Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN ISLAM SEBAGAI SEBUAH SISTEM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Filsafat Pendidikan
Islam”

Dosen :

Aminuddin Faryabi, M.Pd. I.

Oleh:

Risma Ayu Adelia (173221120)

Rista Rachmawati (173221121)

Elma Qurrota A’yun (173221122)

PBI-3D

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembinaan, pembentukan, pengarahan, pencerdasan,
pelatihan yang ditujukan untuk membentuk anak didik atau peserta didik yang
cerdas, memiliki kepribadian dan memiliki keterampilan baik formal maupun
nonformal untuk hal kehidupannya di masyarakat agar menjadi manusia yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Disamping itu, John Dewey (2003: 69)
menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-
kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama
manusia”. Pada umumnya para ahli sependapat bahwa yang disebut proses belajar
mengajar adalah sebuah kegiatan utuh terpadu (integral) antara siswa dengan guru
dalam kesatuan kegiatan tersebut terjadi interaksi hubungan antara guru dengan
siswa dalam situasi instruksional, yaitu suasana yang bersifat pengajaran.
Agama sebagai suatu kebutuhan rohani harus dipenuhi dan juga menjadi
landasan hidup manusia begitu juga dengan pendidikan. Tujuan hidup manusia
menurut H. Muhsin An Syadilie dalam penelitiannya adalah “Tujuan hidup
manusia di dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dalam berbagai
aspeknya. Ibadah dalam artian menghambakan dirinya kepada peraturan-peraturan
yang dibuat oleh Allah SWT untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat”.
Pendidikan agama Islam sebagai sebuah sitem tidak dapat dipisahkan
dengan lingkungan baik fisik maupun makhluk hidup yang lain, karena pelajaran
tidak hanya didapat dari pelajaran sekolah ataupun pendidikan formal namun juga
dari alam atau lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem?
2. Apa pengertian dari pendidikan islam dan tujuannya?
3. Bagaiman pendidikan islam sebagai sebuah sistem dalam
pencapaian tujuan pendidikan islam?

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang mempunyai arti
suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded of
several parts). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sistem pendidikan
adalah keseluruhan yang terpadu dari suatu kegiatan pendidikan yang berkaitan
satu sama lain untuk mencapai tujuan pendidikan. Definisi sitem yang lain
dikemukakan oleh Anas Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan
Rosenzweg bahwa “Sistem adalah suatu kebetulan atau keseluruhan yang
kompleks atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-
bagian yang membentuk suatu kebetulan/keselurahan yang kompleks”. Dari
berbagai pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem
merupakan kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi,
saling berfungsi secra kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.

2. Pengertian Pendidikan Islam dan Tujuannya

Dari segi etimologi atau bahasa, kata pendidikan berasal dari kata “didik yang
mendapat awalan pe- dan akhiran –an sehingga pengertian pendidikan adalah
sistem cara mendidik atau memberikan pengajaran dan peranan yang baik dalam
akhlak dan kecerdasan berfikir. Pendidikan adalah pembinaan, pembentukan,
pengarahan, pencerdasan, pelatihan yang ditujukan untuk membentuk anak didik
atau peserta didik yang cerdas, memiliki kepribadian dan memiliki keterampilan
baik formal maupun nonformal untuk hal kehidupannya di masyarakat agar
menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan
pendidikan islam adalah sebuah usaha untuk menjadikan anak anak keturunan
dapat mewarisi ilmu pengetahuan (berwawasan Islam). Setiap usaha dan tindakan
yang disengaja untuk mencapai tujuan harus mempunyai sebuah landasan atau

3
dasar tempat berpijak yang baik dan kuat. Menurut Muhammad S A ibrahimy
pengertian pendidikan islam ialah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan
seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam
sehingga dengan mudah seseorang dapat membentuk hidupnya seiring dengan
perkembangan iptek.

Pendidikan islam adalah suatu aktivitas atau usaha-usaha tindakan dan


bimbingan yang dilakukan secara sadar dan sengaja serta terencana yang
mengarah pada terbentuknya kepribadian anak didik yang sesuai dengan morma-
norma yang ditentukan oleh ajaran agama. Menurut Anas Suryana pendidikan
agama islam juga merupaakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani,
bertakwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari
sumber utamanya yaitu kitab suci al-quran dan al-hadits, melalui kegiatn
bimbingan pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.

Dari pengertian diatas terbentuknya kepribadian yakni pendidikan yang


diarahkan pada terbentuknya kepribadian muslim. Kepribadian muslim adalah
pribadi yang ajaran Islamnya menjadi sebuah pandangan hidup, sehingga cara
berfikir, merasa, dan bersikap sesuai dengan ajaran islam.

