Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO DENGAN

COOPERATIVE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJARBIOLOGI PADA KONSEP


STRUKTUR DAN FUNGSI PADA TUBUH TUMBUHAN.
(Penelitian Eksperimen di SMP Negeri 132 Jakarta Kelas VIII)
YENNI ROHMANINGSIH
1070161OO723
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2012
2. Rumusan Masalah :
Apakah terdapat perbedaan model pembelajaran berbasis portofolio dengan cooperative learning
terhadap hasil belajar biologi pada konsep struktur dan fungsi pada tubuh tumbuhan?
3. Hipotesis :
Terdapat perbedaan model pembelajaran berbasis portofolio dengan cooperative learning yang
digunakan guru terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII pada konsep struktur dan fungsi
tubuh pada tumbuhan.
4. Populasi :
Target : seluruh siswa di SMP N 132 Jakarta tahun ajaran 2011/2012

Terjagkau : seluruh siswa kelas VIII SMP N 132 Jakarta tahun ajaran 2011/2012
6. Teknik sampling :
Purposive sampling

8. Teknik Analisis Data :


Uji normalitas, uji homogenitas, uji N-Gain, pengujian hipotesis, uji mann whitney
PENGARUH PEMBEAJARAN INKUIRI TERBINGBING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA KONSEP PLANTAE.
EVA RIFAATUL MAHMUDAH
1080161OO038
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
1. Variabel :
X : Pembelajaran inkuiri terbimbing
Y : Hasil belajar
2. Rumusan Masalah :

Apakah terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi pada
konsep plantae?
3. Hipotesis :
Terdapat pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi pada konsep
plantae.
6. Teknik sampling :
Simple Random sampling
8. Teknik Analisis Data :
Uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis.

Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Portofolio berasal dari bahasa Inggris Portfolio yang artinya dokumen atau surat-surat (Fajar,
2005:47). Dapat juga di artikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan
tertentu. Pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud
tertentu dan terpadu yang di seleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Biasanya
portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini
setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja
secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari
pemecahan terhadap suatu masalah yang di kaji.

Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif,
parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Secara rinci melalui model pembelajaran
pembelajaran berbasis portofolio diharapkan siswa dapat:
1. Memperoleh pengalaman yang lebih besar tentang masalah yang dikaji.
2. Belajar bagaimana cara yang lebih kooperatif dengan orang lain untuk memecahkan
masalah.
3. Meningkatkan keterampilan dalam meneliti.
4. Memperoleh pemahaman yang lebih baik.
5. Belajar bagaimana berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah.
6. Meningkatkan rasa percaya dirinya, karena merasa telah dapat memecahkan masalah.
Dengan demikian, peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di
kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan.
Pada hakikatnya dengan pembelajaran berbasis portofolio, disamping memperoleh pengalaman
fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat
secara mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan siswa atau mempertemukan siswa dengan
objek pembelajaran. Pengalaman langsung dalam arti memperhatikan informasi awal yang telah
ada pada diri siswa, dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun (merekonstruksi)
sendiri-sendiri informasi yang sudah diperolehnya.
Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Portofolio
Penggunaan portofolio didalam pembelajaran dan penilaian memiliki kelebihan dan kelemahan,
berikut akan di jelaskan kekuatan dan kelemahan metode portofolio dalam pembelajaran.
a. Kelebihan

1. Dapat menutupi proses kekurangan proses pembelajaran. Seperti keterampilan


memecahkan masalah, mengemukakan pendapat, berdebat, menggunakan berbagai
sumber informasi, mengumpulkan data, membuat laporan dan sebagainya.
2. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antra siswa dan antara siswa
dan guru.
3. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa membuat atau menyusun laporan,
menulis dan menghasilkan berbagai tugas akademik
4. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai isu atau masalah
kemasyarakatan atau lingkungan nya.
5. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman belajarnya, sehingga siswa
termotivasi untuk belajar lebih baik dari yang sudah mereka lakukan
6. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih tahan lama karena
sudah melakukan serangkaian proses belajar dari mengetahui, memahami diri sendiri,
melakukan aktifitas dan belajar bekerjasama dengan rekan-rekan dalam kebersamaan.
b. Kelemahan
1. Membutuhkan waktu yang relatif lama
2. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru
3. Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah.
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Portofolio
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Portofolio adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah yang ada
2. Memilih suatu masalah untuk dikaji dikelas

3. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah yang dikaji


4. Membuat fortofolio kelas.
5. Menyajikan fortofolio/dengar pendapat.
6. Melakukan refleksi pengalaman belajar.
Di dalam setiap langkah, siswa belajar mandiri dalam kelompok kecil dengan fasilitas dari guru
menggunakan ragam sumber belajar di sekolah maupun di luar sekolah.

2.1 Pengertian Cooperative Learning


Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang
teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok
tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat kemampuan, melakukan berbagai kegiatan
belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari.
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya belajar apa yang diajarkan tetapi
juga untuk membantu rekan belajar, sehingga bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua
Siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya.
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan
pembelajaran yaitu Hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu, dan
pengembangan keterampilan sosial.
Prinsip model pembelajaran kooperatif yaitu 1) saling ketergantungan positif; 2) tanggung jawab
perseorangan; 3) tatap muka; 4) komunikasi antar anggota; dan 5) evaluasi proses kelompok
(Lie, 2000).

Manfaat dari Cooperative Learning antara lain: meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
prestasi akademiknya, membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi
secara lisan, mengembangkan keterampilan sosial siswa, meningkatkan rasa percaya diri siswa,
membantu meningkatkan hubungan positif antar siswa.
Model pembelajaran kooperatif memiliki basis pada teori psikologi kognitif dan teori
pembelajaran sosial. Fokus pembelajaran kooperatif tidak saja tertumpu pada apa yang dilakukan
peserta didik tetapi juga pada apa yang dipikirkan peserta didik selama aktivitas belajar
berlangsung. Informasi yang ada pada kurikulum tidak ditransfer begitu saja oleh guru kepada
peserta didik, tetapi peserta didik difasilitasi dan dimotivasi untuk berinteraksi dengan peserta
didik lain dalam kelompok, dengan guru dan dengan bahan ajar secara optimal agar ia mampu
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Dalam model pembelajaran kooperatif, guru berperan
sebagai fasilitator, penyedia sumber belajar bagi peserta didik, pembimbing peserta didik dalam
belajar kelompok, pemberi motivasi peserta didik dalam memecahkan masalah, dan sebagai
pelatih peserta didik agar memiliki ketrampilan kooperatif.

Anda mungkin juga menyukai