PROPOSAL
Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Seminar proposal pada
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh;
MELIYANA
NIMKO : 1210.17.2025
Pendidikan merupakan suatu upaya yang secara sengaja dan terarah untuk
dan bermanfaat. Pendidikan juga suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
potensi yang ada pada dirinya, yaitu potensi yang Allah anugerahkan kepada
setiap insan.
manusia dilahirkan, orang yang pertama mendidiknya adalah kedua orang tuanya.
Di sekolah orang yang sangat berperan dalam mendidik anak adalah guru.
Dapat dikatakan guru merupakan pendidik kedua setelah kedua orang tua seorang
anak maupun siswa. Di sekolah guru menjadi tumpuan yang paling utama dalam
lembaga apabila didalamnya tidak terdapat sosok seorang pendidik atau guru.
pendidikan atau ilmu dalam bidang aspek keagamaan dan membimbing anak
pendidikan yang terpikul dipundak para orang tua. Mereka ini, tatkala
secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama.
Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategi ketika berbicara
masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam
terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena
pendidikan tidak akan guru yang professional dan berkualitas. Dengan kata lain
perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru dan berujung pada guru
pula.2
Zakiah Daradjat, (2014), Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : PT Bumi Aksara, h.39.
1
2
E. Mulyasa, (2009), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, h.5.
dan bekerja bersama dengan orang lain. Selain itu perlu diperhatikan pula dalam
berasal dari kata didik, dengan diberi awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti
adalah terjemahan dari bahasa yunani paedagoige yang berarti “pendidikan” dan
berdiri sendiri disebut paedagogos. Istilah paedagogos berasal dari kata paedos
Berpijak dari istilah di atas, pendidikan bisa diartikan sebagai usaha yang
kedewasaan. Atau dengan kata lain, pendidikan ialah “bimbingan yang diberikan
baik jasmani maupun rohani, agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakatnya.”
3
Zakiah Drajat, (2008), Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta PT Bumi Aksara,
h.266.
4
Yadianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: M2s, 1996), Cet. Ke-1,
h.88.
Dalam bahasa inggris, kata yang menunjukkan pendidikan adalah
kepada Tuhan (dewa dan sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-
harus dipatuhi.
pada suatu sumber yang berada diri manusia dan yang mempengaruhi
perbuatan-perbuatan manusia.
g. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan
perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar
manusia.
rasul.7
5
Ramyulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. Ke-1, h.1.
6
Anton M. Moeliono, et.al, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1989), Cet. Ke-2, h.9
7
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Beberapa Aspeknya, (Jakarta: UI Press, 1985), Cet.
Ke-4, h.10.
Agama adalah aturan perilaku bagi umat manusia yang sudah ditentukan
manusia untuk beriman kepada adanya keesaan, dan Supremasi Allah yang
Mahatinggi dan berserah diri secara spiritual, mentsl, dan fisikal kepada kehendak
Allah, yakni pesan nabi yang membimbing kepada kehidupan dengan cara yang
dijelaskan Allah.8
Dari keterangan dan pendapat di atas dapat diketahui bahwa agama adalah
peraturan yang bersumber dari Allah Swt. Yang berfungsi untuk mengatur
Lalu, pengertian islam itu sendiri adalah “ Agama yang diajarkan oleh
Nabi Muhammad Saw. Berpedoman pada kitab suci Al-Qur’an, yang diturunkan
pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama islam dengan cara
menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni ajaran Islam itu benar-benar
8
H. Syahrial Sain, Samudera Rahmat, (Jakarta: Karya Dunia Pikir, 2001), h.280.
dipahami, diyakini kebenarannya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi
mengarahkan manusia kepada kehidupan yang lebih baik dan yang mengangkat
luar).9
bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak selesai pendidikannya dapat
Dalam hal ini yang perlu digaris bawahi dari empat kompetensi yang harus
dewasa, arif, berakhlak mulia, pada dirinya sendiri melainkan dituntut untuk bisa
menjadi teladan bagi siswanya, yaitu dengan bertindak sesuai dengan norma-
norma agama, iman, taqwa, jujur, Ikhlas, suka menolong, dan memiliki perilaku
yang pantas diteladani siswa sehingga siswa juga memiliki perilaku atau akhlak
yang baik.
Seorang guru juga memiliki tugas utama, yaitu membaca, mengenal dan
berkomunikasi. Selain dari pada itu guru juga mempunyai fungsi atau manfaat.
dan membina. Fungsi guru yang sangat vital adalah membina. Ini merupakan
puncak dari rangkaian fungsi guru. Membina adalah berupaya dengan sungguh-
9
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. Ke-4, h.28
sungguh untuk menjadikan sesuatu lebih baik dari sebelumnya. Karena setelah
Akhlak yang kokoh atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan perilaku
yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik hubungannya kepada Allah maupun
dalam hidupnya, baik didunia maupun diakhirat. Karena begitu penting memiliki
akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka rasulullah SAW diutus untuk
akhlaknya.10
Studi ini berkenaan dengan Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Hal ini dapat di buktikan dari fenomena dan gejala sebagai berikut :
Rangsang.
