Anda di halaman 1dari 6

Nama : Juli Andriyana

NIM : 21.01.00.72
Semester : 4 (genap) TA. 2022-2023
Prodi : S1 PGMI STIT AL Ittihadiyah Labura
Dosen : Dr. JAMEL, M.Pd.I.

NASKAH SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

1. Jelaskan ruang lingkup kajian Filsafat Pendidikan Islam!


2. Jelaskan pengertian al-‘Ilm, at-Ta’lim, at-Tarbiyah, at-Ta’dib dan
Dasar-dasar Pendidikan Islam.
3. Jelaskan hakikat Pendidik dalam Filsafat Pendidikan Islam berkaitan
dengan Mu’allim, Murabby dan Mu’addib bila ditinjau dari tugas dan
karakteristiknya!
4. Bagaimana menurut anda eksistensi peserta didik, tugas dan
kewajibannya serta syarat atau kriteria yang harus dimiliki peserta
didik?
5. Berbicara mengenai kurikulum pendidikan Islam berarti menyangkut
manhaj sebagai esensi kurikulum, ruang lingkup kurikulum dan
karakteristik kurikulum pendidikan Islam. Jelaskan ketiga aspek
tersebut dalam kajian filsafat pendidikan Islam!
6. Metode dan evaluasi pada hakikatnya dua aspek yang esensi dalam
filsafat pendidikan Islam. Jelaskan Bagaimana karakteristik metode
pendidikan dalam Islam? Apa pula tujuan dan fungsi evaluasi dalam
pendidikan Islam?

JAWABAN

1.Ruang lingkup filsafat pendidikan Islam sama seperti ruang lingkup


pada filsafat secara umum yang meliputi yaitu kosmologi, ontologi,
epistimologi dan aksiologi. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Epistimologi merupakan pemikiran tentang apa dan bagaimana


sumber pengetahuan manusia didapat, apakah diperoleh melalui akal
pikiran, apakah melalui pengalaman indrawi, apakah melalui
perasaan/ilustrasi, apakah melalui Tuhan.
2. Aksiologi merupakan pemikiran tentang masalah nilai-nilai, misalnya
nilai moral, etika, estetika nilai religius dan sebagainya. Menurut
George Thomas, aksiologi mengandung pengertian lebih luas daripada
etika atau nilai kehidupan yang bertaraf lebih tinggi.
3. Kosmologi merupakan pemikiran yang berhubungan dengan alam
semesta, ruang dan waktu, kenyataan hidup manusia sebagai ciptaan
Tuhan, proses kejadian dan perkembangan hidup manusia di alam
nyata dan lain-lain.
4. Ontologi merupakan pemikiran tentang asal alam semesta, bagaimana
proses penciptaan alam semesta dan kemana akhirnya.

2. Jelaskan pengertian al-‘Ilm, at-Ta’lim, at-Tarbiyah, at-Ta’dib dan


Dasar-dasar Pendidikan Islam :
1. Al-‘Ilm : secara umum kata ilm' dimaksudkan ke dalam
makna kejelasan, memahami, mengerti, atau mengetahui
2. Al-Ta'limMenurut Abdul Fattah Jalal dalam buku Minal Ushul al-
Tarbawiyah fi al-Islam, istilah Ta'lim diartikan dengan proses yang
terus menerus diusahakan manusia sejak lahir untuk melakukan
pembinaan pengetahuan, pemahaman, pengertian, tanggung jawab dan
penanaman amanah.
3. Al-Tarbiyah adalah proses mengasuh, membina, mengembangkan,
memelihara serta menjadi kematangan bagi suatu objek.
4. Dasar – dasar pendidikan Islam
1. ) Al-Qur`an

Al-Qur`an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada


Muhammad saw dalam bahasa Arab yang terang, guna menjelaskan
jalan hidup yang bermaslahat bagi umat manusia baik di dunia
maupun di akhirat. Terjemahan al-Qur`an kedalam bahasa lain dan
tafsirannya bukanlah al-Qur`an, dan karenanya bukan nash
yang qath`i dan sah dijadikan rujukan dalam menarik kesimpulan
ajarannya.

2. Sunnah

Al-Sunnah yang secara bahasa al-Thariqoh yang artinya jalan, adapun


hubungannya dengan Rasulullah saw berarti perkataan, perbuatan,
atau ketetapannya.

3. Maslahah al-mursalah

Merupakan dalil hukum untuk menetapkan hukum atas persoalan-


persoalan baru yang secara eksplisit tidak disebutkan di dalam al-
Quran dan as-Sunnah al-Maqbûlah.
4. Ijma'

Ialah kese pakatan seluruh ulama mujtahid dari kaum muslimin pada
suatu masa sesudah wafatnya Rasulul lah Saw atas suatu hukum
syara'

5. Ijtihad

Adalah proses penetapan hukum syariat dengan menggunakan


semua pikiran dan tenaga secara bersungguh-sungguh. Proses
ijtihad bertujuan menciptakan solusi dalam pertanyaan hukum
yang belum dijelaskan di dalam Al-Quran dan hadis. Karenanya,
hanya para ulama yang dapapt berijtihad terkait hukum Islam.

