PENDAHULUAN
masing-masing bangsa dan kapan pun masanya dan hadir secara fungsional
َاس َمانُ ِّز َل ِإلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّهُ ْم يَتَفَ َّكرُوْ ن َ الزب ۗ ُِر َوَأ ْنزَ ْلناِإلَ ْي
ِ َّك ال ِّذ ْك َرلِتُبَ ْينَ لِلن ِ بِاْلبَ ْي ٰن
ُّ ت َو
1
“Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab dan kami turunkan
kepadamu Al Qur’an, agar kami menerangkan pada umat manusia apa yang
Nahl : 44)
artinya praktik pendidikan tidak semata berorientasi pada aspek kognitif saja,
melainkan secara terpadu menyangkut aspek afektif dan psikomotor, hal ini
55 tahun 2007 tentang pendidikan Agama dan Keagamaan bab 2 pasal 2 yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
dan pribadi keagamaan individu atau anak didik, maka untuk mewujudkan
1
Departemen Agama, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang
Pendidikan Agama Dan Pendidikan Keagamaan. (Jakarta : Departemen Agama, 2007,) hlm. 2
2
agama, karena pendidikan agama memiliki jangkauan yang menyeluruh
pribadi muslim, yang berisi pengalaman sepenuhnya akan ajaran Allah dan
pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama dan
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan
salah satu faktor yang di sorot adalah bidang pendidikan di samping faktor-
faktor lainnya, tidak hanya guru agama yang mempunyai kewajiban itu
melainkan semua guru ilmu yang dimiliki setiap guru, baik itu bidang sains,
3
Kebijakan pendidikan agama tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) no.55
Qur’an bahkan tata cara Membaca Al Qur’an yang baik dan benar.
variatif, namun anak usia sekolah zaman sekarang memiliki keterbatasan ilmu
pengetahuan baik umum maupun ilmu agama. Melihat hal tersebut, kaitannya
dengan ilmu agama karena sumber hukum agama yang paling dominan adalah
mukjizat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Sebagai sumber utama ajaran
4
Menyadari pentingnya Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman bagi
penting yang harus dikuasai dalam mengkaji dan memahami materi ayat-ayat
Qur'an, kita harus pandai menggunakan metode yang tepat sasaran. Banyak
metode Belajar Membaca Al Qur an, tapi hanya sedikit yang mampu di kuasai
dan diterapkan pada anak. Pada perkembangan dan kemajuan dalam bidang
Qur’an.
arabnya sampai selesai (khatam) dari surat Al-Fatihah sampai surat An-Naas
dan diulang-ulang serta dibaguskan suaranya akan tetapi harus di pahami dan
5
Pengaruh dan manfaat tradisi membaca Al-Qur'an yang dilakukan
akal, sebagai obat penawar dalam segala kondisi, menghibur dikala gundah
menjadi pribadi yang tenang dan cerdas dalam melihat serta menyelesaikan
berusaha mencari metode model pembelajaran yang sesuai dan yang terbaik
untuk mencapai suatu tujuan, selain itu di segala bidang manusia berusaha
mencari metode model pembelajaran yang sesuai dan terbaik untuk mencapai
suatu tujuan.
penting. Di dalam Al-Qur’an saja ditemui tidak kurang dari 1500 ayat yang
Ajaran akhlak, dalam islam desesuaikan dengan fitrah manusia, nilai baik dan
Sumber akhlak itu sendiri adalah dari Al-Qur’an, bukan hati nurani,
akal fikiran atau pandangan masyarakat, seperti pada konsep etika dan moral.
Karena ukuran kreteria baik dan buruk, terpuji dan tercela semata-mata ajaran
bersyukur, jujur, rendah hati semuanya adalah nilai baik berdasarkan Al-
demikian.3
pribadi yang berakhlak baik nantinya akan menjadi bagian dari masyarakat
yang baik pula. Akhlak dalam islam juga memiliki nilai yang mutlak karena
presepsi antara akhlak baik dan buruk memiliki nilai yang dapat diterapkan
pada kondisi apapun. Tentu saja hal ini sesuai dengan fitrah manusia yang
lainnya. Tanpa akhlak, manusia akan kehilangan derajat sebagai hamba Allah
SWT yang paling terhormat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah At
– Tin : 4 – 6
ت فَلَهُمۡ اَ ۡج ٌر ّ ٰ اِاَّل الَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡوا َو َع ِملُوا ال٥ َثُ َّم َرد َۡد ٰنهُ} اَ ۡسفَ َل َسافِلِ ۡي ۙن٤ لَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ فِ ْٓي اَحْ َس ِن تَ ْق ِوي ٍْم
ِ صلِ ٰح
mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-
putusnya.4
4
Ibid. hlm 68
8
yang baik maka disebut dengan akhlakul karimah, sedangkan jika
perbuatannya termasuk tingkah laku yang buruk maka di sebut akhlak tercela.5
pernah ditemui beberapa kasus siswa yang bersaing secara tidak kompetitif
dalam ujian yang dilaksanakan di Sekolah, banyak siswa yang tidak disiplin
dengan aturan sekolah, motivasi belajar dan prestasi yang rendah, siswa yang
tidak patuh terhadap guru, kasar terhadap teman sebaya, berbicara yang tidak
baik, suka mencontek pekerjaan teman, dan lain sebagainya yang merupakan
khususnya anak-anak karena pada masa masa ini adalah masa pembentukan
anak dalam pola tingkah laku serta budi pekerti baik disekolah ataupun
5
Akhmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, cet.2, (Jakarta: PT.Raja Garfindo
Persada.2014), hlm. 99
6
Ibu Evy Maslikah, Guru Madrasah Ibtidaiyah di MI 34 Hasyim Asy’ari,Wawancara, tanggal 01
februari 2020
9
besar dalam mendidik anak untuk membiasakan berbuat baik kepada orang
lain.7
kerusakan akhlak pada siswa pada saat itu.8 Faktanya pembinaan akhlak
tumpuan perhatian pertama dalam Islam, hal ini dapat dilihat dari salah satu
kehancuran. Pembinaan akhlak pada masa anak sekolah Dasar (SD) adalah
masa yang tepat untuk melakukan pembinaan akhlak dikarenakan pada masa
ini anak telah mengenal lingkungan luar yang memungkinkan anak untuk
7
Ulil Amri Syafri, M.A, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, 2004 : Hlm 11
8
Ibu Khilya Azizah, Guru Kelas IVB di MI 34 Hasyim Asy’ari,Wawancara, tanggal 01 februari 2020
10
mencontoh, dan mempelajari hal- hal negatif yang menyebabkan kerusakan
hasil, hormat kepada Ibu Bapak, sayang kepada sesama makhluk Tuhan.
