BAB I
PENDAHULUAN
A. Penjelasan Judul
Dalam menentukan keseluruhan isi skripsi supaya lebih mudah dan praktis
dalam memahami isi skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan terenih dahulu
secara singkat apa sajakah yang terkandung dalam skripsi ini. Judul skripsi ini
adanya beberapa pengertian atau istilah dalam skripsi ini, maka peneliti akan
menjelaskan terlebihdahulu apa arti dan maksud dari setiap pengertian tersebut
situasi, dan sebagainya sebagai pertimbangan yang dilihat dari sudut pandang
perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak
1
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).[Online] Available at:
http://kbbi.web.id/pusat,Diakses 15 oktober 2019.
2
seseorang baik itu dalam bentuk jasmani maupun rohani agar lebih baik lagi.
kebaikan atau fitah yang ada dalam diri manusia, dan dapat juga berupa
bersifat bijaksana, sempurna sopan dan beradab, ikhlas jujur dan suci.
merupakan suatu nama pilihan alloh yang sungguh tepat, karena tiada
2
Haryanto : dalam artikel “pengertian pendidikan menurut para akhli
http://belajarpsikologi. com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/ diakes pada
tanggal 25 November 2019
3
Nata abuddin, akhlak tasawuf dan karakter mulia, (jakarta: rajawali pers,2014),hal.134.
3
suatu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun
lagi mulia itu.4 Al-Quran adalah mukjizat islam yang abadi dimana
Dalam surat ini dijelaskan pula hakikat iman dan hakikat mukmin
yang sebenarnya.
Quran.
2. Selain alasan di atas penulis juga merasa tertarik pada judul ini karena dalam
masyarakat dan dianggap biasa saja, akan tetapi hal tersebut bertentangan
dengan hukum di dalam islam. Jadi dalam skripsi ini penulis akan sedikit
membahas tentang hal tersebut agar lebih dapat memahami akhlak baik dalam
pendidikan islam.
membentuk manusia secara utuh, baik dari sisi dimensi jasmani (materi)
tetapi ahlak yang benar memiliki nilai-nilai mutlak. Nilai-nilai baik dan
buruk tidak dibatasi ruang dan waktu . seseorang yang berahlak mulia selalu
6
Chairul Anwar,Hakikat Manusia Dalam Pendidikan;Sebuah Tujuan Filosofis,
(Yogyakata: SUKA-Press,2014)Hal.6
5
diberikan kepada yang berhak. Islam menjadikan ahlak yang baik sebagai
bukti dan buah dari ibadah kepada Alloh.itulah kenapa Alloh memerintakan
kita untuk selalu beetaqa kepadanya , karna selain kita lebih dekat dengan
Alloh, dngan kita selalu bertaqwa kepadanya, Alloh juga memandang lebih
perhatian lebih dan banyak disoroti masyarakat. Karena akhlak ini sebagai
manusia yang baik baik terhadap Alloh, diri sendiri, ataupun terhadap mahluk
lainnya.
Sadar atau tidak, pendidikan yang dialami oleh bangsa Indonesia saat
ini dari berbagai jenjang mulai dari SD sampai ke jenjang yang paling tinggi
umumnnya dan sungguh ironis kalau kita melihat para peserta didik pada
7
Chairul Anwar, Buku Terlengkap Teori-Teori Pendidikan Klasik Hingga Kontemporer,
(Yogyakarta:IrcisoD,2017) Hal.13
6
sekitarnya. Yang perlu kita sadari saat ini bukanlah sistem ataupun yang
lainnya, namun yang harus di sorot adalah akhlak pendidik dan peerta didik
Dalam hal ini banyak sekali materi atau teori yang mempelajari
tentang ahhlak dari tingkatan yang mendasar sampai tingkatan yang paling
tiingggi, namun dalam prakteknya yang terjadi saat ini para peserta didik
Seiring dengan gelombang kehidupan ini, dalam setiap kurun waktu dan
tempat tertentu muncul tokoh-tokoh yang mengambil dari kitab suci yakni
sehari-har, maka dari itu pendidikan yang baik bisamemberikan contoh dan
sikap akhlak yang maksimal berdadarkan dengan apa yang telah dicontohkan
mencontohnya.
