Anda di halaman 1dari 20

“Defenisi,Dasar dan Tujuan Pendidkan Islam”

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas individu dalam mata kuliah Filsafat


Pendidikan Islam Lanjut

Oleh :

SYAFRIAL ARIF

Dosen pemimbing :

Dr.Ahmad Jamin,S.Ag,S.IP,M.Ag

Dr.Pristian Hadi Putra,M.Pd

MAHASISWA PASCASARJANA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) KERINCI

TAHUN AKADEMIK 2022 M/1444 H

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Defenisi Dasar dan
tujuan pendidikan islam ” dengan baik.

Makalah yang berjudul “Defenisi Dasar dan tujuan pendidikan islam”


adalah merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam Lanjut
makalah ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Ahmad
Jamin,S.Ag,S.IP,M.Ag,Dr.Pristian Hadi Putra,M.Pd dan Orang tua yang telah
memberi dukungan baik moril maupun materil.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,


maka dari itu penulis mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
peningkatan mutu makalah.

Akhirnya dengan mengharap ridho Allah, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Kerinci,05 September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………............1

KATA PENGANTAR …………………...………………………...................….2

DAFTAR ISI …………………………………………………………..................3

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………......................4

A. LATAR BELAKANG MASALAH ……………......………………….. ..4


B. RUMUSAN MASALAH ……………… ……......…………………….5
C. MANFAAT PENULISAN .........................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ……….………………………………………..............6

A. BEBERAPA ISTILAH TENTANG PENDIDIKAN ISLAM……...….....7


B. DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM ................................................9
C. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM …………………...............................14

BAB III PENUTUP …………………………………..……………....................19

KESIMPULAN…………………………………….......................................19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….……........20

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, bahkan paling penting


dalam mengembangkan peradaban. Seperti halnya dengan perkembangan
peradaban Islam, dalam mencapai kejayaan umat islam tidak akan tercapai kecuali
dengan pendidikan Islam. Pendidikan Islam tidak akan sempurna jika seluruh
generasi umat Islam. Oleh sebab itu di dalam Al-Qur’an telah ditetapkan proses
awal pendidikan. Dalam sejarah telah lahir beberapa tokoh pendidikan Islam yang
dapat dijadikan rujukan dalam membentuk dan membina kepribadian sehingga
tercipta kebudayaan ummah yang kuat dan tangguh.
Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk meningkatkan
kadar keimanannya terhadap Allah SWT, karena orang semakin banyak mengerti
tentang dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam maka kemungkinan besar mereka akan
lebih tahu dan lebih mengerti akan terciptanya seorang hamba yang beriman.
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan
kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.
Pendidikan Islam adalah usaha merubah tingkah laku individu di dalam kehidupan
pribadinya atau kehidupan kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitar
melalui proses pendidikan.
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu tujuan, tujuan
pendidikan akan menentukan kearah mana peserta didik akan dibawa. Tujuan
pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup muslim,
yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah SWT agar
mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan
beribadah kepada-Nya.
Dengan landasan yang kokoh dan kuat, tentu pada akhirnya akan dapat
mewujudkan tujuan yang maksimal yang menciptakan sosok manusia yang

4
berkualitas yang islami menurut Al-Qur'an, sosok teladan dalam menata kembali
pendidikan Islam yang bernilai ibadah

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah Defenisi Pendidikan Islam/beberapa istilah tentang pendidikan islam?
2. Apakah yang menjadi Dasar Pendidikan Islam (alqur’an,Hadits dan Ijtihad)
3. Apakah yang menjadi Tujuan Pendidikan Islam?

C. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk mengetahui Defenisi dan beberapa istilah tentang pendidikan islam
2. Untuk mengetahui Dasar Pendidikkan Islam (alqur’an,Hadits,dan Ijtihad)
3. Untuk Mengetahui Tujuan Pendidikan Islam

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Beberapa Istilah tentang Pendidikan Islam

Dalam kamus bahasa Indonesia kata pendidikan merupakan kata jadian


yang berasal kata didik yang diberi awalan pe dan akhiran an yang berarti proses
pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia.

Pendidikan islam didefinisikan dengan suatu usaha untuk membina dan


mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran islam secara
menyeluruh.setelah itu,menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat
mengamalkan dan menjadikan islam sebagai pandangan hidup.