arahan dan bimbingan ternyata menjadikan anak yang nakal, memilki akhlak
setiap harinya serta dengan didukungnya salah salah satu program dengan
program jam ke nol ini, selama 20 menit sebelum siswa memulai pelajaran,
siswa diwajibkan untuk melakukan shalat dhuha, membaca ayat suci Al-
didik agar memiliki imtaq dan imtek yang baik serta memberantas buta aksara
lebih awal untuk membaca Al-Qur’an, berdoa, berzikir, serta melakukan hal-
hal yang baik sebelum memulai pelajaran yang semua itu bertujuan untuk
bangsa Indonesia ini memiliki akhlak yang baik atau akhlakul karimah.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan
peniliti akan melakukan penelitian. Pada dasarnya terdapat dua alas an dalam
12
memecahkan. Sedangkan alas an subjektif adalah alas an yang menunjukan
1. Alasan Objektif
perilakukehidupan.
islam.
2. Alasan Subjektif
a. Judul tersebut menarik untuk diteliti dan sesuai disiplin ilmu yang
skripsi ini.
13
c. Tersedianya sarana dan prasarana antara lain : literature tang dapat
C. Penegasan Judul
maka penulis akan menjelaskan istilah yang ada pada skripsi yang berjudul “
pengertian isltilah yang dipakai dalam judul skripsi ini agar bahasan
kehidupan sehari-hari.
2. Al Qur’an
Al Qur’an merupakan sebuah kitab suci bagi umat islam, selain itu
Al Qur’an juga adalah sumber hukum utama dalam ajaran agama islam.
Menurut bahasa Al Qur’an berasal dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak
pengertian Al Qur’an dalam bahasa arab, dan Allah memilih bahasa arab
menjadi bahasa al-quran yaitu, dalam kosa kata bahasa arab tidak dapat
dirubah walau satu huruf saja, jika di rubah maka maknanya akan
berbeda.
ataupun tajwidnya.11
3. Pembinaan
11
https://www.idpengertian.com/pengertian-al-quran-menurut-bahasa-dan-istilah, (diakses, tanggal
18/03 / 2020 pukul 21:28)
15
Dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pembinaan
berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.12 Kata pembinaan
4. Akhlakul Karimah
ketaatan pada aturan dan ajaran syariah islam yang tercemin dalam
berbagai amal, baik amal batin seperti dzikir, berdo’a, maupun amalan
Asy’ari?
di MI 34 Hasyim Asy’ari?
E. Tujuan Penelitian
34 Hasyim Asy’ari.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
17
a. Dengan adanya penelitian ini akan menambah wawasan dan ilmu
b. Dapat dijadikan rujukan bagi para pendidik khususnya orang tua dan
karimah
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Qur’an.
18
c. Bagi peneliti
d. Bagi siswa
islam.
19
yang sulit dilakukan pembuktiannya. Sedangkan keterbatasan menyangkut
asumsi yang dapat mendukung judul penelitian ini. Adapun asumsi dasar
miliki.
tersebut adalah :
20
2. Dalam melakukan peneliti, peneliti yakin tidak dapat seoptimal mungkin
dengan peneliti
1. Jenis Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini diarahkan pada
latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak
deskriptif.
Rosdakarya), hal 4
21
tujuan pokok penelitian, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis mengenai
karimah siswa.
2. Pendekatan Penelitian
dari seberapa logis dan masuk akalnya cerita dan argumen peneliti.15
3. Lokasi penelitian
4. Sumber Data
penelitian ini adalah subyek darimana data itu dapat diperoleh. Adapun
Siswa
a. Observasi
23
Menurut Nasution Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.
Para ilmuan hanya dapat berkerja berdasarkan data, mengenai dunia kenyataan
yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya. Dalam penelitian kualitatif untuk
lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi social. Metode
MI 34 Hasyim Asy’ari.
b. Wawancara
yang akan diteliti. Pada jenis wawancara pertanyaan yang diajukan sangat
terbantu pada pewawancara itu sendiri pemilihan kata- kata dan teks atau
16
Prof.Dr.Sugiono,Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta ) . 310.2016
24
petunjuk wawancara agar pokok-pokok yang direncanakan dapat seluruhnya
tercangkup.17
c. Sumber Tertulis
17
Prof.DR. Moelong J Lexy,M.A Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya) 186.2018
25
Walaupun dikatakan bahwa sumber di luar kata dan tindakan
merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi
sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi
atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi,
dokumen resmi, profil sekolah, dan data-data yang terkait dengan objek
penelitian.18
d. Dokumentasi
Sekarang ini foto sudah lebih banyak dipakai sebagai alat untuk
Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan
induktif.19
manfaatnya. Hanya perlu diberi catatan khusus tentang keadaan dalam foto
yang biasanya, apabila diambil secara sengaja, sikap dan keadaan dalam foto
18
Menurut Lofland, (1984:47), Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya), 157
19
Ibid, 160
20
Ibid, 161
26
Adapun peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh data-data
Teknik analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis data deskriptif kualitatif yaitu tehnik analisis yang digunakan
dengan pengumpulan data. Berikut ini adalah prosedur analisis data penelitian
1. Reduksi Data
Pada tahap ini, data yang diperoleh dari transkip data sebelumnya perlu
memilih dan memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
dianggap penting, dicari tema danpolanya dan membuang bagian yang tidak
27
2. Penyajian data
data dengan cara membuat uraian singkat, hubungan antar katagori dengan
menyajikan data bersifat naratif. Dengan mendisplay data atau menyajikan data
maka peneliti akan lebih mudah menyederhanakan data agar lebih mudah
3. Verifikasi
Sampai pada tahap ini penarikan kesimpulan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukkung pada
didukung oleh bukti-bukti valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif ada
empat kreteria yang harus digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibi lity),
21
Ibid 341.