Dalam konsep Islam, pendidikan dikenal dengan istilah tarbiyah, ta’lim dan
ta’dib. Ketiga istilah tersebut mengandung makna yang dalam menyangkut
manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungangannya dengan
Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Tarbiyat diartikan sebagai proses
bimbingan terhadap potensi manusia, ta’dib berorientasi kepada adab dan
variatifnya sedangkan ta’lim berasal dari kata ‘allama yang condong berorientasi
kepada pengajaran pengertian, pengetahuan dan pemahaman.

Tujuan pendidikan islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.


Jadi pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan
kepada Allah. Islam menghendaki agar manusia didik supaya ia mampu

4
merealisasikan tujuan hidupnya sebagai mana yang telah digariskan oleh Allah.
Tujuan pendidikan islam menurut al Syaibani adalah :

a. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencangkup perubahan yang


berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan
rohani serta kemampuan-kemapuan yang harus dimiliki untuk hidup di
dunia dan akhirat.
b. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencangkup tinggkah
masyarakat, tingkah laku individu masyarakat, perubahan kehidupan
masyarakat,memperkaya pengalaman masyarakat.
c. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran
sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi dan sebagai kegiatan
masyarakat.

Al Ghazali dalam Fatthiyah Hasan (1986: 31) bahwa tujuan pendidikan


pada dua sasaran yaitu kesempurnaan insani yang tujuan taqorrub atau
mendekatkan diri kepada Allah, dan kesempurnaan insani yang tujuannya
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Tujuan pendidikan jangka panjang dapat
dicapai dengan ibadah wajib dan sunnah serta mengkaji ilmu-ilmu fardhu ‘ain
seperti ilmu syariah dan ilmu fardu kifayah sehingga mampu melaksanakan tugas-
tugas keduniaan dengan hasil optimal. Tujuan pendidikan jangka pendek menurut
al-Ghazali adalah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat dan
kemampuannya dengan mengembangkan ilmu pengetahuan yang fardhu ‘ain dan
fardhu kifayah. Masalah keduniaan duniawi bukanlah tujuan dasar dari seseorang
yang melibatkan diri dalam dunia pendidikan. seorang penuntut ilmu seperti
siswa, mahasiswa, guru atau dosen, akan memperoleh derajat, pangkat dan segala
macam kemuliaan lain yang berupa pujian, kepopularitasan, dan sanjungan
manakala ia benar-benar mempunyai motifasi hendak meningkatkan kualitas
dirinya melalui ilmu pengetahuan untuk diamalkan. Sebab itulah al-Ghazali
menegaskan bahwa langkah awal seseorang dalam proses pembelajaran adaalah
untuk menyucikan jiwa dari kerendahan budi dan sifat-sifat tercela, dan motivasi
pertama adalah untuk menghidupkan syariat dan misi Rasulullah.

5
3. Pendidikan Islam Sebagai Sebuah Sistem

Ada 6 komponen pendidikan yang digunakan yaitu :


a. Tujuan,
b. Siswa,
c. Pendidik,
d. Isi/materi,
e. Situasi lingkungan,
f. Alat pendidikan.

Maka untuk menghasilkan output dari sistem pendidikan yang bermutu,


hal yang paling penting adalah bagaimana membuat semua komponen yang
dimaksud berjalan dengan baik. Yang mana pendidik, sisawa, materi pendidikan,
alat pendidikan dan lingkungan pendidikan semuanya satu langkah menuju
pencapaian tujuan pendidikan itu.

a. Komponen Tujuan

Tujuan pendidikan Islam yaitu seperti yang telah dipaparkan sebelumnya


yaitu, melahirkan manusia paripurna, terbaik, insan kamil atau manusia yang
bertaqwa yaitu sosok manusia yang memahami peran dan fungsinya dala
kehidupan serta mendasarkan semuanya pada ajaran dan hukum Allah juga Rasul-
Nya.

b. Komponen Siswa

Siswa/peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha


mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Dalam pendidikan tradisional, siswa dipandang sebagai
organisme yang pasif, hanya menerima informasi dari orang dewasa. Kini makin
cepatnya perubahan sosial, dan berkat penemuan teknologi maka komunikasi
antar manusia berkembang amat cepat. Siswa di samping sebagai objek
pendidikan, ia juga sebagai subjek pendidikan, karena sumber belajar bukan
hanya guru, tapi siswa juga dapat menjadi sumber belajar terutama dalam

6
pembelajaran aktif. Sebagai salah satu input di lembaga pendidikan juga sebagai
komponen yang turut menentukan keberhasilan sistem pendidikan.

