Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Iman, Islam, dan Ikhsan dan implementasinya dalam kehidupan


 Iman nenurut arti bahasa adalah percaya atau memepercayai sesuatu. Sedang menurut
arti yang lazim dipakai, Iman artinya ialah meyakini dengan hati, mengucapkan
dengan lisan, dan mengamalkan dalam tindakan sehari-hari.
 Pengertian Islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata
Islam terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar
“selamat” (Salama).
Dari pengertian Islam secara bahasa ini, dapat disimpulkan Islam adalah agama yang
membawa keselamatan hidup di dunia dan di akhirat (alam kehidupan setelah
kematian).
 Adapun Ihsan diartikan dengan berbakti kepada Allah, seolah-olah kita melihat Allah
dengan mata kepala kita sendiri, dan jika kita tidak melihatnya, sesungguhnya Dialah
yang senantiasa melihat kita. Ihsan menggambarkan suatu sikap batin yang telah
dipenuhi oleh rasa ketuhanan yang sangat mendalam,
Ø Berusaha menjaga kesucian kitab suci dan membelanya apabila ada pihak lain yang
meremehkan.
Ø Bersikap tawadu kepada Allah SWT. dan mengagungkan-Nya, misalnya membaca tasbih,
tahmid, dan takbir.[9]
Ø Senantiasa berusaha untuk mentaati Allah SWT, baik melaksanakan perintah maupun
menjauhi larangan-Nya.
Ø Bersikap hati-hati dalam hidup ini, berusaha tidak melanggar hukum Allah SWT.
sebagaimana malaikat tidak maksiat kepada-Nya.[8]
Menerapkannya dengan membentuk Insan Kamil pada diri kita sebagai manusia ciptaan
Allah

2. Al Alaq 1-4 serta terjemahan dan argumentasi makna tauhid dan konsep tauhid
dalam islam
Tauhid (Arab :‫)توحيد‬, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah

Argumen
= Tauhid yang berarti konsep dalam akidah islam yang menyatakan keesaan Allah. Dari
pengertian tersebut kita dapat mengetahui, Kemahaesaan Allah adalah Allah yang Maha Esa
terhadap zatnya, Allah tidak sama dan tidak dapat disamakan dengan apapun juga. Zat Allah
tidak akan mati, tetapi akan kekal dan abadi. Dapat kita liat konsep tauhid ini pada ayat-ayat
Allah, yaitu pada Al Ikhlas ayat 1-4, Al Imran ayat 18, Al Anbiya ayat 22. Serta juga dapat kita
temukan pada syahadat tauhid. Pengertian dan konsep tauhid sudah digolongkan secara sinkron
dan baik oleh para pendahulu kita untuk menunjukkan rasa keberimanan kita terhadap Allah
SWT. Oleh karna itu kita perlu mempelajari tauhid untuk memberi pedoman dan arah, agar
manusia selalu tetap sadar akan kewajibannya sebagai makhluk terhadap khalikNya.Dibagi
menjadi 4 yaitu

2 MACAM-MACAM TAUHID
1. Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah sebagai bentuk keyakinan manusia bahwa Allah itu esa dalam
penciptaan, pemberian rezeki dan penguasaan atas makhluk-makhluk-Nya. Kenyataan alam
secara keseluruhan menjelaskan tentang hakikat tauhid rububiyah.
2. Tauhid Mulkiyah
Keberadaan keyakinan mulkiyah ini membedakan antara pribadi muslim dan bukan
muslim. Dengan demikian, tauhid mulkiyah menegaskan bahwa loyalitas, afiliasi, kerelaan,
pembelaan, dukungan dan pengorbanan tidak boleh diberikan kecuali pemimpin atau undang-
undang yang bersumberkan syariat Allah. Karena dengan penegakan syariat Allah di muka bumi
akan menjamin kemashlahatan dan kemakmuran kehidupan di bumi.
3. Tauhid Uluhiyah
Makna tauhid uluhiyah adalah sebuah keyakinan bahwa selain Allah adalah satu-satunya
zat yang memiliki dan menguasai langit, bumi, dan seisinya, satu-satunya yang wajib ditaati dan
yang menentukan segala aturan serta yang melindungi. Ibnu Rajab berkata, “Ilah adalah yang
wajib ditaati dan tidak didurhakai, merasa takut karena mengagungkan. Cinta takut dan penuh
pengharapan, berserah diri, memohon hanya kepada-Nya. Siapa yang menyekutukan-Nya
dengan suatu makhluk dalam perkara ini akan merusak keikhlasan seseorang dalam berikrar laa
ilaaha ilallah”.
Tauhid uluhiyah mengandung konsekuensi tertentu bagi orang beriman. Keyakinan ini
menuntut totalitas dalam mengabdi kepada Allah dalam segenap aktivitas kita.
4. Tauhid Rahmaniyah
Pada prinsipnya tauhid rahmaniyah merupakan perwujudan dari setiap sikap muslim yang
memiliki tuntutan untuk memberikan dan menebarkan kasih sayang pada seluruh alam semesta.
Sikap ini selaras dengan misi rahmatan lil ‘alamin yang diemban Rasulullah saw untuk
memberikan kasih sayang pada seluruh makhluk alam semesta.