28
keteralihan (transferability), kebergantungan (depondability), dan kepastian
(confirmability).
g. Jadwal Penelitian
sebagai berikut :
a. Tahap-tahap Penelitian
Tahap ini terdiri pula atas tahap pralapangan, tahap pekerjaan lapangan,
1) Tahap Pra-lapangan
Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam
tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu
berikut ini.
Rosdakarya),127
29
a) Mengidentifikasi Masalah
awal.23
23
http://sosiologis.com/identifikasi-masalah (diakses, tanggal 20/ 03 / 2020 pukul 08:47)
30
Sebuah skripsi sekurang-kurangnya memuat tujuh hal, yaitu (a)
latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d)
dan (g) daftar pustaka. Karena pada dasarnya skripsi adalah ajang
Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung. PT Remaja
25
pengumpulan data.
e) Mengurus Perizinan
a) Pengumpulan data
tempat tinggal. Bentuk serta format catatan lapangan diuraikan pada bab
lain.
apa yang perlu, dan tidak perludicatat, uraian tentang latar dan orang-
26
Ibid, 128
33
dan tanggapan sendiri mengenai informasi yang dikumpulkan, akan
b) Analisis Data
27
Ibid, 144
28
https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/34265413/ivan-pengumpulan-analisis-
data-kualitatif.pdf. (diakses, tanggal 22/03/2020 pukul 09:15)
34
(2) Mengkode
c) Penulisan Laporan
secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat
penelaahan (review) terhadap laporan yang telah selesai. Tentu hal itu
I. Sistematika Pembahasan
skripsi yang bertujuan untuk mengetahui secara global dari seluruh pembahasan
29
Ibid, 366
35
yang sudah ada. Bagian sistematika ini dimaksudkan untuk menunjukkan cara
pengorganisasian atau garis-garis besar dalam penelitian ini sehingga akan lebih
Bab II, merupakan bab tinjauan teoritik yang terdiri dari penelitian
terdahulu dan kajian teori. Dalam kajian teori ini membahas tentang kajian
teoritis yang terkait dengan judul penelitian yaitu Tradisi Membaca Al Qur’an
Pelajaran 2019/2020.
yang terdiri dari latar belakang obyek penelitian, penyajian dan analisa data,
Bab IV, merupakan bab tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan
dan saran-saran. Fungsi bab ini adalah memperoleh suatu gambaran dari hasil
36
penelitian berupa kesimpulan. Sedangkan saran-saran dapat membantu
37
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Deskripsi Teori
Pembiasaan berasal dari kata dasar “biasa” yang berarti sedia kala,
sebagai yang sudah-sudah, tidak menyalahi adat atau tidak aneh. Kata
pembiasaan berasal dari kata “biasa” yang memperoleh imbuhan “pe” dan
sufiks “an” yang berarti proses membiasakan yang pada akhirnya akan
30
Poewadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), hlm.153
31
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 184
32
Ibid hlm. 84
38
Pembiasaan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia,
menunaikannya tanpa terlalu payah dan tanpa kehilangan tenaga dan tanpa
adalah sangat besar dibanding usia lainnya, maka hendaklah para pendidik
kehidupan.33
baik sebagai rutinitas, sehingga jiwa dapat menunaikan kebiasaan itu tanpa
33
H.TB Aat Syafaat dan Sohari Sahrani, Perananan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah
Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 44
39
dilakukan secara berulang-ulang sehingga menimbulkan perbuatan yang
mudah dilakukan tanpa susah payah dan usaha yang berlebihan dalam
kehidupan sehari-hari.
suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi
dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia. 34 Al-
pilihan Allah yang sungguh tepat karena tiada bacaan pun sejak manusia
mengenal tulis baca lima ribu tahun lalu yang dapat menandingi Al-Qur’an
Al-Karim.35
34
Tim Prima Pena,Op.Cit., hlm. 23
35
M.Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007), hlm. 3
40
diriwayatkan kepada kita dengan jalan yang mutawatir dan membacanya
dipandang ibadah serta penentang (bagi yang tidak percaya) walaupun surah
terpendek.
sifat baik menjadi kebiasaan sehingga jiwa dapat menunaikan tanpa terlalu
tajwid yang pas sehingga menimbulkan perasaan yang tenang dan tentram.
lisan kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara Malaikat Jibril yang disusun secara sistematis dimulai dari
surat Al- Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas yang membacanya di
nilai ibadah secara terus menerus dan memberikan dampak serta pengaruh
41
B. Dasar dan Tujuan Metode Pembiasaan
a. Dasar Pembiasaan
hal yang sangat mendasar, yaitu pertama sisi teoritis yang disampaikan lewat
melakukan yang baik yang diharapkan nanti mereka akan mempunyai sifat-
sifat baik dan menjauhi sifat tercela. Demikian pula dengan pendidikan
dan pembiasaan agama dilakukan pada anak. Dan demikian bertambah umur
1) Teori Behavioristik
yang dilakukan secara terus menerus dalam hal keburukan maka akan
air liur anjing keluar dapat dilihat dan ditampung dalam tempat yang telah
disediakan.37
36
Zuhdiyah, Psikologi Agama, (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2012), hlm. 19
37
Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Jakatra : Raja Grafindo Persada, 2011), hlm 188
43
Persoalan yang di pikirkan Pavlov adalah apakah dapat dibentuk pada
anjing suatu prilaku atau respon apabila anjing mendengar bunyi bel lalu
respon.38
sesutu hal yang baik sebelum belajar ataupun sebelum melakukan aktifitas
tersebut.
