Anda di halaman 1dari 5

Nama : Badrain Kamil Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Islam

NIM : 602191010019 Dosen : Jauhari, S.Pd.I., M.M

SOAL

1. Jelaskan pengertian filsafat pendidikan Islam!


2. Jelaskan hakekat Allah, manusia, masyarakat, alam semesta dan ilmu!
3. Saudara jelaskan terminologi pendidikan dalam islam!
4. Jelaskan pengertian hakikat pendidik, peserta didik, kurikulum, metode dalam pendidikan
islam!
5. Jelaskan pengertian hakikat ganjaran, hukuman, dan evaluasi dalam pendidikan islam!

JAWAB

1. Filsafat pendidikan islam merupakan suatu kajian filosofis mengenai berbagai masalah
yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Al-Hadis
sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof muslim, sebagai
sumber skunder. Dengan demikian, filsafat islam secara singkat dapat dikatakan adalah
filsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran islam atau filsafat pendidikan yang dijiwai oleh
ajaran islam. Jadi filsafat ini bukan yang bercorak liberal, bebas, tanpa batas etika
sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.

2. Hakikat Allah
Hanya dia yang di ibadahi, hanya dia tempat kita meminta, hanya dia tempat bergantung,
hanya dia tempat kita mengeluh, hanya dia tempat kita Kembali, hanya dia tempat kita
bertawakkal. Karena setiap nama pasti punya arti, Sembilan puluh Sembilan nama Allah
mempunyai arti, dan arti dari “Allah” adalah dialah yang diibadahi.
Hakikat Manusia
Hakikat manusia yaitu sebagai hamba Allah dan sebagai khalifah atau pemimpin di bumi.
Tugas utama manusia yakni menyembah kepada Allah, melakukan ibadah dengan sebaik-
baiknya dan melakukan kegiatan yang baik seperti puasa, zakat, haji dan lain sebagainya.
Selain sebagai hamba Allah dan melakukan kegiatan yang bertiga untuk mendekatkan diri
kepada Allah, tugas manusia yakni sebagai khalifah atau pemimpin di bumi,
memakmurkan bumi dan menjadikan manusia hidup dengan damai. Maka seseorang yang
melaksanakan fungsi kepemimpinan harus memiliki pendidikan dan sikap moral yang
baik.
Hakikat Masyarakat
Hakikat masyarakat yaitu masyarakat adalah guru bagi semua manusia yang memiliki
kemauan mengambil pelajaran dari setiap apa yang terjadi di dalamnya, masyarakat adalah
subur yang menilai keberhasilan pendidikan, masyarakat adalah tujuan bagi semua anak
didik yang telah belajar di lingkungan, masyarakat adalah ujian paling sulit untuk aplikasi
keberhasilan pendidikan dan masyarakat adalah cermin keberhasilan dan kegagalan dunia
pendidikan.
Hakikat Alam Semesta
Hakikat alam semesta yakni ciptaan Allah yang harus dijaga dan dikembangkan. Alam
adalah guru bagi manusia dan sebagai tanda kekuasaan Allah. Jika kita memahami hal
besar maupun kecil yang ada di alam ini, alam banyak memberi manfaat keoada manusia.
Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang diolah kembali dan disusun secara
metodis yang mana berkaitan dengan realitas atau kenyataan. Setiap manusia memiliki
pengetahuan yang berasal dari pengalaman, karena setiap manusia memiliki pengalaman
yang berbeda-beda maka untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam pikiranmu pun
berbeda juga. Dibutuhkan adanya pengetahuan yang bersumber pada pengalaman yang
bercanda-macam tersebut, kemudian ilmu pengetahuan menjadi semakin banyak.

