Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Agama Islam tidak melarang umatnya mengikuti perkembangan zaman, bahkan


sebaliknya senantiasa memerintahkan untuk mengikuti perkembangan zaman.
Tugas yang diamanatkan oleh Allah SWT kepada manusia di muka bumi tidak bisa
dilaksanakan, jika hanya mengandalkan hawa nafsu, bahkan bukan kemakmuran yang didapat
tetapi justru kerusakan. Manusia memang diberikan kemerdekaan untuk memilih apa yang
diyakini dan apa yang tidak diyakini. untuk berkehandak, berbuat, berpikir, dan berpendapat,
namun kemerdekaan itu harus dipertanggungjawabkan kelak, karena kemerdekaan yang telah
diberikan oleh Allah SWT. itu tidak boleh melampaui batas-batas amanah dan tanggung jawab
yang telah ditentukan-Nya baik yang terdapat di dalam alam semesta ini maupun yang
terkandung dalam firman-firmanNya dalam ajaran agama. (Mohammad Daud Ali, 1998 : 15).
Sebagai Rahmatan Lil Alamin Islam memberi pedoman hidup kepada manusia dalam
mengemban tugas dari Allah SWT berupa al-Quranul Karim dan sunnah rasul. Pedoman hidup
ini mencakup dua unsur , yaitu :
1. Hubungan manusia dengan Allah SWT, yaitu kewajiban manusiauntuk mengabdi kepada-
Nya.
2. Hubungan manusia dengan sesama makhluk yaitu untuk melestarikan alam lingkungan
dengan larangan tidak membuat kerusakan di muka bumi.
Memiliki pendirian yang kuat atau komitmen dalam mempertahankan nilai-nilai Islam
dan memperjuangkan penegakannya secara konsistend isebut dengan Istiqamah. Istiqamah
merupakan kewajiban asasi dan sebuah keniscayaan bagi hamba-hamba Allah yang
menginginkan husnul khatimah dan harapan-harapan surgaNya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Istiqomah
Pengertian istiqomah adalah berasal dari bahasa Arab yang artinya 'lurus'. Istiqomah
adalah usaha untuk menjaga perbuatan baiknya di jalan Allah SWT secara konsisten dan tidak
berubah.
Jika dipraktikkan dengan baik kalimat ini akan menjadi panduan untuk menjalani kehidupan
yang lebih baik. Dan menuju jalan kebenaran.
Ada beberapa pengertian mengenai istiqomah menurut berbagai ahli, di antaranya:
 Ibnu Abbas memaknai istiqomah dengan tiga arti. Pertama adalah istiqomah dengan lisan
dengan sikap bertahan dengan membaca syahadat. Kedua adalah istiqomah dengan hati,
yakni dengan melakukan segala dengan disertai niat yang jujur. Dan terakhir adalah
istiqomah dengan jiwa, di mana seseorang senantiasa menjalankan ibadah serta ketaatan
kepada Allah secara terus menerus.
 Istiqomah menurut Ali Bin Abi Thalib adalah sebagai tindakan melakukan suatu
kewajiban.
 An-Nawani memaknai istiqomah sebagai tetap di dalam ketaatan sehingga istiqomah
memiliki pengertian bahwa seseorang senantiasa ada di dalam ketaatan dan di atas jalan
lurus di dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT.
 Mujahid memaknai istiqomah sebagai komitmen terhadap kalimat syahadat dan juga
tauhid hingga bertemu dengan Sang Pencipta.
 Abu Bakar Ash-Shidiq berpendapat bahwa arti istiqomah adalah perilaku seseorang yang
tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya atau tidak berbuat syirik.
 Menurut Umar bin Khatab, arti istiqomah adalah suatu hal yang harusnya bertahan pada
satu perintah dan tidak melakukan suatu apa pun yang dilarang.