38
Ibid hlm, 75
44
2) Teori Belajar Fungsionalistik
Teori ini dipelori oleh Thordike dan Skiner yang dikenal dengan teori
pembentukan hubungan atau koneksi antara stimulus dan respon yang dapat
dikemukakkan adanya hukum latihan dan efek. Menurut hukum ini untuk
mencapai sesuatu yang baik maka perlu kesiapan dan latihan serta
yang telah menjadi kebiasaan dalam usia muda sulit untuk diubah dan
45
Pembiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru
sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih tepat dan positif dalam
arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual). Selain itu arti
tepat dan positif ialah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang
anak didik secara konsisten dan kontinyu dengan sebuah tujuan, sehingga
benar-benar tertanam pada diri anak dan akhirnya menjadi kebiasaan yang
C. Bentuk-bentuk Pembiasaan
antaranya:
46
santun, berpakain bersih, hormat kepada orang yang lebih tua, dan
sebagainya.
pelajaran.
ciptaan langit dan bumi dengan berpindah secara bertahap dari alam
baik secara lahiriah maupun batiniah. Adab lahiriah dalam membaca Al-
kepala, tidak bersandar pada sesuatu, atau duduk dengan sombong. Dan
maka sujudlah di hadapan Allah. Berdo’a sebelum dan sesudah membaca Al-
merenungkan ayat ayat yang di baca, memahami makna ayat yang di baca,
dirinya suci.
a. Berwudhu
48
“Al-Qur’an itu tidak dapat disentuh kecuali orang-orang yang
Allah SWT dari godaan iblis dan syaitan yang terkutuk, karena iblis dan
syaitan tidak meridhoi kita memahami segala perintah dan larangan Allah
yang ada di Al-Qur’an , hal ini sesuai dengan perintah Allah di dalam Al-
(1), Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2), Bacalah, dan
49
d. Selama membaca Al-Qur’an tidak boleh mengeraskan suara yang berlebih-
pengucapan hurufnya jelas dan bisa memahami maknanya. Hal ini sesuai
ث} َو} نَ} َّز} ْل} نَ} ا}هُ} تَ} ْن} ِز} ي}اًل ِ }َ}و} قُ} ْ}ر} آ}ن}ً ا} فَ} َر} ْق} نَ} ا}هُ} لِ} تَ} ْق} َر} َأ هُ} َع} لَ} ى} ا}ل}نَّ} ا
ٍ }س} َع} لَ} ٰ}ى} ُم} ْك
kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang
50
berasal dari kata khalaqa yang berarti mencipta, membuat, dan menjadikan.
Akhlaq adalah kata yang berbentuk mufrad, jamaknya khuluqun yang berarti
perangai, adat, tabiat, atau sistem prilaku yang dibuat manusia. Akhlak secara
kebahasaan bisa baik dan buruk tergantung pada tata nilai yang dipakai
memiliki konotasi baik sehingga orang yang berakhlak berarti orang yang
berakhlak baik.
hubungan antara manusia dengan Allah, manusia dengan alam sekitarnya dan
manusia itu sendiri. Konsep akhlak berbasis Al qur’an maka akan membentuk
1. Jujur
Jujur dapat diartikan bias menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu
sifat yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat
mempercayai kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah satu
rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang yang
51
jujur senantiasa berusaha menjaga amanah. Amanah adalah ibarat barang
titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan penuh
pada kejujuran yang memegang amanat tersebut. Jika orang yang memegang
amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan terabaikan
dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga sebaliknya, jika
amanah tersebut jatuh ketangan orang yang tidak jujur maka keslamatan
2. Qana’ah
rela hati dan ikhlas menerima apa yang telah diberikan oleh Allah SWT
kepadanya serta merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. Qana’ah dalam
hal ini adalah menjauhkan diri dari sikap selalu tidak puas terhadap apa yang
sudah dimiliki. Rela menerima apa adanya serta menjauhkan diri dengan
hidup. Tetapi jika seseorang sudah berusaha dengan sebaik baiknya namun
hasilnya belum maksimal atau tidak sesuai dengan apa yang diinginkan maka
dengan rela hati ditrimanya hasil tersebut dengan rasa syukur dan lapang
dada. Maka dari itu, qana’ah merupakan salah satu rahasia diri seseorang agar
dapat bersyukur terhadap nikmat apapun yang telah Allah berikan kepada kita.
52
3. Amanah
jujur atau dapat dipercaya. Kata kerja ini berakar dari huruf hamzah, Mim dan
Nun makna pokoknya adalah aman, tentram dan hilangnya rasa takut. Secara
Amanah juga berarti titipan (al-wadi’ah). Amanah adalah lawan dari khianat.
(kepercayaan).
