Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Islam1sebagai agama universal dan eternal2 merupakan wujud realisasi
konsep rahmatan lil ‘alamin3, yang dimana mengarahkan ke jalan hidup yang

1
Islam merupakan suatu keyakinan bahwa nilai-nilai ajarannya benar dan bersifat mutlak
karena bersumber dari Yang Mahamutlak. Dengan demikian, segala yang diperintahkan dan
diizin-kannya adalah suatu kebenaran, sedangkam segala sesuatu yang dilarangnya adalah
kebatilan. Lihat Ali Anwar Yusuf, Wawasan Islam, CV Pustaka Setia,Bandung, 2002, hlm 17
2
Islam Sebagai Agama Universal dan Eternal,Sebagai agama yang terakhir, Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad SAW (sebagai utusan terakhir) berfungsi sebagai rahmatan
lil’alamin yaitu rahmat dan nikmat bagi seluruh alam, utamanya bagi kehidupan manusia. Sebagai
risalah yang terakhir, islam memiliki nilai universal dan eternal, sesuai dengan kebutuhan manusia.
Untuk memenuhi semua kebutuhan kehidupan manusia, Islam memiliki tiga inti ajaran yang
merupakan inti dasar dalam mengatur kehidupan manusia. Secara umum dasar-dasar ajaran Islam
itu meliputi aqidah, syari’ah dan akhlaq. Dasar-dasar tersebut menunjukkan sifat universalitas dan
eternalitas Islam.
Aqidah, Tiap-tiap pribadi pasti memiliki kepercayaan, meskipun bentuk dan
pengungkapannya berbeda-beda. Pada dasarnya manusia memang membutuhkan kepercayaan.
Kepercayaan akan membentuk sikap dan pandangan hidup seseorang.Tentang kepercayaan ini
pada umumnya orang memberikan gambaran sebagai suatu tempat bersandar atau tempat
pengembalian segala masalah yang di lluar jangkauan batas kemampuan akal dan pikiran manusia.
Dengan kata lain apa yang menjadi pusat kepercayaan itu dipandang memiliki sesuatu yang lebih
tinggi, baik kepercayaan yang masih berkisar pada dunia yang kecil (microcosmos) atau pada alam
yang melingkupi kita (macrocosmos) ataupun yang diluar keduanya.
Syari’ah,dalam istilah yang sering dipakai dalam kalangan para ahli hukum islam ialah
hukum-hukum yang diciptakan oleh Allah SWT untuk segala hamba-Nya agar mereka itu
mengamalkannya untuk kebahagian dunia akhirat, baik hukum-hukum itu bertalian dengan
perbuatan,akidah dan akhlak.Sebagai dan perundang-undangan Tuhan maka Syari’at Islam bersifat
Universal dalam arti dapat diterapkan pada semua bangsa, disemua tempat dan waktu. Oleh karena
itu ciri-ciri daripada syari’ah ialah: pertama, syari’ah memberikan aturan-aturan atau prinsip-
prinsip umum, dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi manusia untuk
mengembangkannya. Kedua, sedang pada masalah-masalah yang tidak berkaitan dengan
perkembangan manusia, syari’ah memberikan peraturan-peraturan yang terperinci biasanya dalam
masalah-masalah yang bersifat ta’abbudy (berupa ibadah) misalnya tentng wudhu dan tayamum,
tentang muhrim, pembagian harta warisan, dan zakat, masing-masing secara detail yang telah
dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an. Ketiga, syari’ah bersifat tidak memberatkan dalam arti bahwa
tuntunan syari’ah disesuaikan dengan kadar kmampuan manusia. Atau dengan kata lain hukum
Tuhan tidak akan memaksa manusia sampai melampaui kadar kemampuannya. Keempat, dalam
syari’ah Islam lebih banyak terkandung di dalam hal-hal yang diperbolehkan (mubah) dengan
sedikit sekali kewajiban yang berisi “perintah” dan “larangan” sehingga memberikan keluasaan
ruang gerak kehiduoan manusia dan tidak dalam serba keterkaitan larangan-larangan yang ketat.
Kelima, penetapan hukkum syari’ah secara berangsur-angsur tidak sekaligus.
Akhlaq, secara etimilogis merupakan bentuk jamak (plural) dari kata “khuluqun”
diartikan sebagai perangai atau budi pekerrti, gambaran batin atau tabiat karakter. Kata akhlak
serumpun dengan kata “khalqun” yang berarti kejadian dan bertalian dengan wujud lahir atau
jasmani sedangkan akhlak nertalian dengan factor rohani, sifat atau sikap bathin. Factor lahir dan
batin adalah dua unsure yang tidak dapat dipisahkan dari manusia, sebagaimana tidak dapat

1
2

benar, jalan membawa keselamatan dunia dan akhirat. Islam merupakan satu
kesatuan yang padu yang terfokus pada ajaran ilmu tauhid 4, Allah
memberikan kepada manusia agama yang sempurna mencakup seluruh aspek
kehidupan karena ajaran Islam bersifat integral dan islam tidak terbatas dalam
waktu tertentu tetapi berlaku untuk sepanjang masa di semua tempat. Al-
Qur’an5 dan Hadits6 adalah pedoman akan semua ajaran-ajaran Islam yang
berpijak pada kebenaran yang telah digariskan oleh nash agama yang
bersumber kepada revelasi atau wahyu, tak terkecuali dengan keilmuan atau
pendidikan. Bahkan Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu pertama

dipisahkannya jasmani dan rohani.Untuk itulah Islam lewat ajaran-ajarannya yang universal dan
eternal mengatur keduanya dalam upaya pemenuhan kebutuhan jasmaniah dan rohaniah. Akhlak
merupakan pokok esensi ajaran Islam pula-disamping aqidah dan syari’ah- karena dengan akhlak
akan terbina mental dan jiwa seseorang untuk memiliki hakikat kemanusiaan yang tinggi. Dengan
akhlak dapat dilihat corak dan hakikat manusia yang sebenrnya. Sehigga sebenarnya inti yang
hakiki misi Muhammad SAW adalah pada pembinaan akhlak mannusia.Praktek pelaksanaan
akhlak adalah berpedoman kepada nash Al-Qur’an dan Al-Hadist, perbuatan yang dianggap benar
adalah perbuatan-perbuatan yang berpijak pada kebenaran yang telh digariskan oleh nash agama
yang bersumber kepada revelasi atau wahyu.http://pgmi-iain.blogspot.co.id/2011/10/hakikat-dan-
pengertian-islam.html diakses pada hari Kamis, 06 April 2017 pukul 20:55 WIB
3
Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin artinya islam merupakan agama yang
membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan,
tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Pernyataan bahwa islam adalah agama yang rahmatan
lil ‘alamin sebenarnya adalah kesimpulan dari firman Allah dalam surah Al-Anbiyah 107 yang
bunyinya ‘’Dan tiadalah kami mengutus kamu, melaikan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam”. Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk Allah, lihat saja sabda
Rasulullah sebagaimana yang terdapat dalam Hadis riwayat al-Imam al-Hakim, “Siapa yang
dengan sewenang-wenang membunuh burung, atau hewan lain yang lebih kecil darinya, maka
Allah akan meminta pertanggungjawaban kepadanya”. Sugguh begitu indahnya islam itu bukan!
Dengan hewan saja tidak boleh sewenang-wenang, apalagi dengan manusia. Bayangkan jika
manusia memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam, maka akan sungguh indah dan
damainya dunia ini. http://hamidflaskers.blogspot.co.id/2012/12/islam-sebagai-agama-rahmatan-
lilalamin.html diakses pada hari Kamis, 06 April 2017 pukul 20:13 WIB
4
Ilmu tauhid itu pada intinya berkaitan dengan upaya memahami dan meyakini adanya Tuhan
dengan segala sifat dan perbuatan-Nya. Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, PT. Rajagrafindo Persada,
Jakarta, 2012, hlm. 21
5
Al-quran dari kata kerja qara-a yang berarti membaca, bentuk kata dasarnya (masdar)
adalah Al-Qur'an artinya bacaan. Al-Qur'an adalah “Wahyu Allah Swt. Yang terakhir yang
merupakan mukjizat, diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Dengan perantaraan Malaikat
Jibril dengan redaksi bahasa Arab, yang ditulis dalam mushaf diawali surat Al-Fatihah dan diakhiri
surat An-Nas, yang diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah, sebagai way
of life manusia intuk mencapai keselamatan dunia dan akhirat”. Didiek Ahmad Supadie, Studi
Islam II, PT. Rajagrafindo Persada,Jakarta, 2015, hlm. 7
6
As-sunnah di Indonesia menjadi sunah dari segi etimologi artinya jalan, kebiasaan,
aturan. Dalam arti teeminologi adalah setiap sabda atau perkataan, perbuatan dan ketetapan yang
berasal dari Rasulullah saw. Sedangkan hadis ( bahasa Arab al-hadis) menurut bahasa berarti
perkataan, berita, seusatu yang baru. Dalam arti teknis sunah dan hadis adalah identik. Sehingga
bisa dsimpulkan bahwa sunah adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah saw
yang dicatat dan direkam di dalam hadis.Ibid,hlm 12
3

juga berkenaan dengan masalah pendidikan, yaitu firman Allah SWT. : QS.
Al ‘Alaq :1-5

