Anda di halaman 1dari 11

MODEL PEMBELAJARAN

PENEMUAN
( DISCOVERY AND INQUIRY
Mahyudinnor, M.Ed.
Definisi
2
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan
sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan
dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan peserta didik
mengorganisasi sendiri

Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri


(inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada
ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.
Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah
yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang
direkayasa oleh guru

Mahyudinnor, M.Ed.
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
3
· Menentukan tujuan pembelajaran
· Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik
1 (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)
· Memilih materi pelajaran.
· Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik
secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
PERENCANAAN · Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa
contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk
dipelajari peserta didik
· Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik
· Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik
Mahyudinnor, M.Ed.
4

· Stimulation (stimulasi/pemberian
rangsangan)
2 · Problem statement (pernyataan/ identifikasi
masalah)
PELAKSANAA
N · Data collection (pengumpulan data)
· Data processing (pengolahan data)
· Verification (pembuktian)
· Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Mahyudinnor, M.Ed.
5
• Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya dan timbul
Stimulation keinginan untuk menyelidiki sendiri.
(stimulasi/pemberian • Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan
rangsangan) mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
• Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan
dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi
bahan.

Mahyudinnor, M.Ed.
6

Memberi kesempatan kepada peserta


Problem statement didik untuk mengidentifikasi sebanyak
(pernyataan/
identifikasi masalah) mungkin masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian
salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah)

Mahyudinnor, M.Ed.
7
• Guru memberi kesempatan kepada para
peserta didik untuk mengumpulkan
Data collection informasi sebanyak-banyaknya yang
(pengumpulan data) relevan untuk membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis.
• Data dapat diperoleh melalui membaca
literatur, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya

Mahyudinnor, M.Ed.
8

Semua informai hasil bacaan,


Data processing wawancara, observasi, dan sebagainya,
(pengolahan data) semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung
dengan cara tertentu serta ditafsirkan

Mahyudinnor, M.Ed.
9

Pada tahap ini peserta didik melakukan


Verification pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
(pembuktian)
yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan
hasil data processing.

Mahyudinnor, M.Ed.
10

Proses menarik sebuah kesimpulan


Generalization yang dapat dijadikan prinsip umum
(menarik kesimpulan/ dan berlaku untuk semua kejadian
generalisasi) atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi.

Mahyudinnor, M.Ed.
11

3 Penilaian dapat dilakukan dengan


menggunakan tes maupun non tes. Penilaian
PENILAIAN dapat berupa penilaian pengetahuan,
keterampilan, sikap, atau penilaian hasil
kerja peserta didik.

Mahyudinnor, M.Ed.

Anda mungkin juga menyukai