Anda di halaman 1dari 4

Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan

Permukiman pasal 1 Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman
baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas
umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah layak huni sedangkan Kawasan Permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar Kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan
maupun perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Penentuan lokasi
perumahan tidak semata-mata ada bangunan lalu dihuni namun harus memperhatikan
kebijakan terkait. Dalam SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan Di Perkotaan juga dijelaskan mengenai ketentuan umum, persyaratan lokasi, serta
persyaratan fisik lingkungan perumahan. Selain itu berdasarkan hierarchy of need (Maslow,
1954:10), kebutuhan akan rumah dapat didekati sebagai Physiological needs (kebutuhan akan
makan dan minum), Safety or security needs (kebutuhan akan keamanan), Social or afiliation
needs (kebutuhan berinteraksi), Self actualiztion needs (kebutuhan akan ekspresi diri).
Lingkungan hunian penulis berada di RT 06 RW 05 Kelurahan Pakis, Kecamatan
Sawahan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Ketua RT 06 Bapak Djoni Irianto jumlah
penduduk yang ada di RT 06 sebanyak 392 penduduk serta luas wilayah kurang lebih 1,92 ha.
Berdasarkan data tersebut maka diperoleh perkiraan kepadatan yakni 204 jiwa/ha. Terdapat
98 rumah dengan bangunan termasuk jenis bangunan permanen. Didominasi bangunan 1
lantai dengan proporsi 61,2 % dan bangunan diatas 1 lantai lantai 38,8 %. Penggolongan
kriteria pendapatan berdasarkan BPS termasuk golongan pendapatan sangat tinggi, karena
banyak terdapat pensiunan dari ASN, Bank, akademisi dst. Interaksi antar masyarakat di area
ini relatif tinggi. Hal ini dikarenakan penduduk masih memiliki sifat guyub (kerukunan) yang
tinggi. Berdasarkan Update Data COVID-19 pada laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id/,
Kelurahan Pakis per 15 Mei 2020 tercatat 9 orang konfirmasi dalam perawatan, 8 orang PDP
dalam pengawasan dan 4 orang ODP dipantau.
Pemisah antara ruang komunal dan ruang privat pada
area tempat tinggal penulis yang terlihat adalah jalan
serta pagar di setiap rumah. Yang mempengaruhi
pemisahan ruang komunal dengan ruang privat ialah
Lapangan RT 06 proses produksi serta konsumsi. Proses produksi pada
Sumber : Penulis, 2020
ruang komunal terlihat dari bagaimana masyarakat
memproduksi serta mengkonsumsi ruang tersebut, dimana hubungan keduanya akan
mempengaruhi bagaimana ruang komunal itu terbentuk. Keberadaan ruang komunal dapat
memberikan kesempatan untuk memenuhi social or afiliation needs, antara lain Balai
Pertemuan RT 06, Masjid Al Hidayah, dan lapangan yang cukup luas serta ruang privat yakni
hunian di RT 06. Saat pandemi COVID-19 ini fungsi ruang privat atau hunian sangat
dibutuhkan sebagai tempat perlindungan, isolasi, bekerja, dst. Menurut informasi dari Ketua
RT 06, ruang komunal yakni lapangan sekitar tempat tinggal penulis rencananya akan
digunakan sebagai dapur umun COVID-19 oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur hingga batas
waktu yang tidak ditentukan. Ketersediaan prasarana serta sarana dasar selama situasi
pandemi COVID-19 di area tempat tinggal penulis sudah cukup mendukung. Untuk prasarana
air bersih sudah tersedia dan dominan memakai sumber dari PDAM. Namun beberapa rumah
juga menggunakan sumur bor. Saat pandemi tak jarang beberapa warga mengeluhkan air