7
dengan kebutuhan.8
Terjemah ayat :
8
Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Baru
(Bandung:Remaja Rosda Karya,2005), Hal.10
8
11. Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka
baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu
sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.
barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim.
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-
sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
Maha Penyayang.
13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara
D. Rumusan Masalah
9
Depag Agama RI,Al-Quran Dan Terjemah,(Bandung:Sayamil Al-Quran,2010),Hal 517
9
masalah suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia- sia dan bahkan tidak
1. Tujuan penelitian
ayat 11-13 ?
10
S. Margono,Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta, 2004),h. 54
10
2. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat teoritis
b. Manfaat praktis
2. Sumber Data
Data penelitian ini diperoleh dari surat Al-Quran Al-Hujurat ayat 11-13
Selain itu, sumber data penulis juga di ambil dari buku-buku yang relevan
dalam pembahasan skripsi ini. Sumber data ini di bedakan menjadi dua
Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber inti.
Sumber data primer di sini adalah berasal dari Al-Qur‟an dan terjemah
dari Depag, tafsir Al-Misbah karya M.Quraish Shihab, kitab tafsir Ibnu
Sumber data sekunder adalah data yang di peroleh dari sumber data
ini adalah dengan mengumpulkan dan yang menjadi sumber data primer
13
berbentuk konsep, teori dan preposisi yang bisa terdapat pada Al-Qur'an,
penafsiran surat tersebut dari para ahli tafsir seperti Al-quran dan tafsir
menggemukan arti kosa kata yang diikuti dengan penjelasan ayat secara
dan menyampaikan dari hadits atau dari sahabat, dan dari para tabiin 13
12
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1983), hal. 94.
13
Budiharjo,pembahasan ilmu Al-Qur’an (yogyajarta,lokus:2012) hal.132
15
BAB II
LANDASAN TEORI
Sesuai dengan judul bab ini, maka penulis menyajikan kompilasi ayat-
ayat yang menjadi tema pembahasan dalam skripsi ini. Adapun ayat yang
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.s al Hujurãt ayat, 13).14
Setelah menyajikan teks ayat dan terjemahnya, perlu bagi penulis untuk
Kosa kata yang disajikan sesuai dengan urutan ayat, yaitu ayat 11 sampai
Dari pada Lebih baik Bahwa mereka Boleh jadi Dari kaum
mereka adalah
14
Depag Agama RI,Al-Quran Dan Terjemah,(Bandung:Sayamil Al-Quran,2010),Hal 517
18
Dalam ayat ini akan disajikan seluruh kosa kata yang terdapat
surat Al-hujurot.
