Anda di halaman 1dari 12

“LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM ”

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
“ILMU PENDIDIKAN ISLAM”

Disusun Oleh:

1. Dhaymatus Wirdatul Zannah (06040322073)


2. Wafiq Ulin Nuha (06040322102)

Dosen Pengampu:
Dr. Sahudi, ,S.Pd.I, MHI.., M,PdI
NIP. 19770412 200912 1001

SEMESTER SATU
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022/2023
DAFTAR ISI

Daftar Isi......................................................................................................i

Kata Pengantar..........................................................................................3

BAB I: PENDAHULUAN.........................................................................4

1. Latar belakang .................................................................................4


2. Rumusan masalah............................................................................5
3. Tujuan masalah................................................................................5
BAB II: PEMBAHASAN..........................................................................6

A. pengertian lingkungan pendidikan dalam islam.................................6


B. Konsep dasar lingkungan pendidikan dalam islam............................ 7
C. Fungsi Lingkungan pendidikan dalam islam .....................................8
D. Cara Membina Lingkungan islam.......................................................9
BAB III : PENUTUP ..........................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................11

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufik serta hidayah-Nya kepada penulis hingga terselesaikannya makalah ini.

Makalah dengan judul “ LINGKUNGAN PENDIDIKAN DALAM ISLAM”


ini disusun dengan ringkas, dengan harapan agar pembaca dapat memahami dan
mengamalkan ilmunya. Terselesaikannya pembuatan makalah ini tidak terlepas
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tak lupa penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada dosen mata kuliah dan semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
sehingga makalah ini nantinya dapat disempurnakan.

Surabaya, 7 desember 2022

Penulis

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakanng
Pendidikan islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi
yang muslim seutuhnya,mengembangkan potensi
Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan suatu kebutuhan yang
mutlak, yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali
mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan
aspirasi untuk maju, sejahtera, bahagia menurut konsep pandangan hidup
mereka. Untuk memajukan kehidupan mereka itulah maka pendidikan menjadi
sarana utama yang perlu dikelola secara sistematis dan konsisten. Untuk itu
dalam makalah ini akan disajikan mengenai pendidikan Islam, baik pengertian
dan fungsinya, kemudian mengenai tri pusat pendidikan. Dan dengan adanya
penjabaran mengenai pendidikan Islam, kami berharap akan membawa
manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca semua pada umumnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian lingkungan pendidikan dalam islam ?
2. Konsep dasar pendidikan dalam islam ?
3. sebutkan Fungsi lingkungan pendidikan dalam islam ?
4. Bagaimana Cara Membina lingkungan islam ?
C. Tujuan Pembahasan
1. pengertian Lingkungan pendidikan dalam islam
2. Konsep dasar Lingkungan pendidikan dalam islam
3. Fungsi lingkungan pendidikan dalam islam
4. Cara Membina Lingkungan islam

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian lingkungan Pendidikan Dalam Islam

Di dalam Al-Qur’an, terdapat kata-kata yang terkait dengan pendidikan, yakni:


“ Rabba, ‘allama.

4
) 24 : ‫وا حفض لهما جناح الذل من الرحمة و قل ربّ إرحمهما كما ربّيا نى صغيرا ( اإلسراء‬
Sayangilah keduanya ( orang tuaku ) sebagaimana mereka telah
mengasuhku ( mendidikku ) sejak kecil.” ( Q.S. Al-Isra’ : 24 )[1}

) 5 : ‫علم اإلنسان ما لم يعلم ( العلق‬

“ Dia yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya “. ( Q.S.
Al-Alaq : 5 )

Dalam bahasa Arab, kata Rabba dan ‘Allama mengandung pengertian sebagai
berikut:
1. Kata kerja Rabba, Artinya mengasuh, mendidik
2. Kata kerja ‘Allama, masdarnya ta’liman berarti mengajar
Jadi dapat dari kedua ayat Al-Qur’an di atas, dapat diambil sebuah pengertian
bahwa pendidikan Islam itu adalah segala usaha untuk memelihara dan
mengembangkan fitrah manusia, serta sumber daya manusia manuju terbentuknya
emanusia yang seuruhnya sesuai dengan syari’at Islam.[2]

Konsep manusia seutuhnya dalam pandangan Islam dapat diformulasikan


secara garis besar sebagai pribadi muslim, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa serta memiliki berbagai kemampuan yang teraktualisasi dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan secara baik, positif
dan konstruktif.
Demikianlah kualitas produk pendidikan Islam yang diharapkan pantas menjadi
Khalifatullah fil ardhi.

sedangkan pendidikan Islam adalah nama sebuah sistem, yaitu sistem pendidikan
yang islami.1
Pendidikan Islam adalah suatu sistem kependidikan yang mencakup seluruh
aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, sebagaimana Islam telah
menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik duniawi maupun
ukhrawi.2
Pendidikan Islam merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan,
mendorong, serta mengajak manusia menadi lebih baik dengan berlandaskan
nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga akan terbentuk pribadi
yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun
perbuatan.
1
Ibid., 36.
2
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), 8.

