Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap insan lahir ke dunia dengan membawa potensi masing-masing yang
sanggup di kembangkan melalui proses mencari ilmu maupun pendidikan. Oleh
lantaran itu insan lahir sebagai makhluk individu, mempunyai perbedaan yang
khas dengan dengan insan lain, karna itu pasti terjadi perbedaan paham dan
pendapat yang timbul didalam suatu himpunan masyarakat.
Selanjutnya hidup bermasyarakat ditandai dengan adanaya perubahan sosial,
sikap sosial dan konflik sosial di antara sesama warganya. Namuan walaupun
demikian dengan adanya perubahan dan konflik sosial sangant penting bagi
kehidupan bermastarakat terutama untuk membangkitkan semangat didalam
kehidupan bermasyarakat.
Menurut Max weber, seorang sosiolog jerman bahwa tindakan sosial dimulai
dari tindakan atau prilaku seseorang dengan sikap orang lain yang sanggup
dipahami secara subjektif dan diorientasikan pada tujuan tertentu.
Berangkat dari uraian di atas, kajian makalah ini mengungkapkan tentang
insan dan sipatnya yang berbeda-beda, sehingga tindakan seseorang merupakan
cerminan dari impian yang dinyatakan dalam bentuk suatu tindakan nyata.
Sehingga dari tindakanya tersebut mempunyai pengertian dan klarifikasi bagi
sendiri maupun bagi orang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perilaku sosial ?
2. Apa pengertian dari perubahan sosial ?
3. Apa pengertian dari konflik sosial?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yakni sebagai berikut :

1
1. Untuk mengetahui pengertian perilaku sosial.
2. Untuk mengetahui pengertian perubahan sosial.
3. Untuk mengetahui pengertian konflik sosial.

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Perilaku sosial
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan
keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti bahwa manusia
dalam memnuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya
sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling
ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa
kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung
dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling
menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup
bermasyarakat. Perilaku sifatnya individual yang bersahabat kaitanya dengan
keperibadian yang terbentuk sepanjang ia hidup melalui peroses sosialisai.
Mengenai pola tindakan dalam memberikannteraksi dengan segala ragam individu
yang ada di sekelilingnya. Oleh karena itu, keperibadian sangat dipengaruhi oleh
paktor gennorma dan sopan santun, pengalaman , pendidikan, naluri dan
lingkungan baik pisik maupun sosial budaya.
Perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang
lain. Sosialisasi dan keperibadian akan membentuk suatu sistem sikap ( behavior
system ) yang akan memilih dan membentuk sikap ( attitude ) seseorang.
Jadikeperibadian merupakan keseluruhan pereilaku seseorang dan
kecendrunganya dalam memberikannteraksi dengan serangkaian situasi.
Kecenderungan yang dimaksud adah pola sikap khas seseorang yang dilakukan
pada setiap situasi tertentu, sedangkan situasi dengan serangkaian situasi artinya
sikap tersebut merupakan hasil adonan dari kecendrungan-kecenderungan
perilaku yang dihadapinya.
Menurut Max weber tindakan sosial dimulai dari tindakan atau sikap
seseorang dengan sikap orang lain yang sanggup dipahami secara subjektif dan
diorientasikan pada tujuan tertentu.
Terdapat lima pokok tindakan sosial yaitu:
1. Tindakan yang mempunyai pengertian dan klarifikasi subjektif
Tindakan seseorang merupakan cermin dari keinginanya yang dinyatakan
dalam bentuk suatu tindakan nyatasehingga dari tindakanya tersebut mempunyai
pengertian dan klarifikasi bagi dirinya maupun bagi orang lain.

3
2. Tindakan nyata yang bersipat membatin sepenuhnya dan bersifat subjektif
3. Tindakan yang kuat positif.
Suatu situasi yang memberikan dampak positif atas tindakan seseorang akan
mendorong orang lain untuk mengulang tindakanya.
4. Tindakan sosial selalu diarahkan pada orang lain untuk mendapatkan
respons
5. Tindakan merupan respon terhadap
Interaksi sosial yakni kunci atau syarat utama dari tiruana kehidupan sosial
lantaran tanpa interaksi sosial tidak munkin ada kehidupan bersama-sama.Dengan
demikian ,interaksi sosial sanggup berlangsung antara:
1. Individu dengan individu , contohnya pedagang dengan pembeli.
2. Individu dengan kelompok atau kelompok dengan individu, ibarat
inspektur upacara atau penceramah dengan audiensinya.
3. Kelompok dengan kelompok, ibarat pertkawinan dan pertandingan dengan
bola.
Suatu proses interaksi sosisl sanggup berlangsung berdasarkan atas beberapa
faktor yang sanggup bergerak sendiri-sendiri secara terpisah atau secara
bersamaan melahirkan suatu interaksi, diantaranya:
1. Imitasi yakni mempunyai nsecara harpiah ( tiruan ), sanggup terjadi
apabila seseorang melaksanakan tindakan peniruan secara sadar atau tidak
sadar.
2. Sugesti yakni terjadi pada orang yang mengalami kehilangan logika ,
tekanan atau kemampuan berpikirnya lemah sehingga memperringan dan
sepele mendapatkan pandangan dari oran lain.
3. Identifikasi yakni merupakan kecendrungan atau impian dalam diri
seseorang untuk menjadi serupa dengan orang lain.
4. Simpati merupakan seseorang tertarik kepada pihak lain yang ludang
keringh didorong oleh perasaanya dan bersipat subjektif.
Bentuk interaksi sosial yang asosiatif yaitu kerjama dan akomodasi,
sedangkan yang bersipat bisosiatif yakni persaingan , kontropersi dan
pertentangan.
B. Perubahan sosial