Di kalangan tokoh pendidikan Islam ada tiga istilah yang umum digunakan
dalam pendidikan Islam, sebelum mempelajari apa itu pendidikan. Yaitu al-
Tarbiyah(pengetahuan tentang al-rabb), al-Ta’lim (ilmu teoritik, kreativitas,
komitmen tinggi dalam mengembangkan ilmu, serta sikap hidup yang menjunjung
tinggi nilai-nilai ilmiah), al-Ta’dib (integrasi ilmu dan iman yang membuahkan
amal).

a. Istilah Tarbiyah

Kata Tarbiyah berasal dari kata dasar “rabba”, “yurabbi” menjadi


“tarbiyah” yang mengandung arti memelihara, membesarkan dan mendidik.
Dalam statusnya sebagai khalifah berarti manusia hidup di alam mendapat kuasa
dari Allah untuk mewakili dan sekaligus sebagai pelaksana dari peran dan fungsi
Allah di alam. Dengan demikian manusia sebagai bagian dari alam memiliki
potensi untuk tumbuh dan berkembang bersama alam lingkungannya. Tetapi
sebagai khalifah Allah maka manusia mempunyai tugas untuk mengolah,
memelihara dan melestarikan alam dan lingkungan alam.

6
Dalam bentuk kata kerja, kata ini dapat dijumpai di dalam Al-Qur’an
seperti pada Surat Asy-Syu’ara’ ayat 18 dan Al-Isra’ ayat 24.

Artinya : Berkata (Firaun): Bukankah kami telah mengasuh (mendidikmu)


dalam keluarga kami semenjak kamu kecil dan menghabiskan beberapa tahun
dari umurmu ? (Q.S. Asy-Syu’ara’: 18)

Artinya : ... ya Tuhan kasihanilah keduanya (orang tua) sebagaimana


keduanya telah mendidikku semenjak aku kecil (Q.S. Al-Isra’: 24)

b. Istilah Al-Ta’lim

Secara Etimologi, Ta’lim berkonotasi pembelajaran, yaitu semacam proses


transfer ilmu pengetahuan. Hakikat ilmu pengetahuan bersumber dari Allah SWT.
Adapun proses pembelajaran (ta’lim) secara simbolis dinyatakan dalam informasi
Al-Qur’an ketika penciptaan Adam A.S. oleh Allah SWT, ia menerima
pemahaman tentang konsep ilmu pengetahuan langsung dari penciptanya. Proses
pembelajaran ini disajikan dengan menggunakan konsep ta’lim yang sekaligus
menjelaskan hubungan antara pengetahuan Adam A.S. dengan tuhannya.
(Jalaluddin, 2001:122).

c. Istilah Al-Ta’dib

Menurut Al-Attas, istilah yang paling tepat untuk menunjukkan


pendidikan Islam adalah Al-Ta’dib, konsep ini didasarkan pada Hadis Nabi yang
artinya :

“Tuhan telah mendidikku, maka ia sempurnakan pendidikanku” (HR. Al-Askary


dari Ali r.a).

Al-Ta’dib berarti pengenalan dan pengetahuan secara berangsur-angsur


ditanamkan ke dalam diri manusia (peserta didik) tentang tempat-tempat yang
tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan. Dengan pendekatan ini
pendidikan akan berfungsi sebagai pembimbing ke arah pengenalan dan
pengakuan tempat Tuhan yang tepat dalam tatanan wujud dan kepribadiannya.

7
Dari ketiga kata bahasa arab tersebut kita melihat bahwa kata tarbiyah
mempunyai pengertian yang lebih luas dan lebih cocok dipakai untuk kata
pendidikan dibandingkan dengan kata ta’dib dan ta’lim. Kata ta’lim lebih
dititikberatkan kepada pengajaran karena lebih terfokus kepada pengetahuan,
kecerdasan dan keterampilan sebagaimana ayat yang telah kita kutip di atas,
sedangkan pendidikan lebih luas dari sekadar pengajaran. Sementara itu, kata
ta’dib lebih banyak mengacu kepada pendidikan Akhlak dan budi pekerti
sebagaimana yang dianut oleh para ahli pendidikan, seperti Prof. Zakiah Daradjat
dan Abdur-Rahman An-Nahlawi. Meskipun demikian, Muhammad Naquib Al-
Attas yang mengatakan bahwa kata ta’dib lebih cocok dipakai untuk kata
pendidikan karena kata ta’dib mencakup wawasan ilmu dan amal yang merupakan
esensi pendidikan Islam. Lain lagi dengan Abdul Fattah Jalal yang menyatakan
bahwa kata ta’lim lebih luas daripada kedua kata lainnya. Alasannya adalah
firman Allah pada ayat 151 dari Surat Al-Baqarah yang berbunyi :

