Anda di halaman 1dari 36

BAB 1

PENGETAHUAN DASAR SOSIOLOGI

1.1 Konsep Dasar Sosiologi


A. Sebab Munculnya Sosiologi
L. Laeyendecker (Sunarto, 2004:1) mengemukakan bahwa kelahiran sosiologi berkaitan
dengan serangkaian perubahan jangka panjang yang melanda eropa barat di abad
pertengahan. Perubahan-perubahan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke-15
2. Perubahan di bidang sosial dan politik
3. Perubahan berkenaan dengan reformasi Marthin Luther
4. Meningkatnya individualism
5. Lahirnya ilmu pengetahuan modern
6. Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri

B. Definisi atau Konsep Sosiologi


1. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hal sebagai berikut :
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial
(misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hokum
dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya).
b. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial
(dasarnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya.)
c. Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala-gejala sosial.
2. Selo Soemrdjan dan Soelaiman Soemardi
Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu pengetahuan tentang struktur sosial dan
proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.

C. Ciri-Ciri Ilmu Sosiologi


1. Empiris, artinya ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap
kenyataan dan akal sehat, sertahasilnya tidak bersifat spekulatif.
2. Teoretis, artinya suatu ilmu pengetahuan yang selalu berusaha untuk meyusun
abstrasksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kesimpulan
logis yang bertujuan menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
1
3. Kumulatif, artinya disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada atau memperbaiki,
memperluas, serta memperkuat teori-teori yang lama.
4. Nonetis, artinya pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan buruk atau baik
masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara
mendalam.

D. Sifat dan Hakikat Sosiologi


1. Sosiologi merupakan ilmu sosial,bukan ilmu alam atau kerohanian.
2. Sosiologi bersifat kategoris,bukan normatif
3. Sosiologi merupakan ilmu murni (pure science)
4. Sosiologi adalah ilmu yang abstrak,bukan konkret
5. Sosiologi bertujuan mendapatkan pola-pola umum
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan empiris-rasional dilihat dari metode yang
digunakan
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus

E. Pokok-Pokok Bahasan Sosiologi


1. Emile Durkheim : Fakta Sosial
Menurut Emile Durkheim, sosiologi ialah suatu ilmu yang mempelajari apa yang
dinamakan fakta sosial (fact social)
2. Max Weber : Tindakan Sosial
Menurut Weber tindakan sosial adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan perilaku orang lain dan berorientasi pada perilaku orang lain.
3. C. Wright Mills : The Sociological Imagination
C. Wright Mills (Sunarto, 2004:13) menjelaskan bahwa imajinasi sosiologi
(sociological imagination) adalah cara memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup
pribadi, dan hubungan antar keduanya.
4. Peter Berger : Realitas Sosial
Berger dalam beberapa tulisannya juga mengkaji konsep tentang masalah sosiologi
(sociological problem).

2
F. Pembagian Sosiologi
Menurut Jack Douglas (1973), pokok bahasan sosiologi dibedakan menjadi sosiologi
kehidupan sehari-hari (the sociology of every day life situations) dengan sosiologi
struktur sosial (the sociology of social structur)

1.2 Objek Sosiologi


Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antaramanusia dan
proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Manusia sejak lahir mempunyai naluri untuk hidup berkawan. Karena itu, manusia
sering disebut social animal. Sebagai social animal, manusia mempunyai naluri yang disebut
gregariousness (naluri untuk selalu hidup bersama).
Syani (Basrowi, 2005:28-35) menjelaskan bahwa kegunaan/fungsi sosiologi
dikategorikan menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
1. Kegunaan Sosiologi dalam Perencanaan Sosial
2. Kegunaan Sosiologi dalam penelitian
3. Kegunaan Sosiologi dalam Pembangunan
4. Kegunaan Sosiologi dalam Pemecahan Masalah Sosial

3
BAB 2
REALITAS INDIVIDU, KELOMPOK, DAN HUBUNGAN SOSIAL

2.1 Realitas Individu dan Kelompok di Masyarakat


Intisari Materi
Sejak lahir, manusia telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lain. Naluri
manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut gregariousness.
Individu menurut konsep sosiologi adalah manusia yang hidup berdiri sendiri.
2.1 Hubungan Sosial di Masyarakat
A. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial terdiri atas atas dua kata, yaitu interaksi yang artinya hubungan timbal
balik, dan sosial yang berarti masyarakat.

B. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Interaksi sosial harus memenuhi dua syarat sebagai berikut :
1. Adanya kontak sosial
Ada dua jenis kontak sosial, yaitu sebagai berikut :
a. kontak langsung
b. kontak tidak langsung
2. Adanya Komunikasi
Komunikasi adalah tafsiran yang diberikan seseorang pada perilaku orang lain, baik
berwujud pembicaraan, gerak-gerik badan atau sikap, kemudian orang yang bersangkutan
memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan orang lain tersebut.

C. Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Interaksi


Interaksi sosial bisa berlangsung disebabkan oleh empat factor sebagai berikut.
1. Imitasi merupakan tindakan meniru orang lain, baik sikap maupun perilakunya
2. Sugesti merupakan suatu pendapat, pandangan, dan sikap yang diberikan kepada orang
lain dan diterima oleh pihak lain.
3. Identifikasi merupakan suatu dorongan untuk menjadi identic (sama) dengan orang lain.