kaum mukminin supaya jangann ada suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
karena boleh jadi, mereka yang di olok-olok itu pada sisi alloh jauh lebih mulia dan
jangan seorang perempuan mengolok-olok perempuan yang lain karena boleh jadi,
mereka yang di olok-olok itu pada sisi alloh jauh lebih mulia dan terhormat dari pada
Alloh melarang kaum mukminin mencela kaum mereka sendiri karena kaum
mukminin semuanya harus dipandang satu tubuh yang diikan dengan kesatuan dan
persatuan. Alloh melarang pula memanggil dengan panggilan yang buruk seperti
panggilan kepasa seorang yang sudah beriman dengan kata-kata : hai fasik, hai
antara mereka seperti tubuh yang satu ;bila salah satu anggota badannya sakit
demam maka badan yang lain merasa terganggu pula (riwayat muslim dan ahmad
Hadis ini mengandung isyarat bahwa seorang hamba Alloh jangan memastikan
saja, sebab ada kemungkinan seoreang tampak mengerjakan kebajikan padahal Alloh
melihat di dalam hatinya da sifat yang tercela. Sebaliknya pula mungkin ada orang
yang kelihatan melakukan sesuatu yang tampak buruk tapi Alloh melihat dalam
hatinya tampak ada rasa penyesalan yang besar yang mendorongnya bertobat dari
15
Kementrian Agama RI,Al-Quran Dan Tafsirnya,jilid IX,(Jakarta:Ikrar Mandiri
Abadi,2010),Hal 410
21
dosanya. Maka perbuatan yang tampak dari luat itu hanya merupakan tanda tanda
saja yang menimbulkan sangkaan yang kuat, tetapi belum sampai ke tingkat
kepada orang yang beriman supaya mereka menjauhkan diri dari prasangka terhadap
orang-orang yang beriman. Jika mereka mendengan sebuah ucapan yang keluar dari
mulut saudaraanya yang mukmin, maka ucapan itu harus menndapaat tanggapaan
sehingga menimbulkan fitnah dan prasangka 17. Sedangkan ahlak bertalian dengan
faktor rahani, sifat atau sikap batin,faktor lahir dan batin adalah dua unsur yang tidak
rohani18
Surat Al-hujurot ayat 13, dalam ayat ini dijelaskan bahwa Alloh
menciptakan seorang manusia dari seorang laki-laki (adam) dan seorang perempuan
warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi untuk saling menngenal dan
antara manusia pada sisi Alloh hanyalah orang yang paling bertaqwa kepadanya. 19
B. Pendidikan
1. Pengetian Pendidikan
16
Ibid.hal 411
17
Ibid, hal 414
18
Zuhairiri,Dkk,Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta:PT. Bumi Aksara,1994),Hal.50
19
Kementrian Agama RI,Op.Cit,hal.420
22
sebagainya).21
a. Rousseau
dewasa.
20
Nurkholiis,Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi,Jurnal
Kependidikan,Vol.1 No.1 Nopember.2019,Hal.25
21
H. Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan,
(Jakarta: Kalam Mulia, 2015), Cet. I, h. 15.
23
2. Tujuan pendidikan
dalam dua kategori, yaitu means dan ends. Means merupakan tujuan
24
Miftahul Huda, “Peran Pendidikan Islam Terhadap Perubahan Sosial” Edukasi: Jurnal
Penelitian Pendidikan Islam, 10.1 Feberuari (2015), h. 165–88
25
Muhammad Jafar anwar dan Muhammad Salam, Membumikan Pendidikan
Karakter, (Jakarta: CV. Tatu’uw, 2013), Cet. I, hal. 33
25
kriteria, yaitu:
keadaan.
dilarang.26
C. AKHLAK
1. Pengertian Akhlak
Term akhlak berasal dari bahasa arab. Ia adalah bentuk jama’ dari
(perangai).27
bahwa kata akhlak Dalam buku Imas Kurinasih dan Berlin Sani,sikap
26
Toto Suharto,Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), Cet. I,
hal. 86
27
Ibrahim Bafadhol,Pendidikan Akhlak Dalam Perspektif Islam,Jurnal Edukas Islami
Jurnal Pendidikan Islam,Vol.06,No12,Juli 2017.hal.46
26
ethos atau ethikos atau etika (tanpa memakai H) yang mengandung arti “Etika
adalah usaha manusia untuk memakai akal budi dan daya pikirnya untuk
Dengan demikian, khuluq adalah etika yang menjadi pilihan dan diusahakan
seseorang. Adapun etika yang sudah menjadi tabiat bawaannya dinamakan al-
Dengan demikian, khuluq adalah etika yang menjadi pilihan dan diusahakan
seseorang. Adapun etika yang sudah menjadi tabiat bawaannya dinamakan al-
Khaym.