‫ٱلَّذيعَلَّ َمبۡٱلۡقَلَ ۡم‬٣ۡ‫ل َكۡ َرم‬ َۡ ‫ َخلَقَۡٱلۡن‬١َۡ‫ٱقۡ َرأۡبۡٱسۡم َرب َۡكٱلَّذي َخلَق‬
ۡ ‫ٱقۡ َرأۡ َو َربُّ َۡكٱ‬٢ۡ‫سنَمنۡعَلَق‬
َۡ ‫ َعلَّ َۡمٱلۡن‬٤
ۡ ٥7ۡ‫سنَ َمالَمۡيَعۡلَم‬

7
Maksud dari surat al- alaq ayat 1 ini Allah menyuruh Nabi agar membaca, sedang
beliau tidak pandai membaca dan menulis, maka dengan kekuasaan Allah ini beliau dapat
mengikuti ucapan Jibril. Dan Allah akan menurunkan kepadanya suatu Kitab yang akan menjadi
petunjuk bagi manusia.Maksudnya, bahwa Allah yang menjadikan dan menciptakan seluruh
makhluk-Nya dari tidak ada kepada ada, sanggung menjadi Nabi Nya pandai membaca tanpa
belajar.
Maksud dari surat al- alaq ayat 2 mengandung arti bahwa Allah mengungkapkan cara
bagaimana ia menjadikan manusia; yaitu manusia sebagai makhluk yang mulia dijadikan Allah
dari sesuatu yang melekat dan diberinya kesanggupan untuk menguasai segala sesuatu yang ada di
bumi ini serta menundukkannya untuk keperluan hidupnya dengan ilmu yang diberikan Allah
kepadanya. Dan Dia berkuasa pula menjadikan insan kamil ( manusia yang sempurna ) di antara
manusia, seperti Nabi saw yang pandai membaca walaupun tanpa belajar.
Maksud dari surat al- alaq ayat 3 menerangkan bahwa Allah SWT memerintahkan
kembali Nabi Nya untuk membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali
dengan mengulang-ngulangi dan membiasakannya, maka seakan-akan peirntah demikian isi
bacaan itu menjadi satu dengan jiwa Nabi saw sesuai dengan maksud firman Allah dalam ayat
yang lain pada surat Al'Ala ayat 6 yang artinya :
Kami akan membacakan (Al Qur’an) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa.
Maksud dari surat al- alaq ayat 4, Kemudian dengan ayat ini Allah menerangkan
bahwa Dia menyediakan kalam sebagai alat untuk menulis, sehingga tulisan itu menjadi
penghubung antar manusia walaupun mereka berjauhan tempat, sebagaimana mereka berhubungan
dengan perantaraan lisan. Kalam sebagai benda pada yang tidak dapat bergerak dijadikan alat
informasi dan komunikasi, maka apakah sulitnya bagi Allah menjadi Nabi Nya sebagai manusia
pilihan Nya bisa membaca, berorientasi dan dapat pula mengajar.
Allah menyatkan bahwa Dia menjadikan manusia dari ‘Alaq lalu diajarinya
berkomunikasi dengan perantaraan kalam. Pernyataan ini menyatakan bahwa manusia diciptakan
dari sesuatu bahan hina dengan melalui proses, sampai kepada kesempurnaan sebagai manusia
sehingga dapat mengetahui segala rahasia sesuatu, maka seakan-akan dikatakan kepada mereka,
“Perhatikanlah hai manusia bahwa engkau telah berubah dari tingkat yang paling rendah hingga
tingkat yang paling mulia, hal mana tidak mungkin terjadi kecuali dengan kehendak Allah Yang
Maha Kuasa dan Maha Bijaksana menciptakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak Nya.
Dan maksud dari surat al- alaq ayat ke 5 ini Allah menambahkan keterangan tentang
limpahan karunia Nya yang tidak terhingga kepada manusia, bahwa Allah yang manjadikan Nabi
Nya pandai membaca. Dia lah Tuhan yang mengajar manusia bermacam-macam ilmu pengetahuan
yang bermanfaat baginya yang menyebabkan dia lebih utama dari pada binatang-binatang,
sedangkan manusia pada permulaan hidupnya tidak mengetahui apa-apa. Oleh sebab itu apakah
menjadi suatu keanehan bahwa Dia mengajar Nabi Nya pandai membaca dan mengetahui
bermacam-macam ilmu pengetahuan serta Nabi saw sanggup menerimanya.
Dengan ayat-ayat ini terbuktilah tentang tingginya nilai membaca, menulis dan berilmu
pengetahuan. Andaikata tidak karena kalam niscaya banyak ilmu pengetahuan yang tidak
terpelihara dengan baik, banyak penelitian yang tidak tercatat dan banyak ajaran agama hilang,
pengetahuan orang dahulu kala tidak dapat dikenal oleh orang-orang sekarang baik ilmu, seni dan
ciptaan-ciptaan mereka.
4

Artinya:”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,


Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.Bacalah,
dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya”8

Hal ini juga diperjelas di dalam hadist bahwa Islam juga


memerintahkan pemeluknya untuk belajar mencari ilmu, sebagaimana
Rasulullah SAW bersabda:

0‫ا ُ ْطلُبُوا ال ِع ْل َم ِم َن ال َم ْه ِد ِإلى اللَّ ْح ِد‬


Artinya: “Tuntutlah ilmu itu sejak dari ayunan sampai ke liang lahat (mulai
dari kecil sampai mati)” (HR. Ibn. Abdul Bar)9

Pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia


menuju ke arah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok bagi
pendidikan ialah memilih arah atau tujuan yang ingin dicapai. 10Pendidikan
menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tentang sistem
Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar11 dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

Demikian pula tanpa pena tidak dapat diketahui sejarah orang-orang yang berbuat baik
atau yang berbuat jahat dan tidak ada pula ilmu pengetahuan yang menjadi pelita bagi orang-orang
yang datang sesudah mereka. Lagi pula ayat ini sebagai bukti bahwa manusia yang dijadikan dari
benda mati yang tidak berbentuk dan tidak berupa dapat dijadikan Allah menjadi manusia yang
sangat berguna dengan mengajarinya pandai menulis, berbicara dan mengetahui semua macam
ilmu yang tidak pernah diketahuinya.http://nuningmanajmen.blogspot.co.id/ diakses pada hari
Senin, 06 Februari 2017 Pukul 19:58 WIB
8
Al-Qur’an Surat Al-Alaq, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemahnya, Menara Kudus,
Kudus, 1971, hlm. 597
9
Nur Uhbiyati, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, PT. Pustaka Rizki Putra, Semarang,
2013, hlm. 3
10
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Edisi Revisi), PT Rajagrafindo Persada,
Jakarta, 2012, hlm. 10
11
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, PT
Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 2.
5

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan12, akhlak


mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.13
Pendidikan juga memiliki peran yang besar dalam kemajuan suatu
bangsa, hal ini karena pendidikan merupakan pilar penerang persaingan di
zaman yang serba modern. Pada hakikatnya setiap manusia memiliki hak
untuk mendapatkan pendidikan. Indonesia merupakan salah satu negara yang
menjunjung tinggi pendidikan sebagai hak bagi setiap warga negaranya,
seperti yang tercantum dalam Undang-undang. Pendidikan merupakan hak
setiap warga negara seperti yang telah diamanatkan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia pada Pasal 31 ayat (1) yang menyebutkan setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan.14
Pendidikan juga menjadi titik perhatian dalam ajaran Islam. Islam
menempatkan pendidikan dalam posisi yang sangat vital. Indiksinya sangat
jelas, yaitu lima ayat pertama Al-Qur’an (QS. Al-Alaq) yang berisi perintah
membaca.15 Selain anjuran membaca, pesan-pesan Al-Qur’an dalam
hubungannya dengan pendidikan pun dapat dijumpai dalam berbagai surat
dengan beragam ungkapan, penyataan, atau kisah. Hal ini membuktikan
betapa pentingnya pendidikan dalam ajaran Islam.
Pendidikan Islam menurut pernyataan Ismail R. Al-Faruqi dan Louis
Lamya’ Al-Faruqi, Islam mengidentifikasi dirinya dengan ilmu. Bagi Islam,
ilmu adalah syari’at dan sekaligus tujuan agama ini. Pernyataan ini jelas-jelas
menunjukkan penghormatan dan penghargaan Islam terhadap ilmu. Jika
dianalogikan secara lebih jauh, ilmu tidak akan bisa diperoleh secara
maksimal kecuali lewat jalur pendidikan. Hal ini selaras dengan pernyataan

