1. Siapakah pada hakekatnya yang mendidik manisia menurut konsep Pendidikan Agama
Islam, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
Yang menjadi pendidik manusia pada hakikatnya adalah Allah SWT sebagiamana tertera
dalam surat al-Fatihah ayat 2 yang artinya Segala puji bagi Allah, Tuhan pencipta semesta alam.
Dia-lah yang Maha Memiliki, yang Maha Mendidik, yang Maha Memelihara segala ciptaan-Nya.
Allah juga menciptakan manusia, hewan, tumbuhan, dan seisi alam semesta. Rasulullah pun
pernah mengungkapkan di dalam hadisnya yang artinya Yang mendidikku adalah Tuhanku, Dia-
lah yang menjadi pendidikku yang terbaik.
2. Jelaskan apa yang membedakan manusia dengan tumbuhan dan hewan, sehingga
manusia diberi tugas oleh Allah SWT sebagai khalifah Allah di bumi untuk menyembah-
Nya sebagai Abdullah (hamba Allah), berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis
Rasul?
3. Jelaskan tugas Rasul diutus Allah SWT. kepada manusia setelah manusia diciptakan-
Nya, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan Hadis Rasul?
Allah SWT mengutus Nabi-nabi menjadi Rasul untuk mengajarkan aqidah tauhid,
mengajarkan bagaimana beribadah kepada Allah SWT, menjelaskan hukum-hukum dan batasan-
batasan bagi umatnya, serta memberikan contoh yang dapat diteladani umatnya, yaitu bagaimana
bersifat, bersikap, dan memiliki tingkah laku sesuai ajran agama Islam, seperti jujur, dapat
dipercaya, menepati janji, sopan santun, saling menghormat dan menghargai, dan sebaginya.
Tujuan pendidikan Agama Islam adalah membentuk dan mendidik sikap dan tingkah laku
peserta didik dari yang belum Islami kepada yang Islami melalui proses pemberian teori, praktek
(contoh perbuatan), dan akhirnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran
agama Islam yang utuh.
5. Jelaskan fungsi tugas manusia di bumi ini, berdasarkan analisis dalil Al-Qur’an dan
Hadis Rasul?
Tujuan Allah SWT menciptakan manusia adalah beribadah kepada-Nya. Dalam hal ini,
ibadah yang dilakukan oleh manusia mencakup dalam berbagai aspek kehidupan. Dimulai dari
menyembah Allah, taat, dan patuh dengan segala perintah-Nya, berbuat baik kepada sesama, dan
hal-hal baik lainnya sesuai ajaran agama yang dijalankan dengan ikhlas dan tulus.
6. Betapapun usaha dilakukan oleh pendidik untuk membentuk sikap dan tingkah laku
peserta didik yang Islami, belum dapat dijamin akan tercapai. Jelaskan kenapa?
Karena usaha yang dilakukan oleh pendidik tadi harus dibarengi dengan usaha dari
peserta didik yang mau memperoleh hidayah atau petunjuk dari Allah untuk menjalankan segala
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Usaha dari peserta didik yang mau memperoleh
petunjuk dari Allah inilah yang menunjukkan bahwa dia ingin memperbaiki dirinya dan
membentuk sikap serta tingkah lakunya menjadi islami.
8. Jelaskan fungsi Ilmu pengetahuan dalam pendidikan Agama Islam berdasarkan analisis
ayat al-Qur’an yang mendasarinya?
Ilmu pengetahuan dalam Islam berfungsi untuk memahami al-Qur’an dan Hadis untuk
meningkatkan kualitas kehidupan umat Islam, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT untuk memperoleh kehidupan yang sejahtera dan bahagia di dunia dan di akhirat
yang bebas dari azab neraka. Dengan ilmu pemgetahuan pun manusia dapat
mempertanggugjawabkan semua kehidupannya di akhirat nanti.
9. Pendidikan menurut Islam berlangsung semur hidup. Dari mana sebaiknya pendidikan
itu dimulai menurut konsep pendidikan Agama Islam, berdasarkan analisis dalil ayat al-
Al-Qu’an dan Hadis?
Pendidikan dimulai sejak memilih pasangan hidup baik itu calon suami atau calon isteri
yang mana satu sama lain seorang yang shaleh dan shalehah. Hal ini dikarenakan, pasangan
suami isteri nanti akan menjadi orang tua yang akan menuntun, mengajarkan, dan membimbing
anak-anaknya untuk menimba ilmu pengetahuan seluas-luasnya dan menyeimbangkannya antara
dunia dan akhirat.
10. Jelaskan tanggung jawab sarjana muslim terhadap ilmu pengetahuan yang dimilikinya
sesuai dengan keahlian dan profesinya?
Seorang sarjana muslim memiliki tanggung jawab untuk melakukan Islamisasi ilmu
pengetahuan, yaitu memberikan nilai-nilai islami terhadap ilmu dan teknologi yang
diterimanyadari sarjana non-muslim. Hal ini dikarenakan ideologi, keyakinan agama yang dianut
oleh seseorang ilmuwan, dari mana ilmu itu berasal, sangat besar pengaruhnya terhadap sikap
dan watak seorang intelektual, dan pada gilirannya akan mempengaruhi perilakunya dalam
melakukan tindakannnya, sekaligus dia juga ikut berpatisipasi secara aktif dalam mendakwahkan
agamanya lewat profesi yang dia jalani.