Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Filsafat Pendidikan
Islam”
Dosen :
Oleh:
PBI-3D
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan,
pelatihan yang ditujukan untuk membentuk anak didik atau peserta didik yang
cerdas, memiliki kepribadian dan memiliki keterampilan baik formal maupun
nonformal untuk hal kehidupannya di masyarakat agar menjadi manusia yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disamping itu, John Dewey (2003: 69)
menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-
kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama
manusia”. Pada umumnya para ahli sependapat bahwa yang disebut proses belajar
mengajar adalah sebuah kegiatan utuh terpadu (integral) antara siswa dengan guru
dalam kesatuan kegiatan tersebut terjadi interaksi hubungan antara guru dengan
siswa dalam situasi instruksional, yaitu suasana yang bersifat pengajaran.
Agama sebagai suatu kebutuhan rohani harus dipenuhi dan juga menjadi
landasan hidup manusia begitu juga dengan pendidikan. Tujuan hidup manusia
menurut H. Muhsin An Syadilie dalam penelitiannya adalah “Tujuan hidup
manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dalam berbagai
aspeknya. Ibadah dalam artian menghambakan dirinya kepada peraturan-peraturan
yang dibuat oleh Allah SWT untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat”.
Pendidikan agama Islam sebagai sebuah sitem tidak dapat dipisahkan
dengan lingkungan baik fisik maupun makhluk hidup yang lain, karena pelajaran
tidak hanya didapat dari pelajaran sekolah ataupun pendidikan formal namun juga
dari alam atau lingkungan sekitar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem?
2. Apa pengertian dari pendidikan islam dan tujuannya?
3. Bagaiman pendidikan islam sebagai sebuah sistem dalam
pencapaian tujuan pendidikan islam?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang mempunyai arti
suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of
several parts). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sistem pendidikan
adalah keseluruhan yang terpadu dari suatu kegiatan pendidikan yang berkaitan
satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan. Definisi sitem yang lain
dikemukakan oleh Anas Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan
Rosenzweg bahwa “Sistem adalah suatu kebetulan atau keseluruhan yang
kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-
bagian yang membentuk suatu kebetulan/keselurahan yang kompleks”. Dari
berbagai pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
merupakan kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi,
saling berfungsi secra kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.
Dari segi etimologi atau bahasa, kata pendidikan berasal dari kata “didik yang
mendapat awalan pe- dan akhiran –an sehingga pengertian pendidikan adalah
sistem cara mendidik atau memberikan pengajaran dan peranan yang baik dalam
akhlak dan kecerdasan berfikir. Pendidikan adalah pembinaan, pembentukan,
pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang ditujukan untuk membentuk anak didik
atau peserta didik yang cerdas, memiliki kepribadian dan memiliki keterampilan
baik formal maupun nonformal untuk hal kehidupannya di masyarakat agar
menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan
pendidikan islam adalah sebuah usaha untuk menjadikan anak anak keturunan
dapat mewarisi ilmu pengetahuan (berwawasan Islam). Setiap usaha dan tindakan
yang disengaja untuk mencapai tujuan harus mempunyai sebuah landasan atau
3
dasar tempat berpijak yang baik dan kuat. Menurut Muhammad S A ibrahimy
pengertian pendidikan islam ialah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan
seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam
sehingga dengan mudah seseorang dapat membentuk hidupnya seiring dengan
perkembangan iptek.
Dalam konsep Islam, pendidikan dikenal dengan istilah tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib. Ketiga istilah tersebut mengandung makna yang dalam menyangkut
manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungangannya dengan
Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Tarbiyat diartikan sebagai proses
bimbingan terhadap potensi manusia, ta’dib berorientasi kepada adab dan
variatifnya sedangkan ta’lim berasal dari kata ‘allama yang condong berorientasi
kepada pengajaran pengertian, pengetahuan dan pemahaman.
4
merealisasikan tujuan hidupnya sebagai mana yang telah digariskan oleh Allah.
