Anda di halaman 1dari 18

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM : TARBIYAH,

TA’LIM, TA’DIB
Dianjurkan untuk memenuhi Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Dr. Imas Kurniasih S.Ag.,M.Ag.

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Adisty Zulfa Pratiwi 220414004


Imas Siti Hasanah 220414035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG
TAHUN 2023/1444 H
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Hakikat dan Tujuan Pendidikan
Islam: Tarbiyah, Ta’lim, Ta’dib” ini dengan baik, meskipun terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan didalamnya.
Serta kami juga berterima kasih kepada Ibu Imas Kurniasih S.Ag.,M.Ag.
selaku Dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini
kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk para
pembaca dan menambah wawasan serta pengetahuan kita semua mengenai
“Hakikat dan Tujuan Pendidikan Islam: Tarbiyah, Ta’lim, Ta’dib”.
Kemudian, kami menyadari bahwa didalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran
untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.

Bandung, 3 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Masalah ....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................3
A. Hakikat Pendidikan Islam ....................................................................3
B. Tujuan Pendidikan Islam .....................................................................4
C. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Islam berdasarkan: Tarbiyah, Ta’lim,
Ta’dib ...................................................................................................5
D. Prinsip Dasar Pendidikan Islam ...........................................................9
E. Hubungan Prinsip Pendidikan dengan Faktor-Faktor Pendidikan........10
BAB III PENUTUP ........................................................................................11
A. Kesimpulan ..........................................................................................13
B. Kritik dan Saran ...................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam merupakan suatu sistem, secara keseluruhan
mempunyai komponen-komponen yang mendukung terwujudnya sosok
muslim yang ideal. Pendidikan merupakan bagian utama dan terpenting dalam
islam. Pendidikan yang terarah dan berkualitas akan menciptakan individu
yang beradab dan kehidupan sosial yang beradab juga.
Dalam tujuan pendidikan, suasana ideal merupakan tujuan akhir
(ultimate aims of education) karena tujuan utama pendidikan dalam Islam
adalah mencari Ridha Allah swt. Dengan pendidikan, diharapkan akan
melahirkan individu-indidivu yang baik, bermoral, berkualitas, sehingga
bermanfaat kepada dirinya, keluarganya, masyarakatnya, negaranya dan
ummat manusia secara keseluruhan.
Selain mengharapkan Ridha Allah swt, tujuan utama pendidikan adalah
memfokuskan kepada substansi kemanusiaan, dengan mengharapkan akan
terbentuknya manusia yang baik. Dalam pandangan Islam, manusia bukan
saja terdiri dari komponen fisik dan materi, namun terdiri juga dari spiritual
dan jiwa. Kemudian, pendidikan Islam juga mengacu kepada sistem
pendidikan dan memberikan kesempatan terhadap seseorang agar dapat
menjalankan kehidupan sesuai dengan keinginan maupun melaui sebuah
penilaian islam yang sudah tertanam maupun dibentuk oleh individu tersebut.
Selain itu, pendidikan islam juga merupakan sebuah sistem dalam pendidikan
yang bersifat secara komprehensif.
Pengertian pendidikan dalam konteks Islam, terdapat istilah “tarbiyah,
ta’lim dan ta’dib” yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah
ini mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan masyarakat
serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan
satu sama lain. Istilah-istilah itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup
pendidikan Islam : informal, formal dan non formal. Berdasarkan uraian
diatas, dalam makalah ini akan menguraikan mengenai hakikat dan tujuan

1
pendidikan Islam sesuai konsep dasar pendidikan melalui tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat pendidikan Islam?
2. Apa tujuan pendidikan Islam?
3. Apa hakikat dan tujuan pendidikan Islam dalam istilah tarbiyah, ta’lim
dan ta’dib?
4. Apa saja dasar-dasar filosofi pendidikan Islam?
5. Bagaimana hubungan prinsip pendidikan dengan faktor-faktor
pendidikan?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu hakikat pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui apa itu tujuan dalam pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui apa itu hakikat dan tujuan pendidikan Islam dalam
istilah tarbiyha, ta’lim, ta’dib
4. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar filosofi pendidikan islam
5. Untuk mengetahui bagaimana prinsip pendidikan dengan faktor-faktor
pendidikan.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendidikan Islam1


Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani ialah “paedagogie” yang
diartikan sebagai pengajar anak-anak. Dalam bahasa inggris istilah
pendidikan disebut dengan kata ‘education” yang diartikan sebagai
pengembangan. Dalam istilah bahasa Arab pendidikan sering disebut
dengan kata “tarbiyah” yang diartikan sebagai seorang pendidik. Maka dari
perkembangan termasuk dalam sebuah istilah pendidik yang diartikan
sebagai bimbingan maupun bantuan yang dapat dilakukan dengan secara
sengaja. Kemudian, pengertian pendidikan dalam konsep Bahasa
Indonesia, pendidikan yaitu sebuah awalan kata “Pe” dan diakhiri dengan
kata “an” diartikan sebagai sebuah tindakan baik tentang hal, metode
maupun yang lainnya. Jadi, Pendidikan merupakan sebuah usaha yang
dapat dipengaruhi dan sangat mempengaruhi sebagai pertumbuhan
seseorang atau sekelompok orang agar dapat berkembang dan tercapai taraf
hidup yang sangat tinggi dalam arti spiritual.
Pengertian pendidikan menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :
1. Poerbakawatja dan Harahap, berpendapat bahwa pendidikan selalu
diartikan sebagai usaha sadar oleh orang dewasa untuk membawa
seorang anak kepada kedewasaan, yang dapat menimbulkan tanggung
jawab moral dan segala perbuatannya.
2. Muzayyin Arifin dalam sebuah bukunya berpendapat bahwa
pendidikan islam merupakan sebuah upaya yang dikembangkan dan
ditingkatkan kepada manusia, baik itu berkaitan dengan aspek mental
maupun fisik dan wajib dilakukan selangkah demi selangkah.

1
Sitompul, F. A. F., Lubis, M. N., Jannah, N., & Tarigan, M. (2022). Hakikat Dan Tujuan
Pendidikan Dalam Islam: Konsep Tarbiyah, Ta’lim, Dan Ta’dib. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling (JPDK), 4(6), 5411-5416.

3
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam
merupakan pendidikan yang berlandaskan islam, yaitu proses bimbingan
kepada manusia yang mencakup jasmani dan rohani yang berdasarkan
pada ajaran dan norma agama (Islam) agar terbentuknya kepribadian yang
utama menurut aturan Islam dalam kehidupan, sehingga kelak memperoleh
kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

B. Tujuan Pendidikan Islam


1. Menurut Al-Syaibani, tujuan pendidikan yaitu perubahan yang
diinginkan dan diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha
pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku dan pada
kehidupan pribadinya, atau pada kehidupan masyarakat dan pada alam
sekitarnya2.
2. Menurut Hasan Langgulung, tujuan pendiidkan Islam terbagi menjadi
tiga yaitu sebagai berikut3 :
a. Tujuan akhir pendidikan Islam
Tujuan akhir merupakan sebuah tujuan paling tertinggi
dalam pendidikan islam. Dengan adanya tujuan akhir maka
terbentuklah suatu nilai-nilai dalam pendidikan islam yang dapat
mewujudkan kepribadian pada peserta didiknya. Maka dari itu
tujuan pendidikan sangat berkaitan dengan tujuan hidup manusia
didunia yaitu sebagai khalifah. Menurut Hasan Langgulung
“Semua usaha pasti bisa dilakukan manusia yaitu dengan usaha”
b. Tujuan umum pendidikan Islam
1) Mengenalkan manusia akan keberadaan Allah swt
2) Pembentukan akhlak atau moral yang baik
3) Untuk persiapan kehidupan dunia dan akhirat

2
Jaya, F. (2020). Konsep dasar dan tujuan pendidikan dalam islam: Ta’lim, tarbiyah dan
ta’dib. Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1).
3
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi, Filsafat dan Pendidikan,
(Jakarta: Pustaka Al Husna, 1986) h. 33