3. Hakikat Pendidik dalam Filsafat Pendidikan Islam berkaitan dengan


Mu’allim, Murabby dan Mu’addib bila ditinjau dari tugas dan
karakteristiknya

1. Mu'alim yaitu pengajar yang mencurahkan ilmu pengetahuan untuk


anak didiknya. Seorang mu'allim lebih memfokuskan kepada ilmu akal.
Sebagai guru yang bersifat mu'allim, isi kandungan pendidikan perlu
disampaikan berserta ilmu yang berkaitan dengan nilai-nilai murni
dalam proses melahirkan insan bermoral.

2. Murabbi bermaksud yang lebih luas melebihi tahap mu'allim.


Konsep Murabbi merujuk kepada pendidik yang bukan saja
mengajarkan sesuatu ilmu tetapi dalam masa yang sama mencoba
mendidik rohani, jasmani, fisik dan mental anak didiknya untuk
menghayati dan mengamalkan ilmu yang telah dipelajari.

3. Mu'addib (Ta'dib) berasal dari perkataan adab yaitu budi pekerti.


Mu'addib juga membawa maksud yang hampir kepada istilah mentor.
Mu'addib adalah pemupuk adab, akhlak, nilai atau proses
pembentukan disiplin. Peranan mu'addib adalah menyiapkan
mu'addab yang dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan berat yang
diletakkan di atas bahu mereka. Mu'addib mempunyai budi pekerti
yang tinggi, membina kecerdasan akal dan jasmani selaras dengan
falsafah yang menitik beratkan potensi insan bermoral dan
berakhlak mulia secara seimbang.

4. Eksistensi peserta didik, tugas dan kewajibannya serta syarat atau


kriteria yang harus dimiliki peserta didik.
Menurut saya Setiap peserta didik memiliki eksistensi atau kehadiran
dalam sebuah lingkungan, seperti halnya sekolah, keluarga, pesantren
bahkan dalam lingkungan masyarakat. Dalam proses ini peserta didik akan
banyak sekali menerima bantuan yang mungkin tidak disadarinya. Adapun
esensi manusia itu adalah sebagai makhluk ciptaan Allah bukanlah makhluk
yang ada dan bereksitensi dengan sendirinya, dan di dalam diri manusia itu
terdapat beberapa unsur yaitu unsur al-jism dan al-ruh atau fisik dan
psikis. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa esensi peserta didik tidak akan
bisa untuk diketahui jika mereka tidak mengetahui hakikat atau esensi
dari manusia itu sendiri. Kemampuan untuk itu tentu tidak hanya bisa
berdiri sendiri tapi haruslah ada bantuan dari orang dewasa, atau bahasa
yang lebih teknis pendidikan. Dengan pendidikan inilah peserta didik
ditempa, baik terhadap jasmani mapun rohaninya agar semuanya bisa aktif
untuk membesarkan dan mengagungkan Allah semata-mata.

Tugas dan Kewajiban Peserta Didik :

tugas dan kewajiban yang perlu dipenuhi oleh peserta didik adalah: 1.
Senantiasa membersihkan hati sebelum menuntut ilmu 2. Hendaknya
tujuan belajar ditetapkan untuk menghiasi dengan sifat keutamaan 3.
Memiliki kemauan yang kuat untuk mencari ilmu di berbagai tempat.

Syarat – syarat atau karakteristik peserta didik :

1. Dalam proses melaksanakan pembelajaran peserta didik harus


memiliki niat yang lurus
2. Dalam proses melaksanakan pembelajaran peserta didik harus
memiliki kesucian hati
3. Dalam proses melaksanakan pembelajaran peserta didik harus
senantiasa menyempurnakan ikhtiar
4. Dalam proses melaksanakan pembelajaran peserta didik harus
memiliki akhlak yang mulia

5. Ketiga aspek tersebut dalam kajian filsafat pendidikan Islam :

Ontologiantara lain membahas objek sains, macam-macam pengetahuan,


dan struktur sains.

Ontologi merupakan ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada dengan
berdasarkan logika semata.
Epistimologiantara lain membahas sumber pengetahuan manusia, metode
memperoleh pengetahuan, dan ukuran kebenaran dalam sains. Aksiologi
membahas soal nilai dalam sains, dalam arti apakah sains itu harus netral
(bebas nilai) atau harus terikat oleh norma baik agama ataupun filsafat.

6. Bagaimana karakteristik metode pendidikan dalam Islam :

1. Penerapan dan pengembangannya didasarkan pada nilai-nilai Islam

2. Berorientasi pada penegakan al-akhlaq al-karimah

3. Keseimbangan antara teori dan praktek

4. Menekannkan nilai-nilai keteladanan (Mencontoh Rasul)

5. Menekankan kebebasan berkreasi dan mengambil prakarsa

6. Mendepankan dialog kreatif (hikmah, pengajaran, dan argumentasi)

7. Mempermudah proses pembelajaran.

Tujuan dan fungsi evaluasi dalam pendidikan Islam

Evaluasi dalam pendidikan agama Islam berfungsi sebagai umpan balik


(feed back) atau dikenal dengan istilah muraja'ah terhadap kegiatan
pendidikan. Umpan balik berguna untuk: Ishlah, yaitu
perbaikan/pendalaman terhadap semua komponen pendidikan termasuk
perbaikan perilaku, wawasan dan kebiasaan-kebiasaan peserta didik dan
untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran,
baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun afektif.

Anda mungkin juga menyukai