28
Imas Kurniasih dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep
& Penerapan. Surabaya: Kata Pena,hal.65
27
bahwa hakikat akhlak adalah suatu hai’at atau bentuk jiwa yang benar-benar
telah meresap dan dari padanya timbul berbagai perbuatan dengan cara
atau angan-angan.29
lahir dan batin sehingga terwujudlah pribadi utama (insan kamil) yang sesuai
akhlak yang baik atau akhlak yang tercela, sebagaimana keseluruhan ajaran
Islam lainnya adalah Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Saw. Baik
dan buruk dalam akhlak Islam ukurannya adalah baik dan buruk menurut
kedua sumber itu, bukan baik dan buruk menurut ukuran manusia. Sebab
jika ukurannya adalah manusia, maka baik dan buruk itu bisa berbeda-
beda. Seseorang mengatakan bahwa sesuatu itu baik, tetapi orang lain
29
H.M. Saefuddaulah dan Ahmad Basyuni, Akhlak Ijtima’iyyah, (Jakarta: PT.
Pramator, 1998), Cet. I, hal. 2
28
menyebut sesuatu itu buruk, padahal yang lain bisa saja menyebutnya baik.
Kedua sumber pokok ajaran Islam yang pokok itu (Al-Qur’an dan
sunnah) diakui oleh semua umat Islam sebagai dalil naqli yang tinggal
(dha’if / palsu). Melalui kedua sumber inilah kita dapat memahami bahwa
baik dan mulia. Sebaliknya, kita juga memahami bahwa sifat-sifat syirik,
kufur, nifak, ujub, takabbur, dan hasad merupakan sifat-sifat tercela. Jika
kedua sumber itu tidak menegaskan mengenai nilai dari sifat-sifat tersebut,
Sebagai sebuah disiplin ilmu yang lahir dari rahim Islam, akhlak dan
tasawuf yang obyek studinya adalah kondisi jiwa yang melahirkan aktivitas
horizontal untuk akhlak dan aktivitas vertikal untuk tasawwuf, tentu tidak
akan terlepas dari originalitas konsep dasar keislaman, yang dalam hal ini
adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits serta berbaga aktivitas Rasulullah Saw dan
para sahabatnya. Hal ini penting, oleh karena dalam berbagai aktivitas
keilmuan dewasa ini, cenderung ada tumpang tindih antara ilmu-ilmu yang
sejak perkembangan dan pertumbuhan |Islam pada abad ke-7 sampai abad ke-
30
Marzuki, Prinsip Dasar Akhlak Mulia, (Yogyakarta: Debut Wahana Press, 2009),hal.19
29
abad ke 17 dan 18 M.
menyatakan tujuan dari setiap aktivitas hidup dan aktivitas pendidikan secara
implisit adalah jika seorang Muslim mencari rizki bukanlah sekedar untuk
tujuan yang lebih tinggi atau tujuan filosofis. Dia mencari tujuan yang lebih
dekat dan masih ada tujuan yang lebih tinggi lagi. Ia mencari rizki untuk
sedangkan tujuan membina kesehatan itu ialah supaya kuat beribadah dan
beramal itulah dia dapat mencapai tujuan terakhir, yakni ridha Allah Swt. Jika
dia belajar bukan hanya sekedar untuk memiliki ilmu, ilmu itu akan menjadi
jembatan emas dalam membina takwa dan taqarrub kepada Allah Swt, agar
sehingga hati menjadi suci bersih bagaikan cermin yang dapat menerima Nur
31
Hasyim Syamhudi, Akhlak-Tasawuf dalam Konstruksi Piramida Ilmu Islam, (Malang:
Madani Media, 2015), hal. 42
30
Allah :
32
32
H. Moh. Ardani, Nilai-Nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam Ibadat, (Jakarta:
CV. Karya Mulia, 2001), cet, 1, hal. 43.
33
dan untuk merendahkan diri. Maka, setiap makhluk baik jin atau
menempatkan diri orang lain pada posisi yang tepat. Hal ini
33
Ibid,Hal.51
34
diri kita kepada Allah Swt. Sehingga apa yang kita perbuat
34
M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an,(Jakarta: Amzah, 2008),
Cet. II, h. 38
35
akhlak”.35
dan masyarakatnya.
35
Abul Qasim Abdul Karim Hawazin Al-Qusyairi An-Naisaburi, Risalah
Qusyairiyah, (Jakarta: Pustaka Amani, 2007), Cet. II, h. 360.