4
4) Supaya dapat mengatur terkait tentang rezeki yang didapati
maupun diterima manfaatnya.
5) Membangkitkan minat pelajar terhadap ilmu pengetahuan
dan mempelajari hal-hal yang tidak mengerti dan dapat
menggali ilmu dan informasi tentang ilmu pengetahuan.
6) Mampu memperoleh sebuah keterampilan khusus seperti
berdagang, dan keterampilan yang lainnya agar dapat mencari
sebuah rezeki dan juga berfungsi sebagai mata pencaharian
spiritual dan keagamaan.
c. Tujuan khusus pendidikan Islam
Tujuan khusus pendiidkan Islam adalah perubahan-
perubahan yang diinginkan yang merupakan bagian atau termasuk
di bawah tiap tujuan umum pendidikan. Dengan kata lain,
gabungan pengetahuan, ketrampilan, pola- pola tingkah laku,
sikap, nilai-nilai dan kebiasaan yang terkandung dalam tujuan
akhir atau tujuan umum pendidikan, yang tanpa terlaksananya
maka tujuan akhir dan tujuan umum juga tidak akan terlaksana
dengan sempurna.
Dapat disimpulkan bahwa, tujuan khusus pendidikan Islam
merupakan bagian dari tujuan umum. Dalam tujuan khusus,
kemampuan yang diharapkan dijabarkan lebih terperinci dan
menunjukkan keterpaduan tujuan pendidikan Islam, baik pengetahuan
(kognitif), penghayatan dan kesadaran terhadap nilai-nilai tertentu
(afektif) maupun ketrampilan dan tingkah laku (psikomotor).

C. Hakikat dan Tujuan berdasarkan Tarbiyah, Ta’lim dan Ta’dib


1. Pengertian Tarbiyah4
Seperti yang ditemukan dalam bahasa arab bahwasanya kata
tarbiyah memiliki banyak arti yang terkait dengan proses
4
Sitompul, F. A. F., Lubis, M. N., Jannah, N., & Tarigan, M. (2022). Hakikat Dan Tujuan
Pendidikan Dalam Islam: Konsep Tarbiyah, Ta’lim, Dan Ta’dib. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling (JPDK), 4(6), 5411-5416.

5
pengembangan potensi seseorang – proses pengembangan tubuh,
pikiran dan jiwa, membimbing mereka dan memungkinkan mereka
untuk hidup mandiri. Mereka memiliki definisi yang pada dasarnya
identik.
Tarbiyah secara etimologi mempunyai banyak arti diantaranya
pendidikan (education), pengembangan (upbringing), pengajaran
(teaching), perintah (instruction), pembinaan kepribadian (breeding),
memberi makan (raising), mengasuh anak, memimpin.
Makna tarbiyah sebagai menumbuhkan/menyuburkan
berdasarkan dalam (QS.al-Baqarah(2):276)

‫َيْمَح ُق ُهّٰللا الِّر ٰب وا َو ُيْر ِبى الَّص َد ٰق ِتۗ َو ُهّٰللا اَل ُيِح ُّب ُك َّل َك َّفاٍر َاِثْيٍم‬
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang
dosa.”
Karena demikian luasnya pengertian istilah tarbiyah sebagai
pendidikan bukan hanya menjangkau manusia melainkan juga menjaga
alam jagat raya, benda-benda alam selain manusia, karena benda-
benda alam selain manusia itu tidak memiliki persyaratan potensial,
seperti akal, pancaindra, hati nurani, insting, dan fitrah yang
memungkinkan untuk dididik.
Dalam konteks pemeliharaan Allah terhadap manusia, menurut
Ridha dalam Rasyidin, bahwa tarbiyah itu mencakup :
1) tarbiyah khalqiyyah (pemeliharaan fisikal), yaitu menumbuhkan
dan menyempurnakan bentuk tubuh serta memberikan daya jiwa
dan akal
2) tarbiyah syar’iyyah ta’limiyyah (pemeliharaan syari’at dan
pengajaran), yaitu menurunkan wahyu kepada salah seorang
diantara mereka untuk menyempurnakan fitrah manusia dengan
ilu dan akal.
Menurut Qadhi Baidhawi dan Muhammad Jamaludin al-
Qosimi tarbiyah adalah suatu proses penyampaian sesuatu secara

