adalah symbolling yang berarti pengguaan symbol oleh
masyarakat dalam mengekspresikan perasaan, keyakinan, sikap, atau pengalaman
dalam rangka memberikan tanggapan terhadap orang, kejadian, atau lingkungannya
agar dapat melestarikaeksistensinya.

Kebudayaan Sebagai Prose Historis

Franz Boas mengemukakan dua bentuk proses historis penting dari

kebudayaan, yakni difui dan integrasi.


Difusi adalah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke

masyarakat lain melalui kotak sejarah


Integrasi adalah modifikasi elemen-elemen kebudayaan yang dipinjam tersebut

untuk disesuaikan dengan konteks cultural, social, dan lingkungan local


Tokoh Fungsionalisme (Malinowski) : Kebudayaan adalah mekanisme atau
instrument untuk memenuhi kebutuhan biologis dan psikologis individual dalam

masyarakat.
Fokus aliran fungsionalisme adalah konse masyarakat atau system social yang
kemudian

melahirkan

analisis

sistematik,

namun

harus

diakui

bahwa,

sebagaimana sudah dikemukakan sebelumnya, masyarakat dan kebudayaan


merupakan dua bagian dari mata uang yang sama (Miller and Weitz 1979)
Kebudayaan Sebagai Konfigurasi Kepribadian

Istilah konfigurasi pertama kali dikemukakan oleh E.Sapir : Kebudayaan


merupakan konfigurasi abstrak dari gagasan dan pola perilaku yang diartikan
secara berbeda oleh individu dalam masyarakat. Sapir berargumen bahwa,
dengan caranya sendiri, individu aktif menginterpretasikan konfigurasi dalam
kebudayaan

Kebudayaan Sebagai Sistem Nilai, Kognitif, Simbol, dan Adaptasi

Budaya memiliki dua peran dalam kehidupan social : Pertama, budaya


berfungsi memberikan makna bagi sebagian besar manusia. Kedua, budaya

berfugsi sebagai aturan yang memengaruhi cara bertindak seseorang.


Menurut Kluchkhon, system nilai budaya menyangkut lima masalah pokok
dalam kehidupan manusia, yaitu : mengenai hakikat hidup manusia (MH),
hakikat karya manusia (MK), hakikat kedudukan manusia dalam ruangwaktu
(MW), hakikat hubungan manusia dengan alam sekitarnya (MA) dan hakikat
hubungan manusia dengan sesamanya (MM).

Kebudayaan Sebagai Sistem Kognitif

Kebudayaan secara kognitif adalah model kognitif yang digunakan


penduduk untuk mengamati, meyakini, mengevaluasi, berkomunikasi, dan

bertindak yang membentuk kebudayaan.


Spradley : Kebudayaan sebagai pengetahuan yang diperoleh, yang
digunakan orang untuk menginterpretasikan pengalaman dan melahirkan
tingkah laku sosial

Kebudayaan Sebagai Sistem Simbol

Geertz : Kebudayaan dapat dilihat pada peristiwa-peristiwa public sperti


ritual, festival,atau perayaan tertentu karena pada peristiwa tersebut orang
mengekspresikan tema-tema kehidupn social melalui tindakan simbolik.

Kebudayaan Sebagai Sistem Adaptasi

Julian Steward melihat kebudayaan sebagai ekspresi dari adaptasi

masyarakat terhadap lingkungannya.


J.J. Honingmann diikuti oleh Koentjaraningrat membedakan tiga wujud
kebudayaan, yaitu ide, aktivitas, dan artifak

Substansi dan Ciri-ciri Kebudayaan

Substansi kebudayaan berupa system pengetahuan, nilai, pandangan hidup,


kepercayaan, persepsi dan etos kebudayaan yang ada dalam suatu

masyarakat.
Jenis kebudayaan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
o Kebudayaan Material : Hasil cipta, karsa, yang berwujud benda
o Kebudayaan Non Material : Hasil karsa yang berwujud kebiasaan,
adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan lainnya.

Ciri Kebudayaan : (1) Produk atau ciptaan manusia (2) bersifat social (3) Diteruskan
melalui proses belajar (4)Bersifat simbolik (5)Sistem pemenuhan berbagai kebutuhan

manusia
Ciri Budaya popular : (1) Tren (2) Keseragaman bentuk (3) Adaptabilitas (4)
Durabilitas (5) Profitabilitas (6) Semua cirri budaya massa.

Bab IV
Keberagaman Dan Kesetraan Dalam Masyarakat Indonesia
Pengertian Dasar Keberagaman dan Kesetaraan
Keberagaman adalah kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaanperbedaan dalam berbagi bidang seperti, suku, agama, ras dan antar golongan.
Kesetaraan dapat diartikan sama tingkatnya, kedudukan. Kesetraan menunjukkan
kedudukan yang tingkatnya sama, tidak lebih tendah satu sama lainnya.
Bentuk - Bentuk Keberagaman
Kebergaman

masyarakat

Indonesia

dapat

secara

vertical

dan

horizontal.

Keberagaman vertical mengacu pada susunan atau urutan dari bawah keatas secara
hierarkhis. Hirarkhis ialah dari bawah ketinggi atau dari yang lebih tinggi kelebih rendah
sampai yang paling bawah. Bentuk vertical dapatdiistilahkan sebagai bentuk piramida.
Keragaman secara vertical memunculkan statifikasi social dalam masyarakat, kelasatas;
kelasmenengah, dan kelas bawah keberagaman horizontal ditandai dengan perbedaan
secara mendatar. Perbedaan tersebut secara fisik dan non fisik. Fisik dapat berupa ras,
warna kulit, dsb. Sedangakan non fisik dapat berupa suku, agama, dsb.
Indonesia Sebagai Masyarakat Majemuk

Saat ini hampir seluruh masyarakat di dunia ke arah masyarakat yang beragam
(majemuk). Bangsa indonesia juga merupakan masyarakat yang plural. Istilah plural,
pluralisme menandakan bahwa dalam kehidupan bangsa Indonesia ditandai dengan banyak
perbedaan; etnis, suku, agama, budaya, bahasa dan lain sebagainya.
Majemuk

berarti

banyak

ragam,

beranekaragaman,

berjenis-jenis.

Menurut

Herimanto konsep masyarakat majemuk untuk pertama kali diperkenalkan oleh Furnivall
tahun1984 yang menyatakan bahwa ciri utama msyarakat adalah kehidupan secara
berkelompok yang berdampingan secara fisik, terpisah oleh kehidupan sosial dan
bergabung dalam sebuah kesatuan politik (Furnival dalam Hermanto, 2011: 99).
Menurut Pieere L. Van den Berghe sifat-sifat masyarakat majemuk sebagai berikut:
1). Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang memiliki sub kebudayaan yang
berbeda satu sama lain; 2). Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembagalembaga yang bersifat non komplementer; 3). Kurang mengembangkan konsensus diatara
para anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar; 4). Secara relatif sering mengalami
konflik-konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya; 5). Secara relatif integrasi
sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi, serta;
6). Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yang lainnya.
Problema Keberagaan Dan Kesetaraan

Diskriminasi
Etnosentrisme
Nasioalisme Sempit (chauvinisme)
Egoisme Budaya
Intoleransi Agama
Persepsi Diri yang Selalu Benar, Tanpa Mendengar Pihak lain
Terorisme Atas Nama Agama
Ekslusivisme Dan Inklusivisme Dalam Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai