Anda di halaman 1dari 49

SISTEM

REPRODUKSI MANUSIA

Kompetensi Inti
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar
3.13 Mendeskripsikan keterkaitan antara
struktur,fungsi, dan proses yang meliputi
pembentukan sel kelamin, ovulasi,
menstruasi, fertilisasi, dan pemberian
ASI, serta kelainan penyakit yang dapat
terjadi pada sistem reproduksi manusia.
4.17 Menyajikan hasil diskusi tentang
siklus menstruasi dibantu charta siklus
menstruasi.

Reproduksi adalah salah satu tujuan makhluk hidup


untuk mempertahankan atau melestarikan jenisnya.
Reproduksi manusia terjadi secara generatif atau
seksual.
ALAT REPRODUKSI
GAMETOGENESIS
MENSTRUASI
FERTILISASI
ASI (AIR SUSU IBU)
PENGATURAN KELAHIRAN
KELAINAN SISTEM REPRODUKSI

Alat Reproduksi Pria


1. Testis
berjumlah sepasang;
tersusun oleh pembuluh halus yang disebut tubulus
seminiferus;
tempat pembentukan spermatozoa dan hormon
testosteron.
2. Saluran Reproduksi
epididimis, vas deferens, duktus ejakuloris dan berakhir
di uretra.
3. Kelenjar Kelamin
vesikula seminalis mengandung asam amino dan
fruktosa;
kelenjar prostat menghasilkan cairan yang bersifat
alkalis (basa);
kelenjar bulbouretral (Cowper) berjumlah sepasang dan
mensekresikan cairan kental sebelum mengeluarkan
sperma.

gambar alat reproduksi pria

Alat Reproduksi Wanita


1. Ovarium
berjumlah sepasang;
mengandung folikel;
terdapat hormon esterogen dan progesteron.
2. Oviduk
berjumlah sepasang;
berbentuk corong berjumbai (fimbriae);
3. Uterus
terdiri atas 3 lapisan, yaitu perimetrium, miometrium
dan endometrium (tempat implantasi)
4. Vagina
berbentuk tabung berlapiskan otot;
memiliki lendir pada dindingnya;
memiliki kelenjar Bartholin yang mengeluarkan lendir
saat terjadi rangsangan.

gambar alat reproduksi wanita

Proses Pembentukan Sel Kelamin


(Gametogenesis)
Pembentukan sel kelamin
(gametogenesis) meliputi
spermatogenesis dan oogenesis.
Spermatogenesis terjadi di testis (pria)
sedangkan oogenesis terjadi di
ovarium (wanita).
Spermatogenesis

Oogenesis

Spermatogenesis
Lapisan terluar dari tubulus seminiferus terdiri
atas spermatogonia (diploid).
Spermatogonia tumbuh dengan mitosis menjadi
spermatosit primer.
Setelah pembelahan meiosis pertama, terbentuk
spermatosit sekunder yang bersifat haploid.
Ketika meiosis telah lengkap menjadi sel haploid
yang disebut spermatid.
Spermatid berkembang menjadi spermatozoa
akan menuju epididimis.
Setiap proses spermatogenesis memerlukan
waktu 65-75 hari.

Spermatogenesis

Spermatogenesis

Spermatogenesis

Oogenesis
Pada ovarium terdapat sel germinal yang
disebut oogonia yang bersifat diploid.
Oogonia tumbuh menjadi oosit primer.
Setelah pembelahan meiosis pertama,
sitoplasma terbagi tidak merata dan
hanya 1 oosit sekunder serta badan
polar pertama yang dihasilkan.
Setelah pembelahan meiosis kedua, 1
ootid dan beberapa badan polar
terbentuk.
Ootid berkembang menjadi ovum.

Oogenesis

Oogenesis

Oogenesis

Siklus Menstruasi

Luruhnya sel ovum


matang yang tidak
dibuahi.
Terjadi secara
periodik sekitar 2835 hari.
Terdiri atas 3 fase,
yaitu :

1. Fase Pra Ovulasi


(Fase Proliferasi)
2. Fase Ovulasi
(Sekresi)
3. Fase Peluruhan
(Menstruasi)

Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses peleburan sel sperma dan ovum
dan menghasilkan zigot. Zigot akan menempel
(implantasi) pada dinding uterus dan tumbuh
berkembang menjadi embrio.
Setelah terjadi fertilisasi, terbentuk zigot kemudian
terjadilah pembelahan zigot di oviduk (tuba fallopi).
Setelah zigot membelah, terbentuklah embrio yang
kemudian melakukan implantasi di dinding rahim.
Embrio melanjutkan perkembangan dengan
membentuk membran, yaitu kantong kuning telur,
amnion, korion, dan alantois.
Selain itu, dibentuk plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
Setelah berkembang sempurna selama 9 bulan 10
hari, bayi dilahirkan.