Artinya : Sebagaimana Kami telah mengirim Rasul dari jenis kamu yang
membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan
mengajarkan kitab dan hikmah serta mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.
(Q.S. Al-Baqarah: 151).

Dari pengertian lugawi di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan


merupakan proses mengubah keadaan anak didik dengan berbagai cara untuk
mempersiapkan masa depan yang baik baginya.

Abdur Rahman, Al-Bani misalnya menyimpulkan dari ketiga kata bahasa


Arab yang sudah kita sebutkan tadi bahwa pendidikan itu memiliki empat unsur,
yaitu :

a. Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang dewasa (balig)

b. Mengembangkan seluruh potensi

c. Mengarahkan seluruh fitrah dan potensi menuju kesempurnaan

d. Melaksanakannya secara bertahap

8
Dari pendapat Al-Bani ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan pendidikan dalam hal ini ialah pendidikan Islam yang meliputi unsur-
unsur memelihara dan mengembangkan potensi atau fitrah anak didik secara
bertahap sesuai dengan perkembangannya.

B. DASAR PENDIDIKAN ISLAM


Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu. Fungsi dasar ialah
memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai sekaligus sebagai landasan
untuk berdirinya sesuatu. Dasar pendidikan Islam tentu saja didasarkan kepada
falsafah hidup umat Islam.

Adapun dasar pendidikan Islam dapat diketahui dari firman Allah SWT

Terjemahannya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah


Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar mengimani Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih
baik akibatnya. (Q.S. An-Nisa : 59)1

1
Al-Qur’an, Surat An-Nisa’ Ayat 59, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-
Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, 1989, hal. 128.

9
‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا ُقوا َأْنُفَس ُك ْم َو َأْهِليُك ْم َناًرا َو ُقوُدَها الَّناُس َو اْلِح َج اَر ُة‬

Terjemahannya : “Hai orang-orang yang beriman,


peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa seluruh urusan umat Islam wajib
berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan demikian dasar dari
pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Namun, kedua sumber utama
tersebut hanya mengandung prinsip-prinsip pokok saja, sehingga pendidikan
Islam terbuka terhadap unsur ijtihad dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai
Al-Qur’an dan Sunah sebagai nilai utama.
Ahmad D. Marimba mengemukakan sumber dasar Islam adalah firman
Allah SWT dan sunnah Rasulullah SAW.2 Sedangkan Zakiah Daradjat
mengungkapkan landasan pendidikan Islam itu terdiri dari Al-Qur’an dan Sunnah
Nabi yang dapat dikembangkan dengan ijtihad3 Ijtihad digunakan karena semakin
banyaknya permasalahan yang berkembang sekarang ini dalam bidang
pendidikan, serta diperlukannya pemikiran-pemikiran baru yang berhubungan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari uraian di atas maka dapat diambil pemahaman bahwa dasar pendidikan
Islam ada dua, yaitu :

1. Dasar Pokok
Dasar pokok dari pendidikan Islam adalah Al Qur’an dan Sunnah. Kedua
sumber pendidikan Islam tersebut dapat ditemukan di dalamnya kata-kata atau
istilah-istilah yang pengertiannya terkait dengan pendidikan

2
A.D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Alma'arif. 1980.
hal. 41
3
Zakiyah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1996, hal. 19.