12
Kecerdasan adalah istilah yang mendeskripsikan kapasitas pikiran. Dalam konteks yang
berbeda ini dapat didefinisikan dalam cara yang berbeda, termasuk kapasitas untuk berpikir
abstrak, memahami, komunikasi, menalar, belajar, berencana, kecerdasan emosi, dan pemecahan
masalah. Mohamad Mustari, Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan, PT Rajagrafindo persada,
Jakarta, 2014, hlm. 174.
13
Undang-undang Sistem Pendidikan N0. 20 tahun 2003, Dinas Pendidikan Republik
Indonesia,Jakarta, 2003, hlm. 1
14
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Jakarta, 2002, hlm. 15
15
As’aril Muhajir, Ilmu Pendidikan Perspektif Kontekstual, Ar-ruzz Media, Jogjakarta,
2011, hlm. 24
6

Abdurrahman An-Nahlawi yang menyebutkan bahwa tujuan terpenting dari


diturunkannya Al-Qur’an adalah untuk mendidik manusia. Ini berarti bahwa
manusia adalah makhluk yang dapat dididik dalam makna yang luas. Dengan
demikian, jelas bahwa Islam adalah agama yang sangat memberikan
penekanan kepada umatnya untuk menuntut ilmu.16
Menurut para ulama’ memberikan beragam pendapat dalam
memberikan makna pendidikan Islam, diantaranya : Menurut Al-Ghazali
yang dikutip oleh Abidin Ibnu Rusn mengemukakan bahwa pendidikan
adalah proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir
hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk
pengajaran secara bertahap, di mana proses pengajaran itu menjadi tanggung
jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah
sehingga manjadi manusia yang sempurna.17 Menurut Muhammad Fadhil Al
Jamaly bahwa pendidikan Islam adalah upaya mengembangkan, mendorong
serta mengajak, manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang
tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuknya pribadi yang lebih
sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan.18
Menurut Achmadi dikutip oleh Ismail mendefinisikan pendidikan islam
adalah usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta sumber daya insani yang
ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai
dengan norma Islam.19Menurut Ahmad Tafsir pendidikan Islam adalah

16
Ibid, hlm. 26
17
Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan, Pustaka Pelajara,,
Yogyakarta, hlm. 56
18
Pengertian yang dikemukakan oleh Muhammad Fadhil Al Jamaly ini mempunyai
beberapa prinsip dalam pendidikan Islam yaitu : Pendidikan merupakan proses perbantuan
pencapaian tingkat kesempurnaan,, yaitu manusia yang mencapai tinglat keimanan dan berilmu
yang disertai dengan melakukan amal shaleh. Dan konsep nilai dalam pendidikan Islam adalah
nilai-nilai agama Islam yang berlandaskan Al Qur’an dan Hadits. Ibid, hlm 36
19
Pengertian yang dikemukakan oleh Achmadi tersebut mengandung arti bahwa dalam
proses pendidikan islam terdapat usaha memelihara kesucian manusia, hal itu merupakan fitrah
yang ada sejak lahir serta mengembangkan segala potensi jiwa yang terdapat padanya melalui
segenap usaha, sehingga manusia tersebut terbentuk menjadi manusia yang sempurna berdasarkan
pandangan Islam. Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, RaSAIL Media
Group, Semarang, 2008, hlm 35
7

bimbingan terhadap seseorang agar berkembang secara maksimal sesuai


ajaran Islam.20
Pendidikan dalam perspektif Islam banyak dikenal dengan
menggunakan Istilah al-tarbiyah21, al-ta’lim,22 al-ta’dib,23dan al-riyadlah.24
Semua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda-beda dalam konteks-
konteks tertentu meskipun pada konteks yang lain memiliki makna yang
sama. Dengan demikian dan ruhani berdasarkan hukum-hukum agama Islam
menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut standar ajaran
Islam.
Pada tahap awalpendidikan Islam dimulai dari kontak pribadi dan
kolektif antara mubalig (pendidik) dengan peserta didiknya setelah komunitas
muslim terbentuk di suatu daerah, maka mulailah mereka membangun
masjid. Masjid difungsikan sebagai tempat ibadah dan pendidikan. Masjid
merupakan lembaga pendidikan Islam yang pertama muncul di samping
rumah tempat kediaman ulama atau mubalig. Setelah itu baru muncullah
lembaga-lembaga pendidikan Islam lainnya seperti muncul istilah surau,25
meunasah,26dayah,27 madrasah,28dan juga pesantren.29 Nama-nama tersebut

20
Pengertian yang dikemukakan oleh Ahmad Tafsir tersebut mempunyai makna bahwa
bimbingan ini mengarahkan segenap potensi yang dimiliki oleh anakk didik dalam kerangka
menuju ke arah kesempurnaan baik dalam segi jasmani maupun ruhaninya menuju manusia yang
beriman, berilmu, terampil, dan bermoral yang nantinya akan mampu menjalankan fungsinya
sebagai hamba Allah. As’aril Muhajir, Op.Cit., hlm. 74
21
Al-Tarbiyah adalah penanaman etika yang mulia pada jiwa anak yang sedang tumbuh
dengan cara memberi petunjuk dan nasihat sehingga ia memiliki potensi-potensi dan kompetensi-
kompetensi jiwa yang mantap yang dapat membuahkan sifat-sifat bijak, baik, cinta akan kreasi dan
berguna bagi tanah airnya. Ibid, hlm. 81
22
Al-Ta’lim adalah proses transmisi berbagi ilmu pengetahuan pada seseorang tanpa
adanya batasan dan ketentuan tertentu.
23
Al-Ta’dib adalah membimbing manusia ke arah pengenalan dan pengakuan kekuasaan
Tuhan dan pengakuan terhadap Tuhan didalam tatanan wujud dan keberadaan-Nya.
24
Al-Riyadlah adalah pelatihan terhadap pribadi individu pada fase kanak-kanak.
25
Surau dalam kamus bahasa Indonesia, surau diartikan tempat umat Islam melakukan
ibadah.
26
Meunasah Secara etimologi berasal dari perkataan madrasah, tempat belajar atau
sekolah. Ditinjau dari segi pendidikan, menasah adalah lembaga pendidikan awal bagi anak-anak
yang disamakan dengan tingkatan Sekolah Dasar. Di menasah para murid diajar menulis/
membaca hufur Arab, ilmu agama dalam bahasa Jawi (Melayu), akhlak
27
Dayah berasal dari bahasa Arab zawiyah. Kata zawiyah pada mulanya merujuk kepada
sudut dari satu bangunan, dan sering dikaitkan dengan masjid. Di sudut masjid itu terjadi proses
pendidikan antara si pendidik dengan si terdidik. Selanjutnya zawiyah dikaitkan tarekat-tarekat
sufi, dimana seorang syekh atau mursyid melakukan kegiatan pendidikan kaum sufi.
8

walaupun berbeda, tetapi hakekatnya sama yakni sebagai tempat menuntut


ilmu pengetahuan agama.30
Madrasah yang merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam,
memiliki kiprah panjang dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan
madrasah merupakan bagian dari pendidikan Nasional yang memiliki
kontribusi tidak kecil dalam pembangunan pendidikan Nasional atau
kebijakan pendidikan Nasional.31
Pendidikan Madrasah untuksaat ini, dari segi substansi sama saja, karena
masing-masing mengajarkan agama dan bahasa arab, sedangkan kurikulum
lain mengikuti standar nasional yang di tetapkan Badan Nasional Standar
Pendidikan. Jenjang pendidikan dalam system madrasah terdiri dari tiga
jenjang, yaitu : Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah
Aliyah.
Madrasah Tsanawiyah (disingkat MTs) adalah jenjang dasar pada
pendidikan formal di Indonesia, setara dengan Sekolah Menengah Pertama,
yang pengelolaannya dilakukan oleh Departemen Agama. Pendidikan
Madrasah Tsanawiyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7
sampai kelas 9. Di Indonesia Madrasah Tsanawiyah dibedakan menjadi dua
yaitu negeri dan swasta yang biasa disebut dengan MTsN dan MTsS.
LembagaMadarasah Tsanawiyyah di Indonesia sekarang ini sudah ada
16.283, yang terdiri dari yang terdiri dari Madrasah Tsanawiyyah Negeri
1.437 dengan persentasi 8,82% 32 dan Madrasah Tsanawiyyah Swasta 14.846