6
berangsur-angsur untuk mencapai tujuan yang maksimal. Namun,
berbeda dengan Ibnu Sina tarbiyah adalah pembiasaan yaitu perbuatan
yang satu secara berulangulang terus menerus dengan masa yang lama.
Berdasarkan pendapat-pendapat yang ada, dapat disimpulkan
bahwa secara umum, tarbiyah adalah:
1) Rabaa-yarbuu yg bermakna namaa-yanmuu, artinya berkembang.
2) Rabiya-yarbaa yg bermakna nasya-a, tara’ra-a, artinya tumbuh.
3) Rabba-yarubbu yg bermakna aslahahu, tawallaa amrahu, sasa-
ahuu, wa qaama ‘alaihi, wa ra’aahu, yang artinya memperbaiki,
mengurus, memimpin, menjaga dan memeliharanya (atau
mendidik).
2. Pengertian Ta’lim
Ta’lim dapat diartikan kata “allama, yu’allimu dan ta’lim.
Yu’allimu dapat didefinisikan untuk mengajar dan ta’lim diartikan
sebagai pengajar.
Kata ta’lim menurut Hans Wher berarti pemberitahuan tentang
sesuatu (information), nasihat (advice) perintah (intruction),
pengarahan (direction), pengajaran (teaching), pelatihan (training),
pembelajaran (schooling), pendidikan (education), dan pekerjaan
sebagai magang, masa belajar suatu keahlian (apprenticeship).
Kemudian, Mahmud Yunus dengan singkat mengartikan ta’lim
adalah hal yang berkaitan dengan mengajar dan melatih. Sementara
Muhammad Rasyid Ridha mengartikan ta’lim sebagai proses transmisi
berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan
dan ketentuan tertentu. Namun berbeda dengan Quraisy Shihab, ketika
mengartikan kata yu’allimu yang terdapat pada surat al-Jumu’ah ayat 2

‫ُهَو ٱَّلِذ ى َبَع َث ِفى ٱُأْلِّمِّيۦَن َر ُس واًل ِّم ْنُهْم َيْتُلو۟ا َع َلْيِهْم َء اَٰي ِتِهۦ َو ُيَز ِّك يِهْم َو ُيَع ِّلُم ُهُم‬
‫َٰل‬
‫ٱْلِكَٰت َب َو ٱْلِح ْك َم َة َو ِإن َك اُنو۟ا ِم ن َقْبُل َلِفى َض ٍل ُّم ِبيٍن‬
Artinya: Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf
seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya
kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab

7
dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Dengan demikian, kata ta’lim dalam al-Qur’an menunjukkan
sebuah proses pengajaran, yaitu menyampaikan sesuatu berupa ilmu
pengetahuan, hikmah, kandungan kitab suci, wahyu, sesuatu yang
belum diketahui manusia, keterampilan membuat alat pelindung, ilmu
laduni (ilmu yang langsung dari Allah), nama-nama atau simbol dan
rumus-rumus yang berkaitan dengan alam jagat raya, dan bahkan ilmu
terlarang seperti sihir. Ilmu-ilmu baik yang disampaikan melalui proses
ta’lim tersebut dilakukan oleh Allah Swt, malaikat, dan para nabi.
3. Pengertian Ta’dib
Kata ta’dib berasal dari kata addaba, yuaddibu, ta’dib yang artinya
pendidikan (udecation) disiplin, patuh dan tunduk pada aturan
(discipline) peringatan atau hukum (punishment) hukuman-penyucian
(chastisement).
Al-Attas mengartikan ta’dib yang seakar dengan adab memiliki arti
pendidikan peradaban dan kebudayaan sebagai pengenalan dan
pengakuan yang secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia
tentang-tempat yang tetap dari segala sesuatu di dalam tatanan
penciptaan, sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan
kekuatan dan keagungan Tuhan. Melalui ta’dib ini al-Attas ingin
menjadikan pendidikan sebagai sarana transformasi nilai-nilai akhlak
mulia yang bersumber pada ajaran agama ke dalam diri manusia, serta
menjadi dasar terjadinya proses islamisasi ilmu pengetahuan.
Islamisasi ilmu pengetahuan ini menurutnya perlu dilakukan dalam
rangka membendung pengaruh materialisme, sekularisme, dan
dikotomisme ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh barat
Menurut al-Zarkany dalam Rasyidin, bahwa sebagai upaya dalam
pembentukan adab, ta’dib bisa diklasifikasikan kedalam empat macam:
1) Ta’dib al-akhlaq, yaitu pendidikan tatakrama spiritual dalam
kebenaran, ang memerlukan pengetahuan tentang wujud kebenaran,