10
a. Al-Qur'an
Al-Quran adalah “Kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada
hati Rasulullah dengan lafadz bahasa arab dan makna hakiki untuk menjadi hujjah
bagi Rasulullah atas kerasulannya dan menjadi pedoman bagi manusia dengan
petunjuknya serta merupakan ibadah bagi yang membacanya”.
Umat islam sebagai suatu umat yang dianugerahkan Tuhan suatu kitab suci Al-
Quran, yang lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi seluruh aspek
kehidupan dan bersifat universal.
Pada masa awal pertumbuhan Islam, Nabi Muhammada Saw adalah sebagai
pendidik pertama, telah menjadikan Al-Quran sebagai dasar pendidikan Islam
disamping Sunnah beliau sendiri. Kedudukan Al-Quran sebagai sumber pokok
pendidikan islam dapat dipahami dari ayat Al-Quran itu sendiri.

Firman Allah SWT dalam surat Shaad :

Terjemahannya : “Ini adalah sebuah kitab yang Kami


turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai pikiran yang cerah mendapat
pelajaran”. (Q.S. Shaad : 29)

‫َيا ُبَنَّي اَل ُتْش ِرْك ِباِهَّلل ِإَّن الِّش ْر َك َلُظْلٌم َع ِظ يٌم‬

Terjemahannya : “Hai anakku, janganlah kamu


mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah)
adalah benar-benar kezhaliman yang besar”.(Luqman: 13)

11
b. As-Sunnah
Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan islam karena sunnah hakikatnya tak
lain adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Qurân itu sendiri, disamping
memang sunnah merupakan sumber utama pendidikan islam karena Allah Swt
menjadikan Muhammad Saw sebagai teladan bagi umatnya. Seperti yang
dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat Al-Ahzab sebagai berikut:

Terjemahannya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri)


Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang
yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
Dia banyak menyebut Allah". (Q.S.Al-Ahzab : 21)

Sabda Rasulullah Saw :


) ‫َم ْن َاَر اَد الُّد ْنَيا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم َو َم ْن َاَر اَد اَأْلِخَر َة َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم َو َم ْن َاَر اَد ُهِم ا َفَع َلْيِه ِباْلِع ْلِم (َر َو اُه اْلُبَخ اِر ى َوُم ْس ِلٌم‬

Terjemahannya : “Barangsiapa yang menghendaki


kebaikan di dunia maka dengan ilmu. Barangsipa yang
menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu. Barangsiapa
yang menghendaki keduanya maka dengan ilmu” (HR. Bukhori
dan Muslim)

) ‫َتَر ْكُت ِفْيُك ْم َاْمَر ْيِن َم ا ِاْن َتْمَس ْكُتْم ِبِهَم ا َلْن َتِض ُّلْو ا َاَبًدا ِكَتاَب ِهللا َو ُس َّنَة َر ُسْو ِلِه (َر َو اُه َح اِكْم‬

Terjemahannya :“Telah aku tinggalkan kepada kalian


semua dua perkara yang jika kalian berpegang teguh padanya

12
maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah (Al-
Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Hakim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

‫َص ُّلوا َك َم ا َر َأْيُتُم وِني ُأَص ِّلي‬

Terjemahannya : “Shalatlah kalian sebagaimana kalian


melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari)

2. Dasar Tambahan
Selain Al Qur’an dan Sunnah, ada beberapa dasar yang bisa dijadikan sebagai
dasar tambahan dalam pendidikan Islam, diantaranya:

a. Ijtihad
Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin diperlukan, sebab ajaran islam
yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Sunnah, hanya berupa prinsip-prinsip
pokok. Sedangkan sejak turunnya ajaran Islam kepada Nabi Muhammad SAW
sampai sekarang Islam telah tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan
zaman. Maka diperlukan usaha-usaha untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang berkembang. Pendidikan sebagai lembaga sosial akan turut mengalami
perubahan sesuai dengan perubahan yang tejadi di masyarakat. Kita tahu
perubahan-perubahan yang ada di zaman sekarang atau mungkin sepuluh tahun
yang akan datang mestinya tidak dijumpai pada masa Rasulullah saw, tetapi
memerlukan jawaban untuk kepentingan pendidikan di masa sekarang. Untuk
itulah diperlukan ijtihad pada pendidik muslim. Ijtihad pada dasarnya merupakan
usaha sungguh-sungguh orang muslim untuk selalu berperilaku berdasarkan
ajaran Islam, manakala tidak ditemukan petunjuk yang jelas dari al-Qur`an
ataupun Sunnah.