Perubahan sosial merupakan kepingan yang menempel dalam kehidupan


insan dan pasti terjadi secara terus menerus. Perubahan yang dimaksud yakni

4
perubahan dari banyak sekali aspek sosial yang berkaitan bersahabat pribadi atau
tidak pribadi dengan tindakan insan dalam lingkup lokal dan gelobal yang
memmemberikan konteks terhadap pemikiran, sikap dan tindakan insan itu
sendiri. Perubahan sosial diartikan sebagai perubahan yang berkenaan dengan
kehidupan bermasyarakat termasuk didalamnya perubahan sistem evaluasi dan
norma sosial, sistem pelapisan sosial, struktur sosial, pola sikap dan tindakan
sosial, serta forum kemasyarakatan.
Suatu insiden sosial sanggup dikatakan sebagai perubahan sosial apabila
mempunyai ciri - ciri yang meneyrtainya antara lain :
1. Setiap masyarakat mengalami perubahan oleh karna itu tidak ada suatu
masyarakatpun yang berhenti perkembangannya.
2. Perubahan yang terjadi pada suatu forum kemasyarakatan akan diikuti
dengan perubahan pada forum sosial lainya.
3. Perubahan sosial yan cepat biasanya mengakibatkan dis integrasi yang
bersipat sementara,yang kemudian diikuti dengan peroses reorganisasi untuk
memantapkan kaidah yang baru.
4. Perubahn sosial terjadi pada aspej material atau immaterial.
Pertambahan penduduk yang cepat tidak diimbangi dengan pertambahan
produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk sanggup mengakibatkan
perubahan sosial. Penemuan alat komunikasi telah membawa perubahan sosial
secara luas t5elah mendorong terjadinya perubahan sosial pada masyarakat agraris
ke industri.
Faktor pendorong terjadinya perubaham sosial adalah: sistem pendidkan yang
maju, sikap menghargai karya orang lain, impian untuk maju, disorganisai dalam
masyarakat dan inovasi.
Perubahan sosial yang lambat disebut evolusi yaitu perubahan yang
memerlukan waktu usang dan berupa rentetan perubahan kecil yang saling
mengikuti dengan lambat. Supaya perubahan sosial sanggup berlangsung secara
revolusioner maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1. Harus ada impian umum untuk mengadakan perubahandan impian
mengadakan perbaikan dalam kehidupan masyarakat.

5
2. Adanya seorang peminpin atau kelompok yang bisa mengakomodasi dan
menggerakan masyarakat untuk mengdakan perubahan sosial.
3. Didukung oleh sistem ideologi dan pandangan hidup masyarakat.
4. Adanya momentum yang tepet untuk mengadakan suatu gerakan atau
perubahan sosial.
Perubahan yang direncanakan ( planned change ) yaitu perubahan sosial yang
sebelumnya telah dikehendaki dana diprogramkan terludang keringh berlalu dan
silam oleh warga masyarakatnya.
Perubahan yang tidak direncanakan ( unplanned change ) berlangsung diluar
kemungkinan yang akan terjadiatau jankauan masyarakat dan sanggup
mengakibatkan konsekuensi sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat, tetapi
perubahan ini mungkin sanggup diterima oleh masyarakat .
Perubahan sosial bukan saja telah memebawa banyak sekali kemajuan yang
memberi manfaat bagi masyarakat , tetapi disamping itu pula sanggup melahirkan
beresiko negatif

C. Konflik Sosial

1. Pengertian Konflik Sosial


Secara umum konflik sosial sanggup diartikan sebagai kontradiksi
antaranggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan. Dalam
sosiologi konflik sosial merupakan citra terjadinya pecekcokan, perselisihan,
ketegangan atau peertentangan tanggapan dari pertbedaan yang muncul dalam
kehidupan masyarakat.
Sumber terjadinya konflik sosial sanggup dikategorikan kedalam lima faktor:
1. Faktor perbedaan individu dalam masyarakat.
Pebedaan ini terjadi berdasarkan pada perbedaan antaranggota masyarakat
secara paeorangan baik secara fisik dan mental material dan nonmaterial.Fisik
contohnya rupa atau kecantikan. Mental contohnya kecakapa, kemampuan, dan
keterampilan.Material contohnya dicirikan dengan kepemilikan harta benda dan
orang miskin. Non material contohnya dari status seseorang.
2. Perbedaan pola kebudayaan .

