Disusun oleh :
Rosi Yulita PM.02.218.0621
telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya , sehingga makalah dengan judul ILMU
beserta para sahabat dan keluarganya. Penulisan Makalah ini tidak lepas dari sumbangsih
Terlepas dari ungkapan terima kasih, penulis juga menghaturkan ribuan maaf atas
miliki.Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
kali ini dengan penuh rahmat dan ridlo Allah SWT. Aamiin
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ................................................................................ 7
B. Saran .......................................................................................... 7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep dasar pendidikan islam ?
2. Apa tujuan pendidikan islam ?
C. Tujuan Penulisan
Dari Rumusan Masalah Diatas Maka Makalah Ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui konsep dasar pendidikan islam
4
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya :
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil ." [ Al Isra : 24]
Kata ta’lim menurut Fattah merupakan proses yang terus menerus diusahakan
manusia sejak lahir. Sehingga satu segi telah mencakup aspek kognisi dan pada segi lain
tidak mengabaikan aspek afeksi dan psikomotorik. Fattah juga mendasarkan pandangan
tersebut pada argumentasi bahwa Rasulullah saw, diutus sebagai Muallim, sebagai pendidik
dan Allah SWT sendiri menegaskan posisi Rasul-Nya yang demikian itu dalam surat Al-
Baqarah: 151.
6
: َاب َو ْال ِح ْك َمةَ َويُ َعلِّ ُم ُكم َّما لَ ْم تَ ُكونُوا تَ ْعلَ ُمونَ [البقرة
َ َك َما َأرْ َس ْلنَا فِي ُك ْم َر ُسواًل ِّمن ُك ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ُك ْم آيَاتِنَا َويُ َز ِّكي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ْال ِكت
]151
Artinya :
Dalam Pandangan Syaikh Muhammad An-Naquib Al- Attas, ada konotasi tertentu
yang dapat membedakan antara term at-tarbiyah dari at-ta’lim, yaitu ruang lingkup at-ta’lim
lebih universal dari pada ruang lingkup at-tarbiyah, karena at-tarbiyah tidak mencakup segi
pengetahuan dan hanya mengacu pada kondisi eksistensial. Lagi pula, makna at-tarbiyah
lebih spesifik karena ditujukan pada objek-objek pemilikan yang berkaitan dengan jenis
relasional, mengingat pemilikan yang sebenarnya hanyalah milik Allah semata.Akibatnya,
sasarannya tidak hanya berlaku bagi umat manusia, tetapi termasuk juga spesies-spesies
lainnya.
Menurut Al-Attas, ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-
angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di
dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan
pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya.
Istilah yang paling relevan menurut Prof. Dr. Syed Muhammad al-Naquib Al-Attas
bukanlah tarbiyah dan bukan pula ta’lim, melainkan ta’dib.Sementara Dr. Abdul Fattah Jalal
beranggapan sebaliknya, karena yang lebih sesuai menurutnya justru ta’lim. Kendatipun
demikian, mayoritas ahli kependidikan islam tampaknya lebih setuju mengembangkan istilah
tarbiyah dalam merumuskan dan menyusun konsep pendidikan islam dibanding istilah ta’lim
dan ta’dib (yang berarti pendidikan khusus dan menurut Al-Attas berarti pendidikan),
mengingat cakupan yang dicerminkan lebih luas, dan bahkan istilah tarbiyah sekaligus
mengimplisitkan makna dan maksud yang dicakup istilah ta’lim dan ta’dib. Selain itu, juga
karena alasan historis bahwasannya istilah yang dikembangkan sepanjang sejarah, terutama
di negara-negara yang berbahasa Arab, dan bahkan juga di Indonesia ternyata istilah tarbiyah,
menyusul kemudian istilah ta’lim, dan jarang sekali istilah ta’dib dipergunakan.
7
didalamnya meliputi kegiatan pembimbingan ke arah hidup yang bertanggung jawab kepada
Tuhan Yang Maha Esa, membekali generasi penerus melaksanakan amanat Allah yang
menjadi kewajiban hidupnya.
Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam,
yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadaNya,
dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat (lihat S. Al-
Dzariat:56; ,Ali Imran: 102).
Dalam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ‘alamin,
baik dalam skala kecil maupun besar.Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang
dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui
pendidikan Islam. Sifatnya lebih praxis, sehingga konsep pendidikan Islam jadinya tidak
sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. Dengan kerangka tujuan
ini dirumuskan harapan-harapan yang ingin dicapai di dalam tahap-tahap tertentu proses
pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasil-hasil yang telah dicapai.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya
manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan
seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah.Yang dimaksud menghambakan diri
ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan
hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu
menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam suratAdzDzariyat ayat 56
yang artinya, “Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka
beribadah kepada-Ku”.
Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada
menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah Haji, serta
mengucapkan syahadat.Tetapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan
perasaan yang dihadapkan (atau disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan
kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara
yang benar.
8
Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala
yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang
disangkutkan dengan Allah.
Menurut al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1. Pembinaan akhlak.
2. Menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
3. Penguasaan ilmu.
4. Keterampilan bekerja dalam masyrakat.
Menurut Asma hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi :
1. Tujuan keagamaan.
2. Tujuan pengembangan akal dan akhlak.
3. Tujuan pengajaran kebudayaan.
4. Tujuan pembicaraan kepribadian.
Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :
1. Bahagia di dunia dan akhirat.
4. Akhlak mulia.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
https://bambumoeda.wordpress.com/2012/06/11/konsep-dasar-pendidikan-islam/ diakses
pada 24 Oktober 2017 , 02.52 WIB
https://islamiced.wordpress.com/tugas/ilmu-pendidikan-islam/pengertian-dasar-dan-tujuan-
pendidikan-islam/ diakses pada 24 Oktober 2017 , 03.09 WIB
Soebahar, Abdul Halim. Wawasan Baru Pendidikan Islam.Jakarta: Kalam Mulia, 2002
Uwes, Sanusi. Visi dan Pondasi Pendidikan.Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2003
11