Anda di halaman 1dari 38

IDENTITAS NASIONAL DAN

INTEGRASI NASIONAL
Disusun Oleh :
Aufa Rusyda Zakiya
Desi Nur Setyawati
Lia Mulyani
Putri Rahmawati

Pendahuluan
Krisis mutidimensi pada
Indonesia:
Krisis identitas
Krisis moneter
Krisis moral
karena itu, perlu dibangun
kembali identitas nasional,
menumbuhkan rasa nasionalisme
dan bela negara

Identitas nasional
Manifestasi nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu
bangsa dengan ciri khas, dan ciri khas tadi
suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain
dalam kehidupannya (Srijani dkk,2008)

Menurut Parekh (2008), identitas nasional


bagi bangsa multikultur tidak hanya
melibatkan warga negara saja, tapi mencakup
penerimaan warga negara sebagai anggota
komunitas yang sama-sama sah dan berharga.

Karakteristik identitas nasional


1.
2.
3.
4.
5.

Sejarah
Kebudayaan
Suku bangsa
Agama
Bahasa

1. Sejarah
Unsur pembentuk identitas nasional
paling signifikan
Perasaan senasib sepenanggungan
dalam perjuangan panjang dengan nilai
kebersamaan yang mengkristal sehingga
tercapai kemerdekaan.
Kegigihan ini menjadi identitas nasional
dan kebanggaan.

2. Kebudayaan
Bersifat revolusi dan melibatkan kondisi dan
alam geografi yang harus dihadapi.

Diturunkan
pada 3:
1. Akal budi :
dari interaksi ini terbentuklah sikap dan
perilaku seharusnya dari masing-masing
pihak sehingga tercipta hubungan saling
menghormati.
Sikap ini dapat menjadi identitas nasional.

2. Peradaban :
Dapat dilihat dari aspek :
-Ideologi : pancasila
-Politik : demokrasi rakyat
-Ekonomi : koperasi, ekonomi kerakyatan
-Sosial : gotong royong, setia kawan, ramah
tamah
-Hankam : siskamling, gerilya, cinta damai
3. Pengetahuan
Kemampuan bangsa untuk dikenal dunia
melalui pengetahuan

3. Suku bangsa
Diperlukan ikatan kuat untuk menyatukan dan
mengembangkan perasaan saling memiliki diantara
suku yang beragam
Ikatan bisa berupa cita-ciita bersama, kesadaran
tunduk pada otoritas
Ikatan tersebut saling terjaga dan dipupuk agar
bhineka tungal ika termaknai.

4. Agama
Wujud agama sebagai identitas nasional terlihat
dalam pelaksanaan berbagai kegiatan agama yang
tidak saling membentur antar agama.

Dibutuhkan rasa menghormati antar umat


beragama

5. Bahasa
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu
Dahulu, bahasa Melayu dijadikan sebagai bahasa
penghubung
Pada Kongres Pemuda 1928, bahasa melayu dipilih
menjadi bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia pun menjadi identitas nasional
yang diakui oleh negara lain

Indikator Identitas Nasional


Identitas nasional menggambarkan pola perilak
yang terwujud melalui aktifitas masyarakat
sehari-hari (adat istiadat, kebiasaan)
Lambang-lambang (ciri bangsa dan simbolis.
Contoh: Garuda Pancasila, bendera)
Alat-alat perlengkapan untuk mencapai tujuan (co.
Tempat ibadah, kapal laut pinisi)
Tujuan bangsa (identitas dari karakter ini dinamis,
co. Kreatif, prestasi dalam bidang tertentu)

Identitas nasional dibagi menjadi 3:


1. Identitas fundamental
pancasila (falsafah bangsa, dasar negara,
ideologi negara)
2. Identitas instrumental
UUD 1945 dan tata perudangannya, bahasa
Indonesia, lambang Indonesia, bendera negara,
lagu kebangsaan Indonesia Raya
3. Identitas alamiah
negara kepulauan dan pluralisme suku, bahasa,
budaya, agama

8.3 Proses Pembentukan Identitas


Nasional
Identitas nasional terbentuk secara
evolusioner dengan mengandalkan
elemen-elemen identitas nasional
Identitas nasional terbentuk dari
akumulasi identitas perseorangan

Gambar : Proses Pembentukan Identitas Nasional

Etni
k

Identitas Pribadi
Aga
ma

Terit
ori

Identitas
Bersama

Identitas
Budaya

Identitas
Publik
Kristalisasi

IDENTITAS
NASIONAL

1. Budaya Nasional
TAP MPR No II Tahun 1998 tentang Garisgaris Besar Haluan Nasional
perwujudan cipta, karya dan karsa
bangsa
Indonesia
dan
merupakan
keseuruhan daya upaya manusia Indonesia
yang
mengembangkan
harkat
dan
martabat sebagai bangsa serta diarahkan
untuk memberikan wawasan dan makna
pada Pembangunan Nasional merupakan
pembangunan yang berbudaya

Ki Hajar Dewantara
Budaya dan kebudayaan sebagai puncakpuncak dari kebudayaan daerah.