gambar proses implantasi dan


perkembangan fetus

ASI (Air Susu Ibu)


ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga atau
keempat setelah persalinan disebut kolostrum.
Setelah hari keempat sampai kira-kira minggu kelima disebut
air susu peralihan.
Setelah minggu kelima dan seterusnya, ASI yang diproduksi
mempunyai komposisi zat gizi yang tetap.
Kolostrum berwarna lebih kuning dan lebih kental daripada ASI.
Kolostrum berkhasiat membersihkan saluran pencernaan bayi
dari mukoneum (kotoran yang terdapat dalam saluran
pencernaan janin).
Selain itu, kolostrum juga merangsang kematangan mukosa
usus sehingga saluran pencernaan bayi siap untuk mencerna
ASI.
ASI memiliki kandungan gizi lengkap, baik makronutrien seperti
protein, lemak, karbohidrat, maupun mikronutrien, yaitu vitamin
dan mineral.
Mineral yang terdapat dalam ASI sama dengan yang terkandung
dalam kolostrum, hanya kadarnya lebih rendah.

Pengaturan Kelahiran
Alat KB

Mekanisme

Akibat

Pil

Pil yang mengandung harmon ini


diminum tiap hari

Hipofisis anterior tidak


mengeluarkan FSH dan LH

Suntikan
depoprovera

Suntikan progesteron seperti


steroid dilakukan 4 kali setahun

Hipofisis anterior tidak


mengeluarkan FSH dan LH

Susuk KB

Tabung progestin (dibuat dari


progesteron) ditanam di bawah
kulit

Hipofisis anterior tidak


mengeluarkan FSH dan LH

IUD (spiral)

Gulungan plastik dimasukkan ke


dalam uterus

Mencegah implantasi

Spons vagina

Spons yang diberi spermisida


(pembunuh sperma) dimasukkan
ke vagina

Membunuh sperma yang


masuk

Diafragma

Cawan plastic dimasukkan pada


vagina untuk menutup serviks

Menghalangi sperma
masuk vagina

Karet KB

Diapakai untuk menyelubungi


penis

Menghalangi sperma
masuk vagina

KEHAMILAN
Sistem Reproduksi
Biologi XI IPA / SMAN 46 Jakarta

Skema Proses Fertilisasi

Sel ovum yang


dikelilingi oleh
banyak sperma.
Namun hanya ada
satu sperma saja
yang dapat
membuahi sperma

Setelah terjadi fertilisasi, sel ovum akan


bertahan di tuba falopii selama 3-4 hari. Waktu
ini digunakan untuk membelah membentuk
morula dan blastula. Pada saat yang sama
dinding endometrium mengalami perubahan
struktur berupa penambahan pembuluh darah
dan sel-selnya menjadi kaya nutrisi
Blastula terdiri dari dua tipe sel; trophoblast
yang akan berfungsi untuk melekatkan diri
dengan endometrium dan inner cell mass
(ICM) yang akan berkembang menjadi embrio

Blastosit mulai menempel pada dinding


endometrium dengan penjuluran sel-sel
trophoblast

Trophoblas kehilangan membran selnya sehingga menjadi


lapisan multi nukleus (tanpa membran sel)
Daerah tempat melekatnya blastosit disebut decidua yang
merupakan daerah kaya pembuluh darah dan nutrisi

Blastosit pada akhirnya tenggelam seluruhnya ke dalam


endometrium
Inner cell mass mulai mengalami proses pembentukan embrio

Tali pusar (umbilical cord) berasal dari tubuh


bayi, sedangkan plasenta berasal dari tubuh
ibu (endometrium). Di plasenta akan terjadi
pertukaran zat-zat (oksigen, nutrisi, dll).
Terdapat membran yang sangat tipis antara
plasenta dengan tali pusar, hal ini mencegah
bercampurnya darah ibu dengan darah bayi
Bayi sudah memiliki paru-paru, ginjal, dan
sistem pencernaan. Akan tetapi organ2 ini
belum perlu berfungsi karena masih disuplai
dari tubuh ibu

Tiga Hormon Utama selama proses


kehamilan
HCG (Human Chorionic Hormone): menjaga
agar korpus luteum tidak berdegenerasi (hilang).
Korpus luteum berfungsi untuk menghasilkan
hormon estrogen dan progesteron.
Estrogen dan progesteron berfungsi untuk
memicu dan menjaga penebalan dinding
endometrium (tempat melekatnya embrio).
Jika korpus luteum hilang, maka estrogen dan
progesteron juga hilang sehingga dinding
endometrium akan segera luruh dan embrio
tidak bisa melekat.