37
Al-Quran adalah kalamulloh yang diturunkan kepada penutup para rasul, nabi
Muhammad Saw. Alloh menurunkan Al-Quran dengan bahasa arab melalui lisan
bagaimana Alloh telah berbuat baik kepada hamba Nya dengan menyampaikan
Surat Al-Hujurot menrupakan satu dari sekian surat yang membahas tentang
perilaku kaum muslim yang beradab. Kata adab sebagai asal kata dari
ta‟dib untuk istilah pendidikan Islam adalah bahwa kata adab telah
36
Raghib dan abdurrohman,cara cerdas hafal al-quran,(solo, aqwam:2011),hal. 5
37
Abdul Ghoni, “Pemikiran Pendidikan Naquib al-Attas Dalam Pendidikan Islam
Kontemporer,” Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan dan Teknologi, 3.1 March (2017),h. 198–
211
38
kehormatan nama baik kaum muslimin tapi dijelaskan juga cara menjaga nama
makna yang dimaksud adalah ,janganlah kamu mencela orang lain. Pengumpat
dan pencela dari kalangan kaum lelaki adalah orang-orang yang tercela dan
orang mukmin yang lain. Maka seyogyanya agar tidak seorangpun mengolok-
olok orang lain yang dia pandang hina karena keadaannya yang compang-
camping , atau karena dia cacat pada tubuhnya atau karena dia tidak lancar dalam
berbicara. Orang yang sifatnya seperti itu dengan demikina berarti dia
menganiaya diri sendiri dengan menghina orang lain yang dihormati oleh Alloh. 40
38
Depag Agama RI,Al-Quran Dan Terjemah,(Bandung:Sayamil Al-Quran,2010),Hal 517
39
Al-imam abus fida isma’il ibnu kasir ad-dimasyqi,tafsir ibnukasir,hal. 320
40
Ahmad Mustafa Al-Marghi,terjemahan tafsir Al-marghi,(semarang:Pt. karya toha
putra,1993) hal. 222
39
sebutan kepada abu bakar dengan sebutan as-Sidiq, kepada umar dengan sebutan
sebutan abu turob, dan kepada khalid bin walid dengan sebutan saifulloh.
tidak pantas lagi dilontarkan. Barang siapaa tidak bertobat dan terus memanggil
dengan gelarr-gelar yang buruk itu, maka mereka di cap oleh sebagai orang-orang
yang dzolim terhadap diri sendiri dan pasti akan menerika konsekuensinya
41
Kementrian Agama RI,Al-Quran Dan Tafsirnya,jilid IX,(Jakarta:Ikrar Mandiri
Abadi,2010),Hal 411
40
dijaga. Karena dosanya lebih besar daripada zina. Ghibah dengan lisan
hukumnya haram, karena dengan ucapan itu orang lain dapat mengetahui
dengan cara berjanji sepenuh hati tidak akan lagi melakukan dosa atau
kesalahan yang sama dan kembali kepada Alloh . taubat adalah awal ataau
berjalan di jalan Alloh. Taubat merupakan akkar, atau modal pokok pangkal
kewajiban baginya agar segera kembali (taubat) kepada Alloh. Sehingga dia
c. Pendidikan ta’aruf
akan tetapi harus dibina dan dipupuk dengan subur melalui upaya yang dapat
membuat hubungan diantara manusia dapat bertahan lama. Upaya ini dikenal
agar bias tumbuh dengan subur. Selain itu, silaturahim memiliki nilai yyang
persaudaraan, lebih dari itu, silaturahim juga bisa dijadikan sara untuk
kehidupan bermasyarakat yang beragam suku dan budaya, atau sering kita
umur, dan ras. Dengan kata lain pendidikan multikultural adalah pendidikan
secara keseluruhan 44
adalah keragaman. Dalam setiap keragaman akan selalu ada persamaan dan
perbedaan. Umat manusia yang berada diatas permukaan bumi inni lahir
dengan bentuk dan rupa yang tidak sama. Namun, semuanya memiliki satu
ditentukan oleh Allah Swt. Didalam Islam orang yang tidak mengakui
Allah Swt sebagai satu-satunya Tuhan bisa dikatakan tidak adil dan
kezaliman besar.46
Saw. Perubahan kota yastrib menjadi madinah seperti yang dikenal sekarang
BAB III
kamar, ruang sebagai tempat tidur. Nama surat ini diambil dari
dengan “Ya ayyuha an-Nas” (ayat 13) yang bisa dijadikan ciri surat
48
Imani Allamah Kamal Faqih.Tafsir Nurul-Qur’an. (Jakarta: Nur Al-Huda 2013).