28
Madrasah adalah sekolah atau perguruan (biasanya yang berdasarkan agama Islam)
29
Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara
nonklasikal, dimana seorang kiyai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan
kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh abad pertengahan, dan para santri biasanya tinggal
di pondok (asrama) dalam psantren tersebut.
30
http://sdnkarangtawang01.blogspot.co.id/2012/12/pendidikan-islam-pada-masa-
awal.html, diakses hari Senin, 03 April 2017 Pukul 19.10 WIB
31
Bahrul hayat dan muhammad ali, Khazanah dan Praktis Pendidikan Islam di Indonesia,
Pustaka Cendekia Utama, Jakarta, 2012, hlm 181-182
32
Data tersebut diperoleh dari Kementrian Agama RI,
madrasah@Indonesiahttp://data.kemenag.go.id/file_dw/2014/94_Kada2014_3.4.pdfdiakses pada
hari Kamis, 26 Januari 2017 Pukul 12:20 WIB
9

dengan persentasi 91,17%33Adapunjumlah siswa pada MTs terus meningkat


sejak Tahun 2010 sampai dengan 2014. Rata-rata peningkatan jumlah siswa
adalah 3,7% per tahun yakni Jumlah siswa MTs seluruh Indonesia pada tahun
2010 yaitu 2,541,839 ; tahun 2011 yaitu 2,587,106 ; tahun 2012 yaitu
2,745,022 ; tahun 2013 yaitu 2,781,647 ; dan pada tahun 2014 yaitu
2,817,838.34 Sementara angka untuk akreditasi pada jenjang MTs, sebanyak
1.278 lembaga (8,38%) berakreditasi A, 5.708 lembaga (37,44%) akreditasi
B, 3.451 lembaga (22,64%) akreditasi C dan sebanyak 4.807 lembaga
(31,53%) belum terakeditasi. Siswa MTs sebanyak 2.745.022 orang
(33,98%), yang terdiri dari 651.444 orang adalah siswa MTsN, dan sebanyak
2.093.578 orang adalah siswa MTsS. Pada jenjang MTs sebanyak 1.330.220
orang (48,46%) berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sebanyak 1.414.802
orang (51,54%) berjenis kelamin perempuan.
Jumlah Guru di jenjang MTs sebanyak 266.278 orang dengan
komposisi berdasarkan jenis kelamin sebanyak 139.641 orang (52,44%) laki-
laki sedangkan yang perempuan 126.637 orang (47,56%). Jika dilihat dari
status kepegawaian, mayoritas berstatus Non PNS yakni sebesar 200.381
orang (91,40%). Sedangkan yang berstatus PNS, sebanyak 18.860 orang
(8,60%). Jika dilihat berdasarkan kualifikasi pendidikan sebanyak 45.623
orang (17,14%) berpendidikan < S1, berpendidikan S1 sebanyak 210.896
orang (79,20%), dan berpendidikan ≥ S2 sebanyak 9.759 orang (3,66%).
Pada MTsN jumlah guru sebanyak 47.037 orang mempunyai komposisi
berdasarkan jenis kelamin sebanyak 19.472 orang (41,40%) laki-laki
sedangkan yang perempuan sebanyak 27.565 orang (58,60%). Jika dilihat
dari status kepegawaian, guru yang berstatus Non PNS sebesar 15.277 orang
(31,26%), dan yang berstatus sebagai PNS, sebanyak 33.589 orang (68,74%).
Jika dilihat berdasarkan kualifikasi pendidikan, sebanyak 2.075 orang
(4,41%) berpendidikan < S1, berpendidikan S1 41.560 orang (88,36%), dan

33
http://data.kemenag.go.id/file_dw/2014/95_Kada2014_3.5.pdfdiakses pada hari Kamis,
26 Januari 2017 Pukul 12:23 WIB
34
http://data.kemenag.go.id/file_dw/2014/100_Kada2014_3.10.pdfdiakses pada hari
Kamis, 26 Januari 2017 Pukul 12:25 WIB
10

berpendidikan ≥ S2 sebanyak 3.402 orang (7,23%). Pada MTsS jumlah guru


sebanyak 219.241 orang atau total guru di Madrasah Tsanawiyah.
Mempunyai komposisi berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 120.169 orang
(54,81%) laki-laki dan sebanyak 99.072orang (45,19%) perempuan. Jika
dilihat dari status kepegawaian, mayoritas guru MTsS berstatus Non PNS
yakni sebesar 206.365 orang (78,66%). Hanya sedikit yang berstatus sebagai
PNS, sebanyak 55.970 orang (21,34%). Jika dilihat berdasarkan kualifikasi
pendidikan sebanyak 43.548 orang (19,86%) berpendidikan < S1,
berpendidikan S1 sebanyak 169.336 orang (77,24%), dan berpendidikan ≥ S2
sebanyak 6.357 orang (2,90%).35
Sementara madrasah di Provinsi Jawa Tengah sekarang ini sudah
memiliki lembaga 1.597 Madrasah Tsanawiyyah. Yang terdiri dari 121
Madrasah Tsanawiyyah Negeri (MTsN) dan 1.476 Madrasah Tsanawiyyah
Swasta (MTsS) dengan jumlah siswa di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) ada
441.279 orang.Untuk Madrasah Tsanawiyah ini ada beberapa komposisi
berdasarkan status akreditasi yakni, akreditasi A ada 301 Madrasah
Tsanawiyyah (18,85%), akreditasi B ada 863 Madrasah Tsanawiyyah
(54,04%), akreditasi C ada 281 Madrasah Tsanawiyyah (17,60%), dan yang
belum terakreditasi ada 152 Madrasah Tsanawiyyah (9,52%). Sedangkan
jumlah pendidik Madrasah Tsanawiyyah (MTs) 32.947 pendidik
yangmempunyai komposisi berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 18.759
orang (56,93%) laki-laki dan sebanyak 14.188 orang (43,07%) perempuan.
Jumlah Kepala Madrasah Tsanawiyyah jika dilihat dari kualifikasi pendidikan
sebanyak 140 orang (9,12%) berpendidikan < S1, berpendidikan S1 sebanyak
1.170 orang (76,22%), dan berpendidikan ≥ S2 sebanyak 290 orang
(18,89%).36
Kabupaten Kudus sekarang sudah memiliki 63 lembaga Madrasah
Tsanawiyyah, yang dibagi menjadi Madrasah Tsanawiyyah Negeri (MTsN) 2

35
http://pendis.go.id/ebook/ebook20132014 diakses pada hari Kamis, 26 Januari 2017
Pukul 12:27 WIB
36
https://jateng.kemenag.go.id/files/jateng/file/file/Humas/Kemenag_Jateng_dalam_Angk
a_2014.pdf diakses pada hari Kamis, 26 Januari 2017 Pukul 12:35 WIB
11

(3,17%) lembaga, dan Madrasah Tsanawiyyah Swasta (MTsS) 61 (96,83%)


lembaga dengan jumlah siswa di Madrasah Tsanawiyyah ada 20.501 orang.
Untuk Madrasah Tsanawiyah ini ada beberapa komposisi berdasarkan status
akreditasi yakni, akreditasi A ada 39 Madrasah Tsanawiyyah (62%),
akreditasi B ada 23 Madrasah Tsanawiyyah (37%), dan yang belum
terakreditasi ada 1 Madrasah Tsanawiyyah (1%).Sedangkan jumlah pendidik
Madrasah Tsanawiyyah (MTs) 1.519 pendidikyangmempunyai komposisi
berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 904 orang (59,51%) laki-laki dan
sebanyak 615 orang (40,49%) perempuan. Jumlah Kepala Madrasah
Tsanawiyyah jika dilihat dari kualifikasi pendidikan sebanyak 3 orang
(4,76%) berpendidikan < S1, berpendidikan S1 sebanyak 47 orang (74,6%),
dan berpendidikan ≥ S2 sebanyak 13 orang (20,63%).37
Jumlah tersebut di atas adalah jumlah yang begitu besar tidak bisa
diabaikan. Namun, harus dikelola dengan sebaik-baiknya agar membuahkan
hasil yang memuaskan dan menghasilkan alumni yang berprestasi dan
menjadi sumbangsih positif tersendiri bagi Negara Indonesia. Seperti delapan
siswa MTsN Pamulang Tanggerang Selatan yang membawa pulang sejumlah
mendali dan penghargaan pada International Islamic School Robot Olympiad
(IISRO) yang digelar di Johor Malaysia.38 Sejumlah siswa MTs yang terdiri
dari Ahmad Syarif, Achmad Ghifari Nur, dan Ahmad Javijari Mabwinullah
berhasil memboyong piala pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) se-