4. Tawakal
agama islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT
dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau mennti akibat
5. Tawadhu’
lebih dalam adalah kalau kita tidak melihat diri kita memiliki nilai lebih
dibandingkan hamba Allah yang lainnya. Orang yang tawadhu’ adalah orang
sedikitpun dalam hatinya kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain,
tidak merasa bangga dengan potensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia
tetap rendah diri dan selalu menjada hati dan niat segala amal shalehnya dari
segala sesuatu selain Allah SWT. Tetap menjaga keikhlasan amal ibadahnya
orang lain amal kebaikan kita. Tawadhu’ merupakan salah satu bagian dari
akhlak mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap
tawadu’, karena tawadhu’ merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib
6. ‘Adil
dan lam, yang makna pokoknya adalah ‘al-istimewa’, keadaan lurus dengan
mengandung makna yang bertolak belakang, yakni lurus atau sama dan
bengkok atau berbeda. Kata ‘adil berarti “ menetapkan hukum dengan benar “.
Jadi seorang yang ‘adil adalah berjalan lurus dan sikapnya selalu
54
menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan itulah yang
kepada salah seorang yang berselisih, dan pada dasarnya pula seorang yang
‘adil berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar maupun yang salah
Ahklaq secara etimologi berasal dari kata khalaqa yang berarti mencipta,
jamaknya khuluqun yang berarti perangai, tabiat, adat yang berarti kejadian,
secara etimologi berarti perangai, adat, tabiat atau sistem perilaku yang dibuat
manusia. Ahklak secara kebahasaan bisa baik dan buruk tergantung pada tata
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak berarti budi pekerti, tabiat,
kelakuan dan watak.42 Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa
40
Kadar M. Yusuf , Studi Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah. 2010), hlm. 168
41
Zainuddin Ali, Pendidikan Agama Islam, cet. 3, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm.29
42
Daryanto, Op.Cit, hlm. 33
55
manusia yang dapat melahirkan perbuatan-perbuatan baik atau buruk secara
spontan tanpa memerlukan pikiran dan dorongan dari luar. Pengartian akhlak
berasal dari bahsa Arab, jamak dari “ khuluq” yang menurut loghat di artikan
sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Dalam pengertian
sehari-hari akhlak umumnya disamakan arti dengan budi pekerti atau sopan
santun.
pertimbangan.43
bahwa akhlak adalah suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan
yang benar ( dalam hal akhlak baik) atau pihak yang jahat ( dalam hal akhlak
jahat).44 Dari beberapa pendapat di atas tentang akhlak dapat ditarik suatu
43
Amirulloh Syarbini dan Akhmad Khusaeri, Metode Islam dalam Membina Akhlak Remaja,(Jakarta:
PT.Alex Media Komputindo, 2012), hlm. 34
44
Akhmal Hawi, Op.Cit, hlm. 99
56
kesimpulan bahwasanya akhlak adalah sikap, tabiat, perangai, tingkah laku
seseorang yang dapat melahirkan berbagai macam perbuatan yang baik dan
buruk.
baik, dan terpuji.45 Kata karimah digunakan untuk menunjukan pada perbuatan
dan akhlak yang terpuji yang ditampakan dalam kenyataan hidup sehari-hari.
Allah, berbuat baik pada kedua orang tua dan lain sebagainya.46
َ ك َأاَّل تَ ْعبُد ُٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإيَّاهُ َوبِ ْٱل ٰ َولِ َد ْي ِن ِإحْ ٰ َسنًا ۚ ِإ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِعن َد
ك ْٱل ِكبَ َر َأ َح ُدهُ َمٓا َأوْ ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُل لَّهُ َمٓا ُأفٍّ َواَل َ ََوق
َ ُّض ٰى َرب
تَ ْنهَرْ هُ َما َوقُل لَّهُ َما قَوْ اًل َك ِري ًما
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. (Q.S Al-Isra : 23.47
45
Daryanto, Op.Cit., hlm. 329
46
Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, cet. 10, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada), hlm.122
47
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an Tajwid & Terjemahan, (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006), hlm.
57
Pembinaan akhlak menurut Ibnu Maskaw menitik beratkan kepada
pembinaan akhlak merupakan salah satu cara untuk membentuk pribadi yang
karimah adalah upaya yang dilakukan dengan bertahap, terus menerus dan
284
48
Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, cet. 4, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), hlm.
147-151
58
BAB III
LAPORAN PENELITIAN
Jember.
maret 1963, sekolah ini dibangun di tanah wakaf milik warga yang di
tokohkan pada zamannya, sampai saat ini madrasah masih eksis dan
kegiatan yang merutinitaskan siswa dan dewan guru untuk sholat dhuha
59
di pagi hari, sholat dhuhur berjamaah, istiqosah serta tadarus Al-quran,
Oleh karena itu pelaksanaan belajar mengajar diawali pada jam nol
antara lain :
b. Bpk. Sanusi
c. Bpk. K. Mahsun
d. Bpk. Muslimin
e. Bpk. Misran
f. Bpk. Nursalim
60
g. Bpk. Miswan
h. Bpk K. Nahrowi
i. Bpk. Mimbar
j. Bpk. Rambat
k. Bpk. Jursimi
l. Bpk. Sholih
: Bpk. Muslimin
2. Formasi Guru
hanya tiga kelas, maka gurunyapun dibuat dengan sistim klasikal yang
Bpk. Mursyid
Bpk. K. Ridwan
Pada waktu itu guru mengajar secara suka rela tanpa gaji/honor.
antara lain :
62
c. Untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan umum dan agama
Desa : Pontang
Kecamatan : Ambulu
Kabupaten : Jember
Status : Terakreditai A
63
6. Visi dan Misi Sekolah
VISI
MISI
masyarakat.
maksimal.
siswa dapat berkembang dan berprestasi sesuai dengan bakat dan minat
TABEL I
9 Mushola 1 Baik
10 Koprasi 1 Baik
65
8. Letak Geografis MIMA 34 Hasyim Asy’ari Desa Pontang Kecamatan
Ambulu.