Hal.311
44
etika, dan akhlak, yakni tatakrama terhadap (1) Allah swt, (2)
Rasul saw, (3) sesama muslim yang taat, (4) terhadap yang durhaka,
dan (5) terhadap sesama manusia. Karena itu terdapat lima kali
santun terhadap Allah swt, Rasul saw, diri sendiri dan orang lain.
sehari-hari , akhlak kita terhadap Alloh dan akhlak terhadap sesama manusia.
Dengan kita paham dengan sikap akhlak tehadap Alloh kita sebagai manusia
akan menjadi lebih bertaqwa kepada alloh dan lebih dipandang lebih baik di sisi
Orang yang bertaqwa kepada Alloh berarti dia selalu menjalankan apa
yang di perintahkan dan menjauhi apa yang telah di larang oleh Alloh, salah
satunya yaitu dengan selalu menjalankan sholat 5 waktu. Karna dengan selalu
mengerjakan sholat berarti kita telah menjalan suatu rukun island an merupakan
sebuah tiang agama bagi umat muslim. Orang yang taat mengerjakan sholat
ganjaran berupa pahala yang berlimpah kita juga selalu dijaga dari perbuatan
buruk dan mendapat tempat mulia di sissi Alloh sebagai mana yang di jelaskan
C. Asbabun Nuzul
49
Pan Suaidi,Asbabub Nuzul:Penertian ,Macam-Macam,Redaksi Dan
Urgensi,Almufida,Vol.1,No.1 Juli-Desember,2016. Hal.111
47
Nuzul adalah Sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau
50
Syadali Dan Rofi‟I, Ahmad. Ulumul Qur’an I Untuk Fakultas Tarbiyah
Komponen MKDK. (Bandung: CV Pustaka Setia 1997).Hal.90
48
tidak engkau jawab saja ayahku Nabi Harun, pamanku Nabi Musa,
bila selesai makaan, suka terus tidur dan mendengkur. Pada waktu itu
ini.52
turunnya ayat ini yaitu tentang peristiwa yang terjadi pada seorang
51
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Tafsirnya (edisi yang disempurnakan)Jilid IX.
(Jakarta: LP Al-Qur‟an Departemen Agama,2009),.hal 409
52
Asbabun Nuzul,Edisi Kedua,(Bandung:Cv Penerbit Diponegoro2004).Hal 517
49
ucapkan itu. Maka turunlah ayat ini yang melarang manusia untuk
50
Allah.53
53
Departemen Agama RI,opcit.hal 419
51
BAB IV
HASIL ANALISI
ada suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain karena boleh jadi
mereka yang diolok-olok itu pada sisi alloh jauh lebih mulia dan
diolok-olok itu pada sisi alloh jauh lebih mulia dan terhormat dari
54
Kementrian Agama RI,Al-Quran Dan Tafsirnya,jilid IX,(Jakarta:Ikrar Mandiri
Abadi,2010).hal.408
52
bertaqwa kepadanya.
perempuan.
54
Allah Swt.
Dalam firmannya :
55
Zainuddin, Bahaya Lidah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hal. 169
55
tidak ada kepentingan dan tidak ada keuntungan buat diri sendiri.
merusak lisan tersebut. Dan terlepas diri dari orang yang menyakiti
telah menceritakan kepada kami Daud Ibnu Abu Hindun dari Asy-
Alloh.