37
Ibid
38
Johor (ANTARA News) - Siswa madrasah kembali mengukir prestasi internasional.
Tim robotik MTsN Pamulang, Tangerang Selatan menggondol sejumlah medali dan penghargaan
pada International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) yang digelar di Johor Malaysia, 23-26
Desember 2014. Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Institut Teknologi Surabaya dengan
Maktab Rendah Sain Mara (MRSM) yakni sekolah unggulan di Johor Baru Malaysia. Lomba ini
diikuti sekolah-sekolah dari negara-negara Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Mesir, dan
Malaysia.Suhadi, Kepala MTsN Pamulang memaparkan bahwa madrasahnya mengirimkan
sebanyak delapan siswa yang terbagi ke dalam beberapa tim. Dalam IISRO 2014 ini,Tim MTsN
Pamulang mendapatkan: 1. Medali Emas kategori Aerial Robot diraih oleh tim Respati dan Fachri,
2.Dua Medali perak dari ketegori Aerial diraih oleh tim Gelantung Wafi dan Sura Famdhi Kategori
Line Tracer diraih oleh tim Gelantung Wafi dan Daffa Maheswara, 3. Medali perunggu kategori
Low Cost Robot diraih oleh Tajul Bintang dan Fachri, 4. Dua Special Award (Harapan III)
kategori Aerial diraih oleh 2 tim, yaitu tim Tajul Bintang-Selo Bayu dan tim Emil Faiz -Daffa
Maheswara.http://www.antaranews.com/berita/471204/siswa-madrasah-ukir-prestasi-
internasional diakses pada hari kamis, 26-01-2017: 10.20 WIB
12

DKI Jakarta.39 Dua siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Sampit


berhasil menjadi juara pada lomba Aksi Kompetensi Madrasah (Aksioma)
dan Kompetensi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional tahun 2013 di
Kota Malang Jawa Timur. Yaitu Zulfa Ika Mazida, yang meraih juara ketiga
KSM Bidang Studi Fisika dan Irnadia Andriani yang meraih juara harapan II
untuk pidato Bahasa Arab.40MTs.N 1 Model Palembang sebagai Madrasah
unggulan di Kota Palembang, selalu meraih prestasi dalam setiap ajang
perlombaan, baik pada tingkat Kota, Provinsi maupun nasional. Prestasi yang
baru baru ini di dapat yaitu sebagai juara I pada lomba sekolah/madrasah
sehat Tk. Kota Palembang dan juara III Madrasah/sekolah sehat Tk. Prov.
Sumsel. Serta juara 1 lomba video profile Tk. MTs. Se Sumatera
Selatan.41Prestasi tingkat provinsi kembali ditorehkan oleh siswa-siswi dari
MTs. Matholi’ul Huda Troso. Kali ini mereka berhasil menyabet predikat

39
Prestasi menggembirakan datang dari peserta didik MTs (9) yang mengikuti ajang
Kompetisi Sains Madrasah (KSM) selama dua pekan (14-27/8). Peserta yang terdiri dari Ahmad
Syarif, Achmad Ghifari Nur, dan Ahmad Javijari Mabwinullah berhasil memboyong piala.
Masing-masing meraih juara 1 bidang Fisika, juara 2 bidang Matematika, dan juara 3 bidang
Biologi. Ahmad Syarif tentu saja berhak mewakili MTs se-DKI Jakarta melaju pada KSM tingkat
nasional.http://www.mpuin-jkt.sch.id/artikel/detail/mts-berprestasi-dalam-ksm-2016 diakses pada
hari Kamis, 26 Januari 2017, 10.29 WIB
40
Sampit - Para pelajar Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Sampit kembali
mengukir perstasi di Tingkat Nasional. Saat mengikuti lomba Aksi Kompetensi Madrasah
(Aksioma) dan Kompetensi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional tahun 2013 di Kota Malang
Jawa Timur yang pelaksanaannya pada tanggal 05 s/d 09 November 2013, dan dua pelajarnya
berhasil menjadi juara. Yaitu Zulfa Ika Mazida, yang meraih juara ketiga KSM Bidang Studi
Fisika dan Irnadia Andriani yang meraih juara harapan II untuk pidato Bahasa
Arab.http://mtsnsampit.sch.id/info-74-mtsn-sampit-di-prestasi-tingkat-nasional.html diakses pada
hari senin, 30-01-2017, 20:52 WIB
41
Sumateranews.co.id, PALEMBANG – MTs.N 1 Model Palembang sebagai Madrasah
unggulan di Kota Palembang, selalu meraih prestasi dalam setiap ajang perlombaan, baik pada
tingkat Kota, Provinsi maupun nasional. Prestasi yang baru baru ini di dapat yaitu sebagai juara I
pada lomba sekolah/madrasah sehat Tk. Kota Palembang dan juara III Madrasah/sekolah sehat Tk.
Prov. Sumsel. Serta juara 1 lomba video profile Tk. MTs. Se Sumatera Selatan. Kepala MTs.N 1
Model Palembang Yan Hery Darmansyah, S.Pd.MM mengatakan, Tidak ada prestasi yang di
peroleh dengan cuma-cuma, butuh kerjasama, kekompakan dan kerja keras. MTs.N 1 Model
Palembang dari segi kualitas sudah tidak kalah dari sekolah/madrasah unggulan yang ada di
Metropolitan ini,” Kata Yan Hery.Sudah banyak prestasi yang di torehkan oleh MTs.N 1 Model
Palembang, baik prestasi siswa maupun prestasi lembaga. diantaranya Juara 1 Nasional Madrasah
Hemat Energy, Mendapat anugrah adiwiyata tingkat Kota, Provinsi dan Nasional, Kepala
berprestasi tingkat nasional, dan juara lomba sekolah sehat Tk. Kota dan Provinsi tahun 2016,
seperti baru baru ini siswa MTs.N 1 Model Palembang meraih juara 1 Olimpiade biologi atas
nama Agybiul siswa kelas IX. A, dan Juara 3 Lomba Tahfiz Al Quran atas nama Tezari siswa
kelas IX.B yang di laksanakan oleh MAN Insan Cendekia OKI (Ogan Komering Ilir).
http://sumateranews.co.id/?p=5417 diakses pada hari senin, 30-01-2017, 20.57 WIB
13

sebagai juara umum pada ajang perlombaan yang bernama Wijaya Scout
Competition (WSC) diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka Racara Wijaya
Universitas Negeri Semarang.42Dua siswa MTs 1 Kebumen, yakni Khotibul
Umam dan Ikaf Rahman Zaenuri berhasil menyabet juara Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) tingkat Jateng. Khotibul Umam yang siswa kelas 8 C
menjadi juara I untuk mata pelajaran Fisika dan Ikaf Rahman Zaenuri yang
kelas 8 A memperoleh juara I mata pelajaran Biologi.43Siswa Madrasah Asal
Jepara, Jawa Tengah Mendapat Medali Emas Di Olimpiade Matematika Di
Singapura.44Peraih Nilai Tertinggi UN MTsN 1 Kudus Diberi Sepeda
Motor.45MTs Miftahul Tholibin Mejobo, Satu Satunya Wakil MTs Se Kudus
Ikuti Jambore Nasional Cibubur 2016.46Siswa MTs N 1 Kudus meraih juara
umum lomba jumpa bakti gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR)