TABEL II
66
6 Evi Safrida, S.Pd.I Guru S.I Wali Kelas 1A
1. Penyajian Data
yang digunakan, mulai dari data yang umum hingga data yang spesifik.
67
yang akan digali tentang kegiatan membaca al qur’an sebelum belajar
2019/2020.
pada latar dan individu secara holistik (utuh). Jadi, tidak dilakukan proses
tahap:
68
a. Menyusun draf pertanyaan wawancara berdasarkan dari unsur-
informan.
pendukung.
Asy’ari.
tanpa terlalu payah dan tanpa kehilangan tenaga. Oleh karena itu,
kehidupan.
70
Membaca Al-Qur’an tidak hanya sekedar membaca tulisan
didik agar memiliki imtaq (Iman dan Taqwa) dan imtek (Iman dan
71
teknologi) yang baik serta memberantas buta aksara Al Quran.
72
memikirkan tugas atau soal-soal yang diberikan oleh guru, jadi
kesimpulannya untuk membina akhlak”.49
akhlak siswa menjadi lebih baik lagi maka ibu Nia Nikmatul
bahwa :
plus dan membiasakan anak melakukan hal yang baik dan terpuji
serta memiliki akhlakul karimah, dalam hal ini Ibu Sundus orangtua
51
Jamilatur Rachmah S.pd,I, (Guru Wali Kelas II) , wawancara, 27 Agustus 2020 pukul 08:06
52
Ibu Sundus, Orang tua dari Faizatul mubarokah, siswa kelas VI , wawancara, 28 Agustus 2020
pukul 09:10
74
Lagi lagi dengan pernyataan ibu jamilatur Racmah di atas
ayat Al Qur’an tersebut yang sering dan biasa dibaca maka anak
Qur’an itu apa, sehingga tidak sadar anak anak akan mencontoh apa
yang dibaca dan didengarnya. Maka ibu Efi Maslikah S.pd.I juga
Kalau secara rinci kami sebagai guru ini rasanya tidak terlalu
mendetail ingin tahu apa tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini.
Cuma secara garis besar kami tahu. Sebenarnya tujuan dari
kegiatan itu karenakan keadaan sekarang ini yang berkaitan
dengan akhlak. Dari kegiatan ini diharapkan terbentuk
karakter akhlak anak yang lebih baik dan bagus. Secara garis
besar pelaksanaan kegiatan membaca Al Qur’an sebelum
belajar diterapkan untuk membina akhlak anak agar memiliki
akhlakul karimah dalam kehidupannya.53
53
Efi Maslikah S.pd,I, (Guru Wali Kelas II) , wawancara, 30 Agustus 2020 pukul 08:06
75
Dalam kegiatan membaca Al Qur’an dan pelaksanaan
membina akhlak siswa menuju kea rah yang lebih baik dan selin itu
Qur’an dan memulai aktifitas dengan tradisi yang baik. Ibu budi
54
Budi Suprihatin , (Guru Wali Kelas III) , wawancara, 30 Agustus 2020 pukul 09:26
76
Kegiatan tradisi membaca Al Qur’an dalam membina
dan berkala.
kegiatan ini dilakukan setiap hari di pagi hari kurang lebih selama
30 menit yakni dari pukul 06:45 sampai pukul 07:30 pagi, surat-
yang ada di juz amma, terkadang kalau di hari kamis dan jum’at
77
Dari uraian di atas dapat peneliti simpulkan bahwa latar
lain sebagianya.
yaitu pada pukul 06:45 sampai pukul 07:30 pagi, surat-surat yang
ada di juz amma, terkadang kalau di hari kamis dan jum’at sholat
berakhlak mulia, taat pada Allah dan Rasulnya, hormat kepada Ibu
79
perbuatan yang melanggar perintah agama dan merugikan orang
lain.
satu bentuk amal ibadah untuk mengingat Allah Swt melalui kitab
sucinya yang kita baca yaitu sebagai penciptanya yang wajib kita
disembah.
80
kegiatan atau perbuatan selalu diawasi oleh Allah SWT.55
55
Abdun Nafik S.pd.I (Kepala Sekolah), wawancara, 02 September 2020 pukul 07.40
56
Vinaria Ulwiyani (Siswa Kelas VI), wawancara, 02 September 2020 pukul 08.40.
81
berbuat dan bertindak. Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu
tingkah laku mereka selain itu juga dapat terlihat ketika siswa
dari Allah Swt, secara spontan dari lidahnya terucap kalimat “al-
57
Khilya Azizah S.pd.I (Wali Kelas IV), wawancara, 02 September 2020 pukul 10.00
82
Dalam hal ini salah satu siswa bernama Raka Raditiya
diwawancarai mengatakan:
perkatannya :
58
Raka Raditiya Pratama (Siswa Kelas V), wawancara, 02 September 2020 pukul 11.00
83
keislaman tentang ayat Al-Qur’an yang dibaca maka kami
merasa bahwa nikmat Allah itu banyak sekali dan kami harus
banyak bersyukur dengan menjadi anak yang baik serta rajin
mengerjakan shalat.59
kehidupan sehari- hari. Hal ini dapat diketahui dari hasil observasi
nikmat berupa seragam, dan buku pelajaran dari sekolah para siswa
nikmat kesehatan, siswa dapat menjaga tubuh untuk tetap sehat dan
59
Ajrina Nasha (siswa Kelas IV), wawancara, 02 September 2020 pukul 11.30
84
mengandung penyakit. Selain dari itu pun dampak dari kegiatan ini
anak-anak ngajinya jadi lebih bagus dan ada juga anak-anak yang
shalat ketika sudah masuk waktu sholat tanpa di suruh oleh orang
tuanya.
prilaku siswa yang selalu ingat kepada Allah Swt, baik saat sibuk
85
tidak sendiri dan selalu ada Allah yang menemaninya dalam setiap
60
Abdun Nafik S.pd.I (Kepala Sekolah), wawancara, 03 September 2020 pukul 07.00
86
berbagi solusi untuk mengatasi masalah kehidupan. Aplikasi dari
tertanamnya sifat jujur pada diri siswa. Jujur merupakan sifat yang
penipuan.