56
Imam Ghazali, Bahaya Lidah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hal. 172
56
Ayat 12 :
kaum kerabat serta orang lain dengan tuduhan yang buruk yang
dari lidah. Tidak ada buruk sangka terhadap seseorang, jika lidah
petunjuk-Nya.58
57
Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir, hal. 322
58
Imam Ghazali, Bahaya Lidah,), hal. 45
57
berikut:
59
Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Tafsirnya, hal. 415
58
Abur Rijal, dari ayahnya dari kakeknya Harisah Ibnun Nu’man r.a
Ayat ke 13 :
59
maupun perempuan.
60
Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir, hal. 348
60
Ayat 11
Panggilan yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang
61
Al-Imam Abul Fida Isma’il Ibnu Kasir Ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Kasir, hal. 355
61
orang-orang mukmin yang lain. Maka seyogyanya agar tidak seorang pun
cacat pada tubuhnya atau karena ia tidakn lancer dalam berbicara. Orang
sendiri dengan menghina orang lain yang dihormati oleh Allah Ta’ala. 62
orang yang berakal tentu takkan mencela dirinya sendiri. Oleh karena itu,
tidak sepatutnya ia mencela orang lain. Karena orang lain itupun seperti
dirinya juga. Karena sabda Nabi Saw. “Orang-orang mukmin itu seperti
halnya satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuh itu menderita sakit,
maka seluruh tubuh akan merasakan tak bisa tidur dan demam.
disertai dengan sifat tersebut. Dan barangkali orangyang kita lihat lalai
62
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maragi,(Semarang: PT. Karya
Toha Putra, 1993) hal. 222
62
Pada ayat ini, jelas terdapat larangan supaya jangan meghina atau
merendahkan orang lain. Bukan saja kepada laki-laki, tetapi berlaku juga
lebih baik dari kita. Karena, tidak semua dapat dilihat dari sisi jeleknya
lain dengan gelar yang menyakiti dan tidak disukai. seperti halnya
berkata kepada sesama muslim. “hai fasik, hai munafik, atau berkata
Ayat 12
63
Zainuddin, Bahaya Lidah, hal. 170
63
dengan perasangka yang buruk selagi hal itu dapat kamu lakukan.
sebagai orang yang gemar melakukan dosa, seperti orang yang masuk ke
64
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maragi, hal. 228
64
orang, dan jika mereka mendengar sebuah kalimat yang keluar dari
menyelidikinya.65
sebagian dari yang lain dengan sesuatu yang tidak ia sukai ketika ia tidak
65
Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemahan Tafsir
Jalalain berikut Asbabun Nuzul,h. 894
65
terang-terangan, atau dengan isyarat atau dengan cara lain yang bias
serta perbuatan. Secara pokoknya, maka obat untuk menahan lidah dari
oleh-Nya.67
Ayat 13
66
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maragi, halaman 231
67
Imam Ghazali, Bahaya Lidah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hal. 74
66
68
Kementrian Agama, Al-Qur’an dan Tafsirnya, hal. 420
67
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Jadi jika kamu
bertakwa.
kepada orang tua, bertingkah laku yang sopan baik dalam perilaku
kejiwaannya.69
69
Mahfud Junaedi, Pendidikan Keluarga Berbasis Pesantren, (Bandung: Walisongo
Press, 2009), h. 39.
68
karena manusia tidak ada yang sempurna. Setiap kelebihan pasti akan
kamu mencela dirimu sendiri..” kata talmizu terambil dari kata al-Lamz.
Para ulama berbeda pendapat dalam memaknai kata ini. Ibnu Asyur
70
Zainuddin, Bahaya Lidah, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 170
71
M. Quraish Shihab, Lentera Al-Qur’an, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2008), Cet. II, h.251
69
kebaikan.