8
yang didalamnya segala yang ada memiliki kebenaran tersendiri
dan yang dengannya segala sesuatu diciptakan.
2) Ta’dib al-khidmah, yaitu pendidikan tatakrama spiritual dalam
pengabdian. Sebagai seorang hamba, manusia harus mengabdi
kepada alMalik dengan sepenuh tatakrama yang pantas.
3) Ta’dib al-syari’ah, yaitu pendidikan tatakrama spiritual dalam
syari’ah, yang tata caranya telah digariskan oleh Tuhan melalui
wahyu.
4) Ta’dib al-shuhbah, yaitu pendidikan tatakrama spiritual dalam
persahabatan, berupa saling menghormati dan berperilaku mulia
diantara sesama.5
D. Prinsip Dasar Pendidikan
Ada beberapa prinsip yang menjadi dasar dalam pendidikan yang
dikembangkan secara filosofis, yaitu: pertama prinsip filsafat yang
berhubungan dengan watak (natue) alam jagat, watak manusia, watak
masyarakat, watak pengetahuan manusia, dan watak akhlak, kedua prinsip-
prinsip pendidikan berhubungan dengan konsep pendidikan dan fungsinya
dalam masyarakat, tujuan-tujuan, kurikulum, program, metode-metode,
pelayanan, administrasi dan penyiapan guru-gurunya.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1) Pendidikan berusaha mengadakan pengembangan dan penumbuhan
seluruh aspek pribadi individu dan mempersiapkannya untuk khidupan
yang mulia dan berhasil dalam suatu masyarakat.
2) Pendidikan dalam pengertian yang luas dan menyeluruh, yang meliputi
pendidikan yang disengaja yang berlaku di bawah pengawasan dan
bimbingan lembaga pendidikan yang diciptakan. Juga meliputi
pendidikan yang tidak disengaja yang berlaku melalui lembaga yang
tidak didirikan sengaja untuk pendidikan, seperti lembaga penerangan.
3) Pendidikan dalam pengertiannya yang luas dan menyeluruh bertemu
dan berjalin dengan konsep-konsep dan pengertianpengertian banyak
5
Jaya, F. (2020). Konsep dasar dan tujuan pendidikan dalam islam: Ta’lim, tarbiyah dan ta’dib.
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1).

9
proses-proses lain yang bertujuan merubah tingkah laku individu dan
kehidupan masyarakat seperti proses belajar, proses pertumbuhan,
proses interaksi dan perolehan pengalaman.
4) Pandangan Islam terhadap pendidikan tidaklah berbeda dari
pandangan mutakhir. Di mana ia memandang pendidikan muslim
dengan pandangan menyeluruh, mengajak kearah keutuhan (takamul)
pengalaman yang menghendaki segala sesuatu di sekolah, di berbagai
lingkungan pelajar berinteraksi dengan pendidik. Dengan demikian
pendidikan itu bukan hanya sekedar pendidikan agama atau nasehat
agama.
Dalam pendidikan konsep tentang manusia (hakikat dan tujuan
hidup) dan alam yang kemudian lahir daripadanya konsep dasar tentang
kuriulum, proses belajar mengajar dan evaluasi. Dalam Abdul Wahab
Syakhrani & Akhmad Syahbudin Vol. 3 No. 2 Juli 2020 21 BORNEO:
Journal of Islamic Studies kaitan dengan hakikat dan tujuan hidup manusia,
doktrin Islam menyatakan bahwa kehidupan manusia tidak hanya di dunia
ini saja tetapi juga di alam lain sebelum dan sesudah alam dunia.

E. Hubungan Prinsip Pendidikan dengan Faktor-faktor Pendidikan


Pada bagian terdahulu dijelaskan tentang prinsip-prinsip
pendidikan secara teoritis filosofis yang kemudian bisa ditarik bahwa
prinsip-prinsip pendidikan itu sebagaimana dikemukakan Abudin Nata
dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam, diantaranya:
a. Prinsip Integrasi (Tauhid)
Suatu prinsip yang seharusnya dianut adalah bahwa dunia ini
merupakan jembatan menuju kampung akhirat. Karena itu
mempersiapkan diri secara utuh merupakan hal yang tidak dapat
dihindari agar masa kehidupan ini benar-benar bermanfaat untuk bekal
diakhirat. Perilaku yang terididik dan nikmat Tuhan apapun yang
didapat dalam kehidupan harus diabdikan untuk mencapai kelayakan-
kelayakan itu terutama dengan mematuhi keinginan Tuhan.