Tiga Hormon Utama selama proses


kehamilan
HCG awalnya disintesis oleh embrio manusia,
dan kemudian dilanjutkan oleh
syncytiotrophoblast, bagian dari plasenta,
selama masa kehamilan.
Pada 1-2 bulan pertama kehamilan, kadar HCG
meningkat tajam. Hormon yang diedarkan dalam
darah, akan tersaring di ginjal sehingga ada
sebagian HCG yang terbawa di urine. Hal ini yang
kemudian menjadi dasar pendeteksian kehamilan
melalui urine; apakah ditemukan adanya hormon
HCG dalam urine wanita tersebut.

Tiga Hormon Utama selama proses


kehamilan
Pada bulan ketiga kehamilan, kadar HCG menurun
sehingga menyebabkan hilangnya korpus luteum.
Hilangnya korpus luteum akan menyebabkan hilangnya
estrogen dan progesteron. Sehingga seharusnya dinding
endometrium akan luruh.
Namun endometrium tidak luruh karena Estrogen dan
progesteron kini disekresikan oleh embrio.
Kadar progesteron berbanding lurus dengan berat badan
bayi. Semakin berat bayi (seiring dengan semakin tuanya
usia kehamilan), maka estogen dan progesteron semakin
banyak disekresikan. Tujuannya adalah agar dinding
endometrium mampu menampung bayi yg semakin
besar/berat.

Persalinan
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada
persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka
sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi
dilahirkan.
Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterus
sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor
hormonal dan faktor-faktor mekanis.
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi
uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan
relaksin.

Persalinan
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat
pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus.
Oksitosin
Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi
untuk kontraksi uterus
Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin
berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
Relaksin
Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta.
Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan
melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.

Laktasi
Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu
dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu
(payudara) ibu.
Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa
(jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluransaluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.
Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh
mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari
hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga
sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh
plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh
dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan
lemak disekitarnya juga bertambah besar.

Laktasi

Kondisi payudara (a) sebelum


kehamilan dan
(b) setelah kehamilan.

Kelainan Sistem
Reproduksi

AIDS
Faktor lain yang juga mempengaruhi kualitas penduduk
adalah penyakit. Penyakit yang terkait dengan
reproduksi secara langsung adalah penyakit yang
ditularkan melalui alat reproduksi seperti penyakit AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) yang
disebabkan oleh Virus HIV (Human Immune Deficiency
Virus) dan penyakit kelamin yang lain.
AIDS adalah penyakit mengerikan yang sampai saat ini
sudah menular ke berbagai negara. Penularan AIDS ini
baru disadari dalam masa modern ini, sehingga sering
disebut pandemi modern.

Gonorhoea ( Kencing Nanah)


Gonorhoea adalah penyakit infeksi yang
menyerang pada alat kelamin (genitalia). Penyakit
ini disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah rasa sakit
dan keluar nanah pada saat kencing, serta
keputihan berwarna kuning hijau pada wanita.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan
seksual.Bayi juga dapat tertular penyakit ini
melalui proses persalinan. Penyakit ini dapat
menyebabkan kebuataan pada bayi yang baru
lahir.

Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini
ditularkan melalui hubungan seksual atau
hubungan badaniah yang intim (ciuman),
transfusi darah, penularan oleh ibu pada janin
melalui plasenta. Gejala awal penyakit ini adalah
borok pada tempat masuknya bakteri ke dalam
tubuh, biasanya pada daerah sekitar kelamin.
Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang
organ-organ tubuh lainnya, kemudian
menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.

Herpes Simplex Genitalis


Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simplex
tipe II, yang menyerang kulit di daerah genitalia
luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa
gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di
daerah kelamin. Pada daerah tersebut kemudian
timbul beberapa lepuh kecil-kecil, selanjutnya
lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka.
Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual
dan dapat pula ditularkan oleh ibu hamil kepada
janinnya.Penyakit herpessulit sekali sembuh dan
sering kambuh setelah beberapa bulan/tahun.

PETA KONSEP

Anda mungkin juga menyukai