D. Bentuk Interaksi Sosial


1. Kerja Sama (Cooperation)

4
Kerjasama merupakan bergabungnya orang perorangan, dimana satu sama lain akan
saling membantu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Bentuk kerja sama ada dua
macam, yaitu sebagai berikut :
a. Asosiatif
b. Disosiatif
2. Persaingan atau Kompetisi
Persaingan merupakan usaha memperebutkan sesuatu yang jumlahnya terbatas tanpa
disertai benturan atau kekerasan.
3. Pertikaian atau Konflik
Konflik merupakan usaha untuk mencapai tujuan dengan jalan menentang pihak lawan
dengan ancaman,bahkan kekerasan.
4. Akomodasi
Akomodasi merupakan usaha untuk meredakan suatu pertikaian atau konflik.
Bentuk-bentuk Akomodasi.
a. Pemaksaan (coercion)
b. Kompromi
c. Arbitrasi
d. Mediasi
e. Konsiliasi
f. Toleransi
g. Stalemate
h. Ajudikasi
i. Segregasi
j. Eliminasi
k. Keputusan Mayoritas
l. Gencatan Senjata

E. Ciri-Ciri Interaksi Sosial


Interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah pelaku lebih dari dua orang
2. Adanya komunikasi antarpelaku
3. Adanya jenjang waktu yang meliputi masa lampau, kini
4. Adanya tujuan tertentu

5
BAB 3
RAGAM GEJALA SOSIAL DIMASYARAKAT

3.1 Gejala Sosial


A. Definisi Gejala Sosial
Gejala-gejala sosial dimasyarakat disebut dengan fenomena sosial. Munculnya fenomena
tersebut berawal dari adanya perubahan sosial.

B. Faktor-Faktor Penyebab Gejala Sosial


Berbagai gejala sosial di masyarakat dipengaruhi oleh factor berikut ini
1. Faktor kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan
masyarakat/komunitas
2. Faktor Struktural adalah keadaan yang memengaruhi struktur atau sesuatu yang
disusun dengan pola tertentu.

C. Macam-Macam Gejala Sosial


1. Ekonomi
2. Budaya
3. Lingkungan Alam
4. Psikologis

D. Contoh-Contoh Gejala Sosial di Masyarakat


1. Kemiskinan
2. Masalah remaja
3. masalah kependudukan

E. Dampak Gejala Sosial di Masyarakat


1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif

3.2 Nilai dan Norma Sosial


A. Nilai Sosial
1. Pengertian Nilai Sosial

6
Nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat terhadap segala sesuatu
yang baik,penting, luhur, pantas, dan mempunyai daya guna fungsional bagi
perkembangan dan kebaikan hidup bersama.
2. Jenis-Jenis Nilai Sosial
menurut Prof. Dr. Notonegoro,nilai dibagi menjaditiga jenis, yaitu sebagai berikut :
a. Nilai material
b. Nilai vital
c. Nilai spiritual
3. Fungsi Nilai Sosial
Menurut D.A wila Huky, nilai sosial mempunyai beberapa fungsi umum, yaitu
sebagai berikut :
a. Nilai-nilai menyumbangkan seperangkat alat yang siap dipakai untuk menetapkan
harga sosial dari pribadi dan kelompok.
b. Cara berpikir dan bertingkah laku secara ideal, dalam sejumlah masyarakat,
diarahkan atau dibentuk oleh nilai-nilai.
c. Nilai-nilai merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-
peranan sosialnya.
d. Nilai-nilai dapat berfungsi sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan daya
mengikat tertentu.
e. Mereka mendorong, menuntun, dan kadang-kadang menekan manusia untuk
berbuat yang baik.
f. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok dan
masyarakat.

B. Norma Sosial
1. Pengertian Norma Sosial
Norma adalah peraturan-peraturan yang berlaku dalam masyarakat yang mengatur
tingkah laku manusia agar terwujud ketentraman dan ketertiban.
2. Jenis-Jenis Norma Sosial
a. Berdasarkan sanksi atau kekuatan mengikatnya
1) Tata cara (usage)
2) Kebiasaan (folkways)
3) Tata kelakuan
4) Adat istiadat
7
b. Norma sosial dilihat dari sumbernya
1) Norma agama
2) Norma kesusilaan
3) Norma kesopanan
4) Normakelaziman
5) Norma hokum

C. Sosialisasi
1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses mempelajari dan menyesuaikan diri dengan norma-norma
dan nilai-nilai yang berlaku,baik melalui individu maupun kelompok yang ada di
sekitarnya.
2. Tahap-Tahap Sosialisasi
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Meniru
c. Tahap Siap Bertindak
d. Tahap-Tahap Penerimaan Norma Kolektif
3. Fungsi Sosialisasi
Proses sosialisasi di lingkungan masyarakat memiliki dua fungsi yaitu :
a. Dilihat dari kepentingan individu,
b. Dilihat dari kepentingan masyarakat.
4. Tujuan Sosialisasi
a. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan seseorang untuk dapat hidup
ditengah-tengah masyarakat.
b. Mengembangkan komunikasi seseorang agar efektif
c. Melatih kemampuan adaptasi seseorang terhadap nilai dan norma yang berlaku
d. Untuk memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dari kegiatan belajar formal
maupun non formal
5. Bentuk-Bentuk Sosialisasi
a. Sosialisasi primer
b. Sosialisasi sekunder
6. Tipe Sosialisasi
Tipe sosialisasi ada dua macam, yaitu sebagai berikut :
a. Formal, yaitu sosialisasi melalui lembaga-lembaga yang berwenang
8
b. Informal, yaitu sosialisasi yang terdapat di masyarakat.
7. Media Sosialisasi
a. Keluarga
b. Kelompok Bermain
c. Lingkungan Sekolah
d. Lingkungan Kerja
e. Media Massa

D. Perilaku Menyimpang dan Pengendalian Sosial


1. Pengertian Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang (deviasi sosial) adalah segala perbuatan atau tutur kata yang
tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial dalam masyarakat.
2. Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang
a. Penyimpangan Primer dan Sekunder
1) Penyimpangan primer merupakan penyimpangan yang bersifat sementara,
pertama kali dilakukan dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan
seseorang.
2) Penyimpangan sekunder, yaitu perbuatan yang dilakukan dengan mengulangi
perilaku menyimpang yang pernah dilakukan sebelumnya.
b. Penyimpangan Individual dan Kelompok
c. Penyimpangan sistematik
yaitu tindakan menyimpang yang melibatkan organisasi sosial khusus, status
formal, peranan-peranan, nilai-nilai, norma-norma, dan moral tertentu yang
semuanya berbeda dengan situasi umum
d. Penyimpangan Situasional
Penyimpangan situasional adalah penyimpangan yang terjadi karena pengaruh
situasi dalam pribadi atau kelompok-kelompok tertentu sehingga menjadi bagian
integral.
3. Pengertian Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial sering juga disebut sebagai control sosial,yaitu berbagai cara dan
proses pengawasan, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, dengan
tujuan untuk mengajak, mendidik, bahkan memaksa anggota masyarakat agar
mematuhi norma dan nilai yang berlaku di dalam kehidupan suatu masayrakat.