13
Dengan demikian untuk melengkapi dan lebih mempermudah terealisasinya
ajaran islam itu sangat dibutuhkan ijtihad, sebab globalisasi dari Al-Quran dan
Hadits saja belum menjamin tujuan pendidikan islam akan tercapai.
Usaha ijtihad para ahli dalam merumuskan teori pendidikan islam dipandang
sebagai hal yang sangat penting bagi pengembangan teori pendidikan pada masa
yang akan datang,

b. Maslahah Mursalah
Maslahah Mursalah yaitu “menetapkan peraturan atau ketetapan undang-
undang yang tidak disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah atas pertimbangan
penarikan kebaikan dan menghindarkan kerusakan”.

c. Urf (Nilai-Nilai dan Adat Istiadat Masyarakat)


Al-‘Urf adalah kebiasaan masyarakat, baik berupa perkataan, perbuatan
maupun kesepakatan yang dilakukan secara terus menerus dan selanjutnya
membentuk semacam hukum tersendiri.

D. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM


Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau
kegiatan selesai. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu
tujuan, tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana peserta didik akan
dibawa. Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan
hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah
SWT agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak
mulia dan beribadah kepada-Nya.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah
terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan
haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang
dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan
tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup

14
menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat
Adz-Dzariyat ayat 56 :

Terjemahannya : “Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia


kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Q.S. Adz-
Dzariyat : 56 )

Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan Islam menjadi :


1. Pembinaan akhlak.
2. Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat.
3. Penguasaan ilmu.
4. Keterampilan bekerja dalam masyarakat.

Prof. Dr. Moh. Athiya El-Abrosyi menyimpulkan lima tujuan pendidikan


ini sebagai berikut4 :

1. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia;


2. Persiapan kehidupan di dunia dan akhirat;
3. Persiapan mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan;
4. Menumbuhkan scientific spirit pada pelajar dan memuaskan keingintahuan
dalam mengkaji ilmu;
5. Menyiapkan peserta didik dari segi profesional.

Zakiah Daradjad dalam Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam mendefinisikan


tujuan Pendidikan Agama Islam sebagai berikut :
Tujuan Pendidikan Agama Islam yaitu membina manusia beragama berarti
manusia yang mampu melaksanakan ajaran-ajaran agama Islam dengan baik dan
sempurna, sehingga tercermin pada sikap dan tindakan dalam seluruh
4
Athiya Al – Abrosyi. Dasar –dasar Pokok Pendidikan Islam. Alih bahasa : Bustami A.
Gani Djohar Bahary. Jakarta : Bulan Bintang. 1970. Hal, 1-5.

15
kehidupannya, dalam rangka mencapai kebahagiaan dan kejayaan dunia dan
akhirat. Yang dapat dibina melalui pengajaran agama yang intensif dan efektif.5

Menurut Muhaimin6, secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk


“meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta
didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”

Prof. H. M. Arifin M.Fd. menyatakan bahwa, tujuan pendidikan Islam adalah


merealisasikan manusia muslim yang beriman dan bertaqwa serta berilmu
pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya kepada Khaliqnya dengan sikap
dan kepribadian yang merujuk kepada penyerahan diri kepada-Nya dalam segala
aspek kehidupan, duniawiah dan ukhrawiah7

Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan pendidikan yaitu


sementara dan akhir. Tujuan sementara pendidikan islam yaitu tercapainya tingkat
kedewasaan baik jasmaniah maupun rohaniah. Adapun tujuan akhir pendidikan
Islam yaitu terwujudnya kepribadian muslim yaitu kepribadian yang
mencerminkan ajaran Islam.8

manusia kepada fitrahnya yaitu kepada Rububiyah Allah sehingga


mewujudkan manusia yang :

a. Berjiwa Tauhid
Tujuan pendidikan Islam yang pertama ini harus ditanamkan pada peserta
didik,sesuai dengan firman Allah:

5
Zakiah Daradjad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,
1995), hlm. 172
6
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam : Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2008. hal. 78
7
Prof. H. M. Arifin M.Ed. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1991. hal ; 38-39
8
A.D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Alma'arif. 1980. hal : 6