Tujuan pendidikan islam menurut al Syaibani adalah :
5
3. Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Sistem
a. Komponen Tujuan
b. Komponen Siswa
6
pembelajaran aktif. Sebagai salah satu input di lembaga pendidikan juga sebagai
komponen yang turut menentukan keberhasilan sistem pendidikan.
c. Komponen Pendidik
1. Kompetensi pedagogik,
2. Kompetensi kepribadian,
3. Kompetensi profesional,
4. Kompetensi sosial.
7
banyak sebutan bagi seorang pendidik, diantaranya ustadz, syekh, ajengan.
Ulama-ulama dalam dunia Islam memiliki fungsi ganda, ia adalah pendidik
sekaligus seorang konselor bagi masyarakat awam. Ia menjadi seorang yang
bertanggung jawab untuk memberikan ilmu keduniaan maupun akhirat bagi anak-
anak didiknya. Selain itu, manusia pun telah memiliki mandat untuk senantiasa
berubah, karena ia tidak bisa berubah kecuali oleh mereka sendiri seperti dalam
Al-Qur’an Alloh telah menegaskan bahwa Ia tidak akan merubah nasib suatu
kaum kecuali mereka merubahnya sendiri.
8
Indikator lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut interaksi pelaku, iklim
organisasi, dan hubungan antara madrasah dengan masyarakat.
9
dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang
digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.
Jadi, Pendidikan Islam adalah sebuah sistem karena telah memiliki enam
unsur sistem pendidikan yang harus bisa melahirkan manusia paripurna, terbaik,
insan kamil atau manusia yang bertaqwa yaitu sosok manusia yang memahami
peran dan fungsinya dalam kehidupan serta mendasarkan semuanya pada ajaran
dan hukum Allah juga Rasul-Nya.
10
dan mencari penyelesaian masalah-masalah pendidikan dan falsafah pendidikan
merupakan sistem yang dapat menolong perancangan-perancangan pendidikan
dan orang-orang yang melaksanakannya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling
berintegrasi, saling berfungsi secara kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
Pendidikan Agama Islam itu adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani
maupun rohani kepada anak didik menurut ajaran Islam, agar kelak dapat berguna
menjadi pedoman hidupnya untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Tujuan pendidikan Islam adalah melahirkan manusia paripurna, terbaik,
insan kamil atau manusia yang bertaqwa yaitu sosok manusia yang memahami
peran dan fungsinya dalam kehidupan serta mendasarkan semuanya pada ajaran
dan hukum Allah juga Rasul-Nya.
Pendidikan Agama Islam adalah sebuah sistem karena telah memiliki
enam unsur sistem pendidikan
1. Tujuan
2. Siswa
3. Pendidik
4. Isi/materi
5. Situasi lingkungan
6. Alat pendidikan
Dimana dari keenam unsur tersebut harus bisa melahirkan manusia
paripurna, terbaik, insan kamil atau manusia yang bertaqwa yaitu sosok manusia
yang memahami peran dan fungsinya dalam kehidupan serta mendasarkan
semuanya pada ajaran dan hukum Allah juga Rasul-Nya.
Dari pembahasan materi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
islam sebagai sebuah sistem sangatlah tepat karena melalui filsafat pendidikan
islam semua aspek pendidikan dapat terarah dengan tepat. Filsafat pendidikan
islam pun merupakan sistem yang mampu mencari penyelesaian masalah-masalah
12
pendidikan sehingga mencermatkan arah pendidikan agar sesuai dengan apa yang
menjadi tujuan pendidikan.
B. Saran-saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Usman.2014. Pengertian Pendidikan Islam Menurut Para Ahli. Diambil dari
www.pengertianpakar.com (27 September 2018)
Riadi, Muchlisin. 2014. Pengertian Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam. Diambil
dari www.kajianpustaka.com (27 September 2018)
Anggun, Wahyu. 2015. Ilmu Pendidikan Islam “Pengertian, Ruang Lingkup dan
Fungsi Pendidikan Islam”. Diambil dari www.kompasiana.com (27 September
2018)
Farisi, Moh. Imam. 2007. Struktur Kompetensi Pengetahuan Sosial. Jawa Timur :
Jurnal Pendidikan
14