9
4. Fungsi Pengendalian Sosial
a. Mengembangkan rasa malu
b. Mengembangkan rasa takut
c. Menciptakan system hukum
5. Tujuan Pengendalian Sosial
Tujuan pengendalian sosial yaitu untuk menciptakan ketertiban sosial, karena tanpa
ketertiban sosial, masyarakat tidak bisa menjalankan peranannya dengan perasaan
aman dan nyaman.
6. Sifat-Sifat dan Pelaksanaan Pengendalian Sosial
a. Berdasarkan sifatnya
1) Preventif,
2) Represif
b. Berdasarkan pelaksanaannya
1) Persuasif
2) Koersif
7. Cara-Cara Pengendalian Sosial
a. Cemooh
b. Teguran
c. Pendidikan
d. Agama
e. Gosip atau desas-desus
f. Pengucilan
g. Fraudulens
h. Intimidasi
i. Hukum

10
BAB 4
METODE PENELITIAN SOSIAL

A. Hakikat Penelitian Sosial


1. Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada
penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah
2. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
3. Penelitian sosial merupakan proses kegiatan mengungkapkan secara logis, sistematis,
dan metodis gejala sosial yang terjadi disekitar kita untuk direkonstruksi guna
mengungkapkan kebenaran bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan ilmu
pengetahuan.
4. Sebagai kegiatan ilmiah, penelitian sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut .
a. Sistematis
b. Logis
c. Empiris
d. Metodis
e. Umum
f. Akumulatif
5. Proses berpikir Induktif dan Deduktif
a. Proses berpikir induktif adalah suatu proses berpikir untuk menarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum darikasus yang bersifat khusus (individual)
b. Proses berpikir deduktif dimulai dari pernyataan-pernyataan yang mempunyai
ruang lingkup yang khas dan terbatas
6. Kriteria Penelitian Yang Baik
a. Teknik dan prosedur dalam penelitianitu harus dijelaskan secara rinci
b. Validitas dan keandalan data harus diperiksa dengan cermat
c. Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada hal-hal yang terkait dengan data
penelitian

B. Jenis-Jenis Penelitian
1. Penelitian Menurut Tujuan
a. Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
11
b. Penelitian murni/dasar adalah penelitian yang dilakukan dan diarahkan sekadar
untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin
menerapkan hasilnya).
2. Penelitian Menurut Metode
a. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun
kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi dan
hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis.
b. Penelitian ex post facto
c. Penelitian eksperimen
d. Penelitian naturalistic atau disebut juga dengan metode kualitatif
e. Policy research
f. Action research
g. Penelitian evaluasi
h. Penelitian sejarah
3. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan
4. Penelitian Menurut Jenis Data
a. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data yang berbentuk
kata, kalimat, skema, dan gambar
b. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data berbentuk angka
atau data kualitatif yang diangkakan (scoring)

C. Prosedur dan Metode Penelitian


1. Metode Penelitian
a. Metodologi berasal dri bahasa yunani, yaitu methodos yang berarti cara atau jalan
dan logos yang berarti ilmu
b. Metodologi penelitian adalah ilmu yang membicarakantata cara atau jalan
sehubungan dengan adanya penelitian
2. Prosedur Penelitian
Ada tiga tahap prosedur penelitian, di antaranya sebagai berikut.
a. Tahap perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
c. Tahap Penulisan
12
Tahap-tahap penelitian yang lebih rinci adalah sbb :
a. Mendefinisikan dan merumuskan masalah
b. Melakukan studi kepustakaan
c. Menentukan rancangan penelitian

D. Instrumen Pengumpulan Data


1. Definisi Instrumen Pengumpulan Data
Suharsini Arikunto mendefinisikan instrument pengumpulan data sebagai alat bantu
yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, yaitu
kuesioner atau disebut juga angket.
3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif
a. Wawancara
b. Pengamatan

E. Keunggulan dan Kelemahan Instrumen Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
a. Kelebihan metode kuisioner
1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti
2) Dapat dibagikan secara serentak kepada responden
3) Dapat dijawab di waktu senggang responden
b. Kekurangan Metode Kuesioner
1) Responden sering tidak teliti
2) Sering kali sukar dicari validitasnya
3) Responden sengaja memberikan jawaban yang tidak objektif
2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif
a. Wawancara
1) Kelebihan wawancara
a) informasi yang diperoleh memiliki kualitas yang tinggi
b) Dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi
c) Pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan

13
2) Kekurangan Metode Wawancaa
a) Keberhasilan wawancara sangat bergantung pada kepandaian
pewawancara
b) Wawancara sangat mengganggu kerja dari orangkaya yang diwawancarai
bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
c) Hasil wawancara bisa dipengaruhi oleh pendapat orang yang di
wawancarai.
b. Pengamatan
1) Kelebihan Metode Pengamatan
a) Dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan
b) Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan
2) Kekurangan Metode Pengamatan
a) Biasanya orang yang diamati merasa terganggu sehingga akan melakukan
pekerjaannya dengan tidak semestinya
b) Dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.