5
Pendidikan islami adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada
seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila
disingkat, pendidikan islami adalah bimbingan terhadap seseorang agar ia
menjadi Muslim semaksimal mungkin.3

B. konsep dasar lingkungan Pendidikan Wanita Dalam Islam


dikarenakan berjenis kelamin perempuan.4 Eksistensi pendidikan wanita
merupakan salah satu tujuan diutusnya Rasulullah SAW, karena pada zaman itu
terjadi ketimpangan gender-sosial yang sangat menonjol disertai dengan rusaknya
moral dibawah ke-jahiliyyahI-an yang terjadi dalam sebuah peradaban wilayah.
Sebelum Islam datang, kaum perempuan pernah terpuruk jauh ke dasar yang
paling hina, di mana kaum perempuan tidak punya harga diri sama sekali,
diperjualbelikan, dihadiahkan, dan dipermainkan, sehingga orang-orang
bangsawan Quraisy malu mempunyai anak perempuan. Jika mereka mempunyai
anak perempuan maka akan dikubur hidup-hidup sebelum orang lain
mengetahuinya. Sedangkan kaum lakilaki menempati posisi sentral dan istimewa
dalam keluarga dan masyarakat. Mereka bertanggung jawab secara keseluruhan
dalam persoalan kehidupan keluarga, sehingga kaum perempuan secara umum
hanya mengekor kaum lelaki dan tidak bisa menyatakan pendapatserta
keinginannya. Firman Allah swt. dalam QS al-Nahl/ 57-59. :
‫شر َأ َح ُدهُ ْم بِ ۡل ْن ثَى ظ َّل‬
َ ُ‫ ( َوِإ َذا ب‬57 ) َ‫ت ُس ْب َحانَهُ َولَ ْ ُم َما يَ ْشتَ هُنن‬ َ ‫َو ْيَ َعلُننَ ل ِّل ْال‬
ِ ‫ب نَا‬
‫ت نَا َرى ِمنَ ْالقَ ْن ِم ِم ْن سُن ِء َما بُ ش َر بِ ِه أ ْيَُ ِس ُكهُ َعلَى‬
َ ‫ ( ي‬58 ) ‫َوجْ هُهُ ُم ْسنَ ًّدا َوهُنَ َك ِظي ٌم‬
59 ) َ‫ب َألَ َسا َء َما ْيَُ ُك ُمنن‬ ُّ ‫ف‬
ِ ‫الت َرا‬ ِ ُ‫) هُننٍّ َأ ْم يَ ُد ُّسه‬
“Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita
yang disampaikan kepadanya. Apakah Dia akan memeliharanya dengan
menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-
hidup) ?. ketahuilah, Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.”5

3
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 43.
4
Zaitunah Subhan, Al Quran & Perempuan, cet.I (Jakarta: Prenamedia Group, 2015), xi.
5
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Semarang: CV. Toha
Putra, 1989), hal.374.

6
Ke-eksistensi-an pendidikan wanita dalam Islam dalam perkembangan
hingga ke arah modernitas ini bergaris bawah pada memperkaya kualitas diri
sebagai sesama makhluk Tuhan yang memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu
yang digunakan sebagai nilai lebih dari sifat malu yang dimiliki oleh kaum hawa.
Perkembangan era inilah yang menyebabkan tujuan pendidikan Islam menjadi
dinamis dan transformatif, terkadang tujuan pendidikan islam itu juga bersifat
ideal-statis dengan ketetapan rumusannya, tetapi derajat kualitasnya berubah dan
berkembang, namun yang harus digaris bawahi adalah bahwa tujuan pendidikan
tersebut tidak boleh melepaskan diri dari nilai-nilai ilahiyyah.6 Disinilah
eksistensi sebenarnya pendidikan wanita dalam Islam, yaitu terbentuknya insan
yang memiliki nilai pandangan hidup transenden, eternal, universal, dan
keefektifan seorang muslimah yang tinggi disuatu masyarakat sesuai dengan
potensi yang ia miliki serta akidah islamiah yang akan membawa pada
pembentukan ummatan wasathan. Inti dari eksistensi pendidikan wanita adalah
senantiasa terarah, menciptakan dan mengarahkan pada wanita yang berkualitas
dan dapat bertanggung jawab terhadap apapun yang telah maupun akan
dilakukannya, sehingga berimbas pada kemampuan untuk menyerasikan dan
menyeimbangkan dalam realitas kehidupan dunia maupun akhirat seiring dengan
perkembangan zaman yang sangat pesat ini.
C. Tokoh-tokoh Pendidikan Wanita dalam Islam
Allah SWT menciptakan umat manusia dengan dua jenis, diantaranya yaitu
perempuan pertama yang diberi nama Hawa dan laki-laki pertama yang diberi
nama Adam. Allah memberikan kewajiban kepada laki-laki dan perempuan
adalah sama. Seperti firman Allah dalam al-Quran surat an-Nisa ayat 1yang
berbunyi :
‫ف س وَّا ِح َد ةٍّ َّو َخ َل ق ِم ْن هَا‬ َّْ ‫ك م م ن ن‬ ُ َ‫ك م الَّ ِذ ي َخلَق‬ ُ َّ‫ي اَي هَُّا النَّا س ات قَُّنا َرب‬
َ
‫ك‬ُ ‫ث ر يا َّونِ َسآء ر َوات قَُّنا ا ل َّل الَّ ِذ ي تَ َسآ َءلُ ْن ن بِه َوالََْرْ َحا َم اِ َّن ا ل ّل كا ن َعلَ ْي‬ َّ َ‫زَ وْ َجهَا َوب‬
َ ‫ث ِم ْن هُ َما ِر َج‬
ِ ‫ارل ك‬
١ ‫م َرقِ ْي برا‬