2
B. Cara untuk Melakukan Istiqomah
1. Meluruskan Niat
Segala sesuatu yang dikerjakan hendaknya diawali dengan niat yang baik terlebih dahulu.
Dengan niat yang ditujukan untuk mengharapkan rida Allah semata, seseorang akan lebih ringan
dan mudah menjalankan segala perintahNya. 
2. Memahami Makna Syahadat
Sebagai seorang Muslim, tentunya kita sudah bersaksi dengan dua kalimat syahadat. Tak hanya
melafalkannya, agar seseorang dapat terus istiqomah dalam ibadah, hendaknya ia juga
memahami makna dari syahadat tersebut. 
3. Mulai dari yang Paling Kecil, tetapi Konsisten
Cara berikutnya untuk menjadi istiqomah adalah memulai praktik dengan jumlah yang kecil
tetapi konstan. Hal ini merupakan bagian paling penting. Misalnya, jika Anda ingin terbiasa
membaca Al-Qur'an, mulailah dengan membaca satu halaman. Satu halaman, tetapi baca secara
teratur setiap hari.
4. Menjauhi Kebiasaan Buruk
Jangan gibah, meski terkesan sepele dan sering dilakukan, gibah (membicarakan orang lain)
merupakan sebuah perbuatan yang sia-sia.  Agar bisa istiqomah dalam beribadah, sebaiknya kita
menggantinya dengan memperbanyak berzikir dan berselawat.
Jangan tidur berlebihan, terkadang tidur yang berlebihan membuat kita menjadi malas dalam
beribadah. Selain itu, tidur berlebihan juga tidak disarankan dalam beribadah.
5. Tadabbur
Arti Tadabbur di sini adalah untuk selalu dapat merenungkan semua tanda kebesaran Allah
dengan cara selalu memandang besarnya kekuaasaan Allah yang menciptakan alam dan semua
isinya.

C. Keutamaan Istiqomah
Dalam sebuah ayat di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman bahwa seorang Muslim yang tetap
memaknai dan mengamalkan arti istiqomah di jalan-Nya maka akan selalu dilapangkan
rezekinya oleh Allah SWT.
Hal ini tertulis di dalam Surat Al-Jin ayat 16 yang artinya:

3
"Dan bahwasannya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-
benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang melimpah)."
 
Selain itu ada beberapa hal yang menjadi keutamaan apabila seorang Muslim selalu istiqomah di
jalan Allah, yaitu:
 Seseorang yang memiliki sikap istiqomah akan selalu terhindar dari rasa takut dan sedih.
 Untuk seseorang yang istiqomah akan selalu memiliki sifat sabar bahkan jika dia diuji.
 Bagi seseorang yang istiqomah akan selalu menerima saran dalam perjalanan hidupnya.
 Bagi seseorang yang istiqomah akan mendapatkan kebahagiaan baik dalam kehidupan
dunia maupun di akhirat.

D. Perilaku yang Mencerminkan Sikap Istiqomah


 Melaksanakan semua yang diperintahkan Allah dengan ikhlas.
 Dapat dengan sabar menerima ujian atau cobaan.
 Tidak tertipu oleh kemewahan kehidupan dunia.
 Ibadah (salat) tepat pada waktunya.
 Terus berprasangka baik kepada Allah.
 Tetap berada di jalan Allah pada setiap keadaan.

E. Contoh Perilaku Istiqomah


Ilustrasi istiqomah, Islami. (Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay)
Ada banyak contoh dalam menjalankan istiqomah, beberapa di antaranya:
 Selalu yakin bahwa Allah SWT itu Esa, meski ujiannya yang kita lewati berat.
 Selalu taat dan mematuhi semua perintah Allah, menjauhi semua yang dilarang.
 Selalu konsisten dalam menjalani semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT,
bahkan dalam keadaan sulit sekali pun.
 Selalu tulus ketika membantu orang lain, bahkan jika orang itu telah menyakiti kita. Jadi
setelah membantu, jangan mengharapkan imbalan apa pun selain balasan dari Allah
SWT.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menerapkan istiqomah dalam kehidupan sehari-hari adalah sesuatu yang sangat dianjurkan
agar terutama dalam aktivitas beribadah. Dengan menerapkan istiqomah kamu akan merasa lebih
ringan saat menjalani ibadah karena merasa tidak ada beban.

B. Saran
Kita sebagai umat muslim harus selalu istiqomah dalam keadaan apapun.

Anda mungkin juga menyukai