42
https://www.mamhtroso.com/berita/madrasah/item/6489-kontingen-mts-mh-troso-
torehkan-prestasi-di-tingkat-jawa-tengah-sebagai-juara-umum-di-wijaya-scout-competition-
unnes-semarang diakses pada hari senin, 30-01-2017, 21.08 WIB
43
KEBUMEN – Dua siswa MTs 1 Kebumen berhasil menyabet juara Kompetisi Sains
Madrasah (KSM) tingkat Jateng. Adapun Syafa Fadhilah Tegar Andalas meraih juara III mata
pelajaran Matematika. “Untuk juara satu, Khotibul Umam yang berasal dari Desa Jogopaten
Buluspesantren dan Ikaf Rahman Zaenuri asal Desa Depokrejo Kecamatan/ Kabupaten Kebumen,
akan maju lagi dalam KSM tingkat nasional pada Agustus 2015 di Palembang,” kata Humas MTs
1 Kebumen Salim Wazdy MPd.http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/siswa-mts-1-kebumen-
juara-ksm-jateng/ diakses pada hari rabu 26-01-2017: 10.17 WIB
44
http://www.infosekolah87.com/2016/08/siswa-madrasah-asal-jepara-jawa-tengah-
mendapat-medali-emas-di-olimpiade-matematika-singapura.html diakses pada hari Kamis, 26
Januari 2017, 10:48 WIB
45
Terobosan pengelola Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Negeri 1 Kudus tergolong unik.
Untuk memotivasi anak didiknya saat UN SMP/MTs sederajat, pihak sekolah menyiapkan hadiah
sepeda motor untuk siswa peraih nilai tertinggi se- Kabupaten Kudus. Uniknya, hadiah tersebut
berasal dari kantong pribadi pihak-pihak yang peduli dengan pendidikan di Kota Kretek. Kepala
MTsN 1 Kudus, Ali Musyafak mengatakan, ide hadiah sepeda motor ini dilatarbelakangi
banyaknya lomba yang muncul belakangan ini. Namun, lomba yang digelar masih berkisar urusan
bakat dan minat, belum ada mengapresiasi prestasi akademik pelajar. “Maka kami munculkan
lomba ini. Ada tiga sepeda motor yang kami siapkan. Ini antisipasi semisal ada tiga siswa kami
yang nilainya samasama bagus dan tertinggi se- Kabupaten Kudus,”
ujarnya.http://daerah.sindonews.com/read/997898/151/peraih-nilai-tertinggi-diberi-sepeda-
motor-1430880729 diakses pada hari Kamis, 26 Januari 2017, 11:01 WIB
46
KUDUS, isknews.com – Suasana bangga dan kegembiraan mewarnai upacara bendera
di Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Miftahul Tholibin, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo,
Kabupaten Kudus, Senin (08/8) pagi tadi. Karena tidak seperti pada upacara bendera rutin pada
setiap awal pekan, pada pagi tadi dilaksanakan pelepasan siswa dari Mts NU Miftahul Tholibin,
sebagai peserta Jambore Pramuka Tingkat Nasional 2016, di Cibubur, Jakarta. Siswa tersebut,
Muhammad Sakhafid Daiyah, adalah satu-satunya siswa Mts dari 67 Mts se Kabupaten Kudus
yang terpilih dalam kontingan Jambore Pramuka 2016 Kabupaten Kudus, yang beranggotakan 32
orang.http://isknews.com/mts-miftahul-tholibin-mejobo-satu-satunya-wakil-mts-se-kudus-ikuti-
jambore-nasional-cibubur-2016/ diakses pada hari Kamis, 26 Januari 2017, 20.35 WIB
14

VIII tingkat Kabupaten Kudus.47Siswi MTs NU Ibtidaul Falah raih Juara 3


Tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam kompetisi tenis meja48.
Namun, seandainya tidak dikelola dengan baik akan muncul
berbagaikasus atau peristiwa yang menyimpang seperti oknum guru Madras
Tsanawiyah (MTS) Nur As-Sholihat di Kecamatan Serpong, Tangerang
Selatan (Tangsel), yang diduga tega menyundutkan rokok ke tangan
muridnya.49siswa MTs Nurul Islam, Desa Pongangan, Manyar, Gresik
mencuri burung.50Siswa MTs ajak bakar polres Siantar akhirnya
ditangkap.51Cabuli siswa, oknum guru MTs dilaporkan ke polisi.52Seorang

47
KALIWUNGU – Prestasi yang membanggakan dari siswa MTs N 1 Kudus. Tahun ini
kali pertama meraih juara umum lomba jumpa bakti gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja
(PMR) VIII tingkat Kabupaten Kudus di Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan. Kepala MTs N 1
Kudus Ali Musyafa’ mengatakan, prestasi ini sungguh luar biasa. Even empat tahunan dan kurang
lebih ikut tiga kali. Baru tahun ini juara umum diraih. Nantinya di 2017 maju ke tingkat Provinsi
Jawa Tengah.http://radarkudus.jawapos.com/read/2016/09/20/2231/mts-n-1-kudus-juara-umum-
jumbara-pmr-viii- diakses pada hari Kamis, 26 Januari 2017, 11:07 WIB
48
Ibtidaul Falah – Kudus, Dara manis kelahiran Besito, Gebog, Kudus tiga belas tahun
silam ini benar-benar mampu membanggakan kedua orang tuanya. Pasalnya setelah menyabet
juara satu tenis meja tingkat Kabupaten Kudus. Kini namanya kembali melambung di tingkat Jawa
tengah dengan menggondol medali perunggu. Selain prestasi dalam bidang olah raga, gadis cantik
yang kerap di sapa Farah tersebut juga pintar dalam bidang akademik. Hal ini terbukti dengan
rangking 10 besar di kelasnya. http://ibtidaulfalah.com/siswi-mts-nu-ibtidaul-falah-raih-juara-3-
tingkat-provinsi-jawa-tengah/ diakses pada hari senin, 30-01-2017, 21.16 WIB
49
Kabar6-Sejumlah orangtua (Ortu) wali murid menyesalkan tindakan oknum guru
Madras Tsanawiyah (MTS) Nur As-Sholihat di Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel),
yang diduga tega menyundutkan rokok ke tangan muridnya. Setidaknya, kekecewaan itu
dilontarkan oleh Untung, orangtua Dewa Afrizal Ramadan, salah seorang murid yang menjadi
korban sundutan rokok oknum guru berinisial IS, yang mengajarkan mata pelajaran Aqidah. Ya,
pada Kamis (27/10/2016) hari ini, Untung mengaku terpaksa mendatangi sekolah, guna
mempertanyakan keluhan putranya, ihwal tindakan menyundut rokok ke bagian tangan
tersebut.https://www.kabar6.com/tangerang/selatan/25097-ortu-siswa-disundut-rokok-minta-
oknum-guru-mts-dipecat diakses pada hari kamis, 21-01-2017, 11:47 WIB
50
Gresik, Memorandum - Terkait kasus pencurian burung yang dilakukan oleh siswa
MTs Nurul Islam, Desa Pongangan, Manyar, Gresik, ABD (14) warga Jl Intan I Perumahan PPS
Manyar, Gresik, pihak sekolah angkat bicara. Menurut pihak sekolah, yang dilakukan oleh anak
didiknya itu adalah pada jam diluar sekolah.Kepala Sekolah MTs Nurul Islam, H Ahmad
Nasrullah mengatakan, apa yang dilakukan oleh siswa di luar jam sekolah, bukan lagi menjadi
tanggung jawab dan kewenangan pihak sekolah. Melainkan sudah menjadi tanggung jawab orang
tuanya masing-masing.https://www.skhmemorandum.com/daerah/gresik/item/1411-pelajar-mts-
nurul-islam-pencuri-burung-di-luar-tanggung-jawab-sekolah diakses pada hari Kamis, 26 Januari
2017, 11:49 WIB
51
SIANTAR, EDUNEWS.ID – Tim Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polres Siantar
menjemput seorang siswa salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta berinisial YS. YS yang
masih berusia 14 tahun tersebut dijemput dirumah orang tuanya di Jalan Melanthon Siregar,
Marihat Central, Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan Siantar Marimbun, kemarin
(10/1/2017).Hal tersebut dikarenakan pelajar yang masih duduk di bangku kelas VIII ini mengajak
membakar Polres Siantar melalui akun Facebooknya (FB) Yusdi Generation Gangster (YGG) yang
15

guru di salah satu madrasah tsanawiyah (MTS) di Kabupaten Banyumas,


Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena melakukan tindak pidana
pencabulan. Laporan tersebut dilakukan seorang korban, SK (14) yang
merupakan siswi kelas VII MTS di Kecamatan Purwojati Banyumas.53Aksi
kekerasan guru kembali terjadi. AR, murid kelas VII, MTs Miftahul Khoirot,
Desa Branjang, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah, harus mendapatkan perawatan medis akibat tindak penganiayaan
yang dilakukan oknum guru, KU, dalam ruang kelasnya.54
Pendidikan dalam maknanya yang luas tidak hanya dibatasi oleh
formalitas dalam bentuk transfer ilmu pengetahuan dalam ruangan kelas yang
dilakukan oleh seorang guru kepada murid, tetapi termanifestasi dalam