6
Ah. Zakki Fuad, “Rekonstruksi Tujuan Pendidikan Islam Berbasis Taksonomi Transenden”,
dalam ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, Vol.9, No.2 (Maret, 2015), 425.

7
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari
pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-
Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.7"
Maksud dari ayat tersebut adalah membahas antara laki-laki dan perempuan
yaitu berasal dari jiwa yang satu, maka mereka memiliki pertanggungjawaban
yang sama dan tak lepas hubunganya dengan manusia. Allah telah menurunkan
wahyu yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW yang terdapat pada surat al-
Alaq yaitu iqro’ yang memiliki arti bacalah. Isi kandungan dalam surat al-alaq
adalah menuntut kita untuk membaca, bukan saja untuk membaca yang tertulis
tetapi juga berisi tautan untuk membaca sesuatu yang tidak tertulis yang ada di
semesta alam ini. Risalah iqro’ itu tidak dikhususkan pada kaum laki-laki saja,
karena Rasulullah diutus untuk seluruh umat manusia termasuk kaum perempuan.
Perempuan-perempuan yang dikisahkan dalam al- Quran yang hidup ribuan tahun
yang lalu. Namun mereka memiliki karakteristik dan sifatnya yang abadi hingga
sekarang ini.
D. Konsep Al-Quran dan Hadis tentang Pendidikan Wanita dalam islam
Berbicara tentang islam, berarti berbicara tentang Al-Quran dan Hadis.
Kedua ungkapan tersebut memiliki hubungan yang sangat erat sehingga kita
dapat membedakan namun sangat tidak mungkin untuk memisahkanya.
Kemudian biasanya dapat disebut juga dengan sumber ajaran agama islam dan
sumber ajaran islam. Agama islam bersumber dari Al-Quran yang didalamnya
memuat wahyu Allah dan Hadis yang didalamnya memuat sunnah Rasulullah.
Al-Quran merupakan sumber agama atau ajaran islam yang pertama dan
utama. Menurut para ulama islam serta keyakinan yang dimilikinya, al-Quran
merupakan kitab suci yang memuat firman-firman atau wahyu Allah. 356
Tujuanya diciptakan atau adanya al-Quran adalah agar dapat menjadi pedoman
bagi setiap umat manusia dalam kehidupanya untuk mencapai kesejahteraan di

7
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bogor: Lajnah Pentashihah, 2018), 77.