16
"Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya
diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya,Hai Anakku
janganlah kamu mempersekutukan Allah,sesungguhnya
mempersekutukan Allah itu adalah benar-benar kezhaliman yang
besar. (QS.Luqman :13)
Manusia yang mengenyam pedidikan seperti ini sangat yakin bahwa ilmu
yang ia miliki adalah bersumber dari Allah, dengan demikian ia tetap rendah hati
dan semakin yakin akan bebesaran Allah.

b. Takwa Kepada Allah SWT


Mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah merupakan tujuan
pendidikan Islam, sebab walaupun ia genius dan gelar akademiknya sangat
banyak,tapi kalau tidak bertaqwa kepada Allah maka ia dianggap belum/tidak
berhasil. Hanya dengan ketaqwaan kepada Allah saja akan terpenuhi
keseimbangan dan kesempurnaan dalam hidup ini. Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di
sisi Allah adalah orang paling Taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"
(QS.Al-Hujurat : 13)

c. Rajin Beribadah dan Beramal Saleh


Tujuan pendidikan islam juga adalah agar pesdik lebih rajin dalam beribadah
dan beramal saleh, apapun aktivitas dalam hidup ini haruslah didasarkan untuk
beribadah kepada Allah, karena itulah tujuan Allah menciptakan manusia di muka
bumi ini. Firman Allah :
"Dan aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan
supaya beribadah kepadaKU” (QS.Adz-Dzariyaat : 56)
Termasuk dalam pengertian beribadah tersebut adalah beramal
shalih(berbuat baik)kepada sesama manusia dan semua mahkluk yang ada dialam
ini,karena dengan demikian akan terwujud keharmonisan dan kesempurnaan
hidup

d. Ulil Albab

17
Tujuan pendidikan Islam berikutnya adalah mewujudkan Ulil albab yaitu
orang-orang yang dapat memikirkan dan meneliti keagungan Allah melalui ayat-
ayat qauliyah yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur'an dan Ayat-ayat kauniyah
(tanda-tanda kekuasaan Allah) yang terdapat di alam semesta, mereka ilmuan dan
intelektual, tetapi mereka juga rajin berzikir dan beribadah kepada Allah SWT.
Firman Allah:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka”. (QS.Ali Imran :190-191)

e. Berakhlakul Karimah
Pendidikan dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mencetak manusia yang
memiliki kecerdasan saja, tapi juga berusaha mencetak manusia yang berahklak
mulia. Ia tidak akan menepuk dada atau bersifat arogan (congkak) dengan ilmu
yang dimilikinya, sebab ia sangat menyadari bahwa ia tidak pantas bagi dirinya
untuk sombong bila dibandingkan ilmu yang dimiliki Allah, malah ilmu yang ia
miliki pun serta yang membuat ia sampai pandai adalah berasal dari Allah.
Apabila Allah berkehendak Dia bisa mengambil ilmu dan kecerdasan yang
dimiliki mahkluknya (termasuk Manusia) dalam waktu seketika. Allah
mengajarkan manusia untuk bersifat rendah hati dan berakhlak mulia. Allah
berfirman:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri”. (QS.Luqman :18)

BAB III

18
PENUTUP

Pendidikan islam didefinisikan dengan suatu usaha untuk membina dan


mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran islam secara
menyeluruh.setelah itu,menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat
mengamalkan dan menjadikan islam sebagai pandangan hidup.
Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu yang berfungsi
memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai. Dasar pendidikan Islam
adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai pokok ajaran Islam yang utama yang
saling melengkapi kemudian ijtihad sebagai bentuk interpretasi di antara keduanya
agar bisa menjawab segala tantangan perkembangan jaman.
Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau
kegiatan selesai. Tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai
hamba Allah. Jadi, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang
menghambakan kepada Allah dalam arti beribadah kepada-Nya.

DAFTAR PUSTAKA

19
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1991

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1996

Departemen Agama RI. Al-Quran Dan Terjemahan. Jakarta : PT Bumi


Restu. 1976

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2010

Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2005

Tafsir, Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, 2001

Zuhairini, Dra., dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,


1995

20

Anda mungkin juga menyukai