Disusun Oleh:
Zulfia Rizki Anggraini 16112019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya , yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Fatwa ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A. Latar belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Hakikat Pendidikan Islam .................................................................. 3
B. Sumber Dan Dasar Pendidikan Islam................................................................... 4
C. Tujuan Pendidikan Islam....................................................................................... 5
D. Fungsi Pendidikan Islam....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP......................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ...........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah risalah yang disampaikan Tuhan kepada Nabi sebagai petunjuk bagi
manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan manusia dalam menyelenggarakan
tata cara hidup yang nyata serta mengatur hubungan dengan dan tanggung jawab kepada Allah,
kepada masyarakat serta alam sekitarnya. Agama Islam adalah agama universal yang
mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun
ukhrawi. Salah satu ajaran Islam adalah mewajibkan kepada umat Islam untuk melaksanakan
pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat memperoleh bekal kehidupan yang baik
dan terarah. Bilamana pendidikan kita artikan sebagai latihan mental, moral dan fisik (jasmaniah)
yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan
tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan
personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidikan bagi
manusia menyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan islam ?
2. Apa sumber dan dasar pendidikan islam ?
3. Apa tujuan pendidikan islam ?
4. Apa fungsi pendidikan islam ?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apa hakikat pendidikan Islam;
2. Untuk mengetahui sumber dan dasar pendidikan Islam;
3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan Islam;
4. Untuk mengetahui fungsi pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Ta’lim
Istilah al-Ta’lim telah digunakan sejak periode awal pelaksanaan pendidikan islam.
Menurut para ahli, kata ini lebih bersifat universal dibanding dengan al-Tarbiyah maupun al-
Ta’dib. Rasyid Ridha mengartikan al-Ta’lim sebagai proses transmisi berbagai ilmu pengetahuan
pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu. Jalal memberikan alasan bahwa
proses taklim lebih umum dibandingkan dengan proses tarbiyah. Pertama, ketika mengajarkan
membaca Al-Qur’an kepada kaum muslimin, Rasulullah SAW tidak terbatas pada membuat
mereka sekedar dapat membaca, melainkan membaca dengan perenungan yang berisikan
pemahaman, pengertian, tanggung jawab, penanaman amanah sehingga terjadi pembersihan diri
(tazkiyah al-nufus) dari segala kotoran, menjadikan dirinya dalam kondisi siap menerima
hikmah, dan mempelajari segala sesuatu yang belum diketahuinya dan yang tidak diketahuinya
serta berguna bagi dirinya. Kedua, kata taklim tidak berhenti hanya kepada pencapaian
pengetahuan berdasarkan prasangka atau yang lahir dari taklid semata-mata, ataupun
pengetahuan yang lahir dari dongengan hayalan dan syahwat atau cerita-cerita
dusta. Ketiga, kata taklim mencakup aspek-aspek pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan seseorang dalam hidupnya serta pedoman perilaku yang baik. Dengan demikian kata
taklim menurut Jalal mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dan berlangsung
sepanjang hayat serta tidak terbatas pada masa bayi dan kanak-kanak, tetapi juga orang dewasa.
Sementara itu Abrasyi, menjelaskan kata taklim hanya merupakan bagian dari tarbiyah karena
hanya menyangkut domain kognitif. Al-Attas menganggap kata taklim lebih dekat kepada
pengajaran atau pengalihan ilmu dari guru kepada pembelajaran, bahkan jangkauan aspek
kognitif tidak memberikan porsi pengenalan secara mendasar.
[1] M. Jindar Wahyudi, Nalar Pendidikan Qur’ani, (Yogyakarta : Aperion Philotes, 2006), hlm. 55
[2] Langgulung, Hasan,, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Al-Husada, 1988), hlm 6-7, 12.
[3] Arifin, Mohammad, M. Ed. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) hlm 16, 14.
[4] Alwi, Zianuddin. Pemikiran Pendidikan Islam pada Abad Klasik dan Pertengahan, ( Bandung:
Angkasa Bandung, , 2003), hal 98.
13 Arifin HM., Filsafai Pendidikan Islam (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm 34
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Untuk mengungkapkan hakikat pendidikan Islam, kata tarbiyah dipilih untuk menunjuk
pendidikan Islam karena beberapa pertimbangan:
1. Terma tarbiyah dapat diperluas makna semantiknya.
2. Terma tarbiyah lebih umum dapat diterima oleh masyarakat muslim di Indonesia
3. Istilah tarbiyah lebih umum diterima dalam situasi lokal tertentu dari pada terma taklim dan
takdib.
Tujuan pendidikan Islam terdiri atats 5 sasaran, yaitu:
1. Membentuk akhlak mulia
2. Mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat
3. Mempersiapkan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya
4. Menumbuhkan semangat ilmiah dikalangan peserta didik
5. Mempersiapkan tenaga profesional yang terampil
Sedangkan fungsi pendidikan itu bukanlah sekedar mengembangkan kemampuan dan
mencerdaskan otak peserta didik, tetapi juga menyelamatkan fitrahnya. Oleh karena itu fungsi
pendidikan dan pengajaran Islam dalam hubungannya dengan faktor anak didik adalah untuk
menjaga, menyelamatkan, dan mengembangkan fitrah ini agar tetap menjadi al-fithratus
salimah dan terhindar dari al-fithratu ghairus salimah. Artinya, agar anak tetap memiliki aqidah
keimanan yang tetap dibawanya sejak lahir itu, terus menerus mengokohkannya, sehinggamati
dalam keadaan fitrah yang semakin mantap, tidak menjadi Yahudi, Nashrani, Majusi ataupun
agama-agama dan faham-faham yang selain Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Ahmad, Drs dan Noor Salimi. 1991. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara.
Alwi, Zianuddin. 2003. Pemikiran Pendidikan Islam pada Abad Klasik dan Pertengahan. Bandung:
Angkasa Bandung
Arifin HM., 1987. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bina Aksara.
Arifin, Muhammad, M. Ed, 1994, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Langgulung, Hasan. 1988. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: Al-Husada.
Wayudhi ,M. Jindar. 2006. Nalar Pendidikan Qur’ani. Yogyakarta : Aperion Philotes.
Zuhairini, Dra, Dkk, 1992, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.