1
Peran Perumahan dan Kawasan Permukiman selama Situasi Pandemi COVID -19
PDAM yang mati mendadak. Ketersediaan prasarana listrik sudah memenuhi seluruh area
tempat tinggal, serta fakta akhir-akhir ini beberapa rumah melakukan pembenaran atau
pemasangan wifi untuk mempermudah akses internet saat berkegiatan atau bekerja di rumah.
Ketersediaan prasarana gas pada area tempat tinggal penulis belum ditemukan. Masyarakat
masih menggunakan tabung gas untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Untuk prasarana
drainase sendiri masyarakat cukup sadar dengan kebersihan rumah masing-masing sehingga
sering ditemui masyarakat yang membersihkan saluran atau halaman rumah mereka. Dalam
segi sarana kesehatan cukup mudah diakses dikarenakan prasarana jalan yang mendukung
(sudah beraspal). Fasilitas kesehatan yang terdekat yakni Poli Umum Hidayah dan Klinik
Medis Pusura dengan jarak kurang dari 1 km. Untuk fasilitas yang menangani penanganan
COVID-19 tingkat awal paling dekat pada Puskesmas Dukung Kupang sekitar 2,2 km yang
ditempuh kurang lebih 7 menit. Untuk pemenuhan physiological needs dapat diperoleh di toko
kelontong, lapak penjual di sekitar area, dan pasar terdekat yakni Pasar Pakis dengan jarak
1,2 km ditempuh dalam waktu 5 menit.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Walikota Surabaya
Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya.
Terdapat aktivitas penyesuaian selama masa pandemi
berlangsung yakni dibangunnya bilik sterilisasi untuk kendaraan
yang lewat atas swadaya masyarakat RT 06, penginfoan
mengenai COVID-19 sekitar RT 06 melalui grup whatsapp, serta Penyemprotan Desinfektan
Sumber : Penulis, 2020
adanya penyemprotan desinfektan dari Pemkot Surabaya. Dalam
hal safety needs terdapat aturan-aturan yang diberlakukan selama
pandemi, yakni tempat ibadah yang ada di sekitar tempat tinggal
penulis Masjid Al Hidayah membatasi orang untuk beribadah
hanya untuk pengurus masjid saja yang boleh masuk sedangkan
untuk warga lainnya dihimbau beribadah di rumah masing- Bilik Sterilisasi Kendaraan
Sumber : Penulis, 2020
masing. Aturan lain yag juga diberlakukan, yakni memakai
masker saat diluar rumah serta bagi warga selain RT 06 dilarang
memasuki area kecuali dengan kepentingan yang sudah disetujui.
Selain itu juga diberlakukan jam malam diatas jam 9 dilarang
berjualan atau berkegiatan tanpa seizin Pengurus RT 06. Dalam
hal security needs juga diberlakukan penutupan portal pada Banner Himbauan

setiap gang di RT 06 selama pandemi berlangsung sehinga hanya Sumber : Penulis, 2020

ada 2 akses keluar masuk dari RT 06 yakni dari arah utara dan
selatan. Penerapan peraturan tersebut juga didukung dengan penjagaan di Pos Satpam yang
saling berkoordinasi dengan RT lainnya. Pencegahan COVID-19 yang ada di sekitar tempat
tinggal penulis tidak terlepas dari partipasi masyarakat sehingga dapat tercipta kualitas hunian
dan lingkungan sehat serta layak huni. Dengan terbentuknya kualitas hunian yang baik dan
lingkungan sehat serta layak huni maka fungsi rumah sebagai tempat isolasi, self actualiztion
needs, dan lainnya dapat terwujud lebih optimal tentunya dengan sarana dan prasarana yang
mendukung. Serangkaian upaya yang dilakukan pada sekitar hunian penulis sudah cukup baik
dalam menjaga resiliensi lingkungan hunian. Dengan terwujudnya resilensi lingkungan
hunian yang baik tentu dapat mengurangi resiko penghuninya terinfeksi COVID-19.

2
Peran Perumahan dan Kawasan Permukiman selama Situasi Pandemi COVID -19
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman
SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan
Wardhana Sonny (2018). Analisa Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Persepsi
Masyarakat Setempat Di Perumahan Sederhana. Studi Kasus Perumahan Griya Indah
Cikampek. Universitas Trisakti
Rully. Merencanakan Dan Merancang Rumah Tinggal Yang Optimal. Universitas Tunas
Pembangunan Surakarta
Hutchison, Elizabeth D (2008).Dimensions of Human behaviour:Third Edition, California :
Sage Publication
Madanipour, Ali (2003). Public and Private spaces. New York : Routledge.
Peraturan Walikota Surabaya Nomor 16 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Kota
Surabaya

3
Peran Perumahan dan Kawasan Permukiman selama Situasi Pandemi COVID -19

Anda mungkin juga menyukai