F. Kegunaan Penelitian Sosial


Penelitian sosial memiliki beberapa kegunaan diantaranya sebagai berikut :
1. Penjajakan (eksploratif)
2. Deskriptif
3. Eksplanatori
4. Evaluatif
5. Prediktif
Berdasarkan kegunaannya, penelitian dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu penelitan
dasar dan penelitian terapan
1. Penelitian Dasar (Basic Research)
2. Penelitian Terapan (Applied Research)

G. Penentuan Topik Penelitian


Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan topic penelitian, yaitu
sebagai berikut :
1. Topik atau judul yangmenarik
2. Topik atau judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti,
3. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting untuk diteliti
14
4. dalam menentukan topic atau judul, harus dihindari terjadinya duplikasi dengan judul
lain.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan agar memenuhi syarat sebagai judul atau topic
yang tepat dan baik, yaitu sebagai berikut :
1. Judul ditulis dalam kalimat pernyataan bukan pertanyaan,
2. Cukup jelas, singkat, dan tepat
3. Berisi variable-variabel yang akan diteliti

H. Perumusan Masalah Penelitian


Rumusan masalah penelitian perlu memerhatikan hal-hal berikut :
1. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
2. Masalah dirumuskan dalam kalimat yang sederhana
3. Rumusan masalah harus mencerminkan keinginan yang hendak dicapai.

4.2 Jenis Data Penelitian Serta Sampel Penelitian


A. Jenis dan Data Penelitian
1. Pengertian
Data ialah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, kata, grafik, tabel,
gambar, dan lambing yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, kondisi, dan situasi
2. Kegunaan Penelitian
a. Untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau
persoalan
b. Untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan
3. Jenis-Jenis Data
Menurut cara memperoleh atau sumbernya, data dibedakan sebagai berikut.
a. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang telah
mengumpulkan dan mengolahnya.
Menurut sifatnya, data dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka
b. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka.
Data penelitian dapat dibedakan menjadi empat yaitu: data nominal, ordinal, interval,
dan rasio.

15
a. Data nominal (data diskrit) adalah data yang dapat dikelompokan secara terpisah
menjadi dua atau beberapa kelompok yang tidak ada hubungannya.
b. Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan sesuatu. Istilah ordinal
sendiri sudah menunjuk pada tingkatan.
c. Data interval menunjukan adanya jarak antara data yang satu dengan data yang
lain.
d. Data rasio merupakan data yang lebih tinggi tingkatannya dari data interval karena
dalam data rasio diperbolehkan perbandingan.

B. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian (populasi).
Metode pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Dapat menentukan hasil penelitian
2. Sederhana dan mudah dilaksanakan
3. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya
Cara-cara pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Sampel acak
2. Sampel berstrata (stratified sampling)
3. Sampel wilayah (area sampling)
4. Cluster sampling
5. Sampel proporsi
6. Sampel bertujuan (purposive)

4.3 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN


A. Teknik Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian kualitatif dan kuantitatif tentunya
berbeda.

B. Kesesuaian Jenis Penelitian dengan Data Penelitian


Terdapat dua metode utama dalam penelitian, yaitu metode kuantitatif dan metode
kualitatif.
1. Metode kualitatif adalah metode yang menitikberatkan pada pengolahan data yang
diklasifikasikan dengan angka.

16
2. Metode kualitatif adalah pendekatan yang diapakai untuk mendapatkan data dan tidak
dinyatakan dengan angka.

C. Pengolahan Data Penelitian


Proses pengolahan data dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pengolahan dan tahap
perorganisasian.
1. Tahap pengolahan
a. Editing
b. Coding (pengkodean)

2. Tahap pengorganisasian data


Pengorganisasian data perlu dilakukan dalam bentuk sebagai berikut :
a. Tabel frekuensi
b. Tabulasi
c. Tabulasi silang

D. Interpretasi Data Hasil Penelitian


Analisis dan intepretasi data dilakukan untuk merangkum apa yang telah diperoleh,
menilai apakah data tersebut berbasis kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Hal tersebut
diperlukan untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Beberapa teknik analisis data diantaranya sebagai berikut :
1. Identifikasilah tema-tema dari data yangdikumpulkan secara induktif dari tema-tema
yang besar menjadi tema yang lebih kecil.
2. Untuk setiap tema ataupun kelompok data dapat dibuat kode, umpamanya kode untuk
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, maupun hasilnya.
3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci; siapa, apa, dimana, kapan, dan mengapa
4. Buatlah review keorganisasian dari unit yang diteliti, seperti visi, misi, tujuan,
struktur sekolah,dan lain-lain.
5. Petakan secara visual factor-faktor yang terkait atau melatarbelakangi dan diakibatkan
oleh suatu hal.
6. Buatlah bentuk penyajian dari temuan dalam bentuk tabel, grafik, dan lain-lain
7. Kemukakan apa yangbelum atau tidak ditemukan dalam penelitian, kemudian
identifikasikan.

17
4.4 PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN DAN MANFAATNYA
A. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian
laporan penelitian adalah uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan
penelitian.
Garis besar isi laporan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Bagian pembukaan
2. Judul penelitian
3. kata pengantar
4. Daftar isi
5. Daftar tabel
6. Daftar gambar/ilustrasi/diagram
7. Bagian isi, yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tinjauan Pustaka
c. Bab III Metode Penelitian
d. Bab IV Hasil Penelitian
e. Bab V Pembahasan dan Hasil Penelitian
f. Bab VI Kesimpulan dan saran
8. Bagian penutup, meliputi :
a. Daftar pustaka
b. lampiran-lampiran
c. indeks

B. Manfaat Hasil Penelitian


Adapun manfaat kita menyelenggarakan diskusi :
1) Memupuk keberanian untuk mengeluarkan pendapat
2) Membina berpikir kritis dan kretif;
3) Memupuk rasa toleransi
4) Mengembangkan ilmu pengetahuan.

18
BAB 5
PENGELOMPOKAN SOSIAL

5.1 HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL


A. Pengertian Kelompok Sosial
Menurut Sherif, kelompok sosial berarti suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau
lebih individu yang mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga
diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu
yang khas bagi kesatuan sosial tersebut.

B. Proses Pembentukan Kelompok Sosial


1. Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya, dan
2. Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam

C. Ciri-Ciri Kelompok Sosial


Berikut adalah ciri-ciri kelompok osial secara umum, yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu
2. Memiliki norma dan nilai yang diberlakukan untuk mengatur segenap anggotanya
3. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok manusia yang
lain.