10
b. Prinsip Keseimbangan
Prinsip keseimbangan merupakan kemestian, sehingga dalam
pengembangan dan pembinaan manusia tidak ada kepincangan dan
kesenjangan. Keseimbangan ini diartikan sebagai keseimbangan antara
berbagai aspek kehidupan.
c. Prinsip Kesetaraan
Prinsip ini menekankan agar di dalam pendidikan Islam tidak
terdapat ketidakadilan perlakuan, atau diskriminasi. Tanpa
membedakan suku, ras, jenis kelamin, status sosial, latar belakang,
dsb. Karena manusia diciptakan oleh tuhan yang sama yaitu Allah
SWT.
d. Prinsip Pembaharuan
Prinsip Pembaharuan Prinsip pembaharuan merupakan
perubahan baru dan kualitatif yang berbeda dari hal sebelumnya. Serta
diupayakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan
tertentu pendidikan. Menurut H. M,Arifin dalam proses pembaharuan
umat Islam harus mampu menciptakan model-model pendidikan yang
dapat menyentuh beberapa aspek, yaitu yang mampu mengembangkan
agent of technology and culture.
e. Prinsip Demokrasi
Berasal dari kata demos; rakyat, cratein: pemerintah, prinsip ini
mengidealkan adanya partisipasi dan inisiatif yang penuh dari
masyarakat. Prinsip pendidikan yang berbasis masyarakat ini sejalan
dengan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan
bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah, orang tua
dan masyarakat.
f. Prinsip Kesinambungan
Prinsip yang saling menghubungkan antara berbagai tingkat dan
program pendidikan.

g. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup (Long Life Education)

11
Prinsip ini bersumber dari pandangan mengenai kebutuhan
dasar manusia dalam kaitan keterbataan manusia di mana manusia
dalam sepanjang hidupnya dihadapkan pada berbagai tantangan dan
godaan yang dapat menjerumuskan dirinya sendiri kejurang kehinaan.
Dalam hal ini dituntut kedewasaan manusia berupa kemampuan untuk
mengakui dan menyesali kesalahan dan kejahatan yang dilakukan.6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

6
Syakhrani, A. W., & Syahbudin, A. (2020). Hakikat Tujuan Pendidikan Islam. Borneo: Journal of
Islamic Studies, 3(2), 17-27.

12
Pendidikan islam adalah proses bimbingan kepada manusia yang
mencakup jasmani dan rohani yang berdasarkan pada ajaran dan norma
agama (Islam) agar terbentuknya kepribadian yang utama menurut aturan
Islam dalam kehidupan, sehingga kelak memperoleh kebahagiaan di dunia
dan di akhirat. Pendidikan Islam bertujuan agar adanya perubahan yang
diinginkan dan diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha pendidikan
untuk mencapainya, baik pada tingkah laku dan pada kehidupan pribadinya,
atau pada kehidupan masyarakat dan pada alam sekitarnya terutama pada
perubahan pembentukan akhlak dan moral yang baik.
B. Kritik dan Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman
mahasiswa agar dapat meningkatkan pemahaman tentang pengertian
perencanaan pembelajaran, tujuan perencanaan pembelajaran, manfaat
perencanaan pembelajaran dan kriteria perencanaan pembelajaran. Dengan
keterbatasan pemikiran dan sumber materi yang menjadi acuan dalam
pembutan makalah ini maka kami harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam penyusunan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi, Filsafat
dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1986) h. 33

13
Jaya, F. (2020). Konsep dasar dan tujuan pendidikan dalam islam: Ta’lim,
tarbiyah dan ta’dib. Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam, 9(1).
Sitompul, F. A. F., Lubis, M. N., Jannah, N., & Tarigan, M. (2022). Hakikat Dan
Tujuan Pendidikan Dalam Islam: Konsep Tarbiyah, Ta’lim, Dan
Ta’dib. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(6), 5411-5416.
Syakhrani, A. W., & Syahbudin, A. (2020). Hakikat Tujuan Pendidikan Islam.
Borneo: Journal of Islamic Studies, 3(2), 17-27.

14

Anda mungkin juga menyukai