10
Abdul Majid, Dkk, (2012), Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT.
Rosdakarya, h.101.
2. Masih terdapat beberapa siswa yang belum memiliki akhlak sesuai
dengan julul : “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Akhlak
1. Persoalan-persoalan yang dikaji dalam judul di atas sesuai dengan bidang ilmu
menelitinya.
C. Penegasan Istilah
untuk memudahkan dalam memahami maksud dari judul skripsi ini, maka terlebih
1. Peran
11
Departemen Pendidikan Nasional, (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, hal. 751
peran adalah sesuatu yang dilakukan seseorang dalam suatu ruang lingkup atau
peristiwa.
penting dalam suatu proses pembelajaran. selain dari pada itu, guru juga
kedalam situasi baru seperti menerapkan dalil, metode, prinsp atau teoritis.14
12
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran; Mengembangakan Profesionalisme Guru,
Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, hal. 58
13
Sardiman,(2011), Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta : Rajawali Pers, h.143
14
Sudirman, Ilmu Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdna Karya, 1992, h. 55.
Lalu, keberadaan guru adalah untuk memberikan pencerahan kepada manusia
mencerahkan orang lain, guru adalah orang pertama yang harus tercerahkan.
Guru adalah alat bagi murid-murid untuk lebih dekat dengan Allah.
Nasional adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan
4. Membina Akhlak
dan organisasi taat asas dan konsisten melakukan rangkaian kegiatan sesuai
D. Permasalahan
Islam dalam Membina Akhlak Siswa Siswa Sekolah Mengah Pertama Negri 04
Rangsang.
1. Identifikasi Masalah
15
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Op.Cit., pasal 1
16
Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2006) h.9
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah bahwa
persoalan pokok dalam kajian ini adalah Peran Guru Pendidikan Agama Islam
akhlak siswa.
akhlak siswa.
semangkin besar.
2. Pembatasan Masalah
3. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
a. Apa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Akhlak Siswa
Rangsang?
1. Tujuan Penelitian
Rangsang?
1. Kegunaan Penelitian
Akhlak Siswa.
1. Kerangka Teoritis
a. Peran
1) Pengertian Peran
bahwa peran adalah sesuatu yang dilakukan seseorang dalam suatu ruang
sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. selain dari pada itu,
guru juga memiliki peranan yang sangat banyak yaitu meliputi, pengajar,
pembeajaran,18
sikap ndan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yan menguasai bahan
yang diajarkan.19
17
Departemen Pendidikan Nasional, (2007), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, hal. 751
18
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran; Mengembangakan Profesionalisme Guru,
Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, hal. 58
19
Sardiman,(2011), Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta : Rajawali Pers, h.143
2) Dasar Hukum Guru
dan Dosen membahas secara detail hal-hal yang berkaitan dengan guru
diploma empat.
pendidikan profesi.
berhak:
prestasi kerja;
kekayaan intelektual;
keprofesionalannya;
menentukan
sesuai
perundangundangan;
melaksanakan tugas;
pendidikan.
bidangnya.
b. Membina Akhlak
2. Konsep Oprasional
dalam penelitian ini adalah Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam
dan terjalin kerja sama antara guru dan siswa dalam sebuah mata pelajaran.
mengikuti sertifikasi.
21
Djudju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya, 2006) h.9
e. Guru berkemampun keterampilan dasar mengajar
kurang aktif dan tidak berperan. Berperan aktif, berperan kurang aktif dan tidak
c. 0 % - 49 % (tidak berperan)
G. Metode Penelitian
Kabupaten Kepulauan Meranti. Selain itu dari segi pertimbangan waktu dan
biaya, lokasi penelitian ini dapat penulis jangkau sehingga peneliti dapat
Akhlak Siswa.
penelitian.
deskiptif kualitatif.
H. Sistematika penulisan
Laporan penelitian Skripsi ini ditulis dalam lima bab dengan sistematika
sebagai berikut:
Bab I pendahuluan yang terdiri atas : latar belakang masalah, alasan
Bab II tinjauan teoritis tentang Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Bab III, metode penelitian yang mencakup: lokasi penelitian, objek dan
subjek penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data dan
Bab IV, penyajian data dan pembahasan yang berisikan tentang deksripsi
keadaan guru dan siswa, kurikulum serta sarana dan prasarana), penyajian hasil
Bab V, penutup yang terdiri dari : kesimpulan. saran, daftar pustaka dan
lampiran-lampiran.
DAFTAR PUSTAKA
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), Cet. Ke-4,
Ramyulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet. Ke-1
Yadianto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Bandung: M2s, 1996), Cet. Ke-1