Selain itu manfaat lain yang di dapat dari tradisi membaca Al-
lain, setiap pagi siswa yang selalu datang kesekolah tepat waktu,
menjahili teman.
kesopanan terhadap setiap orang, terutama orang tua dan guru, baik
emosi atau amarah siswa, selain itu pikiran dan hati siswa juga
89
3. Factor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Tradisi
1. Faktor pendukung
adanya keinginan dari kepala sekolah dan orang tua siswa untuk
akhlak yang baik, selain itu kegiatan ini juga di dukung dengan
warga sekolah dan wali murid yang semuanya beragama Islam yang
yang baik.
keinginan kuat dari pihak sekolah dan orang tua melalui penerapan
62
Ibu Khoir Orang Tua Dari Shella siswa kelas VI , wawancara, 03 September 2020 pukul 02.00
92
Sama halnya dengan penuturan wali murid dan beberapa guru
bahwa :
2. Faktor Penghambat
hanya terbatas pada tanggung jawab guru PAI selain itu faktor
Dalam hal ini sama yang di ucapkan bpk Ahmad Lutfi Hakim
bahwa :
95
Kendala dalam pelaksanaan kegiatan Membaca Al-Qur’an
sebelum belajar dan tausiyah keislaman adalah faktor waktu.
Kebijakaan dari pelaksanaan ini dipandang waktunya terlalu
pagi, dan ada beberapa guru dan anak-anak yang agak
kesulitan dalam hal waktu yang rumahnya agak jauh, kalau
misalnya pelaksannanya ditetapkan jam tujuh pagi baru
dimulai dan masuk sekolahnya jam delapan ya mungkin
bisalah terlaksanakan dengan baik. Sebenarnya niat kepala
sekolah menerapkan program ini memang baik yang ingin
membina akhlak anak agar menjadi baik tapi kembali
kebijakan itu semestinya perlu difikirkan untuk semua
kalaangan juga., misalnya kondisi guru yang rumahnya jauh,
dan kondisi murid yang rumahnya jauh juga.63
faktor waktu yang menjadi penghambat dalam kegiatan ini, Ibu Efi
63
Ahmad Lutfi Hakim S.pd.I (Wali Kelas V), wawancara, 03 September 2020 pukul 08.30
64
Efi Safrida S.pd.I (Wali Kelas I), wawancara, 09 September 2020 pukul 08.30
96
Hasyim Asy’ari ini diantaranya adalah yang pertama sarana
prasarana yang masih terbatas dan minim,karena masih tahap
renovasi, di MIMA 34 Hasyim Asy’ari ini kita tidak punya
ruangan khusus untuk mengumpulkan semua siswa agar
melaksanaakan kegiatan ini dengan baik, paling alternatifnya
adalah anak ada dikelasnya masing-masing melaksanakan
kegiatan membaca Al- Qur’an kemudian di intruksikan ke
kelas melalui kantor.
pelaksanaan kegiatan ini terletak pada Guru piket dan guru agama
mengandalkan.
kegiatan ini waktunya terlalu pagi, selain itu juga masih adanya
34 Hasyim Asy’ari.
65
Abdun Nafik S.pd.I (Kepala Sekolah), wawancara, 09 September 2020 pukul 09.30
100
adalah suatu jalan sebagai upaya yang tidak hanya dilakukan oleh
sehingga anak akan terbiasa melakukan hal-hal yang baik, maka Ibu
pengertian yang baik dan buruk, hal yang perlu dicontoh dan yang
boleh dilakukan oleh anak serta hal yang tidak boleh dilakukan oleh
anak.
66
Evy Maslikah S.pd.I (Wali Kelas II), wawancara, 09 September 2020 pukul 10.13
101
Ibu Budi Suprihatin melalui penuturannya dalam wawancara
maksimal.
adalah suatu keseluruhan daya upaya serta usaha dari orang dewasa
67
Budi Suprihatin S.pd.I (Wali Kelas III), wawancara, 11 September 2020 pukul 07.06
102
tingkah laku yang baik sesuai tuntunan Agama Islam dalam
melakukan hal- hal yang baik dan akhlak yang baik juga.
Asy’ari
bersifat mendidik.
pekertinya.
lain.
sebagai berikut :
mengatakan :
68
Moh Ridwan S.pd.,M.pd.I (Wali Kelas VI), wawancara, 11 September 2020 pukul 08.16
104
apa, dan bapak ibu guru juga selalu ngasih nasehat untuk
kami. Bapak Ibu guru selalu memberi nasehati dan memberi
arahan dan bertanya terlebih dahulu jika siswanya berbuat
salah dan tidak langsung menghukum. Cara guru mendidik
dan membina akhlakul karimah siswa dengan memberikan
nasehat dan arahan jika siswa melakukan kesalahan tanpa
langsung menghukum terlebih dahulu.69
)10( ساهَا
َّ َد
69
Ahmad Walid Hakim (siswa Kelas VI), wawancara, 11 September 2020 pukul 08.59
105
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan
ingatan dan akan menjadi kebiasaan yang tidak akan dapat diubah
berbuat jahat, maka ia akan menjadi orang yang jahat dan memiliki
yang baik.