3. Pengertian paradigm qurani dan makna paradigm qurani menurut pendapat saya.
Argumen saya tentang bagaimana merealisasikan kehidupan masyarakat berdasar
nilai2 quran
= paradigma Qurani adalah cara Pandang dan cara berpikir tentang suatu realitas atau suatu
permasalahan berdasarkan Al-Quran.
Bagi umat Muslim, menjadikan Al-Qur’an sebagai inspirasi sekaligus paradigma dalam
mewujudkan pendidikan bukanlah hal yang berlebihan justru mengingat Al-Qur’an merupakan
sumber utama sekaligus menjadi basis referensi dalam perumusan hukum Islam. Sebagai sebuah
paradigma, maka hal tersebut akan terwujud dalam kerangka yang menjadi tolak ukur
sejauhmana semangat dan pesan Al-Qur’an direalisasikan dalam mengupayakan pendidikan
Islam.
= Untuk merealisaskannya harus adanya kesadaran bagi seluruh umat muslim adalah yang
terpenting untuk menjaga dan mewujudkan paradigma qur’ani ini. Karena, tanpa kesadaran dari
umat muslim ini, paradigma tak akan terwujud dan mungkin bisa saja terjadi kekacauan bagi
seluruh muslim karena memang hanya al-qur’an pedoman bagi seluruh umat islam.

Serta menghindari hal-hal yang merusak adanya paradigma qur’ani di masyarakat muslim, kita
tingkatkan iman kita agar tidak mudah terjerumus kepada hal-hal yang tidak harus ada dalam diri
kita selaku muslim.

4. Pendapat saya ttg Kebahagian dalam sudut pandang ajaran islam. Mengapa islam
melarang lebih2kan di dunia, namun mengajak manusia untuk berbuat semaksimal
mungkin untuk meraih kesuksesan dunia. Alasan dan dalil naqli terkait hal
tersebut
Mengikuti petunjuk Allah, itulah jalan kebahagiaan.
Kebahagiaan adalah hasil dari perbuatan di dunia yang langsung dirasakan (Menuruti perintah-Nya dan
menjauhi larangannya). Tetapi ada juga kebahagiaan yang dinikmati di akhirat, yaitu di dalam surga yang
kenikmatannya tidak pernah terputus. Adapula manusia yang sukses atau bahagia di dunia, namun celaka
atau mederita di akhirat dan mendapatkan tempat di neraka. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh firman
Allah Surat Hud ayat 105-108

islam memberikan perintah untuk manusia agar mengoptimalkan apa yang ada di dunia untuk bekal
akhirat. Hal ini tentu saja tanpa harus meninggalkan kebahagiaan yang ada di dunia. Allah mengatakan
bahwa kebahagiaan dunia adalah rezeki dan kenikmatan yang harus diterima dan disyukuri oleh manusia.
Akan tetapi tidak boleh melupakan sebagian dari hak-hak orang lain dan juga menjadikannya sebagai
bekal pahala kelak. Seperti yang dijelaskan pada QS Al-Qashash ayat 77

5. Tulis bacaan tasyahud akhir yang dilafalkan saat solat dengan terjemahannya
lengkap. Beri penjelasan dengan tepat apa pelajaran yang bisa diambil dalam
bacaan tersebut
 manusia selalu tetap sadar akan kewajibannya sebagai makhluk cptaan Allahyang
wajib menaati perintahnya serta menjauhi larangannya
 Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan
itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.
 menggunakan (harta bendamu) dalam Kebaikan di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

Anda mungkin juga menyukai