REPRODUKSI MANUSIA
Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
3.13 Mendeskripsikan keterkaitan antara
struktur,fungsi, dan proses yang meliputi
pembentukan sel kelamin, ovulasi,
menstruasi, fertilisasi, dan pemberian
ASI, serta kelainan penyakit yang dapat
terjadi pada sistem reproduksi manusia.
4.17 Menyajikan hasil diskusi tentang
siklus menstruasi dibantu charta siklus
menstruasi.
Oogenesis
Spermatogenesis
Lapisan terluar dari tubulus seminiferus terdiri
atas spermatogonia (diploid).
Spermatogonia tumbuh dengan mitosis menjadi
spermatosit primer.
Setelah pembelahan meiosis pertama, terbentuk
spermatosit sekunder yang bersifat haploid.
Ketika meiosis telah lengkap menjadi sel haploid
yang disebut spermatid.
Spermatid berkembang menjadi spermatozoa
akan menuju epididimis.
Setiap proses spermatogenesis memerlukan
waktu 65-75 hari.
Spermatogenesis
Spermatogenesis
Spermatogenesis
Oogenesis
Pada ovarium terdapat sel germinal yang
disebut oogonia yang bersifat diploid.
Oogonia tumbuh menjadi oosit primer.
Setelah pembelahan meiosis pertama,
sitoplasma terbagi tidak merata dan
hanya 1 oosit sekunder serta badan
polar pertama yang dihasilkan.
Setelah pembelahan meiosis kedua, 1
ootid dan beberapa badan polar
terbentuk.
Ootid berkembang menjadi ovum.
Oogenesis
Oogenesis
Oogenesis
Siklus Menstruasi
Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses peleburan sel sperma dan ovum
dan menghasilkan zigot. Zigot akan menempel
(implantasi) pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio.
Setelah terjadi fertilisasi, terbentuk zigot kemudian
terjadilah pembelahan zigot di oviduk (tuba fallopi).
Setelah zigot membelah, terbentuklah embrio yang
kemudian melakukan implantasi di dinding rahim.
Embrio melanjutkan perkembangan dengan
membentuk membran, yaitu kantong kuning telur,
amnion, korion, dan alantois.
Selain itu, dibentuk plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
Setelah berkembang sempurna selama 9 bulan 10
hari, bayi dilahirkan.
Pengaturan Kelahiran
Alat KB
Mekanisme
Akibat
Pil
Suntikan
depoprovera
Susuk KB
IUD (spiral)
Mencegah implantasi
Spons vagina
Diafragma
Menghalangi sperma
masuk vagina
Karet KB
Menghalangi sperma
masuk vagina
KEHAMILAN
Sistem Reproduksi
Biologi XI IPA / SMAN 46 Jakarta
Persalinan
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada
persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka
sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi
dilahirkan.
Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterus
sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor
hormonal dan faktor-faktor mekanis.
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi
uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan
relaksin.
Persalinan
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat
pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus.
Oksitosin
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi
untuk kontraksi uterus
Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin
berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
Relaksin
Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta.
Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan
melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.
Laktasi
Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu
dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu
(payudara) ibu.
Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa
(jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluransaluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh
mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari
hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga
sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh
plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh
dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan
lemak disekitarnya juga bertambah besar.
Laktasi
Kelainan Sistem
Reproduksi
AIDS
Faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas penduduk
adalah penyakit. Penyakit yang terkait dengan
reproduksi secara langsung adalah penyakit yang
ditularkan melalui alat reproduksi seperti penyakit AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang
disebabkan oleh Virus HIV (Human Immune Deficiency
Virus) dan penyakit kelamin yang lain.
AIDS adalah penyakit mengerikan yang sampai saat ini
sudah menular ke berbagai negara. Penularan AIDS ini
baru disadari dalam masa modern ini, sehingga sering
disebut pandemi modern.
Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini
ditularkan melalui hubungan seksual atau
hubungan badaniah yang intim (ciuman),
transfusi darah, penularan oleh ibu pada janin
melalui plasenta. Gejala awal penyakit ini adalah
borok pada tempat masuknya bakteri ke dalam
tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin.
Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang
organ-organ tubuh lainnya, kemudian
menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.
PETA KONSEP