D. Latar Belakang Pembentukan Kelompok Sosial


Dasar Pembentukan Kelompok Sosial dapat dilihat sebagai berikut.
1. Faktor darah (Common Ancestry)
2. Faktor Geografis
3. Faktor Kepentingan (Common Interrest)
4. Faktor Daerah Asal

5.2 JENIS KELOMPOK SOSIAL


A. Kelompok Sosial yang Teratur
1. Ingroup dan Outgroup
a. Ingroup (kelompok dalam) adalah kelompok sosial yang individu-individunya
mengidentifikasikan dirinya dengan kelompoknya.
b. outgroup (kelompok luar) merupakan kelompok di luar kelompok ingroup
19
2. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuannya, kelompok sosial dibedakan menjadi
kelompok primer dan kelompok sekunder,
a. Kelompok Primer (Face To Face Group)
b. Kelompok Sekunder (Secondary Group)
Dimasyarakat Indonesia kelompok primer dan kelompok sekunder tercermin dalam
gemeinschaft dan gesellschaft.

B. Kelompok Sosial yang Tidak Teratur


1. Kerumunan
2. Publik
3. Kelompok sosial atas dasar kesatuan genealogis
4. Kelompok sosial atas dasar kesatuan territorial
5. Kelompok sosial atas dasar kesatuan sacral, merupakan masyarakat yang terbentuk
karena anggota anggotanya terika toleh ikatan spiritual yan sama.
6. Kelompok sosial atas dasar kesatuan campuran, maksudnya masyarakat yang
terbentuk karena adanya ikatan genealogis, territorial, dan sacral.

5.3 MASYARAKAT MULTIKULTURAL


A. Masyarakat Multikultural
1. Ciri Masyarakat Multikultural
a. Secara relatif, sering kali terjadi konflik antara kelompok yang satu dengan
kelompok yang lain.
b. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh diatas paksaan (coercion) dan saling
ketergantungan dalam bidang ekonomi
c. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain
2. Bentuk-Bentuk Masyarakat Multikultural
a. Multikulturalisme Isolasi
b. Multikulturalisme Akomodatif
c. Multikulturalisme Otonomi
d. Multikulturalisme Kritikal/Interaktif

B. Hubungan Antar Kelompok dalam Masyarakat Multikultural


1. Interseksi Sosial
20
Interseksi sosial adalah persilangan atau pertemuan keangotaan suatu kelompok sosial
dari berbagai aspek, baik berupa suku, etnis, ras, agama, aliran, jenis kelamin,
maupun kelas sosial dalam suatu masyarakat majemuk.
2. Konsolidasi Sosial
Konsolidasi sosial merupakan suatu penguatan atau peneguhan keanggotaan dalam
kelompok sosial.

C. Menciptakan Masyarakat Multikultural yang Harmonis


1. Latar Belakang Terbentuknya Masyarakat Multikulturalisme
Timbulnya masyarakat multicultural dilatarbelakangi oleh berbagai hal sebagai
berikut :
a. Keadaan geografis
b. Perbedaan cuaca
c. Bentuk wilayah
d. Induk Bangsa (Nenek Moyang)
e. Kontak Antarbangsa
2. Pengaruh Multikulturalisme
a. Timbulnya kemajemukan
b. Timbulnya konflik
c. Interaksi
d. Interseksi
e. Konsolidasi Sosial
f. Promordialisme
g. Etnosentrisme
h. Politik Aliran (Sektarian)
i. Integrasi Sosial
j. Pluralisme
k. Nasionalisme
l. Mutual Akulturasi

6.1 PERMASALAHAN SOSIAL


A. Pengertian Masalah Sosial
Masalah sosial merupakan suatu kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat
yang tidak ideal.
21
Ukuran dalam sosiologi suatu gejala sosial disebut masalah sosial adalah sebagai berikut :
1. Manifest social problems dan latent social problems
2. Perhatian masyarakat terhadap masalah sosial
3. Sistem nilai dan dapatnya suatu masalah sosial diperbaiki
Masalah sosial dibedakan ke dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :
1. Manifest social problem,
2. Latent social problem

B. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Masalah Sosial


Menurut Soerjono Soekanto, factor-faktor yang dapat menimbulkan terjadinya masalah
sosial, yaitu sebagai berikut :
1. Faktor ekonomis, misalnya pengangguran dan kemiskinan
2. Faktor biologis,misalnya penyakit jantung
3. factor psikologis, misalnya guncangan jiwa (gila)
4. Faktor kebudayaan, misalnya kenakalan remaja, atau konflik ras
Faktor lain yang data menyebabkan timbulnya masalah sosial, antara lain sebagai berikut:
1. Warisan fisik
2. Warisan sosial
3. Kebijakan pemerintah

6.2 JENIS PERMASALAHAN SOSIAL DAN PENANGGULANGANNYA


A. Jenis Permasalahan Sosial
1. Kemiskinan
2. Pengangguran
3. Kejahatan
4. Disorganisasi keluarga
5. Generasi muda dan masyarakat modern
6. Kependudukan
7. Pelanggaran norma
8. Masalah lingkungan hidup
9. Peperangan

B. Pemecahan Masalah Sosial dalam masyarakat.


1. Preventif
22
2. Represif

C. Peran Lembaga Sosial untuk Memecahkan Masalah Sosial dalam Masyarakat


Jenis-jenis lembaga sosial yang berfungsi melaksanakan pengendalian sosial yaitu
sebagai berikut :
1. Lembaga kepolisian
2. Lembaga pengadilan
3. Lembaga Adat
4. Lembaga Agama
5. Tokoh-tokoh masyarakat

23
BAB 7
KESETARAAN DAN PERBEDAAN SOSIAL

A. Pengertian Struktur Sosial


Struktur sosial berkaitan dengan sesuatu yang terbentuk atas bagian-bagian yang saling
bergantung dan membentuk suatu pola tertentu.

B. Fungsi Strutur Sosial


Struktur sosial dapat menjadi alat pengawas sosial. Struktur sosial diperlukan untuk
menjaga keteraturan dalam masyarakat.

