ILAAHUN ILAAHAINI - AALIHATUN Dalam Al-Quran kata tersebut dipakai untuk menyatakan berbagai obyek yang diagungkan, dibesarkan atau dipentingkan oleh manusia. Dengan demikian Tuhan (ilah) adalah segala sesuatu yang dipentingkan, dianggap mutlak oleh manusia sedemikian rupa sehingga mereka merelakan dirinya untuk patuh oleh sesuatu tersebut.
Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan
Pemikiran Barat Teori Evolusionisme : Menyatakan bahwa penentuan tuhan itu terjadi melalui proses kepercayaan yang amat sederhana, kemudian meningkat menjadi sempurna (dikemukakan oleh Max Muller, EB Taylor, Robertson Smith, dll.) Proses evolusi tersebut melewati beberapa proses/tahap : Animisme Dinamisme Politeisme Henoteisme Monoteisme.
1. Dinamisme Yaitu pola kepercayaan manusia terhadap adanya
kekuatan yang maha dasat yang berpengaruh dalam kehidupan. Kekuatan tersebut diyakini bersemayam dalam benda-benda. 2. Animisme merupakan Pola kepercayaan masyarakaat terhadap roh gaib yang diyakini memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. 3.
Politeisme yaitu Pola kepercayaan terhadap dewa-dewa
4.
Henoteisme yakni Pola kepercayaan yang diusung atas motif
ketidak puasan atas keberadaan dewa-dewa yang jumlahnya banyak sehingga diperlukan pengkultusan terhadap beberapa dewa saja
5. Monoteisme yaitu Konsep kepercayaan terhadap satu Tuhan.
Teori ini ditentang boleh Andrew lang yang menyatakan bahwa
dalam masyarakat primitifpun sudah dikenal monoteisme. Ia menyatakan bahwa ide atau penentuan tentang tuhan itu tidak datang secara evolusi, tetapi datang dengan relevansi atau wahyu.
Pemikiran Umat Islam
Pemikiran tentang tuhan itu tertuang dalam bidang ilmu tauhid, ilmu kalam, atau ilmu ushuluddin Pada dasarnya semua sepakat bahwa tuhan itu esa atau hanya satu yaitu ALLAH SWT. Perbedaannya hanya terjadi dalam memandang masalah tertentu yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan tuhan: seperti masalah mukmin dan kafir, masalah baik dan buruk, masalah keterpakasaan atau kekuasaan manusia, masalah status al quran, dll.
Beberapa aliran dalam teologis Islam antara lain:
Mutazilah: Di antara pendapatnya, muslim yang berdosa besar itu tidak kafir dan tidak mukmin. mengutamakan akal dalam memahami Islam Qadariyah: Di antara pendapatnya: Manusia itu punya kebebasan/ kekuasaan dalam berkehendak, apakah ia jadi kafir atau mukmin, semua tergantung ia sendiri, sehingga ia harus mempertanggungjawabkannya. Jabbariyah: Manusia itu tidak punya kemerdekaan dan kekuasaan apa-apa, semua tingkah lakunya adalah sudah ditentukan atau dipaksakan oleh Allah. Asyariyah dan Maturidiyah: Memadukan pendapat Qadariyah dan Jabbariyah
Tuhan menurut agama-agama wahyu
Al-Ikhlas 1-4 :Katakanlah:Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung padaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan dia. Tuhan yang haq dalam konsep Al-Quran adalah Allah. Keesaan Allah adalah mutlak. Esa menurut Al-Quran adalah esa yang sebenar-benarnya esa, yang tidak berasal dari bagian-bagian dan tidak pula dapat bagi menjadi bagian-bagian.
Pembuktian wujud tuhan
Melalui pembuktian ilmiah: Yaitu dengan menggunakan analogi-analogi ilmiah, karena ilmiah itu tidak hanya harus bisa diamati dengan indera, atau pengamatan mata, karena kenyataannya banyak hakikat keberadaan itu yang tidak bisa diamati, seperti: gaya, energi, listrik, kalor,dll.
Keberadaan Alam Membuktikan Adanya
Tuhan Adanya alam serta isinya yang menakjubkan,
tidak boleh tidak memberikan penjelasan
bahwa ada sesuatu kekuatan yang telah menciptakannya, suatu akal yang tidak ada batasnya. Jika percaya tentang eksistensi alam, maka secara logika harus percaya tentang keberadaan Pencipta alam.
Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan
Fisika Pendekatan fisika seperti Hukum Termodinamika
II yaitu hukum tentang keterbatasan energi. Alam
itu mula-mula panas kemudian mendingin, jadi alam itu tidak mungkin bersifat azali. Karena sesuai hukum tersebut energi mula-mula yang terbentuk akan habis seiring berjalannya waktu.