Dalam pendidikan Islam seperti di lingkungan pesantren, anak didik lebih


dikenal sebagai santri. Komponen anak didik ini di jelaskan dalam Al-Quran surat
An Nisa ayat 9 bahwa seorang hamba harus takut apabila meninggalkan anak-
anak yang lemah.

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya


meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.“

c. Komponen Pendidik

Pendidik adalah anggota masyarakat yang bertugas membimbing,


mengajar, dan atau melatih peserta didik. Pendidik harus memiliki kualifikasi
akademik sebagai pendidik dan memenuhi beberapa kompetensi sebagai pendidik.

Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang yang


dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat
keahlian yang relevan. Sedangkan kompetensi sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak pada usia dini
meliputi :

1. Kompetensi pedagogik,
2. Kompetensi kepribadian,
3. Kompetensi profesional,
4. Kompetensi sosial.

Dalam konteks Pendidikan Islam, pendidik disebut dengan murobbi,


muallim dan muaddib. Kriteria seorang pendidik adalah bertakwa kepada Allah
SWT, ikhlas, berilmu, mempunyai kepribadian yang baik, tanggung jawab,,
mengamalkan syari’at Islam dan sunnah Nabi ketika mengajar memiliki sifat
Rabbani, kreatif, adil, zuhud, bersih, dan lain lain. Dalam dunia Pendidikan Islam,

7
banyak sebutan bagi seorang pendidik, diantaranya ustadz, syekh, ajengan.
Ulama-ulama dalam dunia Islam memiliki fungsi ganda, ia adalah pendidik
sekaligus seorang konselor bagi masyarakat awam. Ia menjadi seorang yang
bertanggung jawab untuk memberikan ilmu keduniaan maupun akhirat bagi anak-
anak didiknya. Selain itu, manusia pun telah memiliki mandat untuk senantiasa
berubah, karena ia tidak bisa berubah kecuali oleh mereka sendiri seperti dalam
Al-Qur’an Alloh telah menegaskan bahwa Ia tidak akan merubah nasib suatu
kaum kecuali mereka merubahnya sendiri.

d. Komponen Materi/isi Pendidikan

Materi/isi pendidikan adalah segala sesuatu pesan yang disampaikan oleh


pendidik kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha
pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat,
terdapat syarat utama dalam pemilihan beban/materi pendidikan, yaitu:

1) Materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan,


2) Materi harus sesuai dengan kebutuhan siswa.

e. Komponen Lingkungan Pendidikan

Lingkungan Pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang mendukung


kegiatan pendidikan. Proses pendidikan berada dalam suatu lingkungan, baik
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat. Siswa
dengan berbagai potensinya akan berkembang maksimal jika berada dalam sebuah
lingkungan yang kondusif. Sesuai dengan pendapat A. Noerhadi Djamal bahwa
lingkungan berpengaruh besar dan menentukan terhadap kelangsungan
berkembangnya potensi diri siswa.

Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi


lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan teknis dan lingkungan sosio-
kultural. Dalam hal-hal di mana situasi lingkungan ini berpengaruh secara negatif
terhadap pendidikan, maka lingkungan itu juga menjadi pembatas pendidikan.

8
Indikator lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut interaksi pelaku, iklim
organisasi, dan hubungan antara madrasah dengan masyarakat.

Lingkungan pendidikan dalam pendidikan Islm sangat luas, akan tetapi


jika dalam pendidikan formilnya ada sekolah-sekolah terpadu, madrasah-
madrasah, pondok pesantren atau boarding school, dan juga balai-balai pelatihan.
Dunia pesantren menjadi salah satu lingkungan pendidikan yang sangat kondusif
dan efektif, karena peserta didik dididik mulai dari ia bangun tidur hingga tertidur
kembali, dalam arti segala hubungan dengan sesama makhluk dan Alloh pun
diajarkan tiada henti, baik itu melalui kelas-kelas belajar maupun dengan melihat
akhlak pendidiknya.

f. Komponen Alat Pendidikan

Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan


yang berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan,
oleh pendidik kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Peristiwa
pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar interaksi dapat
berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka di samping
dibutuhkan pemilihan bahan materi pendidikan yang tepat, perlu dipilih metode
yang tepat pula. Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat
untuk mencapai tujuan. Untuk menentukan apakah sebuah metode dapat disebut
baik diperlukan patokan (kriterium) yang bersumber pada beberapa faktor. Faktor
utama yang menentukan adalah tujuan yang akan dicapai.

Pendidikan Islam berarti usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


sarana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan, yang
diperlukan dirinya, masyarakat dan negara sesuai dengan ajaran Islam dengan cara
bimbingan, pengarahan, pengasuhan, pelatihan, dan pengajaran. Dalam
prakteknya paling tidak ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat pendidikan

9
dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang
digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.