3. Tarbiyah, Ta’lim, Ta’dib dan Tazkiyah” merupakan terminologi pendidikan dalam islam.
Terminologi tersebut mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan
masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu
sama lain. Istilah-istilah itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam:
informal, formal dan non formal.
a. Tarbiyah
Tarbiyah didefinisikan sebagai proses bimbingan terhadap potensi manusia (jasmani, ruh
dan akal) secara maksimal agar dapat menjadi bekal dalam menghadapi kehidupan dan
masa depan. Dan selanjutnya menurut Muhammad an Naquib Al Attas kata tarbiyah pada
dasarnya mengandung arti: Mengasuh, menanggung, memberi makan, mengembangkan,
memelihara, membuat, menjadikan bertambah dalam pertumbuhan, membesarkan,
memproduksi hasil-hasil yang sudah matang dan menjinakkan.
b. Ta’lim
Pengertian ta’lim hanya sebatas proses pentransferan seperangkat nilai antar manusia. Ia
hanya dituntut untuk menguasai nilai yang ditransfer secara kognitif dan psikomotorik, akan
tetapi tidak dituntut pada domain afektif. Menurut Rasyid Ridha adalah proses tranmisi
berbagai ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan dan ketentuan tertentu.
Pemaknaan ini didasarkan atas Q.S. al-Baqarah ayat 31 tentang allama tuhan kepada Adam
As. Kemudian menurut al-Maraghi pengajaran dilaksanakan terhadap, sebagaimana tahapan
Adam As. mempelajari, menyaksikan dan menganalisa asma-asma yang diajarkan oleh Allah
kepadanya. Ini berarti bahwa al-ta’lim mencakup aspek kognitif belaka, belum mencapai
domain lainnya.
c. Ta’dib
Ta’dib lazimnya diterjemahkan dengan pendidikan sopan santun, tata krama, adab, budi
pekerti, akhlak, moral dan etika. Ta’dib yang seakar dengan adab memiliki arti pendidikan
peradaban atau kebudayaan, sebaliknya peradaban yang berkualitas dan maju dapat
diperoleh melalui pendidikan. Menurut Al-Naquib al-Attas, al-ta’dib adalah pengenalan
dan pengakuan secara berangsur-angsur ditanamkan kepada manusia tentang tempat-
tempat yang tepat dari segala sesuatu yang di dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa,
sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan kekuasaan dan keagungan
Tuhan.
d. Tazkiyah
Tazkiyah, secara bahasa (harfiah) berarti Tathahhur, maksudnya bersuci. Seperti yang
terkandung dalam kata zakat, yang memiliki makna mengeluarkan sedekah berupa harta
yang berarti tazkiyah (penyucian). Karena dengan mengeluarkan zakat, seseorang berarti
telah menyucikan hartanya dari hak Allah yang wajib ia tunaikan.

4. Hakikat Pendidik
Hakikat pendidik dalam pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam
pengambangan peserta didik dengan mengaktualisasikan seluruh potensinya, baik potensi
spiritual, afektif, kognitif maupun potensi psikomotor ke arah yang lebih baik secara seimbang
sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Hakikat Peserta Didik
Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individual, baik yang disebabkan
oleh faktor pembawaan maupun lingkungan di mana ia berada. Pemahaman
tentang differensiasi individual peserta didik sangat penting untuk dipahami oleh seorang
pendidik. Hal ini disebabkan karena menyangkut bagaimana pendekatan yang perlu dilakukan
pendidik dalam menghadapi ragam sikap dan perbedaan tersebut dalam suasana yang dinamis,
tanpa harus mengorbankan kepentingan salah satu pihak atau kelompok.
Hakikat Kurikulum
Hakikat kurikulum dalam pendidikan Islam adalah model yang diacu oleh pendidikan Islam
dalam upaya membentuk citra madrasah dengan mewujudkan tujuan pendidikan yang
disepakati. Kurikulum dengan pengertian di atas memberikan indikasi bahwa pedoman
rencana pembelajaran tidak bersifat kaku.
Hakikat Metode
Pendidikan Islam dalam pelaksanaan pengembangan potensi peserta didik (pembelajaran)
membutuhkan metode yang tepat untuk menghantarkan kegiatan pendidikannya ke arah tujan
yang dicita-citakan. Bagaimanapun, baik dan sempurnanya suatu kurikulum pendidikan Islam,
ia tidak akan berarti apa-apa, manakala tidak memiliki metode atau cara yang tepat dalam
mentransformasikan nilai-nilai kepada peserta didik. Hal ini mengindikasikan bahawa metode
atau cara merupakan sesuatu yang mesti dimiliki oleh setiap pendidik. Bahkan ketidaktepatan
dalam penerapan metode secara praktis akan menghambat proses belajar mengajar yang akan
berakibat membuang waktu dan tenaga secara percuma.

5. Ganjaran
Pendidikan Islam memandang bahwa ganjaran seperti memberi motivasi terhadap anak yang
berprestasi dan berperilaku baik serta memberi hukuman terhadap anak yang melakukan
keburukan merupakan suatu hal yang perlu dilakukan oleh setiap pendidik kepada anak didik
sebagai rangsangan agar anak terbiasa berperilaku mulia dan terpuji.
Hukuman
Hukuman dalam pendidikan Islam adalah hukuman yang bertujuan mendidik, bukan hukuman
yang berdasarkan balas dendam yang bertujuan menyakiti, atau untuk menegakkan hukum atas
pelanggaran yang telah diperbuat. Hukuman hendaknya harus relevan dan sesuai dengan sifat
dasar manusia dengan memperhatikan keselamatan individu manusia yang mendapatkan
hukuman.
Evaluasi
Hakikat evaluasi pendidikan Islam dapat diartikan pula dengan penilaian pendidikan, yakni
kegiatan menilai yang terjadi dalam aktifitas pendidikan. evaluasi itu semacam pengukuran
karena dalam evaluasi digunakan alat ukur tertentu. Evaluasi digunakan mengetahui
keberhasilan anak didik dalam mengikuti mata pelajaran tertentu, baik yang sifatnya teoritis,
metodologis, materi ataupun sutansinya, yang dievaluasi adalah tiga ranah dalam tujuan
pendidikan, yakni evaluasi pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Anda mungkin juga menyukai