Pembuktian Adanya Tuhan dengan Pendekatan
Astronomi Perputaran bumi pada porosnya mengelilingi matahari, planet-planet lain yang berputar pada porosnya masing-masing membuat suatu kesimpulan bahwa mustahil semuanya ini terjadi dengan sendirinya. Kekuatan yang maha besar yang mengendalikan dan mengatur semuanya adalah Allah SWT.
DEFINISI TEOLOGI ISLAM
Secara bahasa teologi berasal dari dua kata,
theos yang berarti Tuhan, dan logos yang artinya
ilmu. Maka, teologi berarti ilmu tentang Tuhan, atau ilmu ketuhanan. Istilah teologi islam terkadang disebut sebagai ilmu kalam, ilmu mantic,ilmu tauhid, dan ilmu ushul al-din.
F. SEJARAH TEOLOGI ISLAM
Teologi islam baru muncul ketika Rasulullah Muhammad
S.A.W wafat. Muncul berbagai perselisihan dalam
masalah dosa besar yang sebelumnya bermula dari masalah politik telah bergeser ke masalah bercorak agama. Karena pendapat-pendapat mereka tersebut hampir membawa mereka keluar dari dasar-dasar agama dengan saling mengkafirkan, maka para ulama sepakat memasukkan masalah-masalah tersebut ke wilayah teologi islam.
ALIRAN-ALIRAN DALAM TEOLOGI ISLAM
Syiah
-syiah berarti pengikut.
-paham teologi yang pertama lahir dalam islam. -syiah dikenal sebagai mazhab teologi yang rasionalis. -mereka sangat mengagumi Ali dalam hal kekuatan beragama, kedalaman ilmunya dan bakat-bakatnya. Khawarij
-khawarij berarti keluar.
-kaum khawarij bersifat sederhana, berani, keras hati, bebas dan tidak bergantung kepada orang lain. -jauh dari ilmu pengetahuan, dan menafsirkan Al-Quran secara harfiyah. -mereka tidak bisa mentolerir segala bentuk penyimpangan terhadap ajaran islam sekecil apapun.
Murjiah
-murjiah berarti menunda.
-berpendapat mereka yang melakukan dosa besar bukanlah kafir, -terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu murjiah al-bidah dan murjiah alSunah. Muktazilah
-dalam merumuskan segala sesuatu mereka berpegang kepada premis-premis
logika. -berpegang kepada dalil-dalil naqli. -perbuatan baik akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan akan dibalas dengan siksaan. -prinsip ajaran Muktazilah yaitu : at-Tauhid, al-Adl, al-Wad wa al-waid, alManzilah Bain al-Manzilatin, dan Al-Amr bi al-Mafur wa al-Nahyan al-Munkar Asyariyah
-Al-Quran dan hadis menjadi dasar ajarannya.
-mengakui sifat-sifat tuhan yang sesuai dengan dzat Tuhan itu sendiri. -pelaku dosa besar tetaplah mukmin, namun karena melakukan dosa besar pelaku tersebut menjadi fasik.
Maturidiyah
-berpegang kepada keputusan akal pikiran yang tidak
berlebihan. -menentukan baik dan buruk berdasarkan akal. Qadariyah dan jabbariyah
-manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri
untuk mewujudkan perbuatannya. -sebaliknya jabbariyah berpendapat bahwa manusia tidak memiliki kekuasaan untuk berbuat apa-apa, ia tidak memiliki kehendak dan pilihan sendiri.
DINAMIKA TEOLOGI DI INDONESIA
Dua organisasi massa keagamaan terbesar yang ada di
Indonesia yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama
(NU) jika bisa dijadikan representasi dari umat islam indonesia mengklain dirinya sebagai pengikut ahlussunah. Term ahlussunah wal jamaah sesungguhnya dimaksudkan sebagai pengikut sunah Rasulullah Muhammad SAW. Akan tetapi, tidak berarti paham mazhab lain tidak mendapat ruang di hati umat islam indonesia . pada tahun 1980-an, dikalangan umat islam muncul sekelompok intelektual yang memiliki pemikiran pemikiran rasionalLiberal.
KRITIK TERHADAP TEOLOGI
Islam tidak lagi dipandang sebagai agama yang
sempit,yang hanya berbicara wilayah surga dan neraka,
halal dan haram, pahala dan dosa, atau persoalan hitam putih lainnya. Dalam teologi hendaknya disesuaikan dengan Al Quran,
hadis serta ijma para ulama karena banyak dari para
teolog yang menggunakan Al Quran dan hadis hanya untuk kepentingan dirinya dan golongannya terlebih untuk kepentingan politik. Sehingga membuat perpecahan antar umat islam.