Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA SEBAGAI JIWA BANGSA INDONESIA

Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila adalah


sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Dalam konteks secara luas
Pancasila mempunyai pandangan masa depan yang cerah bagi Indonesia. Secara tidak
langsung gambaran akan menuju pada sang Pencipta. Kita pasti tahu bahwa kandungan
nilai-nilai sudah dibenarkan dalam ajaran agama baik islam maupun agama lainnya.
Secara kontinu hal ini akan memberikan energi dalam semesta untuk menghadirkan nilai-
nilai kebenaran hakiki. Selain dari pengertian tersebut, Pancasila memiliki beberapa
sebutan berbeda, seperti :

1) Pancasila sebagai jiwa bangsa,

2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa.

3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dll.

Dalam kajian filsafat hukum temuan Notonagoro, menerangkan bahwa


Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sekalipun nyata
bobot dan latar belakang yang bersifat politis, Pancasila telah dinyatakan dalam
GBHN 1983 sebagai "satu-satunya azas" dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Dalam nilai-nilai Pancasila selain unsur-unsur lokal ("milik dan ciri khas bangsa
Indonesia") diakui adanya unsur universal dalam setiap agama. Perbedaan dalam
agama yang berbeda menjadi rasa cinta tanah air menjadi benteng kuat dalam menjaga
keutuhan Indonesia. Maka tanpa Pancasila, masyarakat nasional, kita tidak akan pernah
mencapai kekukuhan seperti yang kita miliki sekarang ini.

Hal ini akan lebih kita sadari jika kita mengadakan perbandingan dengan
keadaan masyarakat nasional di banyak negara, yang mencapai kemerdekaannya
hampir bersamaan waktu dengan kita. Tampaknya, Pancasila masih kurang
dipahami benar oleh sebagian bangsa Indonesia. Padahal, maraknya korupsi, suap,
main hakim sendiri, anarkis, sering terjadinya konflik dan perpecahan, dan adanya
kesenjangan sosial saat ini, kalau diruntut lebih disebabkan belum dipahaminya,
dihayati, dan diamalkannya Pancasila.

Pemahanan dan penghayatan nilai-nilai Pancasila akan membendung diri kita pada
hal yang bersifat negatif. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara termaktub secara
yuridis konstitusional dalam pembukaan UUD 1945, yang merupakan cita-cita hukum
dan norma hukum yang menguasai hukum dasar negara RI dan dituangkan dalam
pasal-pasal UUD 1945 dan diatur dalam peraturan perundangan.

Selain bersifat yuridis konstitusional, Pancasila juga bersifat yuridis


ketatanegaraan yang artinya Pancasila sebagai dasar negara. Pada hakikatnya adalah
sebagai sumber dari segala sumber hukum. Artinya segala peraturan perundangan
secara material harus berdasar dan bersumber pada Pancasila. Apabila ada peraturan
(termasuk di dalamnya UUD 1945) yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur
Pancasila, maka sudah sepatutnya peraturan tersebut dicabut.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila memiliki sifat obyektif dan
subyektif. Sifat subyektif maksudnya Pancasila merupakan hasil perenungan dan
pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai Pancasila sesuai
dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa-bangsa beradab. Oleh
karena memiliki nilai obyektif universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh
bangsa Indonesia maka Pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara. Jadi
berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pancasila
sebagai jiwa bangsa memiliki peranan yang sangat penting dalam mengatur
kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga cita-cita para pendiri bangsa Indonesia
dapat terwujud.

Wujud-wujud dalam Pancasila merupakan dasar nagara yang harus kita hayati dan
pahami. Dalam mencapai rasa Nasionalisme yang tinggi kita harus memegang teguh janji
dan kepastian Pancasila.

Hal ini sangat penting karena dengan menerapkan nilai-nilai luhur pancasila
dalam kehidupan sehari-hari maka tata kehidupan yang harmonis diantara
masyarakat Indonesia dapat terwujud. Untuk agar dapat mewujudkan semua itu maka
masyarakat Indonesia tidak bisa hidup sendiri, mereka harus tetap mengadakan
hubungan dengan masyarakat lain.

Pancasila merupakan sebuah penuntun dalam menuju Indonesia gemilang. Jika


kita kaitkan dengan Kemerdekaan Indonesia kita akan mengetahui bagaimana bangsa
Indonesia agar dapat merdeka. Kemerdekaan yang didapat dengan susah payah. Nasib
dan Nyawa demi rasa kebebasan mutlak bagi rakyat Indonesia. kebebasan mutlak suatu
kebebasan yang mendapat pengakuan dari negara-negara tetangga.
Di Indonesia, nasionalisme melahirkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Perumusan Pancasila sebagai ideologi negara terjadi dalam BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Di dalam badan inilah Soekarno
mencetuskan ide yang merupakan perkembangan dari pemikirannya tentang persatuan
tiga aliran besar: Nasionalisme, Islam, dan Marxis. Pemahamannya tentang tiga hal ini
berbeda dengan pemahaman orang lain yang mengkitaikan ketiganya tidak dapat
disatukan. Dalam sebuah artikel yang ditulisnya dia menyatakan, “Saya tetap nasionalis,
tetap Islam, tetap Marxis, sintese dari tiga hal inilah memenuhi saya punya dada. Satu
sintese yang menurut anggapan saya sendiri adalah sintese yang geweldig (Soekarno
dalam Yatim, 2001:155).

Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila adalah


sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Dalam konteks secara luas
Pancasila mempunyai pandangan masa depan yang cerah bagi Indonesia. Secara tidak
langsung gambaran akan menuju pada sang Pencipta. Kita pasti tahu bahwa kandungan
nilai-nilai sudah dibenarkan dalam ajaran agama baik islam maupun agama lainnya.
Secara kontinu hal ini akan memberikan energi dalam semesta untuk menghadirkan nilai-
nilai kebenaran hakiki. Selain dari pengertian tersebut, Pancasila memiliki beberapa
sebutan berbeda, seperti :

1) Pancasila sebagai jiwa bangsa,

2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa.

3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dll.

Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila memiliki sifat obyektif dan
subyektif. Sifat subyektif maksudnya Pancasila merupakan hasil perenungan dan
pemikiran bangsa Indonesia, sedangkan bersifat obyektif artinya nilai Pancasila sesuai
dengan kenyataan dan bersifat universal yang diterima oleh bangsa-bangsa beradab. Oleh
karena memiliki nilai obyektif universal dan diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa
Indonesia maka Pancasila selalu dipertahankan sebagai dasar negara. Jadi berdasarkan
uraian tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai jiwa
bangsa yang memiliki peranan sangat penting dalam mengatur kehidupan berbangsa
dan bernegara sehingga cita-cita para pendiri bangsa Indonesia dapat terwujud.

Anda mungkin juga menyukai