6
Perbedaan yang terdapat antar kawasan atau sukuk bangsa yang mempunyai
budaya yang berbeda-beda, lantaran perbedaan paham, agama, dan pandangan
hidup.
3. Perbedaan status sosial.
Status sosial yakni kedudukan seseorang dalam kelompok masyarakat.

4. Perbedaan kepentingan.
Dalam hal ini insan mempunyai perbedaan tergantung kebutuhan dasar
maupun kebutuhan sosial.
5. Terjadinya perubahan sosial.

2. Macam – macam konflik


 Konflik pribadi.
Konflik pribadi merupakan kontradiksi yang terjadi secara individual yang
melibatkan dua orang yang bertikai.
Manusia yakni makhluk individu yang tidak sanggup melepaskan diri dari
kekerabatan dengan sesama insan lain didalam menjalani kehidupannya. Berbeda
dengan makhluk lainnya, ibarat hewan dan makhluk hidup misalnya, tanpa insan
lainnya, maunsia akan mati. Sejak dilahirkan, insan merupakan individu yang
membutuhkan individu lainnya untuk sanggup bertahan dan melangsungkan
kehidupannya. Seorang bayi yang gres dilahirkan, membutuhkan seorang ibu
yang sanggup memmemberikannya, melatih belajar, bermain dan sebagainya.
Selain itu, berbeda dengan hewan dan makhluk hidup yang mempunyai ketidak
ada yang kurangan fisik untuk sanggup bertahan sendiri, sedangkan insan tidak.
Seperti yang dijelaskan diatas insan semenjak dilahirkan telah membutuhkan
insan lainnya untuk sanggup bertahan sehingga kalau ia hidup sendiri akan
mengalami gangguan kejiwaan.

BAB III
PENUTUP

7
A. Kesimpulan
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan
keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti bahwa manusia
dalam memnuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya
sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain.
Perubahan sosial merupakan kepingan yang menempel dalam kehidupan
insan dan pasti terjadi secara terus menerus. Perubahan yang dimaksud yakni
perubahan dari banyak sekali aspek sosial yang berkaitan bersahabat pribadi atau
tidak pribadi dengan tindakan insan dalam lingkup lokal dan gelobal yang
memmemberikan konteks terhadap pemikiran, sikap dan tindakan insan itu
sendiri.
Konflik sosial diartikan sebagai kontradiksi antaranggota masyarakat yang
bersifat menyeluruh dalam kehidupan. Dalam sosiologi konflik sosial merupakan
citra terjadinya pecekcokan, perselisihan, ketegangan atau peertentangan
tanggapan dari pertbedaan yang muncul dalam kehidupan masyarakat.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

8
Buku Modul Universitas Terbuka Materi Pembelajaran IPS SD (udin,s winata
putra dkk).
Abu, A. (2003). Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dinn Wayudin, d. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.
Guru, T. A. (2003). PPKn. Jakarta: Erlangga.
Ihat Hatimah, d. (2008). Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi I. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Mulyani Sumantri, d. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Ridwan Effendi, d. (2006). Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan
Teknologi. Bandung : UPI PRESS.
Sapriya, d. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS.
Soekamto, S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Nusa.
Udin S. Winataputra, d. (2008). Materi dan Pembelajaran IPS. Jakarta:
Universitas Terbuka.

SKENARIO PEMBELAJARAN

9
Mata Pelajaran : Analisis IPS SD Kelas Rendah

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Kelas/Semester : III / 2

Waktu : 2 jam pelajaran

A. Kompetensi Dasar
Mengenal perilaku sosial, perubahan sosial, dan konflik sosial.
B. Hasil Belajar
Siswa mampu mempelajari perilaku sosial, perubahan sosial, dan konflik
sosial di lingkungan sekolah.
C. Indikator Hasil Belajar
 Mengetahui perilaku sosial disekitar lingkungannya.
 Mengetahui perubahan sosial yang akan dipelajari.
 Mengetahui konflik sosial disekitar lingkungannya.
D. Skenario Pembelajaran
a. Pendahuluan
Pengorganisasian kelompok kecil untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa, guru menunjukkan beberapa contoh perilaku sosial, perubahan
sosial, dan konflik sosial di kelas agar murid memahaminya.
b. Kegiatan Inti
 Guru menyuruh siswa untuk menjelaskan kembali pengertian
perilaku sosial, perubahan sosial, dan konflik sosial yang ditunjukan oleh
guru.
 Salah seorang siswa menyebutkan contoh dari perilaku sosial,
perubahan sosial, dan konflik sosial yang telah disampaikan guru.
 Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan latihan tentang materi
yang telah dipelajari.
c. Penutup
 Guru mengajukan pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa.
 Dengan bimbingan guru siswa dapat mengetahui materi tersebut
sebagai suatu catatan.
 Guru memberikan motivasi tentang materi yang telah diajarkan
agar siswa dapat memahaminya dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

10
11

Anda mungkin juga menyukai