Alat pendidikan dalam arti perangkat keras adalah sarana pembelajaran


dan media pembelajaran yang dapat mendukung terselenggaranya pembelajaran
aktif dan efektif. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP)ditentukan bahwa setiap satuan pendidikan
wajib memiliki sarana yang meliputi, perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta
perlengkapan lain yang diperlukan, seperti perpustakaan dan laboratorium untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Kitab kuning
menjadi tambahan bahan ajar di dunia pesantren.

Jadi, Pendidikan Islam adalah sebuah sistem karena telah memiliki enam
unsur sistem pendidikan yang harus bisa melahirkan manusia paripurna, terbaik,
insan kamil atau manusia yang bertaqwa yaitu sosok manusia yang memahami
peran dan fungsinya dalam kehidupan serta mendasarkan semuanya pada ajaran
dan hukum Allah juga Rasul-Nya.

Falsafah mempunyai kepentingan yang sangat besar bagi setiap sistem


pendidikan yang berusaha kearah perbaikan, kemajuan, dan keteguhanbangunana
dan dasar. Pendidikan kata Dr. Fauzy Al-Najjar : ”Tidak akan tumbuh
berkembang, dan selaras dalam bidang kemajuan selagi hal itu tidak bersandar
pada pemikiran falsafah yang selalu disertai dengan pembaharuan dan daya cipta
dalam dunia yang selalu bertarung dengan ilmu dan teknologi. Selagi kita masih
bertanya : “Mengapa kita mengajar? Bagaimana kita mengajar? Selam itu
pendidikan akan tetap sengat memerlukan falsafah.

Jadi falsafah pendidikan yang baik haruslah memberi pedoman kepada


perancang-perancang dan orang-orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan
pengajaran. Hal itu akan mewarnai segala perbuatan mereka dengan hikmah.,
menautkan usaha-usahapendidikan mereka dengan falsafah umum untuk Negara
dan bangsanya. Selain itu juga dapat menjauhkan mereka dari sifat meraba-raba

10
dan mencari penyelesaian masalah-masalah pendidikan dan falsafah pendidikan
merupakan sistem yang dapat menolong perancangan-perancangan pendidikan
dan orang-orang yang melaksanakannya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling
berintegrasi, saling berfungsi secara kooperaatif dan saling mempengaruhi dalam
rangka mencapai tujuan tertentu.
Pendidikan Agama Islam itu adalah usaha berupa bimbingan, baik jasmani
maupun rohani kepada anak didik menurut ajaran Islam, agar kelak dapat berguna
menjadi pedoman hidupnya untuk mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.
Tujuan pendidikan Islam adalah melahirkan manusia paripurna, terbaik,
insan kamil atau manusia yang bertaqwa yaitu sosok manusia yang memahami
peran dan fungsinya dalam kehidupan serta mendasarkan semuanya pada ajaran
dan hukum Allah juga Rasul-Nya.
Pendidikan Agama Islam adalah sebuah sistem karena telah memiliki
enam unsur sistem pendidikan
1. Tujuan
2. Siswa
3. Pendidik
4. Isi/materi
5. Situasi lingkungan
6. Alat pendidikan
Dimana dari keenam unsur tersebut harus bisa melahirkan manusia
paripurna, terbaik, insan kamil atau manusia yang bertaqwa yaitu sosok manusia
yang memahami peran dan fungsinya dalam kehidupan serta mendasarkan
semuanya pada ajaran dan hukum Allah juga Rasul-Nya.
Dari pembahasan materi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
islam sebagai sebuah sistem sangatlah tepat karena melalui filsafat pendidikan
islam semua aspek pendidikan dapat terarah dengan tepat. Filsafat pendidikan
islam pun merupakan sistem yang mampu mencari penyelesaian masalah-masalah

12
pendidikan sehingga mencermatkan arah pendidikan agar sesuai dengan apa yang
menjadi tujuan pendidikan.

B. Saran-saran

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Usman.2014. Pengertian Pendidikan Islam Menurut Para Ahli. Diambil dari
www.pengertianpakar.com (27 September 2018)

Riadi, Muchlisin. 2014. Pengertian Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam. Diambil
dari www.kajianpustaka.com (27 September 2018)

Anggun, Wahyu. 2015. Ilmu Pendidikan Islam “Pengertian, Ruang Lingkup dan
Fungsi Pendidikan Islam”. Diambil dari www.kompasiana.com (27 September
2018)

Farisi, Moh. Imam. 2007. Struktur Kompetensi Pengetahuan Sosial. Jawa Timur :
Jurnal Pendidikan

Saleh, Muhammad. 2012. Pembelajaran Kooperatif. Banda Aceh : Jurnal


Pendidikan

14

Anda mungkin juga menyukai