C. Ciri-Ciri Struktur Sosial Secara Umum


1. Abstrak, artinya struktur sosial tidak dapat diraba secara indrawi
2. Dinamis
3. Terdapat dimensi vertical dan dimensi horizontal
4. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat
5. Merupakan bagian dari system pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan
masyarakat.

D. Bentuk Masyarakat Berdasarkan Ciri-Ciri Struktur Sosial


Selo Soemardjan membagi perkembangan struktur sosial masyarakat menjadi tiga bentuk,
yaitu sebagai berikut :
1. Masyarakat Sederhana
Ciri-ciri struktur sosial pada masyarakat sederhana adalah sebagai berikut
a. Ikatan kekeluargaan masayrakatnya sangat kuat.
b. Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun-temurun
c. Masih mempercayai kekuatan gaib
d. menerapkan system hokum tidak tertulis
2. Masayrakat Madya
Ciri-ciri struktur sosial pada masyarakat madya adalah sebagai berikut :
a. Ikatan keluarga masih kuat
b. Adat istiadat masih dihormati
c. Timbulnya rasionalitas dalam cara berpikir
d. Timbulnya lembaga-lembaga pendidikan formal sampai tingkat lanjutan.
24
e. Hukum tertulis mulai mendampingi hukumtidak tertulis.
3. masyarakat modern
Ciri-ciri struktur sosial masyarakat modern adalah sebagai berikut :
a. Hubungan sosial didasarkan atas kepentingan pribadi
b. Hubungan dengan masyarakat lainnya sudah terbuka dan saling mempengaruhi
c. Kepercayaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat.

7.2 STRATIFIKASI SOSIAL


Stratifikasi sosial merupakan system pelapisan masyarakat secara hierarkis.
A. Sifat Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial tertutup
2. Statifikasi Sosial terbuka
3. Startifikasi Sosial Campuran
B. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial
1. Sistem ekonomi adalah stratifikasi berdasarkan kepemilikan materi.
2. Sistem politik, yang terdiri ats berbagai tipe berikut.
a. Tipe kasta
b. Tipe oligarki
c. Tipe demokratis
3. Sistem feudal adalah stratifikasi berdasarkan kepemilikan tanah

7.3 DIFERENSIASI SOSIAL


A. Pengertian Diferensiasi Sosial
Diferensiasi Sosial adalah perbedaan anggota-anggota masyarakat kedalam golongan-
golongan secara horizontal.
Diferensiasi dilakukan berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Berdasarkan ciri-ciri fisik
2. Berdasarkan ciri-ciri sosial
3. Berdasarkan ciri-ciri budaya
B. Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial
1. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras
Ras merupakan penggolongan manusia berdasarkan persamaan-persamaan
jasamani/ciri fisik. Ogburn danNimkoff membagi bangsa di dunia menjadi beberapa
bagian berdasarkan sifat-sifat karakteristik dan genetic, yaitu sebagai berikut :
25
a. Ras Kaukosaid
b. Ras Negroid
c. Ras Mongoloid
d. Ras Khusus (Bushman, Veddoid, Polinesian, dan Ainu)
2. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Agama
3. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Jenis Kelamin
4. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Profesi
5. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Klan
6. Diferensiasi Sosial Berdasarkan Suku Bangsa
7.4 MOBILITAS SOSIAL
A. Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial berasal dari bahasa latin, yaitu mobilis yang artinya gerak atau
gerakan, sedangkan socius diartikan sebagai masyarakat.
B. Sifat Mobilitas Sosial
1. Mobilitas Sosial Terbuka
2. Mobilitas Sosial Tertutup
C. Jenis/Bentuk Mobilitas Sosial
1. Mobilitas Sosial Vertikal
2. Mobilitas Sosial Horizontal
3. Mobilitas Sosial Antargenerasi, Intragenerasi, dan Gerak Sosial Georafis.
D. Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
1. Faktor structural, yaitu jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi
serta kemudahan untuk memperolehnya.
2. Faktor individu, yaitu kualitas orang per orang baik ditinjau dari segi tingkat
pendidikan, penampilan, maupun keterampilan pribadi.
3. Setiap status sosial, maksudnya setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang
dimiliki oleh orangtuanya.
4. Faktor keadaan ekonomi, maksudnya keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong
terjadinya mobilitas manusia.
5. Faktor situasi politik
6. factor kependudukan /demografi
7. Faktor keinginan melihat daerah lain.

26
E. Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
1. Kemiskinan
2. Diskriminasi kelas
3. Perbedaan ras dan agama
4. Perbedaan jenis kelamin
5. Pengaruh sosialisasi yang sangat kuat
F. Saluran Mobilisasi Sosial
1. Angkatan bersenjata
2. Lembaga-Lembaga Keagamaan
3. Lembaga Pendidikan
4. Organisasi Politik
5. Organisasi Ekonomi
6. Organisasi Keahlian
7. Saluran Pernikahan
G. Cara Mobilitas Sosial
Cara-cara yang biasa digunakan untuk melakukan mobilitas sosial adalah sebagai berikut:
1. Perubahan standar hidup dilakukan dengan cara menaikan penghasilan
2. Perpindahan tempat tinggal dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan status
sosial,yaitu dengan cara pindah ke tempat yang lebih baik dalam hal fasilitas
sosialnya.
3. Perubahan tingkah laku
4. Perubahan nama
H. Dampak Mobilitas Sosial
Adapun dampak mobilitas sosial yang bagi masyarakat, baik yang bersifat positif maupun
negative, antara lain, sebagai berikut :
1. Dampak Positif
a. Mendorong seseorang untuk lebih maju
b. Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat kea rah yang lebih baik
2. Dampak Negatif
a. Berkurangnya solidaritas kelompok
b. Menimbulkan ketakutan