memposting tulisan “ayo kita bakar Polres Siantar” yang dipostingnya pada Minggu (8/1/2017)
sekira pukul 20.41 WIB.https://www.edunews.id/news/hukum/heboh-siswa-mts-ajak-bakar-polres-
siantar-akhirnya-ditangkap/ diakses pada hari Kamis, 26 Januari 2017, 11:53 WIB
52
Purwokerto, Antara Jateng - Seorang oknum guru salah satu madrasah tsanawiyah
(MTs) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan ke petugas Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian Resor Banyumas karena diduga melakukan tindak pidana
pencabulan.Korban SK (14) yang merupakan siswi kelas VII salah satu MTs di Kecamatan
Purwojati, Banyumas, mendatangi Unit PPA Polres Banyumas dengan didampingi tokoh pemuda
dan orang tuanya untuk melaporkan kasus dugaan tindak pidana pencabulan yang dilakukan salah
seorang guru pelajaran Bahasa Indonesia dan pembina pramuka, TP. Saat ditemui wartawan, salah
seorang tokoh pemuda yang mendampingi korban, Wahyu Santoso mengatakan bahwa peristiwa
yang dialami SK terjadi dua kali, yakni pada tahun 2015 dan terakhir pada awal bulan Februari
2016.http://www.antarajateng.com/detail/cabuli-siswa-oknum-guru-mts-dilaporkan-ke-polisi.html
diakses pada hari Kamis, 26 Januari 2017, 11.56 WIB
53
Merdeka.com - Seorang guru di salah satu madrasah tsanawiyah (MTS) di Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah, dilaporkan ke polisi karena melakukan tindak pidana
pencabulan."Pelakunya merupakan guru Bahasa Indonesia berinisial TP yang juga menjadi
pembimbing ekstra kurikuler pramuka. Kejadian tindak pencabulan tersebut dilakukan pada tahun
2015 dan terkahir pada awal Februari 2016," kata Wahyu saat ditemui di Markas Polres
Banyumas."Kejadiannya, saat itu SK pingsan dan kemudian dibawa ke ruang sanggar. Dalam
ruang sanggar tersebut, korban hanya berdua dengan pelaku. Saat itulah, korban kemudian dicabuli
pelaku," jelasnya.https://www.merdeka.com/peristiwa/guru-mts-di-banyumas-cabuli-siswinya-di-
ruang-sanggar-sekolah.html diakses pada hari Kamis, 26 Januari 2017, 11:58 WIB
54
Kepada Kriminalitas.com, korban mengisahkan aksi penganiayaan oleh gurunya
berlangsung pada Jumat (30/10) lalu. Saat itu sang oknum memberikan pertanyaan untuk teman
satu kelas korban. Merasa mampu menjawab, AR spontan memberikan jawaban. Sang oknum
malah marah, dan melemparkan buku ke wajah korban. Tak berhenti di situ saja, guru KU
menghampiri korban dan melayangkan tinju, mengakibatkan hidung korban mengeluarkan darah.
“Saya dijotosi, saya tidak tahu. Ngerti-ngerti saya sudah berada di Puskesmas. Saat ini, saya masih
merasa pusing-pusing dan kerapkali penglihatan terasa kabur,” ujar korban saat ditemui di RSUD
Ungaran, Kamis (5/11). Orang tua korban, Abdul Jalil (37) langsung melaporkan kejadian tersebut
ke polisi.“Kami dari pihak keluarga tidak mau berdamai atas ulah oknum guru tersebut. Biarlah
diproses secara hukum,” tegas Abdul.http://kriminalitas.com/oknum-guru-tinju-murid-dalam-
ruang-kelas/ diakses pada hari kamis, 21-01-2017, 12:00 WIB
16

beragam aktivitas,55 beragam metode56, dan beragam media57. Dalam konteks


ini, segala hal yang memberikan nilai manfaat dan makna hidup dapat
dikategorikan sebagai kegiatan pendidikan.
Proses belajar ini dimulai dari siswa yang belajar akan
pengalamannya, mengonstruksi pengetahuan, kemudian memberi makna pada
pengetahuan itu. Dengan mengalami sendiri, menemukan sendiri, secara
berkelompok seperti bermain, siswa menjadi senang shingga tumbuhlah
minat untuk belajar. Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar
apa yang dipelajari dapat dipahami sehinngga siswa dapat melakukan sesuatu
yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya.58
Kegiatan pembelajaran terjadi melalui interaksi antara siswa di satu
pihak dengan pendidik59 atau guru di pihak lainnya. Dalam kegiatan belajar
kelompok, interaksi itu terjadi pula di antara para siswa. Interaksi antara
siswa dengan guru atau antar siswa berada dalam situasi kegiatan
pembelajaran. Kegiatan belajar60 dilakukan oleh siswa sedangkan kegiatan
membelajarkan61 dilakukan oleh guru. Upaya yang dilakukan guru ini
mempunyai beragam nama dan penerapannya, antara lain berupa bantuan (to
facilitate), dorongan (to motivate) dan bimbingan belajar.

55
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia aktivitas adalah keaktifan;kegiatan; kerja atau
salahsatu kegiatan yang dilaksanakan didalam ruangan. http://kbbi.web.id/aktivitas dilihat pada
hari Rabu, 26 April 2017, 19:37 WIB
56
Metode secara bahasa berarti cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk
mencapai suatu maksud. Metode juga dapat diartikan sebagai cara yang dgunakan oleh pendidik
dalam menyampaikan materi dengan menggunnakan bentuk tertentu, seperti ceramah, diskusi,
penugasan, dan cara-cara lainnya. Kisbiyanto, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enetrprise, Kudus,
2010, hlm. 92
57
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia media adalah alat; alat (sarana atau
penghubung) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk.
http://kbbi.web.id/mediadilihat pada hari Rabu, 26 April 2017, 19:45 WIB
58
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, CV Pustaka Setia, Bandung, 2011, hlm. 5
59
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau
bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan ruhaninya agar mencapai
kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, khalifah dimuka bumi,
sebagai makhluk sosial, sebagai individu yang sanggup mandiri. As’aril Muhajir, Op.Cit., hlm. 93
60
Kegiatan belajar yang dimaksud disini adalah segala aktivitas yang dilakukan dengan
sengaja oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Tujuan belajar berkaitan dengan perubahan
tingkah laku siswa yang meliputi aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap, nilai-nilai dan
aspirasi. Sudjana, Strategi Pembelajaran, Falah Production, Bandung, 2000, hlm. 96
61
Kegiatan membelajarkan adalah setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh guru
yang dapat menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajar. Ibid
17

Metode sangan memegang peranan penting dalam pengajaran. Dalam


kegiatan makintepat metode yang digunakan maka makin efektif dan efisien
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa pada akhirnya
akan menunjang dan menghantarkan keberhasilan belajar siswa dan
keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh guru. Karena itu guru harus dapat
memilih dengan tepat metode apa yang akan digunakan dalam mengajar
dengan meilhat tujuan belajar yang hendak dicapai, situasi dan kondisi serta
tingkat perkembangan siswa.62
Metode dalam mengajar berperan sebagai alat untuk menciptakan
proses mengajar dan belajar. Metode-metode yang digunakan dalam proses
pembelajaran selama ini dominan diterapkan di sekolah adalah metode
ceramah. Ada metode lain yang bisa membuat siswa lebih aktif seperti
metode-metode pembelajaran kooperatif63, dimana siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil. Harapannya adalah agar siswa termotivasi untuk
belajar, saling membantu satu sama lain, dan prestasi belajar mereka juga
semakin meningkat. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran kooperatif adalah metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT)64.
Metode ini melibatkan pasangan tutor, satu anggota berperan sebagai
tutor dan yang lain berperan sebagai tutee (orang yang ditutor).Tutor
menyajikan materi atau soal yang perlu dijawab oleh tutee tetapi apabila tutee
tidak bisa menjawab tutor tidak langsung memberikan jawaban tetapi
memberikan gambaran-gambaran agar tutee dapat menjawabnya.