Hal itu juga sama disampaikan oleh ibu Khilya Azizah dalam
Ibu Naning selaku orang tua dari Fahri Ahsanul Ibad juga
70
Khilya Azizah S.pd (wali Kelas IV), wawancara, 12 September 2020 pukul 07.38
108
sudah magrib, dan aku sama bapaknya dak langsung hukum
dia. Kami dengarkan dulu apa yang dia bicarakan. Tapi
alhamdulilah olehnya Fahri ini sudah terbiasa sholat sama
ngaji jadi dianya tidak terlalu nakal seperti kebanyakan anak
yang lainnya, Fahri ini juga tau tata krama yang baek sama
orang tua dan sama orang lain, jadi yo alhamdulilah mbak
olehnya tadi sudah dibiasakan dari kecil Fahri itu jadi tidak
susah lagi ndidikannya. Membina akhlakul karimah anak
harus dibiasakan dari kecil, misanya anak-anak dibiasakan
bangun subuh, mengerjakan shalat subuh, dan shalat lima
waktu, displin dalam mengerjakan tugasnya dan selalu
memberikan nasehat, jika anak sudah dibiasakan untuk
memiliki akhlakul karimah dari kecil dengan pembiasaan
melakukan hal-hal yang baik maka tidak akan sulit membina
akhlakul karimahnya di saat sudah besar.71
Dalam hal ini Fahri selaku putra dari Ibu Naning yang
bahwa :
Setiap hari aku dibiasakan sama bapak dan ibuk untuk bangun
subuh, biasanya sebelum jam 5 aku sudah bangun, dan kami
biasanya shalat subuh berjamaah sama bapak di masjid, aku
pulang kerumah dan siap-siap ke sekolah, setiap harinya ibuk
sama bapak nyuruh aku ngaji, sholat, dan selalu nyuruh aku
untuk melakukan yang bagus-bagus dan jangan terpengaruh
teman-teman yang tidak bagus, supaya aku bisa seneng
hidupnya. Setiap hari saya selalu dibiasakan untuk bangun
subuh dan mengerjakan shalat subuh serta membantu orang
tua dan datang ke sekolah tepat watunya dan tidak boleh
bergaul dengan teman yang memilki akhlak yang jelek.72
akhir pelajaran, berdo’a saat keluar masuk kamar mandi. Hal lain
yang baik, yaitu dengan memberi salam jika bertemu dengan guru,
tugas.
bahwa :
73
Afidatul Isma (siswa Kelas III), wawancara, 12 September 2020 pukul 10.55
110
mengatakan bahwa :
itu dilakukan setiap hari maka akan jadi suatu hal yang terbiasa
74
Elfiansyah (siswa Kelas V), wawancara, 12 September 2020 pukul 11.11
111
dari gurunya.
Asy’ari yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan orang tua
gurunya mengenai ayat yang dibaca, lalu disamping itu juga ada
yang pada intinya semua kegiatan baik yang dapat membina akhlak
siswa.
112
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti di
dan metode yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru dan orang tua
pada hal-hal yang baik yang serius dilakukan dan secara terus-
menerus.
1. Dengan keteladanan
dan meniru. Agar seorang anak meniru sesuatu yang baik dari orang
terlebih dahulu, hal ini dapat dilihat dari proses kegiatan pembinaan
114
di sekolah, ketika kepala sekolah dan guru menginginkan siswanya
guru biasanya sudah hadir sebelum jam 06:30 dan berbaris di depan
seperti ketika melihat lantai yang kotor dan ada sampah kepala
maksimal.
terhadapnya.
3. Dengan Nasihat
karimah yang baik pada anak melalui nasihat yang diberikan ketika
pada diri manusia, yakni nasihat yang dilakukan para Nabi kepada
4. Dengan Cerita
perbuatan yang baik pada anak. Bila isi cerita dikaitkan dengan
dunia dan kehidupan anak maka mereka akan mudah memahami isi
bahasa inggris memiliki arti yang sama tsawab dalam bahasa Arab
prestasi.
Inggris memiliki makna yang sama dengan kata iqab dalam bahasa
tetap dalam jalinan cinta dan kasih sayang, harus berdasarkan pada
Karimah Siswa
a. Aliran Nativisme
yang baik maka dengan sendirinya orang itu akan menjadi baik.
Aliran ini tampaknya begitu yakin terhadap potensi batin yang ada
c. Aliran Konvergensi
yang baik yang ada di dalam diri manusia dibina secara intensif
lapangan dan teori yang ada di buku, maka dapat di tarik sebuah
124
kesimpulan bahwa pembentukan dan pembinaan akhlakul karimah
teman yang mempunyai akhlak yang kurang baik, maka bisa jadi
seseorang ini akan mempunyai akhlak yang kurang baik juga atau
insya Allah bisa jadi seseorang ini akan mempunyai akhlak yang
baik juga.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
126
Berdasarkan hasil wawancara yang mendalam, observasi dan dokumentasi
belakangi sebagai usaha untuk membina akhlak siswa menuju akhlak yang
dilakukan dengan berbagai cara dan metode yang ada, tidak hanya dengan
dan hukuman juga dilakukan sebagai cara atau metode dalam proses
rutin setiap hari selama 30 menit dari pukul 06:40 sampai pukul 07:30 pagi
hari, dengan kegiatan membaca surat-surat pendek juz 30 atau juz amma
yang di baca.
orang tua siswa untuk membina akhlak siswa dan yang mendukung
sebelum belajar adalah faktor eksternal dan internal. Dari faktor internal
melaksanaakan program kegiatan ini yang masih suka terlambat dan belum
DAFTAR PUSAKA
128
Akhmal Hawi, 2014 ,Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, cet.2, (Jakarta:
Rosdakarya)
Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A, 2017, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung.
PT Remaja Rosdakarya,),
Darul Haq
Ulil Amri Syafri, M.A, 2012, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, ( PT.
RajaGrafindo Persada),
129
130
LAMPIRAN LAMPIRAN
34 Hasyim Asy’ari
131
2. Bagaimana usaha pembinaan yang dilakukan oleh pihak sekolah
ini ?
132