Koenjaraningrat
Budaya nasional sebagai yang khas dan
bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya,
asal bisa mengidentifikasikan diri dan
menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan
nasional

2. Budaya Politik
Budaya politik adalah budaya yang dibangun terkait dengan
pengembangan sistem dan perilaku politik.

Budaya politik dapat diartikan sebagai suatu sistem


nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oeh
masyarakat. (Arif, dkk, 2007: 45)

Karakteristik utama dari budaya politik yang


dapat mendukung pembentukan identitas
nasional menurut Smith (1991: 101)
1. Dasar aristokratnya daam artian etnik.
Walaupun melibatkan elemen demokratis,
Negara dilindungi oleh budaya dan tradisi
aristokrat, seringkali dipengaruhi oeh agama dan
para pemuka agama (pendeta)
2. Memberi tempat bagi etnik minoritas
3. Birokrasi negara yang modern

Kondisi yang Menjadi Pembentuk Budaya


Politik Indonesia
1. Mengenai konfigurasi subkultura di Indonesia yang masih aneka
ragam
2. Sifat masyarakat Indonesia yang bersifat Parokial-kaula di satu
pihak sekaligus bersifat partisipan
3. Sikap ikatan primordial yang masih kuat berakar, yang di kena
melalui indekatornya berupa sentimen kedarahan, kesukuan,
keagamaan, perbedaan pendekatan terhadap keagamaan tertentu;
purutanisme dan non puritanisme dan lain-lain
4. Kecenderungan budaya politik Indonesia yang masih mengukuhi
sikap patenisme dan sikap patrimonial
5. Dilema interaksi tentang introduksi moderinisasi )dengan segala
konsekuensinya) dengan pola-pola yang telah ama berakar
sebagai tradisi dalam masyarakat.

Ciri Budaya Politik di Indonesia


1. Hirarkis
2. Patronage
3. Neopatrimonialistik

3. Istilah Indonesia sebagai Identitas Nasional


Istilah Indonesia berasal dari kata india (bahasa
latin untuk Hindia dan kata nesos (bahasa Yunani
untuk kepulauan,
Indonesia berarti Kepulauan Hindia
Puncak penggunaan kata Indonesia terjadi pada
Kongres Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang
penggunaannya sebagai representasi wilayah, etnis,
dan bahasa tercermin dalam sumpah pemuda.
Istilah Indonesia secara resmi mendapatkan
legitimasi melalui Proklamasi Indonesia 17 Agustus
1945 oleh Soekarno-Hatta

B.4 Paham Identitas Nasional : Patriotisme,


Nasionalisme, dan Chauvinisme

1. Patriotisme
= kecintaan dan pengabdian pada suatu
negara.
2. Nasionalisme
= satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan. Berasa dari
kata nation (bangsa) yang berarti suatu
masyarakat yang tertib yang muncul dari
kesamaan karakter, atau kesamaan nasib
(Hatta, dkk, 1980)

Kepribadian bangsa terdiri atas


beberapa unsur yaitu
1.
2.
3.
4.

Kebudayaan
Identitas nasional
Etos bangsa
Nasionalisme

3. Perkembangan Nasionalisme di
Indonesia
Gerakan nasionalisme dimulai dari gerakan
Boedi Oetomo (BO) pada 20 Mei 1908 oleh
Soetomo.
Karena pengaruh paham kebangsaan
dunia saat itu, muncul paham lain seperti
Islamisme dan Marxisme.
Polemik ketiga paham berlangsung hingga
tahun 1928 ketika dilaksanakan Kongres
Pemuda yang menghasilkan Sumpah
Pemuda.

4. Chauvinisme
Berlandaskan pada paham
kebangsaan sempit yang didasarkan
pada pertimbangan rasialisme atau
etnosentrisme.
Muncul dari rasa nasionalisme yang
berlebihan, berasal dari
antroposentrisme
Contoh : paham nazi yang
dikembangkan oleh Adolf Hitler,
Jerman.

B.5 Identitas Nasional Indonesia dan


Globalisasi
Globalisasi adalah sebuah istilah
yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antarbangsa dan
antarmanusia.
Gerakan Globalisasi dimulai
bersamaan dengan gerakan Pasar
Bebas pada tahun 1994.

Dampak Globalisasi
Dampak Negatif :
Mempertajam
kesenjangan sosial
Meningkatkan
sikap konsumtif
Penyalahgunaan
teknologi

Dampak Positif :
Kemudahan
Komunikasi
Terjangkaunya
produk berkualitas
akibat persaingan
usaha sehat

Krisis Identitas Nasional

Krisis identitas nasional akibat globalisasi


yang tidak hanya mengenyampingkan
identitas nasional, namun ia juga
menwarkan budaya yang bertentangan
dengan budaya nasional dan identitas
nasional.