27
BAB 8
KONFLIK SOSIAL
8.1 Konflik
A. Hakikat Konflik Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, konflik sosial adalah suatu proses sosial dimana individu
atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
yang disertai dengan ancaman dan kekerasan
B. Penyebab Konflik Sosial
1. Perbedaan antara individu-individu
2. Perbedaan kebudayaan
3. Perbedaan kepentingan
4. Perubahan Sosial
C. Akibat Konflik Sosial
Dampak Positif
1. Meningkatkan rasa solidaritas di antara anggota kelompok
2. Mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok
3. Memunculkan kompromi baru
Dampak Negatif
1. Menimbulkan keretakan hubungan antara individu dan kelompok
2. Menyebabkan rusaknya berbagai harta benda dan jatuhnya korban jiwa
3. Menyebabkan adanya perubahan kepribadian
8.2 JENIS KONFLIK DAN PENYELESAIANNYA
A. Konflik dan Dinamika Kelompok Sosial
Konflik yang terjadi sebenarnya merupakan sarana untuk mencapai suatu keseimbangan
antara kekuatan-kekuatan yang ada.
1. Konflik Antarkelas Sosial
2. Konflik Antarkelompok Sosial
3. Konflik Antargenerasi
B. Penyelesaian Konflik
Untuk mengatasi konflik sosial, kita bisa menggunakan cara-cara sebagai berikut :
1. Teknik kompetisi (competition)
2. Teknik menghindar
3. Teknik Akomodasi
4. Teknik Kolaborasi
5. Teknik Pengurangan Konflik

28
BAB 9
PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA

9.1 PERUBAHAN SOSIAL


A. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga sosial dalam suatu
masyarakat.
B. Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial
1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Kontak dengan budaya lain
b. Sistem pendidikan formal yang maju
c. Penduduk yang heterogen
2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
c. Adat atau kebiasaan
C. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
1. Faktor Internal
a. Bertambah dan berkurangnya penduduk
b. Penemuan-penemuan baru (inovasi)
c. Konflik dalam masyarakat.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan alam/fisik di sekitar manusia
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
D. Jenis Perubahan Sosial
1. Jenis Perubahan Sosial Berdasarkan waktu
a. Perubahan evolus
b. Perubahan revolusi
2. Jenis Perubahan Sosial Berdasarkan Proses
a. Perubahan yang direncanakan
b. Perubahan yang tidak direncanakan
3. Jenis Perubahan Sosial Berdasarkan Hasil
a. Perubahan progresif
29
b. Perubahan Retrogresif
4. Jenis Perubahan Sosial Berdasarkan Dampak
a. Perubahan berpengaruh besar
b. Perubahan berpengaruh kecil
E. Proses dan Dampak Perubahan Sosial Terhadap Kehidupan Masyarakat
1. Invensi yaitu proses dimana ide-ide baru muncul dan dikembangkan
2. Difusi ialah proses dimana ide-ide baru dikomunikasikan ke dalam system sosial
3. Konsekuensi yakni perubahan-perubahan yang terjadi dalam system sosial sebagai
akibat pengadopsian atau penolakan inovasi
1. Dampak positif Perubahan Sosial
a. Adaptasi kebudayaan
b. Modernisasi
c. Globalisasi
d. Munculnya nilai dan norma baru
2. Dampak negative perubahan sosial
a. guncangan budaya (Cluture Shock)
b. Ketimpangan budaya (Culture Lag)
c. Westernisasi
d. Konsumerisme
e. Kecemburuan sosial
f. Munculnya konflik
g. Sekularisasi
h. Hedonisme
9.2 GLOBALISASI
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah merupakan gejala mengglobalnya sosiokultural antarbangsa sehingga
kultur antarbangsa di dunia seolah-olah telah melebur menjadi kultur dunia (global),
akibatnya hubungan antarbangsa semakin dekat.
B. Teori Globalisasi
1. Globalisasi mengarah pada suatu perjanjian baru,Negara-negara maju menciptakan
kondisi ekonomi dunia yang berujung pada ketidakberdayaan Negara berkembang.
2. Globalisasi akan menciptakan kawasan dunia melebur menjadi kultur dunia baru
sehingga menciptakan kebudayaan yang bersifat homogeny, yaitu kebudayaan dunia.

30
3. Globalisasi adalah sebuah mitos belaka, sebab gejala kapitalisme telah ada semenjak
ratusan tahun yang lalu, sehingga yang disaksikan pada saat ini aalah lanjutan gejala
sosiokultural pada masa lampau.
C. Proses Terjadinya Globalisasi
Pada dasarnya globalisasi lebih banyak diawali dengan proses hubungan perdagangan
antarbangsa, karena tidak ada satu pun bangsa mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
D. Globalisasi Ekonomi
Ciri-cirinya antara lain :
1. Beroperasinya suatu perusahaan di lebih dari satu Negara dan menjual hasil
produksinya juga secara internasional
2. Memiliki fleksibilitas geografi yangmemudahkan perusahaan memindahkan berbagai
sumber dan operasi di seluruh dunia
3. Menguasai tiga perempat perdagangan dunia dan sekitar sepertiga dari seluruh output
perekonomian global.
E. Globalisasi Budaya
Maraknya media-media massa asing yang melanda ke berbagai kawasan dunia sangat
berpengaruh pada tingginya volume penyebaran budaya antarbangsa
F. Modernisasi dan Globalisasi Struktur Masyarakat Indonesia
Ada beberapa persoalan dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Orientasi pembangunan yang mengacu pada industrialisasi yang berwawasan ekspor
tidak sejalan dengan kondisi geografis wilayah Indonesia sebagai Negara.
2. Kualitas sumberdaya manusia dan moralitas penyelenggara Negara yang rendah
Beberapa hal yang mendesak untuk segara ditangani dalam proses pembangunan adalah
sebagai berikut :
1. Bidang ilmu pengetahuan dan teknologi melalui investasi
2. Bidang ekonomi
3. Bidang politik dan ideology
4. Bidang keagamaan
5. Bidang kebudayaan
6. Bidang pertahanan dan keamanan
G. Dampak Modernisasi dan Globalisasi di Indonesia
1. Urbanisasi yang merupakan dampak dari hal-hal sebagai berikut.
a. Jumlah lembaga pendidikan yang terbatas
31
b. Sedikitnya tempat-tempat hiburan rekreasi
2. Kepadatan penduduk di daerah perkotaan membawa dampak sebagai berikut.
a. Banyaknya pengangguran
b. Maraknya tempat tinggal tidak layak huni
c. Kerusakan lingkungan
3. Transformasi sosial dari masyarakat desa (rural society) ke masyarakat perkotaan
(urban society) menimbulkan gejala-gejala sosial sebagai berikut.
a. Meningkatnya persaingan
b. pola hidup yang konsumtif
c. Meningkatnya kotnrol sosial
4. Kriminalitas
5. Kenakalan remaja
H. Perubahan Sosial di Tengah-Tengah Pengaruh Globaliasi
Perubahan sosial di tengah-tengah pengaruh globalisasi sudah tidak dapat kita hindari.
Wujud perubahan sosial di era globalisasi adalah sebagai berikut :
1. Kemajuan (progression)
2. Kemunduran (regression)