8
dunia dan di akhirat kelak. Dengan cara kita dapat membacanya setiap hari
dengan memahami maknanya sehingga dapat kita ambil hikmah dari kejadian
atau peristiwa yang telah terjadi pada zaman Rasulullah.
Al-Quran menjadi sumber nilai dan moral yang didalmnya terdapat 30 juz,
114 surat, lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata dan 325.345 huruf. Sistematika yang
ditetapkan oleh Allah sendiri dengan melalui perantara malaikat jibril yang
kemudian disampaikan kepada Rasul_Nya Muhammad. Al-quran yang turun
sedikit demi sedikit selama 23 tahun ini yang berisikan diantaranya, pertama
adalah sebagai petunjuk mengenai akidah yang harus kita yakini, kedua adalah
sebagai petunjuk mengenai syari’ah dengan berjalan di jalan Allah atau menuju
jalan yang benar dan yang ketiga yaitu sebagai petunjuk mengenai akhalq yang
baik dan buruk yang harus kita indahkan oleh manusia dalam kehidupan. Dalam
al-Quran sudah dijelaskan :
‫ق بَائ َل‬ ِ ‫ي َأي هَُّا النَّاسُ ِإ ََّن خَ لَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن ذ َك ٍّر َوُأ ْن ثَى َو ج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُنر‬
َ ‫ب َو‬ َ
‫ت قَا ُك ْم ِإ َّن ال ََّّل عَل ي ٌم خَ بِ ٌي‬
ْ ‫لِتَ عَا َرفُنا ِإ َّن َأ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ال َِّّل َأ‬
“Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia diantara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah maha
mengetahui dan maha teliti " (Q.S.Al-Hujurat {49}: 13) 8.
E. Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini
1. Pengertian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini
Syaiful Sagala (2006:61) bahwa pembelajaran adalah membelajarkan
peserta didik menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang
merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Menurut Suyadi (2010:16)
bahwa pembelajaran anak usia dini dilakukan melalui kegiatan bermain yang
dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan proses
belajar.

8
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bogor: Lajnah Pentashihah, 2018),
517.

9
Sujiono & Sujiono dalam Yuliani Nurani Sujiono (2011:138) bahwa
kegiatan pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya pengembangan
kurikulum secara konkret yang berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah
pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini
berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainnya dalam
rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki anak.
Novan Ardy Wiyani & Barnawi (2012:88) bahwa pembelajaran yang
berorientasi pada anak usia dini yang disesuaikan dengan tingkat usia anak,
artinya pembelajaran harus diminati, kemampuan yang diharapkan dapat dicapai,
serta kegiatan belajar dapat menantang peserta didik untuk dilakukan sesuai usia
anak.
Pembelajaran pada anak usia dini adalah kegiatan pembelajaran yang
berorientasi pada anak yang disesuaikan dengan tingkat usia anak dengan
pengembangan kurikulum yang berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah
pengalaman belajar melalui bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan
menyiapkan materi (konten) dan proses belajar.
2. Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini
Komponen pembelajaran memiliki karakteristik atau ciri-ciri khusus.
Menurut Novan Ardy Wiyani & Barnawi (2012:89), pembelajaran anak usia dini
memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) anak belajar melalui bermain, 2) anak
belajar dengan cara membangun pengetahuannya, 3) anak belajar secara ilmiah,
4) anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan
keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, manarik, dan fungsional.
Suyadi (2010:16) mengemukakan bahwa pembelajaran anak usia dini
dilakukan melalui kegiatan bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan
menyiapkan materi (konten) dan proses belajar. Materi belajar anak usia dini
dibagi menjadi 2 kelompok usia, yaitu materi usia lahir sampai 3 tahun dan materi
usia anak 3-6 tahun.
Pembelajaran anak usia dini memiliki karakteristik anak belajar melalui
bermain, anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya, anak belajar
secara ilmiah, anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya

10
mempertimbangkan keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, manarik, dan
fungsional yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten)
dan proses belajar.

BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan Islam merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan,
mendorong, serta mengajak manusia menjadi lebih baik dengan berlandaskan
nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga akan terbentuk pribadi
yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun
perbuatan. Dalam pendidikan Islam diperlukan adanya suatu konsep agar
pendidikan Islam dapat berjalan dengan baik.
Konsep pendidikan wanita dalam Islam telah diusung dengan
diwajibkannya menuntut ilmu bagi setiap umat muslim. Hal ini juga didukung
dengan banyaknya ayat al-Quran dan Hadits yang menerangkan tentang betapa
tinggin dan mulianya derajat orang-orang yang berilmu. Kewajiban menuntun
ilmu ini tidak hanya diperuntukkan bagi pria saja melainkan juga wanita, baik
kecil maupun dewasa, mulai dari lahir hingga masuk liang lahat.

DAFTAR PUSTAKA
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2013), 3.

11
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT Refika Aditama, 2013), 2.
Faisol, Gus Dur & Pendidikan Islam: Upaya Mengembalikan Esensi Pendidikan
di Era Global (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), 35.
Ibid., 36.
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), 8.
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),
43.
Zaitunah Subhan, Al Quran & Perempuan, cet.I (Jakarta: Prenamedia Group,
2015), xi.
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya
(Semarang: CV. Toha Putra, 1989), hal.374.
Ah. Zakki Fuad, “Rekonstruksi Tujuan Pendidikan Islam Berbasis Taksonomi
Transenden”, dalam ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, Vol.9, No.2
(Maret, 2015), 425.
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bogor: Lajnah
Pentashihah, 2018), 77.
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bogor: Lajnah
Pentashihah, 2018), 517.

12

Anda mungkin juga menyukai