72
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2009), Cet. I, jil. 23,hal. 292
70
2. Sikap Humanis
hal itu di luar kenyataan yang ada, maka inilah yang disebut dengan
buruk sangka. Sikap ini di satu sisi berdosa dan buruk serta disisi lain
sebagian prasangka itu dosa. Hal ini tidak akan berlaku pada sebagian
demikian, maka jika itu benar demikian, berarti sangkaan kita tidak salah
kenyataan yang ada maka itu dosa. Si satu sisi, apabila kita ingin
menepis sangkaan diri kita kepada orang lain,kita mau tidak mau
atas.73
Oleh karena itu, dalam bergaul dan berteman, ukuran dan dasar
Namun, harus diketahui bahwa baik sangka pada orang juga ada
batasnya dan apabila ia melampaui batas, maka hal itu tidak lagi
dikatakan sifat yang baik dan terpuji. Karena itu, harus kita tahu
bahwa dengan ketentuan apa kita harus dan tidak harus baik
sangka.74
adu domba, dan lain-lain tidak akan muncul pada orang yang berjiwa
3. Larangan Menggunjing/Ghibah
73
Tim Akhlak, Etika Islam: Dari Kesalehan Individual Menuju Kesalehan Sosial,
(Jakarta: Al-Huda, 2003), Cet. I, h. 234
74
Ibid.Hal.238
75
Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2013), Cet. X, h. 119.
72
atau yang lainnya. Tetap disebut ghibah baik yang dengan lisan
76
Rosihon Anwar, Akhlak Tasawwuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 135.
73
Adapun yang bernama nifak yaitu jika ghibah orang, tetapi tidak
fasiknya atau orang ahli bid’ah, maka ini akan mendapat pahala sebab
dasar Islam).78
4. Tawqa
77
Abu Laits as-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin: Peringatan Bagi yang Lupa, Ter.
dari Tanbihul Ghafilin, oleh H. Salim Bahreisy, (Surabaya: PT Bina Ilmu), h. 216.
78
Bambang Q-Anees dan Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis al-
Qur’an, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008), Cet. I, h. 100.
74
ketakwaannya semata.
disisi Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan yang lain.
Tidak ada juga perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan
yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling
sabda Nabi Saw, “Barangsiapa suka jika menjadi manusia yang paling
79
Muhammad Ali Ash-Shabuni, Shafwatut Tafasir, Ter. KH. Yasin, (Jakarta: Pustaka
al-Kautsar, 2011), Cet. I, Jil. V, h. 47.
76
rusaklah bumi ini (QS al-Baqarah [2]:251), dan bahwa Tuhan Telah
tingkatnya dan lebih besar keutamaannya (QS al-Isra’ [17] : 21). Inti
nanti.80
keluarga, sebab dalam hal itu tidak ada bedanya antara manusia yang
satu dan manusia yang lain. Semua orang beriman adalah saudara.
Tak ada perbedaan antara satu bangsa dan bangsa lain, antara satu
suku dengan suku yang lain dan tak ada pula perbedaan antara orang
yang satu dengan orang yang lain kecuali dalam hal memelihara hak dan
80
Louise Marlow, Masyarakat Egaliter Visi Islam, Ter. dari Hierarchy and Egalitarianism in
Islamic Thought, oleh Nina Nurmila, (Bandung: Mizan, 1999), Cet.I, h. 17.
77
sarana untuk saling mengenal dan saling bantu. Dan bukan menjadi
BAB V
PENUTUP
G. KESIMPULAN
78
dikehendaki Allah, pendidikan Islam harus dimaknai secara rinci, karena itu
utama Islam itu sendiri, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah. Surat al-Ḥujurāt
ayat 11 dan 13 memiliki makna yang luas dan mendalam, membahas tentang
akhlāk sesama kaum Muslim khususnya. Ayat ini dapat dijadikan pedoman
Sebagai makhluk sosial setiap manusia tentu tidak ingin haknya terganggu.
harmonis.
Akhlāk
79
Orang Lain
putih.
banyak kerugian.
80
contoh.
SesamaManusia
yang amat dalam bagi diri seorang yang beriman. Model ini
H. SARAN
seorang anak.
pendidikan.
83