32
BAB 10
KEARIFAN LOKAL DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS

A. Kearifan Lokal
1. Pengertian Kearifan Lokal
Kearifan local adalah nilai-nilai luhur yangberlaku dalam tata kehidupan masyarakat
yang berfungsi untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.
2. Kearifan Lokal di Indonesia
Kearifan local dapat menuntun masyarakat ke arah kemajuan,. Kearifan juga berperan
dalam membangun keharmonisan sosial dan alam.
Kearifan local juga berperan dalam menjaga dan melestarikan alam sehingga
alamhanya dimanfaatkan seperlunya, tidak dikuras habis

B. Kelestarian Lingkungan
1. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain.
2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran.
3. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara
kelangsungan daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup.
4. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan
langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan
hidup sehingga melampui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

C. Pengembangan Berkelanjutan
1. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan
aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk
menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan,
danmutu hidup generasi masa kini dan masa yang akan datang.

33
2. Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk
berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
3. Peran masyarakat dapat berupa :
a. pengawasan sosial;
b. Pemberian saran, usul, keberatan, pengaduan;
4. Peran masyarakat dilakukan untuk;
a. Meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
b. Meningkatkan kemandirian, keberdayaan masyarakat, dan kemitraan.

10.2 PEMBERDAYAAN KOMUNITAS


A. Pengertian Pemberdayaan Komunitas
1. Pengertian Komunitas
Komunitas adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial tertentu berdasarkan lokalitas, perasaan sewarga, dan solidaritas.
Komunitas Masyarakat
(Community) (Society
Kecil Besar
Homogen Heterogen
Kultural Struktural
Solidaritas mekanik Solidaritas Organik
Partisipatif-efektif Produktivitas-efisiensi
Relatif otonom Dependen

2. Ciri-Ciri Komunitas
a. Suatu komunitas pasti mempunyai lokalitas atau tempat tinggal (wilayah) tertentu.
b. Komunitas yang mempunyai tempat tinggal tetap dan permanen, biasanya
mempunyai ikatan solidaritas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat
tinggalnya.
c. Secara garis besar, komunitas berfungsi sebagai ukuran untuk menggarisbawahi
hubungan antara hubungan-hubungan sosial dengan suatu wilayah geografis
tertentu.
B. Pengertian Pengembangan Masyarakat.
Community development menggambarkan makna yang penting dari dua konsep berikut.
1. Community, bermakna kualitas hubungan sosial;
2. Development, perubahan kea rah kemajuan yang terencana dan bersifat gradual.

34
C. Pembangunan Masyarakat
Pembangunan sering dianggap sebagai obat terhadap berbagai masalah masyarakat pada
Negara-negara yang sedang berkembang.
D. Beberapa Pendekatan Pembangunan
1. Pendekatan pertumbuhan (Grwoth Approach)
2. Pendekatan pertumbuhan dan pemerataan (Redistribution of Growth Approach)
3. Pendekatan Paradigma Ketergantungan (Deppendent Paradigma Apprach)
4. Pendekatan Tata Ekonomi Internasional Baru (The New International Economic)
5. Pendekatan Kebutuhan Pokok (The Basic Need Approach)
6. Pendekatan Kemandirian (The Self Reliance Approach)
E. Pembangunan Berbasis Masyarakat
1. Asumsi tentang masyarakat (community)
a. Pembangunan konvesional
b. Pembangunan berbasis masyarakat
2. Konsekuensi Perencanaan
a. Pembangunan konvensional;
b. Pembangunan berbasis masyarakat; lebih menekankan pada aspek lokalitas
3. Konsekuensi Perlakuan Terhadap Masyarakat
a. Pembangunan konvensional; menempatkan birokrat ataupun tenaga ahli dari luar
sebagai pihak yang dilayani masyarakat karena mereka dianggap telah berbuat
banyak untuk kepentingan masyarakat.
b. Pembangunan berbasis masyarakat
4. Implikasi bagi Kehidupan Sosial
a. Pembangunan konvensional; menjadikan masyarakat sangat bergantung kepada
pemerintah. Memendam konflik semu yang setiap saat bisa menjadi ledakan
konflik kepentingan
b. Pembangunan berbasis masyarakat: sejak awal mengakomodasi daya kritis
masyarakat. Masyarakat mampu menolak jika terjadi tekanan atau eksploitasi dari
luar yang tidak menguntungkan mereka.
F. Langkah-Langkah dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
1. Persiapan (engagement)
a. Penyiapan petugas. menyamakan persepsi anggota tim.
b. Penyiapan lapangan

35
2. Pengkajian (Assesment)
a. Mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan)
b. Mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki
c. Masyarakat sudah dilibatkan dalam tahap penilaian
3. Perencanaan Program (Designing)
a. Formulasikan tujuan yang ingin dicapai
b. Buat urutan pelaksanaan kegiatan (isi kegiatan)
c. Susun waktu pelaksanaan
4. Evaluasi Program
a. Tentukan metode evaluasi
b. Lakukan evaluasi bersama masyarakat
c. Pilih jenis evaluasi (formative atau summative)
5. Tahap Terminasi
Dilakukan saat mengakhiri hubungan secara formal dengan sasaran
perlu dilakukan secara bertahap
Perlu menjaga hubungan/kontak hingga setelah program selesai dilaksanakan.

36

Anda mungkin juga menyukai