PENDAHULUAN
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan pada
sikap dan kemauan seseorang ke arah yang lebih positif, karena melalui
utama.1
kemampuan individu sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang
kedewasaan.
1
Ahmad, D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Bandung : al Ma’arif, 1974),
hal. 20
1
2
kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah yang lebih baik dalam
dimuliakan. Hal ini diisyaratkan dalam firman Allah swt. Q.S. al-
سكاح ال للكهك لذكككممم ذوااذذاسككحفوا يذكف ذ س ذفافف ذ سكحفوا افككى الفذملجالك ا ي وياذيكذها الساذيفذن لاذمنكك مووا ااذذا قافيذل لذككفم تذكذف س
ت ذوال للكهك باذمكا
شكزفوا يذكفرفذكاع ال للكهك السكاذيفذن لاذمنك كفوا امفنكككممم ذوالسكاذيفذن اكفوتككوا الفاعفلكذم ذدذرلجك ت ت
شكزفوا ذفانف ك قافيذل انف ك
تذكفعذملكفوذن ذخافبيكرر
Ayat di atas menjelaskan tentang pentingnya pendidikan, yaitu agar
seseorang berilmu pengetahuan, sehingga derajatnya juga ditinggikan oleh
Allah swt.2
Untuk itu kita perlu lebih dalam lagi mengakaji isi Alquran baik
yang merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada beliau untuk umat.
Alquran secara teks memang tidak berubah tetapi penafsiran atas
teks selalu berubah sesuai dengan konteks ruang dan waktu manusia.
Karena Alquran selalu membuka diri untuk dianalisis, dipersepsi, dan
diinterpretasikan (ditafsirkan) dengan berbagai alat, metode dan
pendekatan untuk menguak isi sejatinya. Aneka metode dan tafsir di
ajukan untuk membedah makna terdalam Alquran itu.
Alquran seolah menantang dirinya untuk dibedah. Tetapi semakin
dibedah rupanya semakin banyak saja yang tidak diketaui. Semakin di
telaah, nampaknya semakin kaya pula makna yang terkuak darinya.
2
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jawa Barat: CV Penerbit
Diponegoro, 2007) hal. 434
3
mengkaji lebih dalam lagi baik itu asal manusia, kepantasan manusia di
muka bumi. Dalam sebuah buku dikatakan manusia bisa berkualitas kalau
disini bukanlah melepaskan diri dari kendali dari rohani dan akal sehat,
yang negatif dan destruktif. Jadi, kebebasan yang dimaksud disini adalah
upaya sadar untuk mewujudkan kulitas dan nilai dirinya sebagai khalifah
3
Umar Shihab, Kontekstualitas Alquran: Kajian Tematik atas Ayat-Ayat Hukum dalam
Alquran, (Jakarta: Penamadani, 2005), cet III, h. 3
4
Ibid, h. 7
5
Ibid, h110
4
dan bertanggung jawab atas keputusan yang sudah di buat dengan lapang
keputusan.
Dalam Alquran Allah berfirman Surah Ali Imran ayat 159:
ضككواف ام كحن ظ ٱحلذقحل ا
ب ذلٱنذف ي ت فذظظككا غذالي ك ذ
ت لذكه ك محم ذولذكحو ككن ك ذ فذباذمككا ذرححذمككة ٖ م كذن ٱللس كاه لان ك ذ
ف ذعحنكه حم ذوٱحستذغافحر لذكه حم ذوذشااوحركه حم افكي ٱلأذ حممرر فذكاإذذا ذعذزحم ذ ذححولاكك ذفٱحع ك
ت فذكتذكذوسككحل ح ح م
ب ٱحلكمتذكذومكاليذن ذعذلى ٱللسمره إاسن ٱللسهذ يكاح ي
sepintas bahwa tatkala terjadinya perang Uhud yang mana para sahaba ada
tetapi Nabi Muhammad mengabil sikap lemah lembut tidak marah atas
kesalahan para sahabatnya yang melanggar peraturan dari Nabi saw dan
malahan Nabi memintakan ampun kepada Allah atas segala kesalaha yang
kejadian yang telah terjadi bagaimana cara mereka keluar dari kekalahan
yang mereka alami. Walau dalam musyawarah itu Nabi kurang berkenan
7
M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah (Jakarta: Lentera Hati 2002,) vol 2, h 309-310
6
tekad yang bulat tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka
hadapi. Mereka bertawakal sepenuhnya kepada Allah, karena tidak ada
yang dapat membela kaum muslimin selain Allah.9
9
Tim tashih Departeman Agama, Alquran dan Tafsirnya, (Yogyakarta: PT Dana Bhakti
Wakaf, 1990) Jilid 2 , h 73
10
M Quraish Shihab, Ibid, h 318
11
Tim tashih Departeman Agama, Ibid, h 73-74
8
setiap perkara keduniaan yang melibatkan orang banyak, baik itu dalam
tetapkan jalan selanjutnya ialah berserah diri atau bertawakal kepada Allah
secara operasional
1. Nilai adalah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
sungguh tepat, karena tidak ada satu bacaan pun sejak manusia
13
Ibid, h 20-21
14
Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat, (Jakarta. PT Pustaka Utara, 2008) h, 963
15
Lok.cit h 20
10
mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu dapat menandingi
Alquran Al Karim.16
Maksud Alquran disini ialah Surah Ali Imran ayat 159-160
E. Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
16
Quraish Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan, 1988), cet VII, h. 3
11
Quraish Shihab.
2. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang menjadi nilai
bermanfaat sebagai:
1. Bahan informasi kepada pendidik, khususnya guru mengenai Nilai
generasi muda dan orang tua pada umumnya agar dapat mengisi
kehidupan mereka dengan menjadi Insan yang baik, baik itu bagi
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
akan dibahas.
2. Data dan Sumber Data
a. Data
Data yang dibuat dalam penelitian ini adalah Nilai Pendidikan
Musyawarah yang ada dalam Alquran yaitu khusus pada surat Ali
2002).
Sumber data sekunder (pendukung):
1) Artani Hasbi, Musyawarah dan Demokrasi, Analisa konseptual
sebagai berikut:
a. Observasi kepustakaan, yaitu penulis mengamati bahan-bahan
sebagai berikut:
1) Editing data, yaitu memeriksa dan mempelajari data agar sesuai
refensi penunjang.
3) Berusaha menyempurnakan pembahasan tema tersebut dengan
seminar.
14
dengan pembimbing.
Akhir, yaitu minta pesetujuan pembimbing dan setelah disetujui,
sebabai berikut:
Bab I. Pendahuluan meliputi latar belakang masalah dengan
musyawarah.
Bab III. Musyawarah dalam surat Ali Imran ayat 159-160 dalam
tafsir Al Misbah karya M. Quraish Shihab, meliputi ayat Alquran surah Ali
Imran ayat 159-160, asbabun nuzul dari surah Ali Imran ayat 159-160,
Alquran surat Ali Imran ayat 159-160, munasabah surah Ali Imran dan