62
Darwyan Syah, dkk, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Gaung
Persada Press, Jakarta, 2007, hlm. 133
63
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang melibatkan kelompok
kecil, dimana peserta didik saling bekerja sama dan belajar bersama dengan saling membanttu
secara interaktif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.Suyadi, Strategi
Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT Remaja Rosydakarya Offset, Bandung, 2013, hlm. 73
64
Metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) adalah model pembelajaran kooperatif yang
metode pembelajarannya dilakukan secara berpasangan dalam satu kelompok. Metode ini
melibatkan pasangan tutor, satu anggota berperan sebagai tutor dan yang lain berperan sebagai
tutee (orang yang ditutor). Tutor menyajikan sesuatu yang dapat berupa materi, soal atau masalah
yang perlu dipecahkan. Peran tutor adalah menyampaikan informasi pembelajaran yangg telah
disiapkan sesuai intruksi dari guru. Disini tutor tidak menyediakan jawaban jika tutee tidak dapat
menjawab, tetapi tutor mendorong tutee untuk berfikir lagi atau tutor menyajikan masalah-masalah
alternatif lain yang sekiranya bisa dijangkau oleh tutee.Miftahul Huda, Cooperative Learning
Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hlm 128
18

Madrasah Tsanawiyah(MTs) Roudlotut Tholibin Sidomulyo Jekulo


Kudus merupakan lembaga pendidikan yang setara dengan Sekolah
Menengah Pertama yang di dalam pengelolaanya dibawah naungan
Departemen Agama (DEPAG) dan LP Ma’arif NU. Lembaga Madrasah
Tsanawiyah(MTs) Roudlotut Tholibin Sidomulyo Jekulo Kudus memiliki visi
yaitu Maju dalam prestasi, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan santun dalam
budi. Terbukti dengan semua siswa yang selalu lulus 100% di UN dalam
beberapa tahun terakhir. Perkembangan MTsRoudlotut Tholibin ini bisa
dikatakan mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini dapat dibuktikan
dari banyaknya siswa dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Pada
tahun 2014/2015 ada 107 siswa, tahun 2015/2016 ada 118 siswa, dan pada
tahun 2016/2017 bertambah lagi menjadi 127 siswa. Dengan rincian kelas VII
berjumlah 44 siswa, kelas VIII berjumlah 42 siswa, dan kelas IX berjumlah
41 siswa. Sedangkan jumlah guru di MTsRoudlotut Tholibin ada 18 orang
dan Staf Tata Usaha (TU) ada 2 orang. Untuk guru mata pelajaran aqidah
akhlak diampu oleh Bapak Yusuf, S.Pd.I.65
Mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah salah satu mata pelajaran yang
termuat dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berisiskan tentangusaha
sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam terutama dalam
aspek aqidah (tauhid) dan akhlak, terampil melakukan ajaran Islam, dan
melakukan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga mencerminkan
ajaran agama Islam yang rahmatan lil ‘alamin.Tujuan dari pembelajaran
aqidah akhlak adalah agar setiap siswa memiliki pengertian baik buruknya
suatu perbuatan, agar dapat mengamalkannya sesuai ajaran Islam dan selalu
berakhlakuk karimah.
Dalam pembelajaran aqidah akhlak Bapak Yusuf menerapkan
metodeReciprocal Peer Tutoring (RPT) dalam proses pembelajarannya.66
Penerapan metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) dalam pembelajaran
aqidah akhlak ini agar siswa tidak merasa jenuh dengan harus mendengarkan

65
Hasil wawancara dengan Bapak Arif Burhansyah pada hari Rabu, 1 Maret 2017 pukul
11:00 WIB
66
Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada hari Rabu, 1 Maret 2017 pukul 10:30 WIB
19

dari penjabaran pendidik, tetapi jugadituntut untuk lebih aktif dan berfikir
kritis dalam memecahkan masalah, melatih rasa tanggung jawab akan
masalah yang dhiadapi dan peduli terhadap sesamasiswa.
Berdasarkan realitas, dengan menggunakan metodeReciprocal Peer
Tutoring (RPT) yang diterapkan dalam beberapa kali pertemuan tergolong
dalam kategori baik dan dapat mencapai ketuntasan sesuai dengan KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini dibuktikan sesuai dengan perolehan
hasil belajar 90% peserta didik yang mayoritas berada di atas KKM.
Keberhasilan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah
Tsanawiyyah Roudlotut Tholibin tersebut, patut diduga karena beberapa
faktor, diantaranya: keberhasilan guru dalam mendidik dalam artian
melaksanakan pembelajaran dan bimbingan efektif sehingga setiap peserta
didik berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki,
melaksanakan pembelajaran secara efektif dan dalam proses belajar mengajar
yang digunakan Bapak Yusuf selaku guru pengampu mata pelajaran Aqidah
Akhlak dengan menggunakan metodeReciprocal Peer Tutoring
(RPT)sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Berangkat dari permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
mengkaji ke dalam satuan penelitian, dengan judul “IMPLEMENTASI
METODE RECIPROCAL PEER TUTORING (RPT) PADA MATA
PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs ROUDLOTUT
THOLIBINSIDOMULYO JEKULO KUDUS TAHUN PELAJARAN
2016/2017”

B. Fokus Penelitian
Penelitian kualitatif ini memiliki batasan-batasan tertentu dengan
tujuan agar dalam pelaksanaan penelitian ini tidak melebar jauh pada obyek-
obyek yang tidak relevan. Batasan ini merupakan penjelasan terhadap
ketepatan ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu, maka
perlu dikemukakan tentang fokus yang akan diteliti. Namun, dalam penelitian
kualitatif inin bersifat (menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan) sehingga
20

peneliti kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan


variabel penelitian, tetapi keseluruhan “situasi sosial” yang diteliti yang
meliputi aspek tempat (Place), pelaku (Actor), dan aktifitas (Activity) yang
berinteraksi secara sinergis, situasi sosial ini di dalam kelas adalah ruang
kelas, guru, peserta didik, serta aktifitas belajar mengajar.67

Dari penelitian sendiri yang menjadi sorotan situasi sosial tersebuat


adalah:
Pertama, adapun pelaku (Acttor) yang terlibat dalam penelitian ini
adalah peserta didik kelas VIII dan guru mata pelajaran aqidah akhlak MTs
Roudlotut Tholibin.
Kedua, aktifitas (Activity) yang diteliti dalam penelitian ini yaitu
aktifitas pembelajaran kelas VIII dalam mata pelajaran aqidah akhlak dengan
implementasi metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) sertaguru pengampu
mata pelajaran aqidah akhlak.
Ketiga, tempat (Place) dalampenelitian ini terbatas pada tempat
aktifitas pembelajaran peserta didik dimana mereka belajar di dalam kelas
VIII, ruang guru di MTs Roudlotut Tholibin Sidomulyo Jekulo Kudus.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa alasan diterapkannya implementasi metode Reciprocal Peer Tutoring
(RPT) pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Roudlotut
TholibinSidomulyo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2016/2017 ?
2. Bagaimana implementasi metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) pada
mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Roudlotut TholibinSidomulyo
Jekulo Kudus tahun pelajaran 2016/2017 ?
3. Apa saja faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi guru dalam
implementasi metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) pada mata

67
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D,
Alfabeta, Bandung, 2010, hlm 285
21

pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Roudlotut TholibinSidomulyo Jekulo


Kudus tahun pelajaran 2016/2017?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui apa alasan memilih metode Reciprocal Peer Tutoring
(RPT) pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Roudlotut
TholibinSidomulyo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2016/2017.
2. Untuk mengetahui implementasi metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT)
pada mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Roudlotut
TholibinSidomulyo Jekulo Kudus tahun pelajaran 2016/2017.
3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung yang dihadapi
guru dalam implementasi metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) pada
mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Roudlotut TholibinSidomulyo
Jekulo Kudus tahun pelajaran 2016/2017.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari pelaksanaan penelitian ini dapat disederhanakan menjadi
dua sisi yaitu :
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini berupa deskripsi tentang upaya
guru dalam meningkatkan kemampuan kerjasama dan pemecahan
masalah melalui metode reciprocal peer tutoring (RPT) dalam
pembelajaran aqidah akhlak. Dan penelitian ini diharapkan dapat
memberi masukan terhadap kajian ilmu pendidikan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi madrasah sebagai bahan referensi, masukan, dan evaluasi untuk
senantiasa meningkatkan kualitas unsur-unsur pendidikan yang yang
ada terutama unsur tenaga pendidik agar proses pendidikan dapat
berjalan dengan efektif fan efisien.
22

b. Bagi guru madrasah sebagai bahan masukan khususnya tentang


implementasi metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT) pada mata
pelajaran Aqidah Akhlak agar proses pembelajaran tersebut dapat
berjalan dengan baik.
c. Bagi pesera didik menambah wawasan dan pemahaman mengenai
metode Reciprocal Peer Tutoring (RPT)pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak.

Anda mungkin juga menyukai