C. Integral nasional
C.1. Pengertian Integrasi Nasional

Integrasi nasional adalah upaya menyatukan


seluruh unsur suatu bangsa dengan
pemerintahan dan wilayahnya (Bahar, 1998)
Demikian, makna integrasi ada upaya atau
usaha untuk menyatukan unsur-unsur yang
semula terpisah-pisah, sehingga integrasi
lebih merupakan peralihan dari masyarakat
berskala kecil menjadi masyarakat yang
besar (Wrigins, 1996).

Myron Weiner (1971), integrasi juga terkait


dengan identitas nasional menjelaskan bahwa
integrasi menunjuk proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial dalam suatu
wilayah dan proses pembentukan identitas
nasional; membangun rasa kebangsaan
dengan cara menghapus kesetiaan pada
ikatan-ikatan yang lebijh sempit; disebut
sebagai integrasi nasional.

Selain integrasi nasional,


integrasi wilayah (pembentukan
wewenang pusat atas unit-unit
sosial lebih kecil), integrasi nilai
(mendekatkan perbedaanperbedaan aspirasi dan nilai
kelompok), integrasi elit-massa
(konsensus terhadap nilai
minimum yang disepakati
untuk memelihara tertib sosial),
dan integrasi tingkah laku
(penciptaan tingkah laku yang
terintegrasi untuk tujuan
bersama).

Howard Wriggins (1996) menjelaskan proses


pembentukan integrasi nasional terkait dengan faktor
yang pada akhirnya menentukan karakter integras
nasional dimaksud, yaitu:
1. Adanya ancaman dari luar
2. Gaya politik kepempinan yang
diterapkan
3. Kekuatan lembaga-lembaga
politik
4. Ideologi nasional
5. Kesempatan pembangunan
ekonomi

Oleh karena itu, integrasi dipengaruhi oleh


faktor eksternal dan internal dalam suatu
masyarakat bangsa. Menurut Sunyoto Usman
(1998), suatu masyarakat dapat terintegrasi
baik apabila:
1. Masyarakat dapat menemukan dan menyepakai
nilai-nilai fundamental yang dapat dijadikan rujukan
bersama,
2. Masyarakat terhimpun dalam unit sosial dan
sekaligus memiliki cross cutting loyality.
3. Masyarakat berada di atas saling ketergantungan di
antara unit-unit sosial yang terhimpun di dalamnya
dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.

C.2. Pentingnya integrasi nasioanal dalam


masyarakat pluralitas

1. Pluralitas Masyarakat Indonesia

Pluralitas masyarakat indonesia mencakup bebagai


aspek: agama, sosial, adat istiadat, dan budaya.
Dalam perspektif budaya, keberagaman disebut
multikultur. Masyarakat multikultur menurut Parekh
(2008:12) adalah suatu masyarakat yang terdiri dari
beberapa macam komunitas budaya dengan segala
kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi
mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk
organisasi sosial, sejarah, adat kebiasaan.

Pluralitas masyarakat indonesia


menjadikan bangsa indonesia bangsa yang
majemuk. Menurut Clifford Geertz,
masyarakat majemuk adalah masyarkat yang
terbagi-bagi ke dalam sub-sub sistem yang
kurang lebih berdiri sendiri, dalam masingmasing sub sistem terkait ke dalam oleh
ikatan-ikatan yang bersifat primordial.

Kemajemukan lainnya dalam wujud


keberagaman agama. Beragamnya
agama di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari sejarah dan letak geografis
indonesia yang berada diantara Samudra
Pasifik dan samudra Hindia. Posisi ini
memungkinkan indonesia mengalami
arus lalu lintas perdagangan.

2. Potensi Konflik dalam


Masyarakat Plural
Konflik dalam masyarakat plural disebabkan oleh
banyak hal. Konflik disebabkan oleh polarisasi yang
terus terjadi di masyarakat. Polarisasi sosial yang
memisahkan masyarakat berdasarkan penggolonganpenggolongan dapat amenyebabkan timbulnya
ketidak percayaan dan permusuhan antara kelompok
yang berujung kekerasan. Konflik juga dapat
disebabkan oleh posisi-posisi yang tidak selaras dan
perbedaan pandangan.

C. Strategi mewujudkan integrasi


nasional
Berkaitan dengan konflik
dalam Indonesia, Sjamsuddin
(1989:11) mengusulkan
strategi yang dapat
ditempuh:
1. Strategi Asimilasi
2. Strategi Akulturasi
3. Strategi Pluralis

Anda mungkin juga menyukai